Anda di halaman 1dari 52

FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI

PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA


PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 5.1. Pokok Kebijakan Program Inovasi Desa

Waktu : 16.15-17.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan Sahadi

Tim Notulasi : Yeni Putri Malinda

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


a. Menjelaskan tujuan Konsep dasar inovasi desa secara benar
b. Menguraikan pokok-pokok kebijakan inovasi desa
c. Inovasi desa diperlukan dalam pembangunan desa karena setiap
pembangunan membutuhkan inovasi-inovasi atau nilai tambah.
d. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Inovasi di Desa : Meningkatkan
pendapatan desa
e. Kendala yang dihadapi dalam program Inovasi Desa : Ide ninovasi, jenis-
jenis Inovasi nya apa saja bentuknya. Beserta contoh kongritnya yang
belum dipahami
f. Yang dapat mendorong kegiatan Inovasi Desa : peningkatan Kapasitas
pelaku inovasi, bursa Inovasi
g. Inovasi bearti melakukan sesuatu dengan cara yang baru, memiliki
ide/gagasan yang baru mengenal bagaimana sesuatu dilakukan /
dikerjakan.
h. Inovasi dalam pembangunan : pembangunan sebagai historis dan
perubahan struktural, secara substansial didorong oleh inovasi
i. 5 jenis Inovasi :
- Meluncurkan produk baru atau jenis baru dari produk yang sudah
dikenal sebelumnya
- Aplikasi / metode produksi atau penjualan yang baru
- Membuka pasar yang baru
- mendapatkan sumber baru dari suply bahan baku
- Struktur industri baru
 Dana desa masih banyak dibidang sarana prasarana
 PID merupakan Inovasi atau kebaruan dalam praktik pembangunan dan
pertukaran pengetahuan
 PID mendukung capaian target RPJMD 2015 – 2019 dengan mendukung
pembangunan secara lebih kreatif
 PID juga memberikan perhatian terhadap dukungan teknis dari penyedia
jasa teknis secara profesional.
 Daya saing daerah ditentukan oleh kemampuan memanfaatkan modal
SDM melalui inovasi.
 Sistem Inovasi dibutuhkan bagi desa dikarenakan :
 Dorongan dari perubahan sosial
 Kompetisi global
 Karateristik pasar yang dinamis
 Kecendrungan membentuk jejaring
 Posisi tenaga kerja dengan upah tinggi
 Dll\
 Inovasi Desa marupaka sebuah pola yang sistematis dalam rangka
pemecahan masalah dan tantangan
 Tujuan PID :
 Melindungi Indiviidu, kelompok atau kelembagaan yang melakukan
iinovasi
 Strategi Inovasi Desa :
 Membangun kapasitas warga
 Tujuan PID : mendorong produktifitas dan pertumbuhan ekonomi perdesaan
dan membangun kapasitas desa yang berkelanjutan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan kemandirian desa
 Sasaran PID : Menguatkan kepeminpinan dan pengolaan PID berfokus pada
hasil mengefektikan pengelolaan P3MD.

Tambahan dari pak Feri :


- Inovasi : proses,
- PID melalukan pendekatan kepada masyarakat dengan informasi
informasi tentang inovasi desa
- Pemanfatan pembangunan bisa dijadikan Inovasi desa
- Pelayanan bumdes juga termasuk Inovasi

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


a. Menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Sharing/sudut pandang dari peserta mengenai proses penyusunan
dan pemutusan produk hukum di desa
1. ima. ” Proses penyusunan sudah sesuai aturan namun dalam
musyawarah keterwakilan masyarakat tidak semua lapisan. Sehingga
produk hukum tidak menjawab kebutuhan masyarakat. BPD hanya
formalitas, hadir bukan sebagai pengundang tetapi sebagai peserta /
audien

1. Dezi
Regulasi diatasnya belum jelas namun desa sudah disuruh
melaksanakan/membuat regulasi didesa.

2. Agus :”keterwakilan perempuan datang tidak menyampaikan aspirasi


namun hanya sebagai penyedia konsumsi.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
1. Mengapa keterwakilan perempuan jarang dilibatkan dalam proses
penyusunan dan pemutusan produk hukum

Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)


Peserta=
1. Rekpawan; “ perempuan malu menyampaikan ide/gagasan”,
2. Ujang : “rapat dilaksanakan pada malam hari sehingga terkendala dalam
mengikuti musyawarah”

Fasilitator =
Solusi : mendampingi perempuan dalam musyawarah .membimbing untuk
menyampaikan pendapat. Pendekatan persuasive terutama pendamping
perempuan.

2. Apakah sudah ada pengaturan prosedur dan mekanisme penyusunan


produk hukum desa
Tanggapan-tanggapan
PESERTA=
a. Ahmad afandi : sudah ada pengaturan penyusunan produk hukum
b. Eva hartini :sudah ada sesuai prosedur,

3 Sessi diskusi kelompok:


a. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 : KETERWAKILAN PESERTA
KELOMPOK 2 : AGENDA YANG DIBAHAS
KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN MASYARAKAT
KELOMPOK 4 : PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSA
b. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok
- Masyarakat banyak yang tidak hadir ketika diundang dalam
rapat sebaiknya penyelenggara musyawarah memilih waktu
yang sesuai dan tepat. Penyelenggara musyawarah harus
berkoordinasi dengan unsur masyarakat
- Agenda yang dibahas dalam rapat biasanya tidak fokus pada
musyawarah yang dibahas.
- Keterlibatan dalam pengambilan keputusan biasanya kepala
desa menginterfensi sebagian masyarakat.
- Keputusan yang diambil terkadang tidak sesuai dengan skala
prioritas
b. Hasil Diskusi Pleno
- Berkoordinasi dengan semua unsur sebelum menyepakati waktu
pelaksanaan musyawarah.
- Moderator dalam memimpin musyawarah harus cakap dalam
mengendalikan kegiatan musdes
- Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta
musyawarah dalam mengemukakan ide dan pendapat
- Dibuat kesepakatan untuk membuat skala prioritas

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:


