DOSEN PENGAMPU:
Satu diantara sifat yang nyata dari organisme hidup adalah sifat kompleks dan
terorganisasi secara baik. Mereka dilengkapi oleh struktur internal yang ruwet dan
mengandung banyak molekul kompleks. Lebih jauh lagi, terdapat sekian juta
spesies yang berbeda pada organisme hidup. Sebaliknya, benda mati pada
lingkungan kita seperti tanah liat, pasir, batuan dan air laut biasanya terdiri dari
campuran acak dari senyawa kimia yang relatif sederhana.
Akan tetapi, sifat yang paling istimewa dari organisme hidup adalah
kemampuannya dalam melakukan replikasi diri secara tepat, suatu sifat yang dapat
dipandang sebagai inti dari keadaan hidup. Campuran dari benda mati yang telah
kita kenal tidak memperlihatkan kemampuan untuk tumbuh, dan berproduksi
menjadi benda-benda yang sama dalam masa, bentuk dan struktur internalnya dari
generasi ke generasi berikutnya.
Organisme hidup dikaruniai suatu kekuatan hidup yang misterius dari ilahi.
Akan tetapi, doktrin ini yang dikenal sebagai Vitalisme, telah ditolak oleh ilmu
pengetahuan modern, yang mencari fenomena yang rasional dan di atas segalanya,
fenomena alam yang dapat diuji. Tujuan dasar dari ilmu biokimia adalah untuk
menentukan bagaimana sekumpulan benda-benda mati yang menyusun organisme
hidup berinteraksi satu dengan yang lain untuk mempertahankan dan
melangsungkan keadaan hidup. Biokimia juga menghasilkan pengertian-pengertian
mendalam yang penting dan aplikasi praktis dalam bidang-bidang kedokteran,
pertanian, ilmu gizi dan industri, tetapi perhatian utamanya adalah keingintahuan
terhadap kehidupan dan organisme hidup.
Sel hidup merupakan mesin kimia yang menjalankan fungsinva pada suhu
tetap.
Sel hidup adalah mesin kimia yang mengatur dirinya sendiri, yang
bekerrja dengan azas ekonomi maksimum.
Salah. satu sifat sel hidup yang paling menonjol adalah kemampuannya untuk
bereproduksi secara hampir sempuma selama ratusan dan ribuan generasi.
Terdapat tiga sifat yang menonjol. Pertama, organisme hidup bersifat demikian
komplek sehingga jumlah informasi genetik yang diturunkan kelihatan tidak
seimbang dengan ukuran mini nukleus sel sebagai tempat informasi genetik.
Sekarang kita mengetahui bahwa semua informasi genetik suatu Sel bakteri
terkandung dalam molekul tunggal asam deoksiribonukleat (DNA =
deoxyribonucleic acid). Informasi genetik yang demikian banyak di dalam sel
embrio manusia tersandi di dalam suatu sel molekul DNA yang keseluruhan
beratnya hanya 6 x l012 g. Karena itu, kita sampai pada aksioma lain dari logika
molekul kehidupan :
Sifat penggandaan dari mahluk hidup lain yang juga menonjol luar biasa dan
informasi genetik yang tersimpan di dalam DNA. Kemampuan sel hidup yang
demikian besar dalam mengawetkan senyawa genetiknya merupakan akibat dari
keterpaduan struktur. Satu rantai DNA berfungsi sebagai cetakan atau pola dasar,
bagi riplikasi atau perbaikani enzimatis rantai DNA padanannya. Namun
disamping sifat replikasi genetik iang hampir selamànya sempurna, kadang-
kadang molekul DNA mengalami sedikit perubahan, yakni, mutasi, yang kadang-
kadang menghasilkan keturunan yang lebih baik atau lebih sehat, dan kadäng-
kadang keturunan yang kurang tahan. Dengan cara demikian, organisme hidup
secara benkesinambungan dapat memperbaiki emampuannya untuk bertahan, dan
karenanya, membiarkan proses diferensiasi dan evolusi lebih lanjut membentuk
spesies baru dengan perubahan lingkungan oleh waktu.
Terdapat sifat ketiga yang menonjol dan hidup. Informasi genetik tersandi
dalam bentuk urutan linear satu dimensi dari nukleotida unit penyusun DNA. Akan
tetapi, sel hidup adalah struktur tiga dimensi, dan mempunyai bagian atau
kandungan yang juga bersifat tiga dimensi. Informasi DNA yang bersifat satu
dimensi diubah menjadi informasi tiga dimensi yang terkandung di dalam
organisme hidup oleh translasi struktur DNA menjadi struktur protein, suatu
proses yang melibatkan asam niklonukleat (RNA = ribonucleic acid). Tidak
seperti molekul DNA yang pada dasarnya mempunyai bentuk serupa, molekul
protein yang berbeda segera berlipat dan menggulung din menjadi berbagai
struktur tiga dimensi spesifik, yang masing-masing diperlukan untuk
melangsungkan fungsi spesifiknya. Struktur geometrik yang tepat dan tiap jenis
protein ditentukan oleh deret asam amino penyusunnya, deret thi sebaliknya
ditentukan oleh deret nukleotida penyusun DNA.