PENDAHULUAN
dilakukan sesuka dan sekehendak manusia, seperti lepas kendali. “Adab dan
etika bisnis dalam Islam harus dihormati dan dipatuhi jika para pedagang dan
diharuskan menjadikan Islam sebagai dasarnya dan ridha Allah sebagai tujuan
satu tujuan, tetapi tidak boleh mengalahkan tujuan utama. “Dalam pandangan
Islam, bisnis merupakan sarana untuk beribadah kepada Allah dan merupakan
fardhu kifayah. Oleh karena itu, bisnis dan perdagangan tidak boleh lepas dari
yang mengandung unsur paksaan, mafsadah (lawan dari manfaat), dan gharar
kerja sama (patungan) atau lazim disebut dengan syirkah (Syahatah, 2005:
1
2
yang dibuka setiap hari kamis dan merupakan pasar yang mayoritas pedagang
Pasar Hiang adalah manipulasi timbangan dan takaran yang dilakukan oleh
timbangan/takaran adalah bukan hal baru bagi pedagang nakal. Tidak saja di
Pasar Hiang, hampir di seluruh dunia pasti akan ditemukan akhlak buruk
Timbangan yang dimodifikasi itu secara kasat mata akan tampak sama
dengan timbangan pada umumnya. Para konsumen akan tahu setelah mereka
3
Hal tersebut sebenar nya sudah diketahui oleh para pedagang bahwa
dan Hukum adat, tetapi masih banyak pedagang yang melakukan praktek
masalah ini secara mendalam, yang selanjutnya penulis tuangkan dalam sebuah
sayur dalam menakar dan menimbang barang dan motif yang melatari
adalah :
kebijakan.
(SH)
D. Penilitian Terdahulu
5
Terhadap Praktik Timbangan Dalam Jual Beli Bahan Pokok. Hasil penilitian,
penulis memperoleh informasi bahwa praktik timbangan dalam jual beli bahan
pokok di Pasar Pengandon, tidak ada ketepatan mengenai kadar timbangan nya,
karena pedagang dalam praktik menimbang tidak ada pada saat transaksi
dengan pembeli dan itu sudah menjadi kebiasaan para pedagang. Meskipun
pada saat transaksi pembeli sudah mengetahui kadar timbangan nya, namun hal
itu tidak bisa dijadikan dasar ketepatan timbangan. Jadi jual beli bahan pokok
belum belum memenuhi syarat ma’qud alaih yaitu belum ada ketepatan kadar
takarannya.
Penilitian yang kedua ditulis oleh Dheka Hesty Arline IAIN purwokerto
kualitas produk yang dijual untuk mendapatkan harga yang lebih murah untuk
mereka bersaing dengan cara yang sehat meskipun ada beberapa pelaku bisnis
besar sudah sesuai dengan etika bisnis Islam baik dalam hal takaran yaitu
keramahan dan pelayanan, yaitu dengan cara ramah kepada setiap pembeli dan
melayani dengan sepenuh hati, kemudian dalam hal penepatan janji dengan
tidak mengingkari apa yang sudah disepakati dengan pembeli dan dalam hal
persaingan sesama bisnis yaitu bersaing dengan cara yang sehat dan saling
pedagang di Pasar Cinangsi sudah sesuai dengan etika bisnis dalam Islam.
Penilitian yang ketiga yaitu yang ditulis oleh Rafidah dengan judul
memperoleh hasil yaitu, tentang penerapan akad dan syarat namun dalam
penerapan nya masih banyak pedagang ang tidak memenuhi perinsip tersebut.
dalam bisnis namun pada penilitian yang akan ditulis oleh peneliti dalam
skripsi penulis akan berbeda, selain dari segi tempat dan obyek tentu dari segi
data akan berbeda dan juga peniliti akan menonjolkan tentang motif para
E. Metode penilitian
1. Jenis Penelitian
ganda, yaitu realitas taktis dan realitas praktis. Kedua, menyajikan secara
hakiki antara peneliti dan realitas, dan; ketiga, metode ini lebih peka dan
ketika hendak menentukan topik yang akan menjadi fokus kajian dan ketika
Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperoleh data yang bersumber dari
yang ditinjau dari hukum Islam, yang telah diketahui dengan realitas
sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang
2. Sumber Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
primer adalah data utama yang mesti di dapatkan oleh peneliti dalam
2) Data Sekunder
secara tidak langsung dari obyek penelitian yang bersifat publik, yang
a. Wawancara
9
untuk mengetahui perilaku pedgang sayur di Pasar Hiang dan yang akan
akan diwawancarai adalah para pedaganag sayur di Pasar Hiang dan juga
b. Observasi
dalam penelitian sebagai alat ukur tingkah laku atau proses terjadinya
dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
atau jual beli. Selain itu peneliti juga mengamati bagaimana perilaku
c. Dokumentasi
dokumen yang berkaitan erat dengan pokok masalah yang sedang diteliti.
Hasil penilitian akan kredibel kalau didukung oleh catatan, buku , notulen
4. Pengolahan Data
sebagai berikut
a. Edit
mencari tahu apa saja telah terkumpul dan sudah didapatkan telah sesuai
b. Klasifikasi
11
c. Verifikasi
diperoleh supaya bisa diketahui kebenaran nya. Oleh karena itu penulis
d. Analisis
dan sesuai dengan masalah yang telah dibahas, yaitu perilaku pedagang
e. Kesimpulan
kesimpulan dari sebuah data yang telah diteliti yang akan didapat kan
jawaban dari penilitian yang sudah dilakukan dan akan digunakan untuk
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
BAB II
KERANGKA TEORI
13
Etika secara etimologi, etika (ethics) yang berasal dari Bahasa Yunani,
konsep terhadap apa yang harus mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar,
baik secara moral. Etika atau ethikos atau ethos dalam bahasa Yunani ini
dipahami sebagai adat, kebiasaan, atau praktik. Etika berdasarkan definisi ini,
dikaitkan dengan perilaku, maka suatu perilaku dikatakan etis jika ada dalam
kerangka baik dan benar. Etika bisa bersifat normatif sebagai sistem nilai yang
menuntun pengambilan keputusan baik dan buruk, benar dan salah, dan bisa
juga berupa meta etika yakni penganalisisan logika perbuatan dalam kaitannya
dengan baik dan buruk, benar dan salah tersebut (Bagus, 1996: 217-218).
pengalaman moral individu dan masyarakat secara emperik, lalu dari situ
kehidupan manusia. Berbagai aturan yang lahir sebagai standar yang etis yang
yang baik dan buruk. Beberapa penulis menggunakan istilah “ilmu”, tetapi
pengerti dengan konsep ilmu pengetahuan. Sebab seni, religi, filsafat, dan ilmu
pengertian yang berbeda. Dalam hubungan ini, etika merupakan salah satu
cabang filsafat, yaitu filsafat moral (Hamzah dan Hafid, 2014: 20).
Etika bisnis dalam Islam adalah sejumlah perilaku etis bisnis (akhlaq al
halal dan haram. Jadi perilaku yang etis itu ialah perilaku yang mengikuti
perintah Allah dan menjauhi larangnya. Dalam Islam etika bisnis ini sudah
banyak dibahas dalam berbagai literatur dan sumber utamanya adalah Al-Quran
urusan jual beli yang sedang ditangani sebagai pedagang Muslim janganlah
kesempatan yang sangat luas kepada kita untuk mencari dan mendapatkan
menukar harta dengan cara tertentu atau tukar menukar sesuatu yang diingini
dengan yang sepadan melalui cara tertentu yang bermanfaat. Menurut Kamus
keuntungan. Dagang adalah salah satu bentuk bisnis, dimana definisi umum
15
dari istilah bisnis adalah suatu entitas ekonomi yang diselenggarakan dengan
tujuan bersifat ekonomi dan sosial. Pedagang yaitu seseorang yang melakukan
jual beli. Pedagang adalah bagian dari bisnis yang berjalan sebagai penengah
(distribusi) suatu barang yang dihasilkan dari sektor ekonomi, yaitu sektor
pertanian, sektor industri, dan sektor jasa yang dibutuhkan dan diperlukan oleh
logis dengan adanya kegiatan ini akan dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat.