1. Hakikat mudes
- Keputusan harus dapat diterima dengan kala sehat
- Sesuai dengan kepentingan bersama
- Keputusan mudah dipahami dan tidak memberatkan
masyarakat
2. Tata tertip dan mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan
permendes PDTT no 2 tahun 2015
a. Prinsip-Prinsip Muswarah Desa
1) Partisipatif
Partisipasi berarti keikutsertaan masyarakat Desa dalam setiap kegiatan dan
pengambilan keputusan strategis Desa.Partisipasi dilaksanakan tanpa
memandang perbedaan gender (laki-laki/perempuan), tingkat ekonomi
(miskin/kaya), status sosial (tokoh/orang biasa), dan seterusnya. Dalam
Musyawarah Desa, pelaksanaan partisipasi tersebut dijamin sampai dalam
tingkat yang sangat teknis.
2) Demokratis
Setiap warga masyarakat berhak untuk terlibat dalam proses pengambilan
keputusan Musyawarah Desa. Masyarakat diberikan kesempatan sesuai hak
dan kewajibannya untuk menyatakan pandangan, gagasan, pendapat dan
sarannya terkait pembahasan hal-hal yang bersifat startegis di
desa.Musyawarah desa merupakan representasi keterwakilan masyarakat
dalam penentuan kebijakan pembangunan di desa.Musyawarah mendorong
kerjasama, kolektivitas, kelembagaan dan hubungan sosial yang lebih
harmonis.
3) Transparan
Proses Musyawarah Desa berlangsung sebagai kegiatan yang berlangsung
demi kepentingan masyarakat Desa. Sebab itu masyarakat Desa harus
mengetahui apa yang tengah berlangsung dalam proses pengambilan
keputusan di desa. Prinsip transparan berarti tidak ada yang disembunyikan
dari masyarakat Desa, kemudahan dalam mengakses informasi, memberikan
informasi secara benar, baik dalam hal materi permusyawaratan.
4) Akuntabel
Dalam setiap tahapan kegiatan Musyawarah Desa yang dilaksanakan harus
dikelola secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau pemangku kepentingan baik secara moral, teknis,
administratif dan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku atau
yang disepakati bersama oleh masyarakat, pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa.

Azaz musyawarah
1. Inklusi : mengajak masuk dan mengikutsertakan semua masyarakat dari
semua ethnik,kondisi,budaya,difabel dll

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

1. setiap musyawarah harus ada notulensi, berita acara dan dokumentasi

2. Tata kelola desa yang DEMOKRATIS


Antara BPD dan kepala desa harus cheek dan balance
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 3.3. EVALUASI PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN

Waktu : 11.40- 15.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan sahadi

Tim Notulasi : Parjono

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


a) Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta tentang perencanaan
dan penganggaran pembangunan desa
b) Menampilan video tentang perencanaan desa
c) Pengantar penjelasan materi
- Perencanaan pembangunan desa mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota
- Perencanaan pembangunan didesa disusun secara
berjangka (RPJMDes/RKPdes)
- Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan di desa
Menghargai,perbedaan,praktis,dan
strategi,berkelanjutan,keswadayaan, pemberdayaan dan
kaderisasi.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
1. Mengaja RPJMdes belum bisa menjawab permasalahan di desa
Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)
Peserta=
-Rikpawan : karena tidak ada pengkajian keadaan di desa
(potensi,masalah , SDA,SDM) yang ada di desa

Fasilitator = titik kritis RPJM des bukan menjawab kebutuhan tetapi


keinginan. Sehingga tidak menjawan permasalahan yang
ada di desa

3 Sessi diskusi kelompok:


a. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 : PENYUSUNAN RPJMDes
KELOMPOK 2 : PENYUSUNAN RPJMDes
KELOMPOK 3 : PENYUSUNAN RKPDes
KELOMPOK 4 : PENYUSUNAN RKPDes
KELOMPOK 5 : PENYUSUNAN APBDes
b. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok
- Tahap Penyususnan RPJMDes
 Persispan (pembentukan tim)
 Penyelaras arah kebijakan program litas sektoral
 Pengkajian keadaan desa
 Penyusunan rencana pembangunan desa melalui
musyawarah
 Penyusunan rancangan RPJM Des
 Penetapan RPJMDes
- Tahap Penyusunan RKPDes
 Penyunan perencanaan pembangunan
 Pembentukan tim penyusun
 Pencermatan pagu indikatif
 Pencermatan ulang RPJMDes
 Penyusunan rancangan RKPDes
 Penyusunan RKPdes
 Penetapan RKPDes
 Perubahan RKPDes

- Tahap Penyusunan APBdes



b. Hasil Diskusi Pleno
Pak Fery
 Penyusunan dokumen RKP des harus mengacu
pada permendagri 114 tentang perencanaan
desa.RKP disusun berdasarkan RPJMDes yang
sudah tertuang setiap tahunnya sehingga tidak
lagi melakukan penggalian gagasan dusun lagi.
 RKPdes yang disusun tinggal mengambil dari
dokumen RPJMDes yang sudah ada.

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:
 Pendamping harus memahami alur penyusunan dokumen RPJMdes,
RKPDes, APBDes dengan mengacu kepada permendagri 114
 Pendamping harus memberi penjelasan kepada pihak desa dalam
menyusun dokumen perencanaan desa yang berpedoman kepada
permendagri 114 tentang perencanaan desa, permendagri 111 tentang
musyawarah desa

6 Lain-lain
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 3.1. FAsilitasi Analisis Dan Regulasi Desa

Waktu : 08.30-10.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan Sahadi

Tim Notulasi : Parjono

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


j. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang regulasi yang ada di desa.
k. Sharing/sudut pandang dari peserta mengenai kondisi regulasi di desa
3. Dari Dahlan. ” regulasi baru sebatas tentang kegiatan dana desa,
Perdes RPJMDes, Perdes RKPDes, perdes
APBdes,BUMDES.seharusnya perdes tidak hanya sebatas kegiatan
dana desa namun semua aspek yang memerlukan adanya sebuah
legalitas hukum dari regulasi desa.
4. Eva Hartini ” menjelaskan tentang perdes dan peraturan kepala
desa”
Peraturan Desa yang merupakan peraturan perundang-undangan
yang dibuat oleh BPD bersama kepala desa
Peraturan Kepala Desa yaitu peraturan yang dikeluarkan oleh kepala
desa yang mempunyai fungsi sebagai peraturan pelaksana dari
Perdes ataupun pelaksanan dari peraturan yang lebih tinggi.

