Anda di halaman 1dari 2

HKUM4405

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.1 (2021.2)

Hukum Acara Perdata


HKUM4405

No. Soal Skor


1. Contoh Kasus 25

B membeli sebidang tanah kepada M dengan harga Rp. 150.000.000.- (seratus lima puluh juta
rupiah). Luas tanah tersebut 225 M2 dan berlokasi di kota K. Para pihak ini (B dan M) tinggal di
kota yang berbeda. B bertempat tinggal dikota Z dan M bertempat tinggal dikota S. Dalam
proses jual beli ini B tidak membayar sekaligus akan tetapi mencicil selama 6 (enam) bulan
kepada M. Dengan perjanjian setelah pembayaran dilunasi sertifikat tanah tersebut akan
diserahkan kepada B. Setelah pembayaran pembelian tanah dilunasi oleh B, sertifikat tanah
tersebut tidak diserahkan oleh M kepada B. Setiap kali diminta, M selalu mengelak dengan
berbagai alasan. Merasa M mempermainkan dirinya, akhirnya B berniat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Negeri.

Pertanyaan:
Berdasarkan contoh kasus di atas, analisa serta tentukankanlah ke Pengadilan Negeri kota mana
B akan mengajukan gugatannya! Sertakan dasar hukumnya!

2. Contoh Kasus 25

Di Kabupaten “Antah Berantah” sejak Desember 2019 berdiri sebuah pabrik karet dengan
nama perusahaan PT. Angin Ribut. Setiap hari limbah dari pengolahan karet tersebut dibuang
oleh PT. Angin Ribut tersebut ke sungai BT. Akibat dari pembuangan limbah tersebut terjadi
pencemaran pada sungat BT. Selama ini air sungai BT ini dimanfaatkan oleh masyarakat di 3
desa (desa Melati, desa Anggrek dan desa Mawar) untuk kebutuhan sehari-hari seperti:
mencuci, mandi dan mengairi persawahan.
Sejak pabrik Karet ini berdiri masyarakat di 3 desa tersebut sering mengalami gata-gatal pada
kulit mereka. Sehingga masyarakat tidak berani lagi melakukan aktivitas mencuci dan mandi di
sungai BT tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat di 3 desa tersebut membeli
air bersih yang dijual dalam jerigen. Hal ini menyebabkan ada pengeluaran tambahan yang
dialami oleh masyarakat dan jelas-jelas menimbulkan kerugian pada masyarakat yang berada di
3 desa tersebut. Kepala Desa dan pemuka masyarakat di 3 desa ini sudah 2 kali melakukan
pertemuan (negosiasi) dengan pihak PT. Angin Ribut, hasil dari pertemuan tersebut pihak PT.
Angin Ribut berjanji akan membuat tempat penambungan limbah dan diolah dulu menjadi air
yang bersih sebelum dibuang ke aliran sungai BT. Tapi, kenyataannya Pihak PT. Angin Ribut
tidak melakukan kesepakatan yang telah dibuat tersebut, sehingga masyarakat di 3 desa tersebut
berniat mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri setempat.

Pertanyaan.
Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, analisa dan tentukanlah siapa yang dapat mengugat serta
siapa yang dapat diwakili dalam mengugat PT. Angin Ribut tersebut ke Pengadilan Negeri
setempat mengingat ada 3 desa yang dirugikan! Sertakan dengan dasar hukumnya!

1 dari 2
HKUM4405

3. Contoh kasus 25

Pada bulan Februari 2020 Bobby meminjamkan uang kepada Toni sebesar Rp. 50.000.000.-
(Lima Puluh Juta Rupiah). Toni berjanji akan mengembalikan pinjaman tersebut pada bulan
Agustus 2020. Perjanjian pinjam meminjam tersebut tidak dilakukan dihadapan pejabat
yang berwenang, akan tetapi hanya dilakukan antara para pihak saja (antara Bobby dan Toni).

Pertanyaan:
Dari contoh kasus di atas, analisa serta jelaskanlah kekuatan pembuktian akta perjanjian
pinjam meminjam antara Bobby dan Toni tersebut, apabila terjadi sengketa dan Toni
mengajukan gugatan ke Pengadilan dikarenakan Bobby tidak mengakui pernah meminjam
kepada Toni serta tidak mengakui tanda tangan di akta perjanjian tersebut! Serta jelaskanlah
perjanjian pinjam meminjam ini disebut sebagai akta apa!

4. Contoh Kasus 25

Abraham dan Soni adalah 2 sahabat karib. Abraham tinggal di komplek Perumahan B dimana
rumah tersebut masih belum lunas dan masih dalam proses mencicil kepada pihak Bank
pada tiap bulannya. Suatu saat Abraham kesulitan dalam keuangan dan menjual rumahnya
yang masih terikat dengan pihak Bank tersebut kepada Soni. Dan selanjutnya untuk proses
pembayaran cicilan rumah tersebut sampai lunas dilanjutkan oleh Soni dengan kata lain dikenal
dengan istilah take over credit. Walaupun Soni yang melanjutkan pembayaran, Soni masih
mengizinkan Abraham untuk menempati dirumah tersebut tanpa meminta bayaran (dikontrakan)
sampai rumah tersebut lunas.

Dalam perjanjian jual beli rumah antara Abraham dan Soni tersebut hanya dilakukan di bawah
tangan (tidak dihadapan pejabat yang berwenang) dengan kata lain yang terikat dengan pihak
Bank masih atas nama Abraham, hal ini mereka lakukan karena mereka berdua bersahabat karib
dan hanya berdasarkan kepercayaan. Salah satu poin dalam perjanjian jual beli rumah
tersebut dituliskan bahwa apabila pembayaran rumah tersebut sudah lunas, maka Abraham
akan pindah dan mengosongkan rumah tersebut, akan tetapi disaat rumah tersebut telah
lunas, disinilah muncul persoalan, Abraham tidak mau untuk keluar dari rumah tersebut
dan mengosongkannya. Berbagai usaha telah dilakukan Toni agar Abraham bisa menepati isi
perjanjian sesuai dengan yang telah disepakati, akan tetapi tidak ada hasil, akhirnya Toni
menggugat Abraham ke pengadilan dan putusan Hakim dimenangkan oleh Toni. Hasil putusan
tersebut adalah Abraham diharuskan mengosongkan rumah tersebut sesuai dengan yang
sudah ditetapkan dalam amar putusan pengadilan.

Pertanyaan.
Berdasarkan contoh kasus di atas, analisa serta jelaskanlah eksekusi yang dapat dilakukan
apabila Abraham tidak mau menjalankan putusan dari pengadilan, untuk segera
mengosongkan rumah tersebut, sesuai dengan amar putusan pengadilan!

Skor Total 100

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai