Anda di halaman 1dari 4

Daftar Pertanyaan Teori akuntansi Bab 3,5,6

1. Apakah hubungan antara teori akuntasi dan teori pengambilan keputusan?


Kita kembali pada pembahasan kelompok 1, yang membahas Teori akuntansi
bersifat science karena berdasarkan pada observasi dan ditujukan untuk
menjelaskan dan memprediksikan aksi dan reaksi individu terhadap informasi
akuntansi. Sehingga teori akuntansi yang dikembangkan, merupakan teori yang
bertujuan untuk membantu seseorang mengambil suatu keputusan yang benar.
Contohnya terkait pencatatan menggunakan fair value, untuk membantu seseorang
dapat memprediksi nilai yang akan datang.

2. Apakah manfaat harga pasar normal terhadap perusahaan? Karena pembahasan kali
ini hanya berfokus pada sisi investor, tidak membahas pada sisi perusahaan yang
menerbitkan saham.
Manfaat perusahaan dalam menyediakan informasi akuntansi yang relevan
berhubungan erat dengan harga saham yang wajar atas suatu perusahaan, jika nilai
saham baik berarti nilai perusahaan (company value) baik juga. Ini dapat berefek
positif terkait pendanaan suatu perusahaan, misal perusahaan membutuhkan
suntikan dana, bank akan lebih mudah memberikan pinjaman kepada perusahaan
yang dinilai baik secara kinerja atau perusahaan dapat menerbitkan obligasi kepada
publik untuk mendapatkan tambahan modal usaha.

3. Apakah bisa dikatakan suatu informasi akuntansi tidak memiliki value relevance
ketika seorang investor bertindak tidak rasional?
Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki kapasitas untuk
mempengaruhi kepercayaan investor tentang pengembalian di masa yang akan
datang, dan mempengaruhi keputusannya dalam melakukan tindakan. Tidak semua
investor yang ada dapat mengartikan informasi akuntansi, jika tindakan yang
dilakukan tidak berdasarkan arti informasi yang seharusnya, contoh investor
memiliki limited attention, hal ini tidak dapat menyimpulkan bahwa informasi
akuntansi yang ada tidak memiliki nilai relevan.

4. Mengapa underreact dan overreact terjadi pada pasar?

Overreaction dan underreaction adalah kondisi ketika investor dan trader bereaksi


tidak proporsional terhadap informasi baru mengenai sebuah saham. Jika reaksi
mereka berlebihan dikatakan overreaction dan jika harga tidak spontan merespons
atau bereaksi kurang dari semestinya, kita sebut underreaction. Kedua kondisi ini
menyebabkan harga saham tidak mencerminkan nilai fundamentalnya.

Dalam kasus overreaction, harga saham berubah drastis, yaitu naik kencang saat
mendengar kabar positif dan turun dalam ketika muncul berita negatif. Namun,
ayunan harga tidak berlangsung lama, harga saham perlahan tetapi pasti, kembali ke
nilai intrinsik.

Underreact terjadi pada individu investor konserfatif yang mempertahankan


keyakinan akan informasi awal daripada informasi yang baru.
5. Apakah berhubungan perilaku bubbles atau stock market bubbles dengan transaksi
pada pasar?

Financial atau stock market bubble terbentuk ketika harga saham melambung jauh


di atas nilai wajarnya. Setidaknya ada dua faktor penyebab. Pertama, psikologi sosial.
Misalnya, “herding”, yakni kecenderungan investor mengikuti tindak-tanduk
kelompok (crowd).
Kedua, greed (keserakahan) dan fear (ketakutan) para pelaku pasar. Kedua kekuatan
pasar ini dapat berjalan bersama pada saat pasar kondisi dimana pasar saham
sedang mengalami tren naik atau menguat/bullish. “Keserakahan” mendorong para
pelaku pasar masuk ke bursa saham dan “ketakutan” akan kehilangan kesempatan
meraup keuntungan besar (opportunity lost) membuat pelaku pasar lainnya ikut
berbondong-bondong masuk.
Selalu ada periode “panic buying”, di mana investor takut ketinggalan kapal
kemakmuran, dan periode “panic selling” di mana investor berusaha menyelamatkan
diri dari ivestasi mereka masing masing. Karena factor herding mengikuti trend
dengan membeli saham atau lainya tanpa memfilter informasi dengan empiris, tanpa
Analisa yang jelas untuk mengambil keputusan. Disitu terjadi panic buying. Dan
disaat ada sesuatu bermasalah dengan suatu perushaan saham yang mereka beli
dngan berbondong2 mengikuti trend tanpa Analisa yang kuat tadi akan terjadi selling
buying dari saham-saham yang mereka punya.

6. Mengapa bisa abnormal return terjadi dan bagaimana cara mengindikasinya?


Abnormal return biasanya terjadi sekitar pengumuman sebuah peristiwa.

Peristiwa ini misalnya mencakup merger dan akuisisi, pengumuman dividen,


pengumuman perusahaan produktif, tuntutan hukum, peningkatan suku bunga dan
lainnya.