5. Bambang :” mengapa perdes dibuat.karena untuk memuat aturan


yang mempunyai kekuatan hukum.

3 Sessi diskusi kelompok:


c. Pembagian kelompok
Peserta dibagi menjadi 2 kelompok
Kelompok I. PERDES YANG ADA DI DESA
Kelompok II. DAFTAR KEWENANGAN DESA

d. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok


1. Jenis-jenis perdes
a. RPJMDes
b. RKPDes
c. APBDes
d. BUMDes
2. Sering terjadi tumpang tindih antara kewenangan desa dan kabupaten
karena kurangnya koordinasi dan sosialisasi
3. Peraturan di desa harus menjelaska landasan yuridis.

e. Hasil Diskusi Pleno


Alur Penyusunan Perdes
b. Wajib dikonsultasikan kepada masyarakat desa (diutamakan kepada masyarakat
atau kelompok masyarakat yang terkait langsung dengan substansi materi
pengaturan);
c. Dikonsultasikan kepada Camat untuk mendapatkan masukan;
d. Kepala Desa menyampaikan rancangan peraturan tersebut kepada BPD untuk
dibahas dan disepakati bersama;
e. Penetapan dan penandatanganan peraturan yang sudah disepakati bersama;
f. Rancangan peraturan desa yang telah dibubuhi tanda tangan Kepala desa
disampaikan kepada Sekretaris Desa untuk diundangkan melalui lembaran desa;
g. Peraturan dinyatakan sah mulai berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat sejak diundangkannya di lembaran desa.

f. Penegasan/penyimpulan/pembulatan akhir oleh fasilitator


Pembuatan Perdes
1. PENYUSUNAN PERDES
2. PEMBAHASAN PERDES
3. PENETAPAN PERDES
4. PERUNDANGAN PERDES
5. EVALUASI PERDES
6. KLARIFIKASI PERDES

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:


5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan
kinerja, terkait materi yang dibahas:

FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 3.2. Musyawarah Desa dalam Pengambilan


Keputusan Penyusunan Regulasi Desa
Waktu : 09.45-11.30 WIB

Pelatih/Fasilitator : Feri murtiningrum

Tim Notulasi : Parjono

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


c. Menjelaskan tujuan pembelajaran
d. Sharing/sudut pandang dari peserta mengenai proses penyusunan
dan pemutusan produk hukum di desa
1. ima. ” Proses penyusunan sudah sesuai aturan namun dalam
musyawarah keterwakilan masyarakat tidak semua lapisan. Sehingga
produk hukum tidak menjawab kebutuhan masyarakat. BPD hanya
formalitas, hadir bukan sebagai pengundang tetapi sebagai peserta /
audien

6. Dezi
Regulasi diatasnya belum jelas namun desa sudah disuruh
melaksanakan/membuat regulasi didesa.

7. Agus :”keterwakilan perempuan datang tidak menyampaikan aspirasi


namun hanya sebagai penyedia konsumsi.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
3. Mengapa keterwakilan perempuan jarang dilibatkan dalam proses
penyusunan dan pemutusan produk hukum

Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)


Peserta=
3. Rekpawan; “ perempuan malu menyampaikan ide/gagasan”,
4. Ujang : “rapat dilaksanakan pada malam hari sehingga terkendala dalam
mengikuti musyawarah”

Fasilitator =
Solusi : mendampingi perempuan dalam musyawarah .membimbing untuk
menyampaikan pendapat. Pendekatan persuasive terutama pendamping
perempuan.

4. Apakah sudah ada pengaturan prosedur dan mekanisme penyusunan


produk hukum desa
Tanggapan-tanggapan
PESERTA=
a. Ahmad afandi : sudah ada pengaturan penyusunan produk hukum
b. Eva hartini :sudah ada sesuai prosedur,

3 Sessi diskusi kelompok:


a. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 : KETERWAKILAN PESERTA
KELOMPOK 2 : AGENDA YANG DIBAHAS
KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN MASYARAKAT
KELOMPOK 4 : PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSA
b. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok
- Masyarakat banyak yang tidak hadir ketika diundang dalam
rapat sebaiknya penyelenggara musyawarah memilih waktu
yang sesuai dan tepat. Penyelenggara musyawarah harus
berkoordinasi dengan unsur masyarakat
- Agenda yang dibahas dalam rapat biasanya tidak fokus pada
musyawarah yang dibahas.
- Keterlibatan dalam pengambilan keputusan biasanya kepala
desa menginterfensi sebagian masyarakat.
- Keputusan yang diambil terkadang tidak sesuai dengan skala
prioritas
g. Hasil Diskusi Pleno
- Berkoordinasi dengan semua unsur sebelum menyepakati waktu
pelaksanaan musyawarah.
- Moderator dalam memimpin musyawarah harus cakap dalam
mengendalikan kegiatan musdes
- Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta
musyawarah dalam mengemukakan ide dan pendapat
- Dibuat kesepakatan untuk membuat skala prioritas

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:


3. Hakikat mudes
- Keputusan harus dapat diterima dengan kala sehat
- Sesuai dengan kepentingan bersama
- Keputusan mudah dipahami dan tidak memberatkan
masyarakat
3. Tata tertip dan mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan
permendes PDTT no 2 tahun 2015
b. Prinsip-Prinsip Muswarah Desa
5) Partisipatif
Partisipasi berarti keikutsertaan masyarakat Desa dalam setiap kegiatan dan
pengambilan keputusan strategis Desa.Partisipasi dilaksanakan tanpa
memandang perbedaan gender (laki-laki/perempuan), tingkat ekonomi
(miskin/kaya), status sosial (tokoh/orang biasa), dan seterusnya. Dalam
Musyawarah Desa, pelaksanaan partisipasi tersebut dijamin sampai dalam
tingkat yang sangat teknis.
6) Demokratis
Setiap warga masyarakat berhak untuk terlibat dalam proses pengambilan
keputusan Musyawarah Desa. Masyarakat diberikan kesempatan sesuai hak
dan kewajibannya untuk menyatakan pandangan, gagasan, pendapat dan
sarannya terkait pembahasan hal-hal yang bersifat startegis di
desa.Musyawarah desa merupakan representasi keterwakilan masyarakat
dalam penentuan kebijakan pembangunan di desa.Musyawarah mendorong
kerjasama, kolektivitas, kelembagaan dan hubungan sosial yang lebih
harmonis.
7) Transparan
Proses Musyawarah Desa berlangsung sebagai kegiatan yang berlangsung
demi kepentingan masyarakat Desa. Sebab itu masyarakat Desa harus
mengetahui apa yang tengah berlangsung dalam proses pengambilan
keputusan di desa. Prinsip transparan berarti tidak ada yang disembunyikan
dari masyarakat Desa, kemudahan dalam mengakses informasi, memberikan
informasi secara benar, baik dalam hal materi permusyawaratan.
8) Akuntabel
Dalam setiap tahapan kegiatan Musyawarah Desa yang dilaksanakan harus
dikelola secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau pemangku kepentingan baik secara moral, teknis,
administratif dan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku atau
yang disepakati bersama oleh masyarakat, pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa.