hukum dagang adalah hukum yang mengatur segala kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh subjek hukum yang satu dengan subjek hukum lainnya yang
bahwa Tuhan yang layak dipertuhankan hanyalah Allah yang satu, yang
menjadi awal dan akhir dari segala sesuatu yang ada didunia ini, dan semua
yang hidup dan yang mati berada dalam genggaman dan kekuasaan Allah
SWT. Islam adalah agama yang mudah dan syamil (menyeluruh) meliputi
maslahat tersebut adalah sesuatu yang Allah syariatkan dalam jual beli dengan
perilaku moral dalam jual beli, berperilaku penuh tanggung jawab dan
Etika dagang dalam Islam hendak lah memamtuhi hukum Islam tentang
2) al-Nisaa’ ayat 29
ال َرس ُْو ُل هللاِ صلى َ َ ق: ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل ِ َع ْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ َر
َاج ُشوا َوالَ تَبَا َغضُوا َوال َ َ الَ تَ َحا َس ُدوا َوالَ تَن: هللا عليه وسلم
ِْض َو ُك ْونُوا ِعبَا َد هللا ٍ ض ُك ْم َعلَى بَي ِْع بَع ُ تَ َدابَرُوا َوالَ يَبِ ْع بَ ْع
ْ َ ْال ُم ْسلِ ُم َأ ُخو ْال ُم ْسلِ ِم الَ ي.ًِإ ْخ َوانا
ُظلِ ُمهُ َوالَ يَ ْخ ُذلُهُ َوالَ يَ ْك ِذبُه
ِ التَّ ْق َوى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِه.َُوالَ يَحْ قِ ُره
ُب ا ْم ِرٍئ ِم َن ال َّش ِّر َأ ْن يَحْ قِ َر َأ َخاه ِ ثَالَثَ مَرَّاتٍ – بِ َح َس
ُ ضه ُ ْ ُكلُّ ْال ُم ْسلِ ِم َعلَى ْال ُم ْسلِ ِم َح َرا ٌم َد ُمهُ َو َمالُهُ َو ِعر،ْال ُم ْسلِ َم
][رواه مسلم
Dari Abu Hurairah ra: telah bersabda Rasulullah saw: Barang siapa
yang menjual dua penjuaan dalam satu barang, maka baginya
kerugian atau riba (HR. Abu Daud).
Dari Hakim Ibn Hizam, ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi saw,
kataku: Wahai Rasulullah, seseorang datang kepadaku meminta aku
menjual suatu yang tidak ada padaku. Lalu aku menjualnya
kepadanya, kemudian aku membelinya di pasar untuk aku serahkan
kepadanya. Beliau menjawab: Jangan engkau menjual barang yang
tidak ada padamu (HR. an-Nasa’i).
dibuat oleh para ahlifiqih. Prinsip-prinsip dasar etika bisnis Islami harus
mencakup:
a. Prinsip kesatuan
ilahiyah ini bertitik tolak pada keridhoan Allah, tata cara yang dilakukan
b. Prinsip keadilan
sesuai dengan acuan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional
boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Dalam beraktivitas
di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil, tak
berlaku padanya kaidah umum “semua boleh kecuali yang dilarang” yang
berbuat yang terbaik dalam segala urusan. Secara logis prinsip ini
e. Prinsip kebenaran
keuntungan. Dalam prinsip ini terkandung dua unsur penting yaitu kebajikan
dengan sikap jujur dalam semua proses bisnis yang dilakukan tanpa adanya
penipuan sedikitpun. Dengan prinsip kebenaran ini maka etika bisnis Islam
kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerja sama atau
Realisasi dari konsep syariah itu memiliki tiga ciri yang mendasar yaitu
Pembagian Sifat Jujur Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar
b. Amanah
Amanah secara etimologis merupakan bentuk masdar dari
sejarah para rasul, amanah merupakan salah satuh sifat yang wajib di
sedikitpun. Mereka juga bersifat amanah dalam arti terpelihara dari hal-
hal yang di larang Allah swt secara lahir dan batin (Hamzah dan Hafid,
2014: 36).
seseorang yang baik berupa akad seperti harta benda yang di sewakan
rumah orang lain karena di pindahkan oleh angin (Hamzah dan Hafid,
2014: 37).
