Anda di halaman 1dari 39

Lampiran 1.

Panduan FGD untuk pelingkupan


(scoping)
Tahap persiapan FGD
1. Membuat surat pemberitahuan/permohonan mengenai rencana FGD
2. Menghubungi kepala desa/perwakilan pemerintah untuk menginformasikan rencana FGD (tujuan,
persyaratan, dll.)
3. Minta narahubung untuk memberikan daftar petani yang memenuhi kriteria peserta
4. Diskusikan dengan narahubung mengenai kebutuhan logistik (waktu, tempat, konsumsi, undangan)
5. Berikan undangan paling lambat satu minggu sebelum hari pelaksanaan diskusi. Minta orang yang
diundang untuk mengkonfirmasi kehadirannya. Jika dia tidak bisa bergabung, minta peserta
cadangan dari daftar
6. Minta narahubung untuk mengingatkan dan konfirmasi ulang undangan 1 hari sebelum hari
pelaksanaan diskusi

Kriteria peserta diskusi kelompok


Diskusi kelompok dibagi berdasarkan gender (laki-laki dan perempuan).
Satu kelompok terdiri dari 10-15 peserta dengan kriteria sebagai berikut:
a. Petani (pengelola lahan dan pemilik lahan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dengan
pengetahuan yang cukup tentang sejarah desa dan lanskap di desa tersebut)
b. Setidaknya tinggal di desa selama 10 tahun terakhir
c. Berusia minimal 20 tahun, maksimal 55 tahun
d. Berasal dari kategori kekayaan rata-rata (hanya mewakili kelompok tingkat kesejahteraan
menengah ke bawah)
e. Memahami dan mampu berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia (jika memungkinkan).

Fasilitator dan co-fasilitator


a. Fasilitator akan memandu diskusi dari awal hingga akhir
b. Co-fasilitator akan mencatat, mengamati, dan membantu fasilitator dalam pengaturan diskusi,
seperti peralatan. Co-fasilitator diharapkan tidak berpartisipasi dalam diskusi, namun dapat
membantu fasilitator dalam menjelaskan pertanyaannya.

Alat dan perlengkapan


1. Perekam suara
2. Media papan balik (Flipchart, jika memungkinkan)/kertas plano/lembaran berisi tabel isian sesuai
dengan daftar pertanyaan
3. Kertas metaplan dan kertas sticky notes
4. Spidol

1
5. Notebook/laptop/mobil phone untuk mencatat hasil diskusi
6. LCD portable (sebagai alternatif penggunaan flipchart, jika memungkinkan).
7. Kamera/mobil phone untuk mendokumentasikan kegiatan dan hasil FGD
8. Lakban kertas
9. Plastik sampah

Prosedur FGD (Pedoman bagi fasilitator)


1. Diskusi dimulai dengan obrolan ringan dari fasilitator
 Ucapkan terimakasih kepada peserta dan aparat desa yang telah meluangkan waktunya untuk
menghadiri acara diskusi
 Fasilitator memperkenalkan tim
 Jelaskan tujuan dari diskusi kelompok, yaitu:
- Mengidentifikasi sistem usaha tani (pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan) beserta
komoditi penting yang dihasilkan dari sistem usaha tani serta luas area atau kuantitas
masing-masing sistem usaha tani
- Mengetahui kesesuaian lahan terhadap komoditi yang dihasilkan berdasarkan persepsi
masyarakat
- Mengetahui tahapan-tahapan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam sistem usaha tani
dan pelaksana masing-masing kegiatan (laki-laki atau perempuan)
- Mengetahui permasalahan, peluang, pihak yang terlibat, peran dalam keterlibatannya dan
potensi pendanaan dari setiap kegiatan dalam tahapan sistem usaha tani
- Mengetahui tahapan pemasaran (rantai nilai) dari komoditi, pelaksana pada masing-masing
tahapan rantai nilai, permasalahan, peluang pemasaran, pihak yang terlibat dan peran
keterlibatannya
- Sambutan Penutup
 Jelaskan bahwa fasilitator/peneliti ingin belajar dari peserta tentang aspek-aspek yang
disebutkan sebelumnya. Dalam hal ini, peserta memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang
pertanian setempat dibandingkan dengan fasilitator
 Sampaikan bahwa tidak ada jawaban yang “benar” atau “salah”. Peserta diharapkan terbuka dan
jujur tentang situasi penghidupan yang sebenarnya, sehingga peneliti dapat menganalisis dan
membantu merumuskan rekomendasi yang sesuai
 Sampaikan kepada peserta diskusi bahwa untuk tujuan penelitian dan supaya dapat didengarkan
kembali jika ada yang terlewat, diskusi ini (mohon izin) akan direkam, dan semua pernyataan
akan disajikan atau dikutip tanpa nama (dirahasiakan).
 Jika ada peserta yang ingin menambahkan pendapat anonim tentang isi diskusi tanpa
sepengetahuan peserta lainnya, mereka dapat melakukan pembicaraan pribadi dengan
fasilitator setelah diskusi.

2. Fasilitasi diskusi
• Sampaikan pertanyaan dengan jelas dan ringkas
• Berikan contoh pertanyaan, tetapi jangan mengarahkan peserta ke jawaban yang diharapkan.
• Lakukan penggalian informasi lebih lanjut untuk mendapatkan informasi detail, tanyakan
klarifikasi dari peserta apakah mereka sudah paham dengan maksud dari pertanyaan yang
sedang disampaikan

2
• Hindari menunjukkan persetujuan atau ketidak-setujuan atas jawaban, ingat bahwa tidak ada
jawaban yang "benar" atau "salah" karena tujuannya adalah untuk mengumpulkan persepsi
masyarakat setempat tentang situasi yang mereka dihadapi sehari-hari.
• Pastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapat atau
berbagi informasi. Kelompok fokus diskusi dianggap berjalan dengan baik ketika para peserta
mulai berdiskusi dan membangun opini satu sama lain daripada langsung membalas apa yang
ditanyakan fasilitator.
- Fasilitator tidak diwajibkan untuk memastikan setiap orang berbicara dalam jumlah yang
sama, namun pastikan bahwa setiap orang mendapat kesempatan untuk mengemukakan
pendapat mereka.
- Kendalikan peserta dominan dengan berterima kasih atas masukannya, kemudian undang
peserta lain untuk memberikan perspektifnya.
- Merangsang peserta yang pendiam (kurang aktif) untuk menyampaikan pendapatnya.
- Fasilitator harus terbuka dan menggali suatu pendapat yang berbeda dari mayoritas
(dissenting opinion). Lakukan penggalian lebih lanjut terhadap informasi tersebut. Biasanya
co- fasilitator yang menemukan dan mendorong pihak tersebut untuk mengemukan
pendapatnya.
• Simpan pertanyaan yang tidak direncanakan di akhir, karena terkadang diskusi dapat meluas ke
wilayah yang baru dan tidak terduga.

3. Pidato penutup
 Ringkas diskusi dan tanyakan apakah ada komentar atau klarifikasi tambahan dari peserta.
 Hasil rangkuman akan disampaikan kepada kepala desa.
 Jika ada rencana tindak lanjut, maka akan diinformasikan dan disinergikan kepada masyarakat
dan pihak-pihak terkait untuk perbaikannya.
 Ucapkan terimakasih kepada peserta atas partisipasinya.