Azaz musyawarah
2. Inklusi : mengajak masuk dan mengikutsertakan semua masyarakat dari
semua ethnik,kondisi,budaya,difabel dll

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

1. setiap musyawarah harus ada notulensi, berita acara dan dokumentasi

4. Tata kelola desa yang DEMOKRATIS


Antara BPD dan kepala desa harus cheek dan balance
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 3.3. EVALUASI PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN

Waktu : 11.40- 15.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan sahadi

Tim Notulasi : Parjono

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


d) Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta tentang perencanaan
dan penganggaran pembangunan desa
e) Menampilan video tentang perencanaan desa
f) Pengantar penjelasan materi
- Perencanaan pembangunan desa mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota
- Perencanaan pembangunan didesa disusun secara
berjangka (RPJMDes/RKPdes)
- Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan di desa
Menghargai,perbedaan,praktis,dan
strategi,berkelanjutan,keswadayaan, pemberdayaan dan
kaderisasi.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
2. Mengaja RPJMdes belum bisa menjawab permasalahan di desa
Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)
Peserta=
-Rikpawan : karena tidak ada pengkajian keadaan di desa
(potensi,masalah , SDA,SDM) yang ada di desa

Fasilitator = titik kritis RPJM des bukan menjawab kebutuhan tetapi


keinginan. Sehingga tidak menjawan permasalahan yang
ada di desa

3 Sessi diskusi kelompok:


a. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 : PENYUSUNAN RPJMDes
KELOMPOK 2 : PENYUSUNAN RPJMDes
KELOMPOK 3 : PENYUSUNAN RKPDes
KELOMPOK 4 : PENYUSUNAN RKPDes
KELOMPOK 5 : PENYUSUNAN APBDes
b. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok
- Tahap Penyususnan RPJMDes
 Persispan (pembentukan tim)
 Penyelaras arah kebijakan program litas sektoral
 Pengkajian keadaan desa
 Penyusunan rencana pembangunan desa melalui
musyawarah
 Penyusunan rancangan RPJM Des
 Penetapan RPJMDes
- Tahap Penyusunan RKPDes
 Penyunan perencanaan pembangunan
 Pembentukan tim penyusun
 Pencermatan pagu indikatif
 Pencermatan ulang RPJMDes
 Penyusunan rancangan RKPDes
 Penyusunan RKPdes
 Penetapan RKPDes
 Perubahan RKPDes

- Tahap Penyusunan APBdes



b. Hasil Diskusi Pleno
Pak Fery
 Penyusunan dokumen RKP des harus mengacu
pada permendagri 114 tentang perencanaan
desa.RKP disusun berdasarkan RPJMDes yang
sudah tertuang setiap tahunnya sehingga tidak
lagi melakukan penggalian gagasan dusun lagi.
 RKPdes yang disusun tinggal mengambil dari
dokumen RPJMDes yang sudah ada.

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:
 Pendamping harus memahami alur penyusunan dokumen RPJMdes,
RKPDes, APBDes dengan mengacu kepada permendagri 114
 Pendamping harus memberi penjelasan kepada pihak desa dalam
menyusun dokumen perencanaan desa yang berpedoman kepada
permendagri 114 tentang perencanaan desa, permendagri 111 tentang
musyawarah desa

6 Lain-lain:
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 4.2. Arah dan Orientasi Pengembangan


Ekonomi Desa

Waktu : 14.30-16.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Fery Murtiningrum

Tim Notulasi : Yeni Putri Malinda

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


l. Menjelaskan tujuan pembelajaran tentang Pengembangan Ekonomi
Desa.
m. Sharing/sudut pandang dari peserta mengenai kondisi regulasi di desa
8. Dari Parjono. ” Kemanjuan ekonomi desa sangat sibnifikan , dari
adanya dana desa cukup membantu perekonomian masyarakat desa
misalnya pengangutan hasil kebun jadi mudah sehingga ekonomi
masyarakat terbantu.
9. Buyung ” menjelaskan tentang kemajuan ekonomi dalam bentuk
alat-alat perangkat pesta seperti kursi tenda dan alat tarup sudah
tersedia di desa.

10. Ahmad Affandi :” Desa sudah maju dalam perekonomian desa,


semua desa sudah mendirikan Bumdes. Peningkatan sumber daya
desa.

POTENSI : Adalah daya kekuatan atau kemampuan suatu desa untuk


dioptimalkan dan dikembangkan
- Sumber Daya Alam, SDM, Sesuatu yang bisa dikembangkan
- Persawahan, Perkebunan, Sungai, Tambang, Air Terjun, Danau

Aset : Adalah kekayaan yang dimiliki desa


- SDM, SDA

1. Sosialisasi pengembangan potensi melalui musyawarah desa yang


dihadiri perangkat desa.
2. Pasal 33 UUD 1945 ” Perekonomian diisusun sebagai usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan

BUMDES
Adalah badan usahmilik desa yang seluruh satau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan modal

Strategi Pengembangan BUMDES


- Strategi Replika
- Linkoge Sr

6 Lain-lain:
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 3.2. Musyawarah Desa dalam Pengambilan


Keputusan Penyusunan Regulasi Desa

Waktu : 09.45-11.30 WIB

Pelatih/Fasilitator : Feri murtiningrum

Tim Notulasi : Parjono

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


e. Menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Sharing/sudut pandang dari peserta mengenai proses penyusunan
dan pemutusan produk hukum di desa
2. ima. ” Proses penyusunan sudah sesuai aturan namun dalam
musyawarah keterwakilan masyarakat tidak semua lapisan. Sehingga
produk hukum tidak menjawab kebutuhan masyarakat. BPD hanya
formalitas, hadir bukan sebagai pengundang tetapi sebagai peserta /
audien
11. Dezi
Regulasi diatasnya belum jelas namun desa sudah disuruh
melaksanakan/membuat regulasi didesa.

