Anda di halaman 1dari 7

TAFSIR AHKAM

Tentang

Tafsir Ayat Tentang Larangan Memperoleh Harta Secara Batil

Oleh:

Kelompok 7

Risma Yanti 2013040084

Dosen Pengampu:

Dr. Hj Kholidah, M. Ag

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH (C)

FAKULTAS SYARIAH

UIN IMAM BONJOL PADANG

2022

A. Qs Al-baqarah : 188
‫ْأ‬ ِ َ‫َواَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم ِب ْالب‬
ِ َّ‫اط ِل َوتُ ْدلُ ْوا بِهَٓا اِلَى ْال ُح َّك ِام لِتَ ُكلُ ْوا فَ ِر ْيقًا ِّم ْن اَ ْم َوا ِل الن‬
‫اس‬
١٨٨ : ‫بِااْل ِ ْث ِم َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ْو َن ࣖ البقرة‬

Artinya :

Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah)
kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat
memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

B. Asbabum Nuzul

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Jubair : Bahwa ayat ini
turun berkenaan dengan Imriil Qais bin ‘Abis dan ‘Abdan bin Asyma’ Al-Hadlrami yang
bertengkar dalam soal tanah. Imriil Qais berusaha untuk mendapatkan tanah itu menjadi
miliknya dengan bersumpah di depan hakim. Ayat ini sebagai peringatan kepada orang-orang
yang merampas hak orang dengan jalan bathil.

Ali ibn Abi T}alh}ah meriwayatkan, dari Ibn Abba>s, bahwa ayat ini turun berkenaan
dengan seseorang yang mempunyai tanggungan harta kekayaan tetapi tidak ada saksi
terhadapnya dalam hal ini, lalu ia mengingkari harta itu dan mempersengketakannya kepada
penguasa. Sementara itu ia sendiri mengetahui bahwa harta itu bukan menjadi haknya, dan
mengetahui bahwa ia berdosa, memakan barang haram.

C. Arti Perkata(mufradat)
D. Penafsiran Ayat

Firman-Nya: Janganlah kamu memakan harta kamu di antara kamu dengan jalan yang
batil dan menurunkan timbamu kepada hakim, yakni yang berwewenang memutuskan, dengan
tujuan supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta orang lain itu dengan jalan
berbuat dosa, padahal kamu telah mengetahui buruknya perbuatan itu.
Ayat di atas dapat juga bermakna janganlah sebagian kamu mengambil harta orang lain
dan menguasainya tanpa hak, dan jangan pula menyerahkan urusan harta kepada hakim yang
berwewenang memutuskan perkara bukan untuk tujuan memperoleh hak kalian, tetapi untuk
mengambil hak orang lain dengan melakukan dosa, dan dalam keadaan mengetahui bahwa
kalian sebenarnya tidak berhak.
Kata al-ba>t}il merupakan derivasi dari kata al-but}laan yang berarti curang atau
merugikan. Menurut M. Quraish Shihab makna batil dalam ayat ini adalah segala sesuatu yang
tidak hak, tidak dibenarkan oleh hukum, serta tidak sejalan dengan tuntunan ilahi walaupun
dilakukan atas dasar kerelaan yang berinteraksi

E. Munasabah Ayat

Ayat yang lalu menjelaskan tentang puasa yang mengandung larangan makan dan minum,
serta menganjurkan aneka aktivitas yang dapat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT, kini,
dalam ayat ini dijelaskan lagi larangan yang berkaitan dengan perolehan harta, karena tujuan
utama dan pertama dari perolehan harta adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Keterkaitan