3
Proyek LAND4LIVES
FGD Pelingkupan IBUSS: Sistem Usaha Tani (SUT) dan Rantai Nilai Komoditi di Tingkat Desa
untuk peningkatan mata pencaharian & ketahanan pangan yang tahan iklim bagi masyarakat
rentan, terutama perempuan

Tujuan diskusi:
1. Mengidentifikasi sistem usaha tani dan praktik-praktik budidaya yang diterapkan oleh masyarakat,
kesesuaian lahan terhadap komoditi yang diusahakan menurut persepsi masyarakat, permasalahan
dan peluang dalam sistem produksi, para pihak yang terlibat beserta peran dalam keterlibatannya
2. Mengidentifikasi rantai nilai komoditi penting, permasalahan, peluang pemasaran dan faktor
pendukung yang diperlukan

Identitas fasilitator dan lokasi diskusi


Nama fasilitator : ………………………………………………………………………………………………………….……….…

Nama co-fasilitator : ……………………………………………………………………………………………………………………..

Nama coordinator tim : …………………………………………………………………………………………………………………….

Tanggal diskusi : …………………………………………………………………………………………………………….…….…

Provinsi : ………………………………………………………………………………………………………..……………

Kabupaten : ………………………………………………………………………………………………………...……………

Kecamatan : ………………………………………………………………………………………………………………………

Desa : ………………………………………………………………………………………………………………………

4
Tujuan 1: Mengidentifikasi sistem usaha tani dan praktik-praktik budidaya yang diterapkan oleh
masyarakat, kesesuaian lahan terhadap komoditi yang diusahakan berdasarkan persepsi
masyarakat, permasalahan dan solusi dalam sistem produksi, para pihak yang terlibat beserta
peran dalam keterlibatannya
1. Sumber penghidupan berbasis lahan
a. Tanyakan sumber-sumber penghidupan berbasis lahan yang ada di desa. Sumber
penghidupan berbasis lahan yang dimaksud dikelompokkan menjadi: pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan.
b. Tanyakan lebih rinci apa yang diusahakan dari masing-masing sumber penghidupan
tersebut.
Jika pertanian dan perkebunan, tanyakan jenis/komoditi (padi, cabe, karet, kelapa sawit,
nanas dan lain-lain), dan sistem usahataninya (monokultur atau campuran/agroforestri);
Monokultur jika hanya ada satu jenis tanaman di lahan; campuran jika ada beberapa jenis
tanaman di lahan dan ditanam secara terus-menerus di lahan.
Jika kehutanan, tanyakan jenis/komoditi dan bentuk yang diusahakan/diambil (misalnya:
mengambil yang tumbuh alami di hutan atau menanam);
Jika perikanan, tanyakan bentuk (perikanan tangkap atau budidaya) dan jenis ikan/komoditi
yang dibudidayakan atau ditangkap;
Jika peternakan, tanyakan bentuk pemeliharaannya (dikandangkan, dilepas) dan
jenis/komoditi yang diternak
c. Tanyakan sumber-sumber penghidupan berbasis non lahan yang ada di desa. Contoh:
pegawai negeri, pegawai swasta, buruh pabrik/perusahaan, pedagang, wiraswasta.
d. Tanyakan persentase jumlah kepala keluarga di desa yang menekuni masing-masing sumber
penghidupan. Tulis hasil diskusi pada Tabel 1.
Waktu diskusi 30 menit
Tabel 1. Sumber-sumber penghidupan masyarakat dan proporsi yang mengusahakan
Sumber penghidupan Jenis/komoditi dan sistem usaha tani Persentase Persentase
yang diusahakan (b) (d) (d)
Pria Wanita
Berbasis Pertanian Padi sawah tadah hujan 40 30
lahan (a) Berkebun sayuran
Berladang jagung
Perkebunan Karet saja (monokultur) 30
Karet campur kopi
liberika/arabika/robusta
Kopi campur pinang
Sawit saja (monokultur)
Sawit campur nanas
Kehutanan Sengon 10 15
Jabon
Gelam
Purun

5
Perikanan Nelayan tangkap 35 35
Tambak udang
Mujaer
Budidaya ikan bandeng
Peternakan Kerbau 4
Bebek
Beternak ayam 10 15
Beternak sapi
Berbasis PNS 5 5
non Buruh pabrik
lahan (c) Pedagang
Wiraswasta

100 100
2. Dari jenis/komoditi dan bentuk yang diusahakan pada Tabel 1 kolom (b), yang selanjutnya disebut
sebagai sistem usaha tani secara luas termasuk usaha perkebunan, kehutanan, perikanan dan
peternakan):
a. Tanyakan dimana diusahakan (sawah, ladang, kebun, hutan, rawa, sungai, kanal, laut,
pantai)
b. Berapa jarak terjauh dari pemukiman?
c. Bagaimana keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam usaha tersebut? Nyatakan
keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam bentuk persen (%)
Waktu diskusi 30 menit. Catat hasil diskusi pada Tabel 2
Tabel 2. Sistem usaha tani, tempat diusahakan, jarak dari pemukiman, keterlibatan laki-laki dan
perempuan

Sistem usaha tani Tempat diusahakan Jarak terjauh dari Keterlibatan (%)
pemukiman (km) Laki-laki Perempuan
Padi sawah tadah Sawah-gambut dangkal 1 50 50
hujan dan
berladang jagung Sawah tepi sungai 1 55 45

Kebun karet Kebun-gambut dalam 1.5 70 30


campur kopi

Kebun sengon

Kebun sawit saja Kebun-lahan mineral 1.5 90 10

Tambak udang Dekat laut 3 80 20

Budidaya ikan
bandeng

6
Nelayan tangkap Sungai 5 90 10

Kebun sayuran Pekarangan 0 0 100

Beternak ayam
20 80

Beternak sapi 80 20

(dibatasi sampai 10
maksimum sistem
usaha tani)

7
3. Diskusikan apakah komoditi yang diusahakan pada sistem usaha tani tersebut sesuai dengan kondisi biofisik, infrastruktur dan pasar di desa.
Isikan angka (1) sangat tidak sesuai, (2) tidak sesuai, (3) cukup sesuai, (4) sesuai, (5) sangat sesuai pada setiap kriteria kesesuaian dari
komoditi.

Waktu diskusi 15 menit. Catat hasil diskusi dalam Tabel 3

Tabel 3. Kesesuaian lahan dengan komoditi dalam sistem usaha tani yang diusahakan

Komoditi Tingkat kesesuaian Kriteria kesesuaian


yang 1 2 3 4 5 Kesubura Kondisi lahan Ketersediaan Cuaca Kondisi Kemudahan Harga Tradisi/
diusahakan n tanah rawa/gambut air jalan menjual produk budaya
(Sumsel)
Padi 4 3 4 4 2 3 3 4
Karet
Kopi
Sawit

Dan
seterusnya
dibatasi
sampai
maksimum
10 komoditi

8
4. Dari setiap sistem usaha tani yang teridentifikasi pada Tabel 2, minta petani untuk mengidentifikasi
5 Sistem Usaha Tani terpenting (utama) yang akan diskusikan dan dibuat ranking berdasarkan
preferensi masyarakat, ranking 1 adalah yang paling penting bagi sumber penghidupan petani dan
seterusnya. Tanyakan alasan penetapan ranking. Jika alasan yang disampaikan lebih dari satu,
tanyakan ranking dari alasan tersebut dari yang paling penting (1 adalah yang paling penting)

Waktu diskusi 15 menit. Catat hasil diskusi dalam Tabel 4.

