Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL LAKTASI (EVIDENCE BASED)

No. Keterangan

1. Nama/NIM/Kls Putu Dea Gracia Suarman Putri/2106091053/2C

2. Judul PEMANFAATAN POJOK LAKTASI DI PUSKESMAS I


CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

3. Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Reproduksi

4. Vol dan Halaman Vol. 1 dan Halaman 48-58

5. Waktu Terbit 2014

6. Link Akses https://journal.ugm.ac.id/jkr/article/viewFile/4914/4126

7. P Populasi pada jurnal ini adalah semua ibu bekerja yang


menyusui dan pengunjung Puskesmas I Cilongok yang
memiliki bayi umur 0 bulan sampai 2 tahun yang berada di
Puskesmas I Ciolongok Kabupaten Banyumas. Ibu hamil
bersedia untuk menjadi subyek penelitian Sampel penelitian
adalah pegawai Puskesmas dan pengunjung I Cilongok yang
memiliki bayi umur 0 bulan sampai dengan 2 tahun yang
berada di Puskesmas I Cilongok Kabupaten Banyumas.
Sampel yang digunakan menggunakan sampling convenience
dan diperoleh 41 orang responden.

8. I • Analisis data pada jurnal ini observasional dengan


pendekatan crosssectional dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif yang digunakan adalah penelitian
dengan pendekatan crosssectional.
• Kelompok perlakuan pemanfaatan pojok laktasi dengan yang
tidak memanfaatkan pojok laktasi. Pojok laktasi menjadi
konsep dan pemahaman yang baik tentang pengelolaan
ASI bagi ibu nifas.

9. C Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari solusi bagi ibu yang


bekerja tetap memberikan ASI ekslusif karena banyaknya susu
formula yang seolah-olah menjadi semacam solusi ketika ibu
harus bekerja dan tidak berada satu tempat dengan anaknya.
Pemahaman ibu tentang menyimpan dan memerah ASI di
tempat umum juga tidak etis dilakukan terutama di Indonesia.
10. O Sikap ibu menyusui terhadap ketersediaan pojok laktasiyang
baik tidak mempengaruhi pemanfaatan pojok laktasi di
Puskesmas I Cilongok Kabupaten Banyumas. Perilaku ibu
menyusui yang baik dapat mempengaruhi pemanfaatan pojok
laktasi di Puskesmas I Cilongok Kabupaten Banyumas. Ibu
menyusui di PuskesmasI Cilongok lebih banyak yang tidak
memanfaatkan pojok laktasi dari pada yang memanfaatkan.
Pemanfaatan pojok laktasi di Puskesmas I Cilongok hanya
untuk menyusui saja, sedangkan memerah, menyimpan ASI
tidak dilakukan. Rendahnya pemanfaatan pojok laktasi juga
dikarenakan masyarakat kurang membutuhkan pojok laktasi
ini sehingga mereka cenderung tidak memanfaatkan. Konsep
ASI eksklusif yang dimiliki oleh ibu menyusui nampaknya
perlu diperbaiki. Perlu adanya penekanan yang jelas bahwa
ASI eksklusif merupakan kesadaran seorang ibu untuk tidak
menguji cobakan bayinya dengan zat yang lain selain ASI.
Pada praktek dilapangan ASI eksklusif dilakukan jika bayi
tidak mau mengkonsumsi susu formula atau tidak mau
menggunakan botol. Oleh karena itu dibutuhkan edukasi
kepada ibu hamil sebelum mereka menyusui tentang
keunggulan dan kelebihan ASI daripada susu formula,
sehingga kesadaran akan melaksanakanASI eksklusif yang
berujung dengan meningkatnya kebutuhan dan pemanfaatan
pojok laktasi akan muncul dengan sendirinya. Perlu dipikirkan
metode indoktrinasi tentang keunggulan ASI daripada susu
formula sehingga ibu berpikir lebih untuk memberikan susu
formula pada bayinya.