12. Agus :”keterwakilan perempuan datang tidak menyampaikan aspirasi


namun hanya sebagai penyedia konsumsi.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
5. Mengapa keterwakilan perempuan jarang dilibatkan dalam proses
penyusunan dan pemutusan produk hukum

Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)


Peserta=
5. Rekpawan; “ perempuan malu menyampaikan ide/gagasan”,
6. Ujang : “rapat dilaksanakan pada malam hari sehingga terkendala dalam
mengikuti musyawarah”

Fasilitator =
Solusi : mendampingi perempuan dalam musyawarah .membimbing untuk
menyampaikan pendapat. Pendekatan persuasive terutama pendamping
perempuan.

6. Apakah sudah ada pengaturan prosedur dan mekanisme penyusunan


produk hukum desa
Tanggapan-tanggapan
PESERTA=
a. Ahmad afandi : sudah ada pengaturan penyusunan produk hukum
b. Eva hartini :sudah ada sesuai prosedur,
3 Sessi diskusi kelompok:
b. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 : KETERWAKILAN PESERTA
KELOMPOK 2 : AGENDA YANG DIBAHAS
KELOMPOK 3 : KETERLIBATAN MASYARAKAT
KELOMPOK 4 : PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSA
c. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok
- Masyarakat banyak yang tidak hadir ketika diundang dalam
rapat sebaiknya penyelenggara musyawarah memilih waktu
yang sesuai dan tepat. Penyelenggara musyawarah harus
berkoordinasi dengan unsur masyarakat
- Agenda yang dibahas dalam rapat biasanya tidak fokus pada
musyawarah yang dibahas.
- Keterlibatan dalam pengambilan keputusan biasanya kepala
desa menginterfensi sebagian masyarakat.
- Keputusan yang diambil terkadang tidak sesuai dengan skala
prioritas
c. Hasil Diskusi Pleno
- Berkoordinasi dengan semua unsur sebelum menyepakati waktu
pelaksanaan musyawarah.
- Moderator dalam memimpin musyawarah harus cakap dalam
mengendalikan kegiatan musdes
- Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta
musyawarah dalam mengemukakan ide dan pendapat
- Dibuat kesepakatan untuk membuat skala prioritas

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:


5. Hakikat mudes
- Keputusan harus dapat diterima dengan kala sehat
- Sesuai dengan kepentingan bersama
- Keputusan mudah dipahami dan tidak memberatkan
masyarakat
4. Tata tertip dan mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan
permendes PDTT no 2 tahun 2015
c. Prinsip-Prinsip Muswarah Desa
9) Partisipatif
Partisipasi berarti keikutsertaan masyarakat Desa dalam setiap kegiatan dan
pengambilan keputusan strategis Desa.Partisipasi dilaksanakan tanpa
memandang perbedaan gender (laki-laki/perempuan), tingkat ekonomi
(miskin/kaya), status sosial (tokoh/orang biasa), dan seterusnya. Dalam
Musyawarah Desa, pelaksanaan partisipasi tersebut dijamin sampai dalam
tingkat yang sangat teknis.
10) Demokratis
Setiap warga masyarakat berhak untuk terlibat dalam proses pengambilan
keputusan Musyawarah Desa. Masyarakat diberikan kesempatan sesuai hak
dan kewajibannya untuk menyatakan pandangan, gagasan, pendapat dan
sarannya terkait pembahasan hal-hal yang bersifat startegis di
desa.Musyawarah desa merupakan representasi keterwakilan masyarakat
dalam penentuan kebijakan pembangunan di desa.Musyawarah mendorong
kerjasama, kolektivitas, kelembagaan dan hubungan sosial yang lebih
harmonis.
11) Transparan
Proses Musyawarah Desa berlangsung sebagai kegiatan yang berlangsung
demi kepentingan masyarakat Desa. Sebab itu masyarakat Desa harus
mengetahui apa yang tengah berlangsung dalam proses pengambilan
keputusan di desa. Prinsip transparan berarti tidak ada yang disembunyikan
dari masyarakat Desa, kemudahan dalam mengakses informasi, memberikan
informasi secara benar, baik dalam hal materi permusyawaratan.
12) Akuntabel
Dalam setiap tahapan kegiatan Musyawarah Desa yang dilaksanakan harus
dikelola secara benar dan dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat atau pemangku kepentingan baik secara moral, teknis,
administratif dan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku atau
yang disepakati bersama oleh masyarakat, pemerintah desa dan Badan
Permusyawaratan Desa.

Azaz musyawarah
3. Inklusi : mengajak masuk dan mengikutsertakan semua masyarakat dari
semua ethnik,kondisi,budaya,difabel dll

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

1. setiap musyawarah harus ada notulensi, berita acara dan dokumentasi

6. Tata kelola desa yang DEMOKRATIS


Antara BPD dan kepala desa harus cheek dan balance

6 Lain-lain:
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Senin, 18 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 3.3. EVALUASI PERENCANAAN DAN


PENGANGGARAN

Waktu : 11.40- 15.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan sahadi

Tim Notulasi : Parjono

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


g) Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta tentang perencanaan
dan penganggaran pembangunan desa
h) Menampilan video tentang perencanaan desa
i) Pengantar penjelasan materi
- Perencanaan pembangunan desa mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota
- Perencanaan pembangunan didesa disusun secara
berjangka (RPJMDes/RKPdes)
- Prinsip-prinsip perencanaan pembangunan di desa
Menghargai,perbedaan,praktis,dan
strategi,berkelanjutan,keswadayaan, pemberdayaan dan
kaderisasi.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
3. Mengaja RPJMdes belum bisa menjawab permasalahan di desa
Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)
Peserta=
-Rikpawan : karena tidak ada pengkajian keadaan di desa
(potensi,masalah , SDA,SDM) yang ada di desa