Return saham yang positif menyebabkan investor tertarik dan berminat


menanamkan modalnya ke perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
Investasi saham dan semua aset keuangan lainnya memiliki dua parameter dasar
yakni risiko dan return (Biswas, 2015). Return dapat berupa return realisasi (actual
return) yang telah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi atau diharapkan
terjadi dimasa mendatang. Return realisasi (actual return) dipakai sebagai salah satu
faktor untuk mengukur kinerja perusahaan yang dimana return realisasi (actual
return) juga bekerja sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko masa
mendatang. Diketahuinya return realisasi (actual return) dan return ekspektasi
bermanfaat untuk mengetahui abnormal return.

Penelitian juga menunjukkan bahwa faktor spesifik perusahaan juga dapat


menjelaskan atau mempengaruhi besarnya return abnormal yang terjadi.

Beberapa variable tersebut adalah:

 Ukuran perusahaan (SIZE) yang ditentukan dari total aktiva atau penjualan bersih


atau nilai ekuitas.
 Pertumbuhan perusahaan (GROWTH) yang dilihat dari pertumbuhan laba,
pertumbuhan penjualan atau nilai pasar dibagi nilai buku.
 Risiko perusahaan (RISK) leverage, yaitu total ekuitas dibagi dengan total utang.

7. Terjadinya volatilitas ini disebabkan karena apa dan dampak spesifiknya apa?

Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi atau naik turunnya harga saham
atau valas.  Memunculkan selisih sangat besar antara harga terendah dan tertinggi
dalam suatu waktu.
Ada juga istilah volatilitas tinggi yang di mana harga naik atau turun dengan
dengan cepat.
Banyak sebab, yaitu factor politik dan ekonomi, factor industry dan sector, kinerja
perusahan itu sendiri
Dampak dari terjadinya volatilitas ini juga bisa menjadi penentuan peluang profit.
volatilitas tidak selalu berarti buruk serta masih bisa dimanfaatkan oleh Anda sebagai
investor.

Akan dicari peluang profit dari perbedaan pergerakan harga pasar yang selalu
berubah. Maka dari itu ada beberapa hal penting yang patut diketahui tentang
volatilitas dalam pasar
1. Disebut Sebagai Market Mood
Dalam satu periode tertentu, volatilitas perubahan besaran harga yang menunjukan
fluktuasi pasar. Disebut market mood jika melihat harga bisa melonjak tajam atau
bahkan terjun bebas melemah yang sedang terjadi volatilitas tinggi.

Sedangkan ketika terjadi volatilitas rendah, itu artinya dalam kondisi tenang karena
tidak ada dominasi pasar seller dan buyer. Tapi akan didapatkan peluang profit yang
besar karena harga akan bergerak jauh dari penutupan sebelumnya ketika terjadi
volatilitas tinggi.

2. Peluang Profit Berbanding Lurus dengan Risiko


Hal ini berbanding lurus dengan peluang risiko karena tidak ada yang bisa menahan
dan memprediksikan pergerakan pasar. Inilah saatnya stop loss berperan dan
pepatah cut your losses short and let your profits run akan sangat aplikatif ketika
pasar dalam kondisi volatilitas tinggi.

3. Penggunaan Stop Loss


Peluang profit berbanding lurus dengan peluang risiko yang tak terkendali. Untuk
mengantisipasinya, bisa menempatkan posisi stop loss lebih kecil dibandingkan
dengan level target profit. Volatilitas meningkat ketika ada informasi baru berbeda
dengan ekspektasi pasar saat rilis data dari salah satu event penting dalam pasar
ekonomi.

4. Volatilitas Dipengaruhi Fundamental


Calender economy biasanya digunakan broker untuk menginformasikan jadwal rilis
data atau event penting yang bisa memicu kenaikan volatilitas. Ada data ekonomi
Amerika Serikat yang berpengaruh besar sebagai penentu sentimen pasar dalam
pasar forex. Data itu bisa dimanfaatkan volatilitas tinggi saat pertemuan sesi
perdagangan setiap harinya atau overlap.

5. Fokus Utama Trader Adalah Volatilitas


Data ekonomi Amerika Serikat mempengaruhi kebutuhan ketika likuiditas pasar
forex sedang tinggi atau saat rilisnya berita-berita penting. Maka dari itu volatilitas
rendah akan sering terjadi ketika hari libur nasional.

Hadapilah dengan bijak ketika volatilitas sedang tinggi dengan cara


mempertimbangkan besaran lot, menentukan take profit dan penempatan stop loss.
Hal ini menjadi kunci strategi trading saat menghadapi kondisi market dengan
volatilitas tinggi.

8. Menurut Anda mengapa pembuat standar berpendapat bahwa informasi tentang


pendapatan berdasarkan akuntansi akrual memberikan prediksi yang lebih baik
tentang kemampuan perusahaan saat ini dan berkelanjutan untuk menghasilkan
arus kas daripada informasi yang terbatas hanya pada penerimaan dan pembayaran
kas selama periode tersebut?
Akuntansi berbasis akrual menciptakan pandangan yang lebih akurat tentang status
keuangan perusahaan dengan mencatat pendapatan saat diperoleh dan beban saat
terjadi—secara efektif mencocokkan pendapatan dengan beban pada saat yang
seharusnya. Jika dibahas lebih jauh, hal ini juga menyangkut terkait saat
terhutangnya pajak.

Anda mungkin juga menyukai