soal 1
Hukum perkawinan dalam masyarakat adat sangat dipengaruhi oleh unsur kepercayaan
leluhur dalam upacara adatnya. Sehingga cara perkawinan dalam masyarakat adat bisa
saja memiliki perbedaan. Namun secara garis besar, cara perkawinan dalam hukum adat
dilakukan dengan melamar/meminang dan dengan tidak melamar/meminang.
Pertanyaan :
Berikan analisis Anda mengenai pelamaran dalam hukum perkawinan adat dan
Undang-Undang tentang Perkawinan !
Jawab :
Perkawinan adalah merupakan suatu hal yang tidak hanya melibatkan satu individu
dengan individu yang lain, tetapi juga melibatkan banyak pihak di dalamnya.
Perkawinan secara adat merupakan sebagian dan perkawinan yang ada di Indonesia,
di mana perkawinan tersebut memiliki keberagaman dan perbedaan dengan konsep
perkawinan yang tercantum dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
Perkawinan secara adat sangat berpengaruh bagi kehidupan mereka, misalnya saja
lamaran (peminangan) di dalamnya terdapat simbol dan makna rasa tanggung jawab
yang kuat dan kerja keras dari seorang pria yang akan menikah, yaitu apabila nanti
ia telah menikah maka ia tidak akan kesulitan untuk memberi makan keluarganya
karena sebelumnya ia telah mempersiapkannya.
Jadi, perkawinan yang diartikan bagi mereka adalah sesuatu kehidupan yang baru
dan harus dipersiapkan matang-matang sebelum datang waktunya, walaupun
pemikahan mereka berbeda dengan konsep yang ada di dalam Undang-undang
tetapi mereka tetap menjalankan sepia peraturan dan ritual perkawinan dengan benar
dan baik menurut ajaran mereka.
Soal 2
Dalam hukum Adat, antara perkawinan dan sifat susunan kekeluargaan terdapat
hubungan yang erat sekali, bahkan dapat dikatakan bahwa suatu peraturan hukum
perkawinan sukar untuk dapat dipahami tanpa dibarengi dengan peninjauan hukum
kekeluargaan yang bersangkutan. Di Indonesia terdapat tiga macam sifat
kekeluargaan yaitu, patrinial, matrinial dan parental, dan cora-corak perkawinan
dalam masing-masing sifat susunan kekeluargaan adalah berbeda satu sama lain.
Sifat kekeluargaan ini juga
berpengaruh atas proses perkawinan dan kepada silsilah keturunan, misalnya Suku
Batak, garis keturunannya mengikuti garis dari Bapak, dan garis keturunan tersebut
berpengaruh terhadap marga calon istri.
Pertanyaan
Berikan analisis Anda mengenai perkawinan pada satu marga dalam hukum adat
Batak !
Jawab :
Dalam hukum Adat, antara perkawinan dan sifat susunan kekeluargaan terdapat
hubungan yang erat sekali, bahkan dapat dikatakan bahwa suatu peraturan hukum
perkawinan sukar untuk dapat dipahami tanpa dibarengi dengan peninjauan hukum
kekeluargaan yang bersangkutan.Di Indonesia terdapat tiga macam sifat
kekeluargaan yaitu, patrinial, matrinial dan parental, dan cora-corak perkawinan
dalam masing- masing sifat susunan kekeluargaan adalah berbeda.
Mengenai perkawinan pada satu marga dalam hukum adat Batak, Pada prinsip
perkawinan Orang Batak adalah perkawinan dengan orang di luar marganya,
sehingga perkawinan dengan satu marga dilarang. pada kenyataannya masih ada
marga yang secara tegas melarang perkawinan satu marga, perkawinan orang yang
tidak dapat diijinkan adalah sebagai berikut:
Jadi, perkawinan satu marga dilarang alasannya, karena akan merusak tata cara
tutur. Orang yang melangsungkan perkawinan satu marga di hukum dengan
hukuman adat yang berlaku, adat yang diperlakukan adalah sesuai dengan kedekatan
hubungan kekeluargaan yang mengawinkan anaknya dan seiring dengan
perkembangan jaman adat yang diberlakukan pun mengalami perubahan.
Tidak hanya itu, Adat yang diwariskan oleh nenek moyang/leluhur yang melarang
perkawinan satu marga harus dipertahankan, dengan cara orang tua memberikan
nasihat kepada anak-anak atau generasi berikutnya sehingga mereka tumbuh dan
berkembang menghargai dan mematuhi adat istiadat dari nenek moyangnya. Selain itu
dalam perkenalan seorang laki-laki dan wanita harus mengikuti norma atau kaidah,
untuk menghindari perkawinan satu marga.