Tabel 4. Ranking sistem usaha tani berdasarkan pilihan masyarakat

Sistem usaha tani Ranking (data Alasan Ranking alasan


dari Tabel 1)
Padi sawah tadah 1 Lahan tersedia 2
hujan dan Kebutuhan pangan 1
berladang jagung Sumber penghasilan utama dari Rumah 3
Tangga
Mudah dijual
Kebun karet 2 Lahan tersedia 2
campur kopi Sumber pendapatan utama, jika harga 1
karet rendah masih ada hasil kopi 3
Kebun sengon 3 Budaya masyarakat
Kebun karet saja 2 Lahan tersedia 1
Mudah memelihara 2
Beternak ayam 3
Kebun sawit saja 4 Mencoba dan ikut dengan tetangga 2
Ada bantuan bibit 1
Beternak sapi 4
Nelayan tangkap 5 Budaya masyarakat

Budidaya ikan
bandeng 2

5. Dari setiap komoditi yang diusahakan dalam sistem usaha tani yang teridentifikasi pada Tabel 3,
diskusikan komoditi apa yang paling dipenting sebagai sumber penghidupan, buat ranking dari yang
paling penting dinyatakan dengan angka 1 dan seterusnya. Tanyakan alasan penetapan ranking dari
komoditi tersebut. Jika alasan yang dikemukanan lebih dari satu, tanyakan mana yang dianggap
paling penting, beri ranking (1 adalah yang paling penting).

Waktu diskusi 15 menit. Catat hasil diskusi dalam Tabel 5.

Tabel 5. Ranking komoditi berdasarkan pilihan masyarakat

Komoditi Ranking Alasan Ranking alasan


Karet 1 Dulu hingga sekarang harga bagus

Padi 1 Kebutuhan pangan


Kopi 4 Dapat menjadi tanaman sela diantara karet

9
Bandeng 2
Padi 3 Kebutuhan pangan pokok

Sengon 3
Sawit 2 Ada bantuan bibit 2
Ada pabrik menampung 1
Ayam 4
Sapi 5
Alasan bisa beberapa, maksimum 5
Dan
seterusnya
sampai
maksimum 10
komoditi

6. Pilih 3 sistem usaha tani yang dianggap paling penting/paling disukai sesuai ranking pada Tabel 4.
Diskusikan tahapan-tahapan dan kegiatan yang dilakukan pada tiap-tiap tahapan dengan mengacu
pada Kotak 1, jika usaha tani yang dilakukan adalah pertanian dan perkebunan; jika usaha tani yang
dilakukan adalah perikanan dan peternakan diskusikan tahapan dan kegiatan pada masing-masing
tahapan yang biasa dilakukan.
a. Diskusikan berapa besar keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam setiap kegiatan pada
tahapan sistem usaha tani (pertanian/perkebunan/perikanan/peternakan)
b. Tanyakan, apa peran yang dilakukan perempuan dalam keterlibatannya pada masing-masing
tahapan?
c. Tanyakan permasalahan yang dihadapi pada setiap tahapan beserta solusinya
d. Tanyakan biaya per hektar yang diperlukan pada masing-masing tahapan dan dirinci biaya
apa saja? Sebagai contoh, biaya penanaman: mencakup biaya mengangkut bibit, membuat
lubang tanam, menanam. Apabila biaya yang umum adalah per pohon, maka tanyakan
jumlah pohon per hektar

Waktu diskusi 90 menit. Catat hasil diskusi pada Tabel 6.

Kotak 1

Tahapan dalam usaha tani (pertanian dan perkebunan) dan kegiatan-kegiatan pada masing-masing
tahapan adalah:

1) Pembukaan dan pengolahan lahan: tanyakan cara membuka dan mengolah lahan, peralatan
yang digunakan, berapa hari yang dibutuhkan per hektar, berapa orang yang mengerjakan;
2) Penggunaan bibit dan penanaman: tanyakan asal bibit/benih yang ditanam, bagaimana cara
memperolehnya; berapa harganya, dari mana memperoleh informasi mengenai bibit/benih. Jika
membuat pembibitan sendiri, siapa yang membuat pembibitan. Bagaimanan cara menanam,
jarak tanam, siapa yang menanam, berapa waktu yang dibutuhkan per hektar dan berapa orang
yang menanam, dari mana memperoleh informasi mengenai jarak tanam

10
3) Penggunaan pupuk tepat dosis dan tepat jenis: tanyakan pupuk apa saja yang digunakan,
berapa dosisnya, berapa kali per tahun dipupuk, kapan waktu pemupukannya, dari mana pupuk
diperoleh, berapa harganya, siapa yang memupuk, dari mana memperoleh informasi mengenai
dosis pupuk dan jenisnya
4) Pengendalian hama dan penyakit terpadu: tanyakan apakah ada hama dan penyakit penting,
jika ada sebutkan, bagaimana mengendalikannya, obat apa saja yang diberikan, berapa
dosisnya, berapa kali diberikan per tahun, kapan waktunya, siapa yang melakukan pengendalian,
dari mana obat-obatan tersebut diperoleh, dari mana memperoleh informasi mengenai jenis-
jenis pestisida dan dosisnya
5) Pemeliharaan tanaman sesuai anjuran: tanyakan apakah melakukan pemeliharaan tanaman,
apa saja pemeliharaan yang dilakukan, berapa kali per tahun, kapan waktunya, siapa yang
mengerjakan, dari mana informasi mengenai pemeliharaan tanaman diperoleh. Pada lahan
gambut, pemeliharaan tanaman mencakup pemeliharaan kanal dengan mempertahankan tinggi
muka air sesuai peraturan perundangan yang berlaku, yaitu pada kedalaman 40 cm. Tanyakan
apakah ada upaya yang dilakukan untuk mempertahankan tinggi muka air atau memelihara tata
air lainnya.
6) Pemanenan sesuai anjuran: tanyakan bagaimana cara memanen, kapan pemanenan dilakukan,
berapa kali per bulan atau per tahun, siapa yang memanen, berapa hasil yang diperoleh per
panen/bulan/tahun, dari mana memperoleh informasi mengenai cara pemanenan
7) Penanganan pasca panen sesuai anjuran: tanyakan apakah melakukan penanganan pasca
panen, apa saja yang dilakukan, siapa yang melakukan, dari mana informasi mengenai
penanganan pasca panen ini diperoleh

11
Tabel 6. Tahapan dan kegiatan praktik-praktik dalam sistem usaha tani (pertanian atau perkebunan) yang diterapkan oleh masyarakat

Sistem usaha tani 1: Padi sawah tadah hujan………………………………………………………………………………………………………………………………….

Tahapan Kegiatan yang Keterlibatan gender Peran yang Permasalahan Solusi Kebutuhan biaya
dalam usaha dilakukan dilakukan (Rp/hektar)
Laki- Perempuan
tani perempuan
laki

Pembukaan,  Membuka lahan 90 10 Membuat Keterbatasan Pihak swasta Lahan mineral:


pengolahan menggunakan guludan modal biaya utk dan Butuh 15 hari untuk
lahan, ekskavator 90 10 menggunakan pemerintah pembajakan sawah
penanaman  Menebas dan Membantu ekskavator membantu sebanyak 4 orang
membakar belukar mencangkul pengadaan seluas 0.5 ha secara
 Mencangkul dan Belum modal biaya & manual.
membajak Mengurus menguasai cara ekskavator
 makan minum bertani dengan Biaya yang
 Membuat kanal- tanpa Perlu dikeluarkan
kanal (secara membakar, penyuluhan Rp.80.000/hari/orang
manual/machinery?) masih coba- mengenai cara tidak termasuk biaya
 Membuat guludan coba budidaya padi makan siang
pada lahan gambut
 Menyemprot Mencangkul Perlu Lahan gambut:
dengan herbisida dan membajak tambahan  Menebas 3 hari 5
 Mencakul, dengan alat traktor orang
membajak tradisional,  Membuat kanal
karena jumlah  Menyemprot 3
traktor di desa hari 2 orang
terbatas  Mencangkul dan
membajak 4 hari 3
orang biaya per
hari Rp 100.000
utk pria dan Rp.