11 T Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan September-


Oktober 2013.
REVIEW JURNAL PERAWATAN PASCA PERSALINAN (EVIDENCE BASED)

No. Keterangan

1. Nama/NIM/Kls Putu Dea Gracia Suarman Putri/2106091053/2C

2. Judul PENGARUH PERAWATAN PAYUDARA PADA


PENGELUARAN ASI IBU PASCA PERSALINAN DI
RUANG E2 RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA

3. Nama Jurnal Jurnal Kesehatan

4. Vol dan Halaman Vol. 2 dan Halaman 64-70

5. Waktu Terbit 2012

6. Link Akses http://repository.stikeshangtuahsby-


library.ac.id/358/1/Artikel.pdf

7. P Populasi pada jurnal ini adalah ibu pasca persalinan di Ruang


E2 RUMKITAL Dr. Ramelan Surabaya dengan jumlah
populasi sebanyak 32 orang. Sampling penelitian
menggunakan teknik simple random sampling dengan jenis
probability sampling yaitu memberikan kesempatan yang sama
bagi anggota populasi ibu pasca persalinan di ruang E2 untuk
dipilih menjadi sampel dan diseleksi secara random (acak). Ibu
pasca persalinan di ruang E2 RUMKITAL Dr. Ramelan
Surabaya dengan pertimbangan tertentu sesuai kriteria inklusi.

8. I • Alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam


penelitian ini, untuk pengeluaran ASI ibu pasca persalinan
yaitu dengan menggunakan lembar jumlah pengeluaran
ASI, timbangan untuk berat badan bayi dan lembar
penilaian pengeluaran ASI yang terdiri dari 12 item sebagai
data tambahan. Lembar jumlah pengeluaran ASI tersebut
akan diberikan pada hari pertama sebelum dilakukannya
perawatan payudara sampai dengan hari ketiga sebagai
pretest dan posttest.
• Kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan perawatan
payudara dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan
perawatan payudara.
9. C Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari solusi bagi ibu yang
kesulitan memberikan ASI. Pada sebagian orang khususnya
didaerah yang penduduknya berpendidikan rendah dan tingkat
ekonomi rendah, pengetahuan ibu mengenai perawatan
payudara masih kurang.

10. O Dari hasil yang telah dilakukan perawatan payudara


didapatkan hasil yang berbeda – beda dan terdapat peningkatan
pengeluaran ASI pada kelompok perlakuan. Hal ini
dikarenakan dengan melakukan perawatan payudara terdapat
rangsangan yang merangsang payudara dan tahap
pengompresan dengan air hangat dingin yang juga berfungsi
untuk melancarkan sirkulasi darah. Sehingga setelah
dilakukannya perawatan payudara pada payudara ibu keesokan
harinya sudah serasa tegang dan penuh. Keinginan ibu untuk
menyusui bayinya juga meningkat dan frekuensi menyusui
juga bertambah. Semakin sering di hisap oleh bayi, jumlah
pengeluaran ASI pun juga meningkat. Ibu semakin percaya diri
dan nyaman untuk menyusui anaknya. Pemberian ASI
eksklusif dapat terlaksana. Hal tersebut yang menyebabkan
bayi mendapatkan cukup ASI. Meskipun ASI yang dikeluarkan
juga tidak sebanyak ASI yang di keluarkan pada 1 bulan
kemudian dan hanya sebatas kolostrum, tetapi ASI tersebut
cukup untuk bayi baru lahir.
Agar tujuan perawatan payudara dapat tercapai, maka perlu
dilakukannya perawatan payudara secara teratur, memelihara
kebersihan sehari – hari, pemasukan gizi ibu harus lebih baik
dan lebih banyak untuk mencukupi produksi ASI, ibu harus
percaya diri akan kemampuan menyusui bayinya, ibu harus
merasa nyaman dan santai, selain itu juga hindari rasa cemas
dan stress karena hal itu yang dapat menghambat refleks
oksitosin.

