Apakah pasien baru pulang dari bepergian? Daerah mana saja? = malaria (endemic)
Apakah pasien melakukan hubungan seksual tidak aman atau tanpa proteksi? = infeksi
menular seksual
Apakah pasien menggunakan obat/zar yg disuntikan intravena? = infeksi akibat
penyuntikan obat tdk benar
Apakah pasien baru saja melakukan aktivitas fisik dilingkungan panas? = heat stroke
Lain-lain
- Campak
Ruam khas, batuk kering, hidung berair/ingus, sakit tenggorokan, mata
merah, luka di mulut, lemas&letih, diare/muntah2, kehilangan selera makan,
terdapat bercak kecil berwarna putih keabu-abuan dimulut dan
tenggorokan, kornea keruh, baru saja terpajan dg kasus campak, tdk ad cttn
sudah imunisasi campak
- Campak jerman (rubella)
Ruam khas, pembesaran KGB postauricular, subokspital, dan colli posterior
- Common cold (flu)
Demam, pilek, hidung tersumbat, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan,
bersin2, kehilangan nafsu makan
- Gastroenteritis
Demam hingga 40, menggigil, sakit kepala, diare, muntah lbh dr 2 hari,
mual, sakit perut, nyeri otot & sendi, BAB berdarah, dehidrasi spt haus,
mulut kering, urin pekat
- Animal exposure fever
Apa pekerjaan pasien (kontak dengan hewan/ bahan kimia)
Menggigil, sakit kepala, dan sakit sendi. (pertenakan produksi susu
unpasteurized & urine hewan terinfeksi)
- Drug fever
Apakah pasien baru saja menjalani pengobatan?
Demam terjadi akibat pengaruh pemberian obat-obatan yg timbul 7-10 hari
setelah pemberian obat dan hilang dlm masa sekurang2nya 48 jam setelah
obat diberhentikan (antibiotic gol beta-lactam, procainamide, isoniazid,
alpha-methyldopa, quinide dan diphenylhydantoin)
- demam rematik akut
panas pd sendi, nyeri dan bengkak, karditis, eritema marginatum, nodul
subkutan, peningkatan LED dan ASTO, gagal jantung, diketahui baru
terinfeksi streptokokal
- ISG
Diare, muntah, nyeri perut, kadang2 ditemukan darah pd feses. Demam dg
nyeri perut bs o/ infeksi pd appendix, gallbladder, atau hepar. Nyeri
perut+muntah hebat: pankreatitis akut
- Demam scarlet (infeksi streptokokus beta-hemolitikus grup A)
Demam tinggi, ruam merah kasar slruh tubuh biasanya didahului di daerah
lipatan (leher, ketiak, lipat inguinal), peradangan hebat pd tenggorokan &
kelainan pd lidah (strawberry tongue), pd penyembuhan tampak kulit
bersisik
- Infeksi virus ( chikungunya, enterovirus)
Gangguan sistemik ringan, ruam non spesifik
- Otitis media
Demam berlangsung > 2hari, sakit kepala berat,Nyeri telinga, nafsu makan
menurun, kesulitan mendengar, telinga bau, keluar cairan dr telinga, riwayat
colera < 2 minggu
- Sinusitis
Pd saat perkusi wajah ada tanda radang pd daerah sinus yg terserang, cairan
hidung berbau
- Mastoiditis
Benjolan lunak dan nyeri didaerah mastoid, radang setempat
- abses tenggorokan
nyeri tenggorokan pd anak yg lebih besar, kesulitan menelan/mendorong
masuk air liur, teraba nodus servikal
- meningitis
kejang, kesadaran menurun, nyeri kepala, muntah,kuduk kaku, ubun2
cembung, pungsi lumbal positif
- infeksi jaringan lunak dan kulitt
selulitis
- sepsis
Adakah riwayat trauma atau tindakan bedah sebelumnya?