12
90.000 utk wanita
kalau diupahkan
bersih (sdh
termasuk makan-
minum, rokok)

Lahan mineral:
 Menebas 3 hari 3
orang
 Menyemprot 2
hari 1 orang
Mencangkul dan
membajak 4 hari 3
orang biaya per hari
Rp 100.000 kalau
diupahkan

Penggunaan  Benih lokal dibeli 30 70 Menanama padi Benih kadar Perlu ada Lahan gambut:
bibit/benih dari pasar dan sayur- tidak tersedia di koperasi atau  Harga bibit karet
 Penanaman sayuran pasar, padahal apa yang bisa klon seharga Rp
dilakukan dengan waktu tanam membantu 10.000 per
jarak tanam 20 cm x sudah tiba menyediakan  Penanaman 4
20 cm dengan benih orang selama 2
sistem jajar legowo. hari dengan upah
 Di pematang diberi Rp. 100.000 per
tanaman sayur- hari jika diupahkan
sayuran
Penanaman bibit Lahan mineral:
pohon dengan jarak  Harga benih per
tanam ….. m x …… m kantong isi 5 kg
(pada lahan seharga Rp
monokultur atau

13
kebun campur) 100.000
 Penanaman 4
orang selama 2
hari dengan upah
Rp. 100.000 per
hari jika diupahkan

Pemupukan  Pupuk diberikan 50 50 Membantu Pupuk kadang Perlu ada Lahan gambut:
Urea, TSP dengan menebar pupuk tidak tersedia, koperasi untuk  Harga urea 1
dosis 50 kg per/ha, 2 dosis yang membantu karung 50 kg Rp.
kali per musim diberikan hanya ketersediaan 200.000,
 Pupuk organik berdasarkan pupuk dan  TSP 50 kg Rp.
diberikan pada awal coba-coba dan penyuluh 250.000, pupuk
musim tanam 100 tanya ke petani untuk kendang 100 kg
kg lain, belum tahu memberikan Rp. 25.000
secaa pasti info tentang  Menabur pupuk 2
pemupukan orang 2 hari, kalau
yang baik diupahkan Rp.
100.000 per hari

Lahan mineral:
 Harga urea 1
karung 50 kg Rp.
200.000,
 TSP 50 kg Rp.
250.000, pupuk
kendang 100 kg
Rp. 25.000
Menabur pupuk 2
orang 2 hari, kalau
diupahkan Rp.

14
100.000 per hari

Pemeliharaan Menyemprot pestisida 100 0 - Harga pestisida Perlu koperasi Lahan gambut:
tanaman dan sangat mahal dan
 Harga pestisida
tata air dan kadang penyuluhan
jenis A Rp.
tidak manjur mengenai
100.000 per
pestisida yang
kaleng untuk satu
tepat
kali semprot
 Menyemprot 2
hari 1 orang, upah
Rp. 100.000 per
hari

Lahan mineral:

• Harga pestisida
jenis A Rp.
100.000 per
kaleng untuk satu
kali semprot
• Menyemprot 2 hari
1 orang, upah Rp.
100.000 per hari

Lahan gambut:
 Membersikan
gulma manual 4
orang 2 hari, upah
Rp. 100.000 per
Membersihkan gulma 40 50 Membersihkan hari

15
Menambal pematang gulma  Membersihkan
Membersihkan kanal (memelihara)
di lahan gambut kanal 10 orang 2
hari

Lahan mineral:

Membersikan gulma
manual 4 orang 2
hari, upah Rp.
100.000 per hari

Pemanenan Memanen padi 30 70 Memanen padi Tidak memiliki Bantuan Lahan gambut:
traktor traktor  Menebas 4 orang
Memasukkan gabah pemanenan pemanenan selama 2 hari, jika
basah ke dalam karung padi diupahkan Rp.
100.000 per hari.
 Merontokkan
dengan mesin 2
hari sewa Rp.
100.000 per hari.
 Mengangkut 2
hari Rp. 100.000
per hari

Lahan mineral:

• Menebas 4 orang
selama 2 hari, jika
diupahkan Rp.
100.000 per hari.

• Merontokkan
dengan mesin 2

16
hari sewa Rp.
100.000 per hari.

• Mengangkut
2 hari Rp. 100.000
per hari

Penanganan Mengeringkan 50 50 Memilih gabah Belum ada Perlu ada Lahan gambut:
pasca panen Menilih gabah yang kosong dan tempat tempat  Pengeringan dan
berisi dan yang kosong membolak-balik pengeringan pengeringan pemilihan gabah
Menggiling gabah saat yang memadai, kosong rata-rata 5
pengeringan sehingga hari 1 orang, jika
pengeringan diupahkan Rp.
dilakukan di 100.000 per hari
halaman rumah
Lahan mineral:
masing-masing
• Pengeringan dan
pemilihan gabah
kosong rata-rata 5
hari 1 orang, jika
diupahkan Rp.
100.000 per hari

Pemasaran

Sistem usaha tani 2: Karet campur kopi ………………………………………………………………………………………………………………………………….

Tahapan Kegiatan yang Keterlibatan gender Peran yang Permasalahan Solusi Kebutuhan biaya

17
dalam usaha dilakukan Laki- Perempuan dilakukan (Rp/hektar)
tani laki perempuan

Pembukaan,  Menebas dan 90 10 Membuat Belum Perlu Lahan gambut:


pengolahan membakar belukar pembibitan karet menguasai cara penyuluhan  Menebas 3
lahan,  Membuat kanal- dan kopi bertani dengan mengenai cara hari 5 orang
penanaman kanal (secara tanpa budidaya karet  Membuat
manual/machinery?) membakar, dan kopi kanal
 Mmbuat guludan masih coba-coba  Menyemprot
Perlu tambahan
pada lahan gambut 3 hari 2 orang
Mencangkul dan traktor
 Menyemprot  Mencangkul
membajak
dengan herbisida dan
dengan alat
 Mencakul, membajak 4
tradisional,
membajak hari 3 orang
karena jumlah
pria dengan
Membuat pembibitan tractor di desa
biaya per hari
terbatas
Rp 100.000
kalau
diupahkan
(sudah
termasuk
biaya makan,
rokok, snacks)

Lahan mineral:
 Menebas 3
hari 3 orang
 Menyemprot
2 hari 1 orang

Mencangkul dan
membajak 4 hari
3 orang pria

18
dengan biaya per
hari Rp 100.000
kalau diupahkan
(sudah termasuk
biaya makan,
rokok, snacks)

Penggunaan  Benih lokal dibeli 30 70 Menanama padi Benih kadar tidak Perlu ada Lahan gambut:
bibit/benih dari penangkar karet dan sayur- tersedia di pasar, koperasi atau  Harga benih
dan kopi sayuran padahal waktu apa yang bisa per kantong isi
tanam sudah tiba membantu 5 kg seharga
Penanaman bibit karet
menyediakan Rp 100.000
dan kopi masing-
benih  Penanaman 4
masing dengan jarak
orang selama
tanam ….. m x …… m
2 hari dengan
(pada lahan
upah Rp.
monokultur dan kebun
100.000 per
campur)
hari jika
diupahkan
 Jumlah bibit
karet per
hektar
 Jumlah bibit
kopi per
hektar

Lahan mineral:
 Harga benih
per kantong isi
5 kg seharga
Rp 100.000
 Penanaman 4

19
orang selama
2 hari dengan
upah Rp.
100.000 per
hari jika
diupahkan
 Jumlah bibit
karet per
hektar