c. Benar
lagi jika disertai dengan sumpah palsu atas nama Allah, dalam hadits
mutafaq’alaih dari hakim bin Hazm yang artinya penjual dan pembeli
kedua nya mendaat kan berkah dari jual beli nya. Namun jika keduanya
saling menutupi aib barang dagangan itu dan berbohong maka jika
manusia lewat al-Qur'an dan al-Hadits supaya manusia dijauhkan dari sifat
pertimbangan, yaitu:
diatur oleh Allah SWT. Seorang muslim akan yakin bahwa Allah
Hal ini berarti etika dalam berjual-beli perlu dijaga agar kenyamanan pembeli
dan aktivitas jual beli dapat berjalan dengan baik. Menurut Murdeni Muis,
pokok bagi kelangsungan jual beli. Hal pokok itu merupakan alasan utama bagi
setiap pedagang untuk berprilaku tidak etis. Dari sudut pandang akhlak,
merupakan hal yang baik dan dapat diterima. Hal ini karena:
tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan modalnya, dan karena itu
berarti tidak akan terjadi aktivitas ekonomi yang produktif dalam memacu
(expansi) pedagang sehingga hal ini akan membuka lapangan kerja baru
medan pertempuran. Terjun ke dunia bisnis berarti siap untuk betempur habis-
besarnya secara konstan. Ini lebih berlaku lagi dalam bisnis global yang
etika? Atau sebaliknya apakah etika bertentangan dengan tujuan bisnis mencari
keuntungan.
26
berat, atau harga barang tertentu. Dalam proses mengukur tersebut dikenal
untuk menakar yaitu kaleng, tangan, dan lain-lain. Sedangkan alat untuk
dengan alat ukur palsu amatlah dilarang tegas oleh Islam. Al-Quran dengan
peringatkan agar menggunakan alat ukur yang benar dan seimbang untuk
kaumnya agar tidak mengurangi takaran dalam jual beli, atau menjual barang
bumi dan orang yang melakukan perbuatan tersebut sebenarnya perusak dan
penjahat di muka bumi. Jadi dalam Islam mengurangi takaran dan timbangan
Dalam menakar atau menimbang barang sering terjadi yang nama nya
merupakan satu bentuk praktek sariqah (pencurian) terhadap milik orang lain
dan tidak mau bersikap adil dengan sesama. Dengan demikian, bila mengambil
milik orang lain melalui takaran dan timbangan yang curang walaupun sedikit
saja berakibat ancaman dan kecelakaan. Dan tentu ancaman akan lebih besar
bagi siapa saja yang merampas harta dan kekayaan orang lain dalam jumlah
takaran dan timbangan orang lain, maka orang yang mengambil kekayaan
orang lain dengan paksa dan mencurinya, ia lebih pantas terkena ancaman ini
surat ini dengan doa kecelakaan bagi para pelaku tindakan curang dalam
takaran dan timbangan itu menandakan betapa bahayanya perilaku buruk ini.
memang betul, hal itu merupakan perbuatan berbahaya. Karena timbangan dan
takaran menjadi tumpuan roda perekonomian dunia dan asas dalam transaksi.
yang besar”.
Jual beli merupakan hal yang terus berlangsung dan berkembang ditengah
masyarakat dan sudah menjadi kebiasaan sejak zaman dahulu. Akan tetapi jual
beli tidak semudah yang telihat, didalam jual beli terdapat aturan yang harus
dipatuhi oleh setiap orang khususnya umat muslim jual beli yang
diperbolehkan dan juga jual beli yang dilarang. Jual beli haruslah
terpuji. Karena seharusnya jual beli itu tidak mengandung unsur penipuan dan
tidak merugikan pihak dan harus disertai dengan rasa keadilan dan kejujuran
serta mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak yang bertransaksi. Dalam
Rahman : 9.
30
َ َواَ ِق ْيمُوا ْال َو ْز َن ِب ْال ِقسْ طِ َواَل ُت ْخسِ رُوا ْال ِمي َْز
ان
Maka dari itu, tegakkanlah timbangan secara adil pada setiap transaksi yang
dan alangkah tepat hikmat yang berkata: sungguh celaka orang yang menjual
habbah (biji-bijian) dan dikurangi jannah (surga) sebagai langit dan bumi
mengurangi hak orang lain berarti membuang surga, dan orang yang
jual beli harus memperhatikan aturan dan kaidah yang berlaku di dalam
jual beli salah satunya adalah dilarang berbuat curang terhadap sesama
timbangannya, diantaranya:
1) Timbangan manual
telah terskala.