Fasilitator = titik kritis RPJM des bukan menjawab kebutuhan tetapi


keinginan. Sehingga tidak menjawan permasalahan yang
ada di desa

3 Sessi diskusi kelompok:


a. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 : PENYUSUNAN RPJMDes
KELOMPOK 2 : PENYUSUNAN RPJMDes
KELOMPOK 3 : PENYUSUNAN RKPDes
KELOMPOK 4 : PENYUSUNAN RKPDes
KELOMPOK 5 : PENYUSUNAN APBDes
b. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok
- Tahap Penyususnan RPJMDes
 Persispan (pembentukan tim)
 Penyelaras arah kebijakan program litas sektoral
 Pengkajian keadaan desa
 Penyusunan rencana pembangunan desa melalui
musyawarah
 Penyusunan rancangan RPJM Des
 Penetapan RPJMDes
- Tahap Penyusunan RKPDes
 Penyunan perencanaan pembangunan
 Pembentukan tim penyusun
 Pencermatan pagu indikatif
 Pencermatan ulang RPJMDes
 Penyusunan rancangan RKPDes
 Penyusunan RKPdes
 Penetapan RKPDes
 Perubahan RKPDes

- Tahap Penyusunan APBdes



b. Hasil Diskusi Pleno
Pak Fery
 Penyusunan dokumen RKP des harus mengacu
pada permendagri 114 tentang perencanaan
desa.RKP disusun berdasarkan RPJMDes yang
sudah tertuang setiap tahunnya sehingga tidak
lagi melakukan penggalian gagasan dusun lagi.
 RKPdes yang disusun tinggal mengambil dari
dokumen RPJMDes yang sudah ada.

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:
 Pendamping harus memahami alur penyusunan dokumen RPJMdes,
RKPDes, APBDes dengan mengacu kepada permendagri 114
 Pendamping harus memberi penjelasan kepada pihak desa dalam
menyusun dokumen perencanaan desa yang berpedoman kepada
permendagri 114 tentang perencanaan desa, permendagri 111 tentang
musyawarah desa
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : Mandiri / NALA

Materi/PB/SPB : SPB 5.2. Mekanisme Tahapan Program Inovasi


Desa

Waktu : 08.00-08.15 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan Sahadi

Tim Notulasi : Yena Nofitasari

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


n. Menjelaskan Kebijakan #4. Proses Kegiatan Percepatan PID Tahun
2017.
o. Kerangka Pemahaman Modul
p. Sosialisai PID
q. Pembentukan TIM Inovasi Desa
r. Bursa Inovasi Desa
s. Alur Bursa Inovasi
- Ada Tiga Bidang
t. Tahapan Kegiatan Fasilitasi PID oleh TA PID

3 Sessi diskusi kelompok:


Penerapan Tahapan PID dalam Mekanisme Pembangunan Desa
c. Pembagian kelompok
Peserta dibagi menjadi 3 kelompok
Materi Diskusi : Tahapan Pid, Tahapan Pembangunan Desa, Langkah
Fasilitasi
d. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok 1:
4. TAHAPAN PID
- Sosialisai di Desa
- MAD (Musyawarah Antar Desa)

5. TAHAPAN PEMBANGUNAN DESA


- Perencanaan, Penganggaran, Pembelanjaan ,Pelaksanaan
Pembangunan, Pencatatan dan Pelaporan (SPJ)
- Pelaporan dan Serah Terima

6. LANGKAH FASILITASI
- Pendampingan Tentang Adanya PID
- Dengan Adanya PID Terbentuklah TPID di Tingkat Kecamatan
Nama-nama Kelompok :
1. ALHAM
2. YENA NOFITASARI
3. AGUS
4. IMA
5. YENA
6. HERA
7. RIPA
8. YENI
9. WINDRA
10. KUS

e. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok 2:


1 . TAHAPAN PID
- MAD 1
- Pembuatan RAB dan Dokumen

2. TAHAPAN PEMBANGUNAN DESA


-
-

3. LANGKAH FASILITASI
-
-

f. Hasil Pembahasan Diskusi Kelompok 3 :


1. TAHAPAN PID
- MAD 1
- Pemilihan TPID Kecamatan
- Penyusunan Desain & RAB
- Bursa Inovasi Desa

5. TAHAPAN PEMBANGUNAN DESA


- Revieu RPJMDes
- Penyusunan RKP
- Penetapan RKP Mealui Musrenbang Desa
- Musyawarah Penyusunan APBDes
- Penetapan APBDes
- Pelaksanaan
6. LANGKAH FASILITASI
- Sosialisai Usulan PID ke Desa
- Memasukan Usulan yang ada di PID ke APBDes
Nama-nama Kelompok :
1. PAHMI
2. EVA
3. HADI
4. RIKI
5. BUYUNG
6. APANDI
7. EPTIN
8. REKPAWAN
9. IRAWAN
10. EKO

b. Penegasan/penyimpulan/pembulatan akhir oleh fasilitator


Bursa Inovasi Harus Seiring berjalan dengan

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

6 Lain-lain:
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : Mandiri / NALA

Materi/PB/SPB : SPB 5.3. Penggunaan DOK PID

Waktu : 08.15-09.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan Sahadi

Tim Notulasi : Yena Nofitasari

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sesi oleh fasilitator


g. Penggunaan DOK-PPID
h. Ketentuan Umum Pencairan dan Penyaluran DOK PID – 1
i. Ketentuan Umum Pencairan dan Penyaluran DOK PID – 2
j. Penggunaan DOK PID – 20 %
Dari Dana yang cair, 20 % untuk Dana Bursa Inovasi di Tingkat
Kabupaten.
k. Penggunaan DOK PID – 80 %
l. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran DOK
Satker Provinsi→Satker Perbantuan→Tim Inovasi Kabupaten→Tim
Pelksanaan Inovasi Desa→Satker Provinsi→KPPN-BO
KPPN→Kabupaten (TPID Kecamatan)

m. Lokasi dan Beberapa Alokasi PID


PID dikembangkan di seluruh Kabupaten/ Kota yang berjumlah 434
Kabupaten dan berbasis di seluruh
n. Tim Pelaksanaan Inovasi Desa
TPID berada di level kecamatan
o. Tugas TPID
Menerima dan Menyalurkan DOK Inovasi dan pengelolaan
Pengetahuan Desa
p. TPID Terdiri Dari :
1. Ketua
2. Bendahara
3. Sekretaris
4. Bidang

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:

3 Sessi diskusi kelompok:

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:


4.