Jumlah bibit kopi


per hektar

Pemupukan Pupuk diberikan Urea, 50 50 Membantu Pupuk kadang Perlu ada Lahan gambut:
TSP dengan dosis 50 menebar pupuk tidak tersedia, koperasi untuk  Harga urea 1
kg per/ha, 2 kali per dosis yang membantu karung 50 kg
musim. diberikan hanya ketersediaan Rp. 200.000,
berdasarkan pupuk dan  TSP 50 kg Rp.
Pupuk organik
coba-coba dan penyuluh untuk 250.000,
diberikan pada awal
tanya ke petani memberikan pupuk
musim tanam 100 kg
lain, belum tahu info tentang kendang 100
secaa pasti pemupukan kg Rp. 25.000
yang baik  Menabur
pupuk 2 orang
2 hari, kalau
diupahkan Rp.
100.000 per
hari

Lahan mineral:
 Harga urea 1
karung 50 kg

20
Rp. 200.000,
 TSP 50 kg Rp.
250.000,
pupuk
kendang 100
kg Rp. 25.000

Menabur pupuk
2 orang 2 hari,
kalau diupahkan
Rp. 100.000 per
hari

Pemeliharaan Menyemprot pestisida 100 0 - Harga pestisida Perlu koperasi Lahan gambut:
tanaman dan sangat mahal dan penyuluhan
 Harga
tata air dan kadang tidak mengenai
pestisida jenis
manjur pestisida yang
A Rp. 100.000
tepat
per kaleng
untuk satu kali
semprot
 Menyemprot
2 hari 1 orang,
upah Rp.
100.000 per
hari

Lahan mineral:

• Harga
pestisida jenis
A Rp. 100.000
per kaleng

21
untuk satu kali
semprot

• Menyemprot 2
hari 1 orang,
upah Rp. 100.000
per hari

Lahan gambut:
Membersihkan gulma
40 50 Membersihkan  Membersikan
Menambal pematang
gulma gulma manual
Membersihkan kanal
4 orang 2 hari,
di lahan gambut
upah Rp.
- - 100.000 per
hari
 Membersihkan
(memelihara)
kanal 10 orang
2 hari
Lahan mineral:

Membersikan
gulma manual 4
orang 2 hari,
upah Rp. 100.000
per hari

Pemanenan Menyadap karet dan 30 70 Menebas Mesin perontok Bantuan mesin Lahan gambut:
petik buah kopi di desa ini hanya perontok padi  Menebas 4
Mengangkut satu jadi jika ada untuk orang selama
bergantian memudahkan 2 hari, jika
diupahkan Rp.

22
100.000 per
hari.
 Merontokkan
dengan mesin
2 hari sewa
Rp. 100.000
per hari.
 Mengangkut 2
hari Rp.
100.000 per
hari
Lahan mineral:

• Menebas 4
orang selama
2 hari, jika
diupahkan Rp.
100.000 per
hari.

• Merontokkan
dengan mesin
2 hari sewa
Rp. 100.000
per hari.

• Mengangkut 2
hari Rp. 100.000
per hari

Penanganan
pasca panen

23
Pemasaran

Sistem usaha tani 3: Kebun sawit saja (monokultur)………………………………………………………………………………………………………………………………….

Tahapan Kegiatan yang Keterlibatan gender Peran yang Permasalahan Solusi Kebutuhan
dalam usaha dilakukan dilakukan biaya
Laki- Perempuan
tani perempuan (Rp/hektar)
laki

Pembukaan,
pengolahan
lahan,
penanaman

Penggunaan
bibit/benih

Pemupukan

Pemeliharaan
tanaman dan
tata air

Pemanenan

24
Penanganan
pasca panen

Pemasaran

25
7. Diskusikan faktor-faktor pendukung1 yang diperlukan, pihak-pihak yang terlibat, peran
keterlibatannya pada masing-masing tahapan dan potensi pendanaannya. Tanyakan secara lebih
rinci pada potensi pendanaan, jika pendanaan berasal dari pinjaman dan atau bantuan tanyakan
pinjam ke siapa dan bantuan dari mana; jika swadaya dari mana sumber pendapatannya
Waktu diskusi 60 menit. Catat pada Tabel 7.
Tabel 7. Faktor pendukung yang diperlukan, pihak yang terlibat, peran keterlibatannya dan potensi pendanaan
Sistem Usaha Tani 1: Padi sawah tadah hujan ………………………………………………………….
Tahapan Faktor Pihak yang Peran Potensi sumber pendanaan
pendukung terlibat keterlibatannya Swadaya Pinjaman Bantuan
yang
diperlukan
Pembukaan, Penyuluhan Dinas Menempatkan Dikerjakan Bank
pengolahan mengenai cara Pertanian TTS penyuluh sendiri BRI
lahan, membuka dengan dalam
Perusahaan Memberi
penanaman lahan tanpa modal bentuk
HTI-PT BAP bantuan traktor
membakar sendiri Kredit
(Sinar Mas dan saprodi
Usaha
Bantuan APP) untuk
Tani
penyediaan pembukaan
traktor lahan

Penggunaan Koperasi Dinas Membantu Pinjam ke


bibit/benih sebagai pertanian, menyediakan tengkulak
penyedia benih
Dinas
benih tepat
pemberdayaan Menyediakan
waktu
masyarakat penyuluh

Pemupukan Koperasi Dinas Menghubungkan Pinjam ke


sebagai Perindustrian Kelp Tani dan tengkulak
penyedia OKI Koperasi dengan
pupuk PT PUSRI
Dinas
Pertanian Menyediakan
penyuluh
PT PUSRI
PT PUSRI
menyediakan
pupuk subsidi
kepada Kelp Tani
& Koperasi

Pemeliharaan Koperasi Dinas Menyediakan Pinjam ke


tanaman dan sebagai Pertanian program sekolah tengkulak
tata air penyedian lapang
pestisida pendendalian
hama terpadu
Penyuluhan
untuk sekolah
lapang

1
Faktor pendukung pada setiap tahapan praktik-praktik budidaya yang dimaksud adalah faktor-faktor yang diperlukan
untuk mendukung terlaksananya masing-masing tahapan. Sebagai contoh, faktor pendukung dalam pembukaan dan
pengolahan lahan antara lain tersedianya teknik pembukaan lahan, penyuluhan dan pelatihan dalam penerapan teknik
pembukaan lahan, tersedia dana untuk membuka dan mengolah lahan.