2) Timbangan digital
arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan.
3) Tibangan hybrid
perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan ini sering kali
digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Selain
4) Timbangan analog
32
dalam rumah tangga, timbangan ini juga sering di gunakan oleh pedagang
5) Timbangan gantung
dan bekerja dengan prinsip tuas, yang biasanya untuk menimbang padi,
6) Timbangan badan
Timbangan ini biasa kita temui di rumah sakit atau apotek ini sering
sekali kita gunakan. Cara menggunakan timbangan badan ini yaitu dengan
7) Timbangan emas
tinggi. Timbangan ini terdiri daru dua jenis, yaitu timbangan versi digital
dan manual.
8) Timbangan duduk
BAB III
TEMUAN PENELITIAN
1. Geografi
34
mengikuti pola aliran sungai yang ada dan jalan raya Bandara Depati Parbo
terdiri dari 420 kepala keluarga (kk), 611 jiwa penduduk laki-laki dan 530
Dari jumlah itu, 420 kk semuanya telah mendapatkan aliran listrik PLN
beli. Lokasi pasar yang sempit dan tidak memadai untuk menampung
2. Pedagang
kerjanya dua belas orang, dua buah warung kopi dengan tenaga kerjanya
empat orang, satu unit kios besar yang dibangun pemerintah, dua puluh satu
unit kios kecil milik masyarakat, dengan rata-rata jumlah pedagang 128
membangun 1 unit bank, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Hiang dan 1
unit Koperasi Unit Desa (KUD). Pasar Hiang merupakan pasar utama di
Kecamatan Stinjau laut. Pasar Hiang melayani penduduk lebih dari setengah
36
kecamatan.
3. Tipe Pasar
perdagangan), pasar dibagi menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.
Bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka
yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual
sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain.
Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar
seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar
jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung, melainkan
pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode). Pasar ini
makanan seperti buah, sayuran dan daging, sebagian besar barang lainnya yang
dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern
Kerinci masuk dalam kategori pasar tradisional. Hal ini karena pasar Hiang
komoditi yang dihasilkan, baik itu hasil pertanian dan perkebunan maupun
hasil industri rumah tangga. Pasar Hiang adalah pasar mingguan yang
berdekatan biasanya akan memiliki hari pasar yang berbeda dan rentang hari
masing-masing pasar memiliki hari pasar yang berbeda. Seakan pasar bergerak
dari satu pasar ke pasar lainnya dalam satu minggu. Sebagai gambaran adalah
Kecamatan Batang Merangin, pada hari Minggu giliran pasar Muara Imat; hari
Senen giliran pasar Bedeng XII; hari Selasa giliran pasar Bedeng V; hari Rabu
giliran pasar Batang Merangin; hari Kamis giliran pasar Hiang; hari Jum’at
Gunung Raya. Jarak pasar satu dengan lainnya berdekatan dan menempuh jalan
raya yang sama kecuali pasar Selampaung. Masyarakat Kerinci juga memiliki
sebutan khusus untuk pasar. Disamping kata pasar, kata bale juga merujuk
kepada pasar.
sayur, para pedagang sayur umum nya berasal dari angkasapura dan yang
banyak dijumpai berasal dari Kayu Aro, namun ada juga pedagang yang
berasal dari desa tetangga seperti dari Ambai, Betung Kuning, Hiang
Tinggi dan desa lainya. Pedagang sayur yang berjualan pada dasar
Hiang adapun hasil pertaniannya berupa kol, wortel, daun bayam, daun
seledri, dan masih bnyak lagi aneka sayuran yang dijual ke pasar hiang.