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

6 Lain-lain:

FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : SPB 6.1. Sosialisasi Komitmen Hasil Bursa


Inovasi Desa

Waktu : ………………..WIB

Pelatih/Fasilitator : Fery Murti Ningrum

Tim Notulasi : Yena Nofitasari

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


j) Konsolidasi Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan Bursa Inovasi Desa
k) Menampilkan video tentang Konsolidasi Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan Bursa Inovasi Desa
- Penyampaian Berkas
- Kick Off Meeting
- Penyiapan SK Pembentukan TIM Inovasi Desa
- Pembekalan TIM Inovasi Desa Kabupaten dan
- Rapat TIM Inovasi Kabupaten untuk Mensortir Inovasi
- Rapat Panitia Bursa Inovasi Desa
- Survey Lokasi Bursa Inovasi Desa
- Penyiapan Materi dan Konfirmasi Undangan (Pengecekan Berkas)
- Dokorasi dan Gladi Bersih Bursa Inovasi Desa
- Panitia Melakukan Pengecekan Akhir (Semua Rangkaian Kegiatan
dari awal sampai Berakhirnya Acara)
- Penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa
- Laporan Penyelenggaraan Bursa Inovasi Desa

l) Pengantar penjelasan materi


- Penetapan Komitmen Bursa Inovasi Desa
- Hasil Komitmen Desa itu Isu atau tantangan, potensi yang
dimiliki desa dan Inovasi yang akan di terapkan serta
dukungan teknis.
- Kades yang sudah ikut Bursa Inovasi itu harus Melaporkan
ke TIM PID dan TIM akan menindak lanjuti atas hasil Bursa
Inovasi Desa itu.

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
4. Ima : 1. Dasar Komitmen Bursa Inovasi Desa
5. Bagai Mana Program2 Dalam P3MD ini Bisa Berguna dan
Menerapkan , Meningkatkan Kapasitas Kehidupan

Tanggapan-tanggapan
Fasilitator = 1 . - Ada Penjelaskan Apa saja Inovasi2 yang ada di desa
- Memberikan Stempel
- Memberikan Rengkin
- Adanya dukungan Teknis
2. Lihat dari hasil perkembangan yang ada di desa tentang
bursa inovasi desa itu terlebih dahulu

3 Sessi diskusi kelompok:


Tema Diskusi : Proses Adaptasi Inovasi Desa
1. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 :
KELOMPOK 2 :
KELOMPOK 3 :

2. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok 1:


1 . Langkah Kegiatan
- Sosialisai
- Musdes
- Penyelarasan dengan Program PMD
ii. Pelaku yang Dilibatkan
- Kades beserta TIM
- BPD, Kades dan Unsur Masyarakat
- TIM Penyusun RKP, TIM TPID
iii. Hasil yang di Inginkan
- Tersosialisainya Komitmen Inovasi
- Kesepatan Program Kegiatan Inovasi Desa
- Keselarasan Antara PID dan P3MD dalam RKP Desa

Nama-nama Kelompok :
i. .ALHAM
ii. AGUS
iii. PARJONO
iv. YENA
v. YENI
vi. HERA
vii. KUS
viii. RIPA

Hasil Diskusi Kelompok 2 :


i. Langkah Kegiatan
- Komitmen Inovasi yang dipilih untuk dilaksanakan
- Pelaksanaan Kegiatan
ii. Pelaku yang dilibatkan
- Pendamping TPID Kades dan Unsur Masyarakat
- Kegiatan Inovasi Desa
6. Hasil yang diinginkan
- Perencanaan RKTL yang Menjadi Komitmen
- Produk Inovasi Desa

Hasil Diskusi Kelompok 3 :


i. Langkah Kegiatan
- Sosialisai dan Menyampaikan Pada Masyarakat tentang
Bursa Inovasi Desa
- Membentuk TIM Desa
- Melakukan Pemetaan Desa yang Ada Potensi untuk
dilakukan Inovasi Desa
- Pelaksanaan yang Melibatkan Seluruh Pihak Terkait di
Inovasi Desa

5. Pelaku yang Dilibatkan


- Masyarakat, dan TIM TPID

6. Hal yang Ingin Dicapai


- Diharapkan Adanya Perimbangan Hasil dan Kondisi Wisata
Yang Lebih Baik Lagi

Nama-nama Kelompok :
i. PAHMI
ii. EKO
iii. RIKI
iv. IRAWAN
v. EVA
vi. RENI
vii. BUYUNG
viii. APANDI
ix. EPTIN
x. REKPAWAN
4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

6 Lain-lain:
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 4 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : SPB 6.1. Sosialisasi Komitmen Hasil Bursa


Inovasi Desa

Waktu : ………………..WIB

Pelatih/Fasilitator : Yawan Sahadi

Tim Notulasi : Yena Nofitasari

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


a. Apa Bentuk Kegiatan Inovasi yang Pernah Dilihat
b. Tayangan Film Inovasi Desa

2 Pertanyaan-pertanyaan peserta:
1. Bambang :
1. Rabat datanya apakah
2. Rabat beton ketika hujan ditutup pakai mulsa
3. Produksi beras organik (Harga tinggi)
Tanggapan-tanggapan tentang Pidio yang Pertama
Fasilitator = 1 . – Inovasi Dari Pidio yang pertama yaitu, Pendapatan Desa

Fasilitator = 2 . –Mereka embuat Strateri Sehingga Secara Rasional Mereka


Dekat Dengan Masyarakat / Bersentuhan Langsung dengan
masyarakat

3 Sessi diskusi kelompok:


Tema Diskusi : Proses Adaptasi Inovasi Desa
4. Pembagian kelompok
KELOMPOK 1 :
KELOMPOK 2 :
KELOMPOK 3 :