26
pengendalian
hama terpadu

Pemanenan Teknologi Dinas Menyediakan - - -


pemanenan Pertananian penyuluh
dan efektif dan
Perusahaan Menyediakan
efisien
HTI- PT BAP peralatan
Alat bantu (Sinar Mas
panen APP),
Perkebunan
sawit (PT Jatuh
Bangun)

Penanganan Teknologi Dinas Menyediakan


pasca panen pengeringan Pertanian penyuluh dan
dan alat pemanenan
infrastruktur dan penggilingan
untuk
pengeringan
dan
penggilingan

Pemasaran

27
Sistem Usaha Tani 2: Karet campur kopi………………………………………………………….
Tahapan Faktor Pihak yang Peran Potensi sumber pendanaan
pendukung yang terlibat keterlibatannya Swadaya Pinjama Bantuan
diperlukan n
Pembukaan,
pengolahan
lahan,
penanaman

Penggunaan
bibit/benih

Pemupukan

Pemeliharaan
tanaman dan
tata air

Pemanenan

Penanganan
pasca panen

Pemasaran

28
Sistem Usaha Tani 3: Kebun sawit saja ………………………………………………………….
Tahapan Faktor Pihak yang Peran Potensi sumber pendanaan
pendukung yang terlibat keterlibatannya Swadaya Pinjama Bantuan
diperlukan n
Pembukaan,
pengolahan
lahan,
penanaman

Penggunaan
bibit/benih

Pemupukan

Pemeliharaan
tanaman dan
tata air

Pemanenan

Penanganan
pasca panen

Pemasaran

29
Tujuan 2: Mengidentifikasi rantai nilai komoditi penting, permasalahan dan solusi pemasaran
komoditi serta faktor pendukung yang diperlukan
8. Berdasarkan hasil diskusi pada Tabel 2 mengenai komoditi penting dalam sistem usaha tani,
diskusikan:
a. Dalam bentuk apa komoditi tersebut dipasarkan, berapa proporsi yang menjual dalam
setiap bentuk tersebut (nyatakan dalam persen)
b. Berapa harga rata-rata yang diterima oleh petani sesuai bentuk tersebut
c. Perlakuan apa saja yang dilakukan oleh petani sesuai dengan bentuk tersebut sebelum
dipasarkan
d. Berapa biaya rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan perlakuan tersebut
e. Bagaimana keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam setiap perlakuan tersebut.
Diskusikan berapa besar keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam setiap kegiatan
pemasaran komoditi
f. Apa peran keterlibatan perempuan dalam setiap tahapan perlakuan hingga bentuk
tersebut terjual

Waktu diskusi 30 menit. Catat hasil diskusi pada Tabel 8.


Tabel 8. Komoditi penting, rantai nilai, aktor yang terlibat dalam rantai nilai.
Komoditi 1: Padi …………………………..
Bentuk Harga Perlakuan Biaya yang Proporsi Kuantifikasi Peran
yang per unit untuk dibutuhkan bentuk keterlibatan gender keterlibatan
dijual2 meningkatkan untuk yang dalam pemasaran perempuan
nilai tambah meningkatkan dijual (%) dalam
nilai tambah (%) Laki- Perempuan pemasaran
laki
Dijual Rp. 1 Tidak ada 10 0 0 Tidak ada
langsung juta per
di sawah hektar
(ijon) 25 45 55 Melakukan
negosiasi
dengan
tengkulak untuk
mendapatkan
harga lebih
tinggi

Gabah Rp. Ditebas dan Biaya tebas 30 40 60 Menebas dan


basah 200000 dirontokkan Rp 100.000 mengumpulkan
per per hari, 2 sisa jerami
kuintal orang per 20 40 60
hektar

Gabah Rp. Dikeringkan Biaya 30 50 50 Membolak-balik


kering 250000 pengeringan saat
giling per Rp. 100.000 pengeringan
kuital per orang,
selama 5 hari
2
Bentuk yang dijual dari suatu komoditi dapat beragam. Sebagai contoh bentuk komoditi yang dijual untuk padi dapat
berupa: (1) dijual langsung dalam bentuk tanaman siap panen di lahan, (2) dijual dalam bentuk gabah basah setelah
dipanen dan dibawa pulang, (3) dijual dalam bentuk gabah setengah kering, (4) dijual dalam bentuk gabah kering dengan
kadar air tertentu, (5) dijual dalam bentuk beras setelah digiling tanpa dikemas, (6) dijual dalam bentuk beras kemasan

30
untuk 1 ton

Beras Rp. Mengemas Biaya 10 0 100 Mengemas


giling 60000 penggilingan
dalam per Rp. 25000 per
kantong kantong kuintal
plasting 5
Biaya
kg
mengemas
Rp. 10.000
per ton

Komoditi 2:…………………………..
Bentuk Harga Perlakuan Biaya yang Proporsi Kuantifikasi Peran
yang per unit untuk dibutuhkan bentuk keterlibatan gender keterlibatan
dijual3 meningkatkan untuk yang dalam pemasaran perempuan
nilai tambah meningkatkan dijual (%) dalam
nilai tambah (%) Laki- Perempuan pemasaran
laki

Komoditi 3:…………………………..
Bentuk Harga Perlakuan Biaya yang Proporsi Kuantifikasi Peran
yang per unit untuk dibutuhkan bentuk keterlibatan gender keterlibatan
dijual4 meningkatkan untuk yang dalam pemasaran perempuan
nilai tambah meningkatkan dijual (%) dalam
nilai tambah (%) Laki- Perempuan pemasaran
laki

3
Bentuk yang dijual dari suatu komoditi dapat beragam. Sebagai contoh bentuk komoditi yang dijual untuk padi dapat
berupa: (1) dijual langsung dalam bentuk tanaman siap panen di lahan, (2) dijual dalam bentuk gabah basah setelah
dipanen dan dibawa pulang, (3) dijual dalam bentuk gabah setengah kering, (4) dijual dalam bentuk gabah kering dengan
kadar air tertentu, (5) dijual dalam bentuk beras setelah digiling tanpa dikemas, (6) dijual dalam bentuk beras kemasan
4
Bentuk yang dijual dari suatu komoditi dapat beragam. Sebagai contoh bentuk komoditi yang dijual untuk padi dapat
berupa: (1) dijual langsung dalam bentuk tanaman siap panen di lahan, (2) dijual dalam bentuk gabah basah setelah
dipanen dan dibawa pulang, (3) dijual dalam bentuk gabah setengah kering, (4) dijual dalam bentuk gabah kering dengan
kadar air tertentu, (5) dijual dalam bentuk beras setelah digiling tanpa dikemas, (6) dijual dalam bentuk beras kemasan

31
Komoditi 4:…………………………..
Bentuk Harga Perlakuan Biaya yang Proporsi Kuantifikasi Peran
yang per unit untuk dibutuhkan bentuk keterlibatan gender keterlibatan
dijual5 meningkatkan untuk yang dalam pemasaran perempuan
nilai tambah meningkatkan dijual (%) dalam
nilai tambah (%) Laki- Perempuan pemasaran
laki

Komoditi 5:…………………………..
Bentuk Harga Perlakuan Biaya yang Proporsi Kuantifikasi Peran
yang per unit untuk dibutuhkan bentuk keterlibatan gender keterlibatan
dijual6 meningkatkan untuk yang dalam pemasaran perempuan
nilai tambah meningkatkan dijual (%) dalam
nilai tambah (%) Laki- Perempuan pemasaran
laki

9. Diskusikan alasan mengapa menjual komoditi dalam bentuk tertentu, apa permasalahan yang
dihadapi pada setiap perlakuan sebelum menjual dan bagaimana solusi atas permasalahan
tersebut
Waktu diskusi 30 menit. Catat hasil diskusi pada Tabel 9.
Tabel 9. Permasalahan dalam setiap tahapan dan kegiatan serta peluang pemasaran
Komoditi Bentuk yang dijual Pemasalahan Solusi
Padi Dijual langsung di sawah Punya utang dengan Ada koperasi
tengkulak atau rentenir

5
Bentuk yang dijual dari suatu komoditi dapat beragam. Sebagai contoh bentuk komoditi yang dijual untuk padi dapat
berupa: (1) dijual langsung dalam bentuk tanaman siap panen di lahan, (2) dijual dalam bentuk gabah basah setelah
dipanen dan dibawa pulang, (3) dijual dalam bentuk gabah setengah kering, (4) dijual dalam bentuk gabah kering dengan
kadar air tertentu, (5) dijual dalam bentuk beras setelah digiling tanpa dikemas, (6) dijual dalam bentuk beras kemasan
6
Bentuk yang dijual dari suatu komoditi dapat beragam. Sebagai contoh bentuk komoditi yang dijual untuk padi dapat
berupa: (1) dijual langsung dalam bentuk tanaman siap panen di lahan, (2) dijual dalam bentuk gabah basah setelah
dipanen dan dibawa pulang, (3) dijual dalam bentuk gabah setengah kering, (4) dijual dalam bentuk gabah kering dengan
kadar air tertentu, (5) dijual dalam bentuk beras setelah digiling tanpa dikemas, (6) dijual dalam bentuk beras kemasan

32
Akses pendanaan kredit ssaha
tani dari perbankan

Gabah basah Tidak punya tempat untuk Ada tempat pengeringan


mengeringkan
Cuaca dengan intensitas
hujan yang tidak menentu
sehingga sulit melakukan
pengeringan

Gabah kering Tempat penggilingan jauh Ada tempat penggilingan yang


dan tidak memiliki tempat relatif dekat dan gudang
penyimpanan gabah kering gabah

Beras giling dalam karung Beli kantong kemasan 5 kg Perlu pelatihan


5 kg harus di kota kecamatan pengemasan/branding dan
menjaga kualitas beras
Kualitas beras masih kurang
bersih dan berbatu
Terbatas pengetahuan
terkait pengemasan dan
branding produk beras

10. Diskusikan faktor-faktor pendukung yang diperlukan dalam pemasaran komoditi penting, pihak-
pihak yang terlibat serta peran keterlibatannya.
Waktu diskusi 30 menit. Catat hasil diskusi pada Tabel 10.

Tabel 10. Fungsi-fungsi pendukung yang diperlukan, pihak-pihak yang terlibat dan peran
keterlibatannya dalam tahapan kegiatan pemasaran komoditi

33
Komoditi Bentuk yang dijual Fungsi pendukung Pihak yang Peran
yang diperlukan sebaiknya terlibat keterlibatannya
untuk mengatasi (dinas, pedagang,
bumdes, koperasi, dll)
masalah
(bibit, input pertanian,
penyuluhan,
infrastruktur [jalan,
jembatan, listrik,
penerangan, gudang,
transportasi, saluran
distribus, Pelabuhan,
dll)

Padi Dijual langsung di Tidak ada Tidak ada Tidak ada


sawah

Gabah basah Sarana Dinas Pertanian, Menyediakan


pengeringan di Dinas sarana pengeringan
tingkat desa tetapi Pemberdayaan
kapasitas terbatas masyarakat desa,
Perbaikan Pihak swasta (PT
infrastruktur jalan Sinar Mas)
menuju sarana
Perangkat Desa
pengeringan
mengaktifkan
kembali BUMDES
yang sudah ada di
desa

Gabah kering giling Sarana Dinas Pertanian, Menyediakan


pengeringan di Dinas sarana
tingkat desa tetapi Pemberdayan penggilingan, saat
kapasitas terbatas masyarakat, Sektor ini sarana
swasta penggilingan
adalah milik pribadi

Beras giling dalam Sarana Tidak ada Tidak ada


karung 5 kg pengeringan di
tingkat desa tetapi
kapasitas terbatas

Karet Karet basah Pelatihan PT London


kewirausahaan Sumatera
(Perkebunan karet)
Pelatihan
pemasaran
berkelompok

Karet kering Pelatihan sistem PT London


(giling) lelang karet Sumatera
(Perkebunan karet)

Nenas Buah segar Pelatihan keripik PT Indofood


nenas
Dinas
Perindustrian
Sumsel

Jambu mete Kacang mete Perangkat desa Pengepul Memiliki akses


membentuk pemasaran melalui

34
kelompok pengepul
pemuda/i
Perusahaan besar
Memasarkan
Ada akses internet produk secara
online

Pemasaran online

Buah jambu mete Dapat diolah Pihak lain: 1. Mengadakan


sebagai pakan penyuluhan
1. Pihak
ternak pemasaran
swasta
secara online
2. Dinas
Perlu dukungan terkait
pihak lain utk
mengolah lagi
produk turunan
buah mete

Dapat dipasarkan
secara online

11. Kebakaran lahan


a. Dalam lima tahun terakhir ini, kapan saja terjadi kebakaran lahan di desa bapak/ibu?
Tahun 2016 pada lahan jati, Tahun 2019 kebakaran lahan gambut dan persawahan
b. Pada tipe lahan apa kebakaran sering terjadi? (Pilihan bisa lebih dari satu: 1. Hutan
gambut, 2. Kebun sawit, 3. Kebun karet, 4. Sawah, 5. Lainnya: sebutkan lahan jati
……………)
c. Apa penyebab terjadinya kebakaran pada setiap tipe lahan tersebut? (Pilih satu atau
keduanya: 1. Musim kemarau panjang, 2. Kesengajaan untuk pembukaan/peremajaan
lahan atau perburuan hewan),  3. Lainnya sebutkan Perkemahan mengadakan api ungun
yang merambat, kebakaran merambat dari desa tetangga ………..)
d. Apa yang dilakukan oleh masyarakat ketika terjadi kebakaran lahan? Memadamkan api
untuk tidak merambat kemana-mana
e. Mengapa kebakaran lahan terjadi secara berulang? Ketidaktahuan masyarakat dalam
mencegah kebakaran agar tidak meluas
f. Apabila dibandingkan dengan 10 tahun yang lalu, apakah kebakaran lahan lebih sering
terjadi atau lebih jarang terjadi? Kebakaran sudah semakin jarang terjadi sejak 10 tahun
terakhir ini. Dan PP terkait pelarangan pembukaan lahan dengan bakar
g. Mengapa hal tersebut terjadi? Karena keterbatasan pengetahuan terkait PLTB
h. Menurut bapak/ibu, kerugian apa yang dialami dengan adanya kebakaran lahan dan
manfaat apa yang diperoleh dari kebakaran lahan? Kerugian: Aktifitas sehari-hari dan
kesehatan masyarakat terganggu. Manfaat: Kesuburan tanah pada lahan bekas
pembakaran bisa lebih subur, biaya lebih murah untuk mengurangi gulma pada lahan
i. Jika kebakaran lahan memberi manfaat kepada masyarakat, tingkat kebakaran seperti
apa yang memberikan manfaat tersebut? Tingkat kebakaran, maksudnya gimana?
j. Jika kebakaran lahan hanya memberi kerugian kepada masyarakat, apa upaya
pencegahan kebakaran yang telah dilakukan? Menghindarkan pembakaran lahan di

35
sekitar hutan, memberikan pengumuman pelarangan pembakaran lahan disekitar hutan
dan lahan, pembangunan kanal dan pembasahan kanal kembali

13. Materi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

a. Apakah materi penyuluhan untuk pertanian (pertanian tanaman pangan, perikanan,


perkebunan, peternakan) dan kehutanan tersedia dalam 5 tahun terakhir? Silahkan pilih:
Ya/Tidak

Jika ya, topik apa saja dan di dalam media (video, booklet, manual, dll) apa saja dari
materi penyuluhan pertanian (termasuk perkebunan, perikanan, dan peternakan) dan
kehutanan tersebut? Silahkan isi Tabel berikut ini

Tabel 11. Topik materi penyuluhan dan media penyuluhan untuk pertanian dan kehutanan

No. Topik materi penyuluhan Media penyuluhan


(tuliskan topik lebih detil) (video, poster, booklet, flyer, dll)
1. Budidaya padi pasang surut Video dan poster
2. Budidaya pakan ternak gamal dan lamtoro di Video dan demoplot
lahan kering
3. Pelatihan pembuatan pupuk organik Praktek pembuatan pupuk organik
4. Penyuluhan penanganan kebakaran lahan Video
gambut
5. Pelatihan budidaya tanaman sayuran dan Praktek pembuatan perangkat
bawang secara hidroponik hidroponik dan juga pemutaran
video hidroponik
6. Sekolah lapangan untuk kelompok tani selama Poster dan pembangunan kebun
2 kali sebulan dengan topik budidaya demoplot
perkebunan kopi
7.

b. Apakah materi penyuluhan pertanian dan kehutanan tersebut mudah atau bisa
didapatkan? Silahkan pilih: Ya/Tidak

Jika ya, bagaimana cara mendapatkannya? Jelaskan: Mendapatkan dari kantor Dinas
pertanian melalui penyuluh (PPL) pada saat dilakukan pelatihan dan penyuluhan
…………………………………………………………………………………………………………….