terlihat jelas sakit berat & kondisi serius, hipo/hipertemia, takikardia,
takipneu, gangguan sirkulasi, leukositosis/ leukopeni
- demam yang berhun dg infeksi HIV
tanda infeksi
- endocarditis infektif
bb turun, pucat, jari tabuh, bising jantung, pembesaran limpa, petekie,
splinter haemorrhages in nail beds, hematuria mikroskopis
Beberapa penyakit yang selalu disertai demam yang tidak khas adalah: SLE,
rheumatoid arthritis, polyarteritis nodosa, kanker, pengobatan kanker, transplantasi
organ, terapi steroid jangka lama, infeksi HIV (acute retroviral syndrome), AIDS
dengan berbagai manifestasi infeksi oportunistik seperti Tuberkulosis, candidiasis,
pneumocytis carinii prenumonia (PCP), aspergillosis, HIV encephalopathy,
cryptococcosis dan jamur lainnya, usia lanjut diatas 65 tahun, splenektomi, sarcoidosis,
malnutrition, diabetes, alkoholik, pengguna narkotik, tuberkulosis paru dan ekstra
paru.
1. Demam kontinua: suhu tubuh tetap diatas normal sepanjang hari dan tidak ada
fluktuasi suhu lebih dari 10C dalam 24 jam; infeksi saluran kemih, demam
tifoid, brucellosis, infective endocarditis, pneumonia lobaris, demam tifus
2. Demam intermiten: kenaikan suhu tubuh hanya beberapa jam dalam sehari dan
kembali ke normal dalam beberapa jam. puncak kenaikan suhu dan kembali
normal terjadi setiap hari, disebut quotidian, jika berkelang sehari disebut
tertian dan jika terjadi setiap 3 hari disebut quartan intermittent fever; penyakit
malaria, kala azar, pyemia, sepsis
3. Demam remiten: suhu tubuh naik diatas normal sepanjang hari dengan
fluktuasinya lebih dari 10C; tifoid, endokarditis
4. Demam septik: fluktuasi suhu tubuh antara puncak dan nadir sangat tinggi dan
biasanya lebih dari 50C; sepsis
5. Demam pel ebstein: demam dengan periode bebas demam selama 3-4 hari,
untuk kemudian suhu tubuh kembali meningkat selama 7 – 10 hari; infeksi
mononucleosis
6. Low grade fever: suhu tubuh tidak melebihi 37,80C sepanjang hari dan
meningkat pada malam hari. disebut juga constant atau continuous karena suhu
tubuh tidak terlalu tinggi (low grade) dan tidak banyak berubah selama lebih
dari 24 jam; tuberculosis
7. Prolonged fever: berlangsung > 14 hari
8. Cronic fever: berlangsung > 1bulan- 1 tahun
Demam akibat infeksi virus akut biasanya berlangsung 2 – 5, seperti Rhinosynctitial virus, influenza,
dengue, epstein-bar, dan lai-lain. Bila demam lebih dari satu minggu, barulah kita jajaki kemungkinan
infeksi bakteri yang lazim, sesuai dengan gejala tanda klinis lain yang ditemukan pada pasien. Bila
demam lebih dari e minggu, maka kemungkinan diagnosisnya bisa lebih banyak, termasuk infeksi
dan noninfeksi, serta malignansi. Demam lebih dari 2 minggu membutuhkan penjajakan
pemeriksaan penunjang yang sesuai dengan ganbaran klinis yang ditemukan. Tetapi umumnya
dibutuhkan pemeriksaan radiologi thorax, USG upper dan lower abdomen, bila dibutuhkan juga
harus diperiksa CT scan abdomen, pemeriksaan darah lengkap, termasuk kimia darah, serologi
terhadap beberapa seromarker yang ada, serta pemeriksaan imunologi, seperti ANA test untuk
melihat kemungkinan SLE.
Tindakan bedah yang pernah dilakukan, termasuk ekstraksi gigi, pencabutan implant dan bedah
kosmetik, bedah minor lainnya, serta prostetic material/ implanted device. Tindakan bedah tersebut
bisa menyebabkan terjadinya infeksi sekunder atau reaksi alergi terhadap material yang digunakan.