Keterkaitan QS Al-Baqarah ayat 188 dengan QS. At-Taubah ayat 34-35, Dijelaskan bahwa
Ada dua makna mengenai memakan harta secara batil yang disebutkan dalam Surat Al-Baqarah
ayat 188 dan at-Taubah ayat 34.
Pada surat Al-Baqarah ayat 188 menyebutkan larangannya untuk memakan harta yang
haram, serta melarang untuk memberikah Sesuatu kepada para hakim dengan tujuan menyuap
karena akan berimplikasi kepada moral masyarakat, perekonomian, dan lain sebagainya.
Sedangkan surat at-Taubah ayat 34 menegaskan larangan melakukan penimbunan harta berupa
emas dan perak Ayat ini berkenaan dengan perilaku pendeta dan rahib yang suka memakan
harta umatnya secara batil
Meskipun terletak pada surat yang berbeda, kedua ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 188
dan at-Taubah: 34) menegaskan tujuan yang sama yaitu larangan memakan baik cara
memperoleh maupun memanfaatkan Surat Al-Baqarah ayat 188 menegaskan tentang
memakan harta yang haram, maka pada surat at-Taubah ayat 34 menegaskan tentang larangan
memanfaatkan harta dengan jalan menimbun (kane) yaitu pada barang-barang bersifat
produktif (emas dan perak). Karena kedua perilaku batil tersebut dapat memicu kesenjangan
(gap) pasar secara global.

Penjelasan Qs. Al-baqarah:188

Maksud dari QS Al Baqarah ayat 188 ini adalah tidak boleh seorang Muslim melarikan diri
dengan maksud tidak membayar hutangnya. Perbuatan demikian sama artinya orang yang
berhutang telah memakan harta orang lain secara batil. Sedangkan menurut Li Yaddabbaru
Ayatih / Markaz Tadabbur, memakan dalam kalimat tersebut adalah mengambil ataupun
menguasai, karena sebagian besar kebutuhan orang yang mengambil harta orang lain dengan
cara yang bathil adalah agar mereka memperoleh makanan. Berbeda dengan tafsiran atau
terjemahan menurut laman Republika, quran terjemah perkata tafsir Indonesia dan Dr.
۟ ُ‫ َوتُ ْدل‬adalah “(dan (janganlah)
Muhammad Sulaiman Al Asyqar yang menjelaskan bahwa kata ‫وا‬
۟ ُ‫َوتُ ْدل‬
kamu membawa (urusan) harta itu)”, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazari menjelaskan makna ‫وا‬
adalah “mengulurkan sesuatu”, yaitu memberikan suap kepada hakim agar memenangkan
perkara sehingga dapat mengambil harta orang lain.

Hadis Nabi
Diriwayatkan Aisyah RA. Dalam hadits riwayat Bukhari Muslim ini, Rasulullah SAW berdoa
dalam sholat:

"Ya Allah aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan terlilit hutang". Lalu ada
seseorang yang bertanya, "Mengapa banyak meminta perlindungan dari utang, wahai
Rasulullah? Kemudian, Rasul menjawab, "Sesungguhnya seseorang apabila memiliki utang
ketika dia berbicara biasanya berdusta dan bila berjanji sering menyelisihinya".

KESIMPULAN

Maksud dari QS Al Baqarah ayat 188 ini adalah tidak boleh seorang Muslim melarikan diri
dengan maksud tidak membayar hutangnya. Perbuatan demikian sama artinya orang yang
berhutang telah memakan harta orang lain secara batil. Sedangkan menurut Li Yaddabbaru
Ayatih / Markaz Tadabbur, memakan dalam kalimat tersebut adalah mengambil ataupun
menguasai, karena sebagian besar kebutuhan orang yang mengambil harta orang lain dengan
cara yang bathil adalah agar mereka memperoleh makanan. Berbeda dengan tafsiran atau
terjemahan menurut laman Republika, quran terjemah perkata tafsir Indonesia dan Dr.
۟ ُ‫ َوتُ ْدل‬adalah “(dan (janganlah)
Muhammad Sulaiman Al Asyqar yang menjelaskan bahwa kata ‫وا‬
۟ ُ‫َوتُ ْدل‬
kamu membawa (urusan) harta itu)”, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazari menjelaskan makna ‫وا‬
adalah “mengulurkan sesuatu”, yaitu memberikan suap kepada hakim agar memenangkan
perkara sehingga dapat mengambil harta orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahnya, 2:188.

Shaleh, Asbabun Nuzul, ( Bandung: Penerbit Diponegoro, 2011), 191.

Ibn Kathir, Lubab al-Tafsir min Ibn Kathi>r, terj. M Abdul Ghoffar EM dan Abdurrahim Mu‟thi
(Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi‟i, 2004), Vol.1, 360-361.

Ibid., 499.
Ibid.
Shihab, Tafsir al-Mishbah, 498.

Anda mungkin juga menyukai