36
c. Siapakah yang menyusun atau menyediakan materi penyuluhan pertanian dan
kehutanan tersebut? Sebutkan: Dinas Pertanian Banyuasin
……………………………………………………………………………….
d. Apakah materi penyuluhan pertanian dan kehutanan tersebut informatif dan berguna
untuk Bapak/Ibu? Silahkan pilih: Ya/Tidak
e. Apakah materi penyuluhan pertanian dan kehutanan tersebut memenuhi kebutuhan
Bapak/ibu untuk meningkatkan pengelolaan dan produktifitas dari lahan atau kebun
Bapak/Ibu? Silahkan pilih: Ya/Tidak
Jika tidak, kebutuhan yang manakah yang tidak terpenuhi? Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………

14. Kebun Percontohan (Plot Demonstrasi)

Definisi Kebun Percontohan: merupakan sebidang lahan yang digunakan untuk mendemonstrasikan
berbagai praktek pertanian-kehutanan yang baik untuk meningkatkan produktifitas lahan dan
keuntungan ekonomi dari lahan tersebut. Kebun Percontohan biasanya dirancang dan dikelola oleh
petani yang didukung oleh penyuluh maupun peneliti pertanian-kehutanan dengan tujuan untuk
memperkuat kapasitas petani dalam pengelolaan lahan.

a. Apakah ada kebun percontohan yang pernah (dalam 5 tahun terakhir) dan sedang dibangun
sebagai sarana pembelajaran/pelatihan bagi petani? Ya atau Tidak
b. Jika ya, topik-topik kebun percontohan apa saja yang ada? Silahkan pilih topik yang tepat:
penggunaan klon/varitas, jarak tanam, tumpang sari, kebun campur, pemupukan,
pengendalian hama-penyakit terpadu, pemanfaatan pekarangan, dan lain-lain, sebutkan
Kebun campur melalui penanaman bibit berkualitas yang dikelola oleh Ibu-Ibu pada tahun
2021, Pemupukan dan pengendalian hama-penyakit terpadu
…………………………………………………….
c. Jika ya, dimana saja lokasi kebun percontohan yang pernah dan sedang dibangun tersebut?
Apakah dibangun di:
 Lahan milik pribadi petani
 Kawasan hutan (fungsi lindung, fungsi konservasi, fungsi produksi)
 Perhutanan sosial (HKm, Hutan Desa, Hutan Adat, HTR, dll)
 Area Penggunaan Lain (di luar kawasan hutan)
 Dll, sebutkan Lahan Desa ………………………………………………………………………………………
d. Bagaimana, kapan, dan oleh siapa kebun percontohan tersebut dibangun?

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

e. Siapa yang mengelola kebun percontohan tersebut?


Kelompok PKK bersama PPL
……………………………………………………………………………………………………………….
f. Bagaimana kondisi kebun percontohan tersebut saat ini?

37
Pengelolaan kebun campur tidak maksimal karena kesibukan dari anggota PKK
……………………………………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………………………………….

g. Apa kesuksesan dan tantangan/hambatan dalam mengelola kebun percontohan tersebut?

Kesuksesan:

Dalam 6 bulan pertama produktifitas lahan cukup baik dan memberikan pengetahuan
kepada anggota PKK

………………………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………….

Tantangan/hambatan:

Kesibukan dari anggota PKK menyebabkan kebun percontohan tersebut tidak terkelola
dengan baik

………………………………………………………………………….

……………………………………………………………………………………………………….

15. Penggalian informasi mengenai keanekaragaman hayati (Hasil Hutan Bukan Kayu-HHBK) yang
dimanfaatkan oleh masyarakat

Tahapan pelaksanaan diskusi untuk tema keanekaragaman hayati adalah sebagai berikut:

a. Pemandu diskusi menyiapkan tabel isian;


b. Pemandu diskusi menanyakan kepada para peserta diskusi mengenai ‘assets’ yang
mencakup:
 Keanekaragaman tumbuhan dan hewan sebagai sumber daya alam hasil hutan bukan
kayu (HHBK) yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan manfaatnya
 Seberapa sering masyarakat memanen atau memburu?
 Bagaimana frekuensi (jumlah kegiatan pemanenan atau perburuan per unit waktu) dan
intensitas (jumlah yang dipanen atau diburu per unit waktu)? Frekuensi dan intensitas
dapat dinyatakan secara kualitatif. Frekuensi dapat dinyatakan dengan jarang, sedang
dan sering, sementara intensitas dapat dinyatakan dengan rendah, sedang dan tinggi.
Penentuan kategori frekuensi dan intensitas ini tergantung pada komoditi yang
dimanfaatkan. Sebagai contoh: pemanfaatan burung puyuh dikategorikan jarang apabila
hanya dimanfaatkan ketika secara kebetulan ditemukan di kebun atau hutan, sedangkan
pemanfaatan markisa dikategorikan sering karena masyarakat secara sengaja mencari
buah-buah markisa yang tumbuh liar di kebun dan di hutan. Intensitas pemanfaatan
burung puyuh dikategorikan rendah ketika pemanfatan hanya beberapa ekor dalam
frekuensi yang jarang, sedangkan pemanfaatan markisa dikategorikan sedang karena
pemanenan dalam jumlah banyak dan intensitas sering.
 Apakah keanekaragaman hayati yang diambil tersebut dijual atau digunakan sendiri?
 Jika dijual, dalam bentuk apa dijualnya?
 Berapa harga per unit jual?
 Apakah ada yang melakukan pemrosesan?

38
 Jika ada, seperti apa prosesnya?
 Berapa biaya untuk pemrosesan?
 Berapa harga jual per unit setelah diproses?
 Catat hasil diskusi dalam Tabel 12.

Tabel 12. Keanekaragaman hayati yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
(‘assets’)
No Jenis Manf Freku Intensi Dijual / Dijual Harga Unit Diproses Proses Total Harga
keanekarag aat ensi tas digunak dalam bahan / tidak biaya setelah
aman an bentuk menta proses diproses
hayati sendiri apa h (Rp) (Rp) (Rp)
1. Madu keseh Sarang dijual Cairan bot Diprose Disari 12.00 45.000,
hitam atan lebah botol ol s ng 0 - per
diambi terlebi untuk botol
l h biaya
semua dahul botol
u
1. Jamur kosm Jaran Dijual 25.00 kg Tidak
2 etik g dalam 0 diprose
bentuk s
menta
h
Pakis 1 kali Penga Dijual Tidak
semin mbilan ke diprose
ggu sesuai pasar s
kebut lokal
uhan
Burung Peng Dijual 40.00 Diprose Dibak
hasil di 0 per s dalam ar
dagin pasar ekor bentuk untuk
g lokal bisa daging memb
negos burung ersihk
iasi an
dari
bulu

39

Anda mungkin juga menyukai