5. Hasil Pembahasan Diskusi kelompok 1:


1 . Langkah Kegiatan
- Sosialisai
- Musdes
- Penyelarasan dengan Program PMD
ii. Pelaku yang Dilibatkan
- Kades beserta TIM
- BPD, Kades dan Unsur Masyarakat
- TIM Penyusun RKP, TIM TPID
iii. Hasil yang di Inginkan
- Tersosialisainya Komitmen Inovasi
- Kesepatan Program Kegiatan Inovasi Desa
- Keselarasan Antara PID dan P3MD dalam RKP Desa

Nama-nama Kelompok :
i. .ALHAM
ii. AGUS
iii. PARJONO
iv. YENA
v. YENI
vi. HERA
vii. KUS
viii. RIPA

Hasil Diskusi Kelompok 2 :


i. Langkah Kegiatan
- Komitmen Inovasi yang dipilih untuk dilaksanakan
- Pelaksanaan Kegiatan

ii. Pelaku yang dilibatkan


- Pendamping TPID Kades dan Unsur Masyarakat
- Kegiatan Inovasi Desa
2. Hasil yang diinginkan
- Perencanaan RKTL yang Menjadi Komitmen
- Produk Inovasi Desa

Hasil Diskusi Kelompok 3 :


i. Langkah Kegiatan
- Sosialisai dan Menyampaikan Pada Masyarakat tentang
Bursa Inovasi Desa
- Membentuk TIM Desa
- Melakukan Pemetaan Desa yang Ada Potensi untuk
dilakukan Inovasi Desa
- Pelaksanaan yang Melibatkan Seluruh Pihak Terkait di
Inovasi Desa

7. Pelaku yang Dilibatkan


- Masyarakat, dan TIM TPID

8. Hal yang Ingin Dicapai


- Diharapkan Adanya Perimbangan Hasil dan Kondisi Wisata
Yang Lebih Baik Lagi
Nama-nama Kelompok :
i. PAHMI
ii. EKO
iii. RIKI
iv. IRAWAN
v. EVA
vi. RENI
vii. BUYUNG
viii. APANDI
ix. EPTIN
x. REKPAWAN

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:

5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan


kinerja, terkait materi yang dibahas:

6 Lain-lain:
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 5 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 7.1. Identifikasi Inovasi Desa

Waktu : 14.00 -15.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : FERY MURTININGRUM

Tim Notulasi : YENI PUTRI MALINDA

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


u. Yang perlu diidentifikasi :
- Pengalaman eksperiensial Ide ide pemangku kepentingan
- Pengetahuan berbasis pengalaman yang merugikan dan
menguntungkan desa dapat menjadi pendorong pemerintahan desa
masyarakat untuk bekerja lebih baik.
- Pengetahuan yang telah terdokumentasi. Foto,catatan tertulis
v. Yang menentukan apa layak yang dibagi
- Para Ahli
- Seseorang mendapat tugas untuk menangkap pengalaman para ahli
- TPID masyarakat, pemerintahan desa dan tenaga pendamping desa
w. Contoh kegiatan yang sudah dilakukan oleh pendamping ke desa
tentang Inovasi Desa menurut peserta pelatihan :
- Sosialisasi ke desa tentang Inovasi Desa
- Menggali inovasi inovasi desa
- Upload kegiatan inovasi desa di media sosial,
- Bisa juga disharing lewat Video tentang inovasi desa
- Foto-foto kegiatan ditempelkan di papan Informasi
x. Kriteria Inovasi yang layak ditangkap PID:
- Ada kebutuhan akan inovasi yang ditangkap
- Cara yang berbeda dalam menyelesaikan masalah atau
memanfaatkan potensi desa
- Pengalaman yang aplikatif dan telah terbukti berhasil dan
berkelanjutan
- Relevan
y. Mengapa kegiatan Inovasi perlu didokumentasikan :
- Inovasi perlu didokumentasikan karena agar tidak hilang kalau
pelakunya tidak aktif lagi. Memberikan dampak hasil yang baik.
- Perlu keterampilan khusus untuk dapat mengidentifikasikan adanya
inovasi.
- Akan memberikan percepatan perubahan pembangunan desa
- Pertukaran Inovasi dapat berdampak pada perbaikan kualitas belanja
Apbdes.
FORMULIR DOKUMENTASI/NOTULENSI
PROSES PELATIHAN HARIAN OLEH PESERTA/EO-PANITIA
PELATIHAN PENYEGARAN TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL – P3MD
KLUSTER/PROVINSI : NALA/BENGKULU

Hari / Tanggal : Selasa, 19 Desember 2017

Hari ke……. dari ……. : 5 dari 5

Kelas : Mandiri

Ruang / Hotel : NALA

Materi/PB/SPB : PB 8.1. RKTL

Waktu : 15.15 -16.00 WIB

Pelatih/Fasilitator : YAWAN SAHADI

Tim Notulasi : YENI PUTRI MALINDA

No Uraian Hasil Pencermatan

1 Poin-poin Penjelasan awal sessi oleh fasilitator


a. Setelah pembelajaran ini peserta diminta untuk membuat RKTL

2 RKTL Per Kabupaten :


a. Kab. Muko Muko :
- Proses Persencanaan
- Pendampingan pelaksanaan kegiatan
- Pelaporan kegiatan
- Koordinasi tentang sinergiprogram antara P3MD dan PID
b. Kab. Bengkulu Selatan
- Kesadaran masyarakat tentang Inovasi Desa
- Pelaporan Bulanan
- Mendampingi desa verifikasi APBDES 2018
- Fasilitasi Musrenbangdes untuk tahun 2019
- Tentang SIPEDE

c. Kab. Seluma
- Review RPJMDEs
- Review RKPDES
- Rencana APBDES
d. Kab. Kaur
- Penyelesaian dok RKPDES
-

Tanggapan-tanggapan (peserta lain, fasilitator, nara sumber)


3 Sessi diskusi kelompok:
c. Pembagian kelompok

d. Hasil Diskusi Pleno

e. Penegasan/penyimpulan/pembulatan akhir oleh fasilitator

4 Poin-poin Input/pengayaan materi oleh fasilitator &/atau nara sumber:


5 Kesepakatan yang dibangun fasilitator dengan peserta untuk perbaikan
kinerja, terkait materi yang dibahas:

6 Lain-lain:

Anda mungkin juga menyukai