11 T Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan Mei-Juni 2011.


REVIEW JURNAL PEMENUHAN KEBUTUHAN PASCA PERSALINAN (EVIDENCE
BASED)

No. Keterangan

1. Nama/NIM/Kls Putu Dea Gracia Suarman Putri/2106091053/2C

2. Judul PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU POST


PARTUM TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN
ISTIRAHAT TIDUR

3. Nama Jurnal Jurnal Sain Med

4. Vol dan Halaman Vol. 9 dan Halaman 97-100

5. Waktu Terbit 2017

6. Link Akses https://www.kopertis7.go.id/uploadjurnal/Sainmed%20Vol%20


9%20No%202%20Des%202017_Siap%20Cetak.pdf#page=22

7. P Populasi pada jurnal ini adalah sebagian ibu post partum yang
berada di BPS Ny. “D” wilayah kerja PUSKESMAS Pucung
Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung yang sesuai
dengan kriteria inklusi yang berjumlah 16 orang.

8. I • Pengumpulan data dimulai dai tahap pengumpulan judul


proposal, penelitian pertama dengan memberikan
pebjelasan informed consent kepada calon responden,
setelah itu responden menandatangani surat persetujuan,
setelah itu responden mengerjakan kuesioner The
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) tentang kebutuhan
istirahat tidur. Setelah itu pelaksanaan intervensi pada hari
pertama (pre) yang diajarkan oleh peneliti dan dilakukan
oleh anggota keluarga. Setelah itu peneliti melakukan
validasi dan setelah itu diberi kembali kuesione PSQI.
Setelah data terkumpul dilanjutkan proses pengolahan data
meliputi editing, coding, scoring, dan tabulating, serta
analisa data.
• Kelompok eksperimen akan diberikan dilakukan pijat
oksitosin dan dilihat oleh peneliti apakah pijat oksitosin
berpengaruh terhadap kebutuhan istirahat tidur pada ibu
post partum
9. C Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari solusi pemulihan
kondisi tubuh ibu dalam memaksimalkan perawatan baik untuk
dirinya maupun untuk bayinya selain berupa pemberian ASI
dan kebutuhan istirahat.

10. O Kebutuhan tidur pada ibu post partum sesudah dilakukan pijat
oksitosin diketahui secara keseluruhan (43,8%) hal ini dapat
dikategorikan dalam kategori baik dan cukup. Setelah
dilakukan pijat oksitosin didapatkan hasil kebutuhan tidur
menurut beberapa komponen yaitu kualitas yang subjektif yang
sangat baik (87,5%), latensi tidur yaitu ibu dapat tidur dalam
kurun waktu kurang dari 15 menit (87,5%), durasi tidur yaitu
ibu dapat beristirahat tidur lebih dari 7 jam (87,6%), kebisaan
tidur yaitu ibu dapat memulai tidur jam 21.00 dan terbangun
jam 05.00 (56,2%), gangguan tidur tidak ada gangguan tidur
selama sebulan terakhir (75%) ibu dapat tidur dengan nyaman,
penggunaan obat tidur (50%) tidak pernah sama sekali,
disfungsi tidur siang hari (50%) tidak pernah terjadi, sehingga
kebutuhan tidur ibu terdapat dalam kategori baik (87,5%)
dengan adanya perbedaan pada kebutuhan istirahat tidur
sebelum dilakukan pijat oksitosin.
Dengan pemijatan dapat menstimulasi dan merelaksasi,
sehingga stress dan kecemasan akan menghilang. Hal ini sesuai
teori Ali (2001) bahwa pijat dapat merelaksasi dan
menenangkan pasien, hal ini karena sirkulasi darah lancar
akibat berdilatasi pembuluh darah karena kehangatan sebagai
efek pengurutan saat dipijat, terjadi pula perbaikan tonus otot
sehingga fungsi muscular lebih baik. Jadi kebutuhan tidur ibu
menjadi terpenuhi.

11 T Intervensi dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore 2-3 menit


setiap pemijatan oleh anggota keluarga

12. T1 Tidak tertulis di jurnal berapa lama melakukan penelitian

Anda mungkin juga menyukai