Setiap hari kamis para pedagang akan datang ke pasar Hiang sebelum
karena di Pasar Hiang lapak untuk pedagang sayur tidak tetapkan seccara
khusus, terkadang banyak dari pedagang yang datang kesiangan tidak akan
badan jalan, ini sebenar nya permasalahan klasik karena belum ada nya
tata kelola yang baik. Pedagang sayur di Pasar hiang melakukan timbangan
dengan dua cara yaitu dengan timbangan manual dan melakukakan takaran
nya mencapai Tiga Puluh Dua Orang pada hari Kamis 17 Maret 2022. tapi
pada hari Kamis tanggal 24 Maret 2022 jumlah nya berkurang menjadi
Dua Puluh Tujuh orang saja, hal ini mengindikasikan bahwa sebagian para
pedagang sayur di Pasar hiang bukan pedagang sayur tetap tapi Dua Puluh
Tujuh yang lainya merupakan pedagang sayur tetap sehingga sulit untuk
pengamatan penulis yaitu sebanyak Lima orang tapi yang dapat penulis
sayuran yang hitungan nya di timbang seperti kol, wortel, pare terkadang
BAB IV
40
ANALISIS
dan jasa”(Setiyanto, 2008: 2). Batasan ini dibuat karena pasar memiliki
defenisi yang luas. Bagi seorang ekonom, pasar mengandung arti semua
pembeli dan penjual yang menjual dan melakukan transaksi atas barang/jasa
tertentu. Dalam hal ini, para ekonom memang lebih tertarik akan struktur,
tingkah laku dan kinerja dari masing-masing pasar ini. Bagi seorang pemasar,
pasar adalah himpunan dari semua pembeli nyata dan pembeli potensial dari
suatu produk.
tidak dapat mereka produksi. karena petani dapat langsung menjual hasil
pertanian di pasar dan sesuai dengan harga pasar yang berlaku saat itu.
pasar tradisional. Bahkan, dalam keadaan krisis yang sedang dialami yang
menunjukkan ketahanannya.
41
tantangan bagi para pengusaha dan pedagang. hal ini mendorong agar para
pedagang lebih kreatif dalam memasarkan produk nya, terlebih lagi perlu
adanya pemahaman pedagang terkait dengan takaran dan timbangan, bagi para
Sehingga para pembeli tidak mau lagi belanja di pedagang yang melakukan
barang. Seperti yang diungkapkan oleh Panji Bahari yang berjualan kol:
“Ya, yang saya ketahui tentang menimbang ya tentu jarum nya harus
pas dan saya selalu bilang ke pembeli ‘jarum nya pas ditengah ya”
(Panji Bahari, wawancara 17 maret 2022).
“Ya namanya juga orang kampung yang saya ketahui, kalau meanakar
nih ukurannya kadang tak pasti kadang banyak kadang dikit, namanya
juga menakar jadi tidak ada kepastiannya, tapi saya selalu berpatokan
dengan gengaman tangan saya, kalau udah pas satu gengam lalu saya
ikat” (Neli, wawancara 17 maret 2022).
42
kankung:
berseblahan dengan saripudin yang bernama Siti Jenar dia menjual berbagai
macam sayuran seperti, tauge, pare, kacang panjang, kembang kol dan daun
singkong.
“untuk pemahaman secara spesifik saya masih kurang setahu saya kalau
timbangannya sudah pas ya sudah dan saya selalu memastikan jarum
penunjuk sudah berhenti bergerak sebelum saya membaca hasil
timbangan“ (Siti Jenar, wawancara 17 maret 2022).
bermacam-macam sayuran.
“ya kalau setahu kami selaku pedagang kecil tentang timbangan kami
berushaa untuk tidak melakukan kecurangan sekecil apapun ya kalau
seperti sayuran yang tidak menggunakan timbangan ya kami takar
dengan genggaman kami” (Muksin, wawancara 17 maret 2022).
edukasi yang diberikan oleh dinas terkait tentang aturan dalam menakar dan
menimbang?
“kalau untuk pemahaman yang diberikan oleh dinas terkait ngga ada
ya,soalnya kami nih pedagang kecil,jadi mungkin kurang diperhatikan
ya” (Muksin, wawancara 17 maret 2022).
43
para pedagang pahami tentang aturan menakar dan menimbang yang benar
adalah jika timbangan itu dirasa sudah pas di angka yang akan hitung dan
dan Timbangan
Islam seharusnya diterapkan sebagai rujukan untuk mencapai ridha Allah dalam
Pasar Hiang yang bernama Rina terkait bagaimana kepatuhan pedagang dalam
“masih banyak yang kurang mematuhi aturan ya, karena masih ada
pedagang yang nakal dan bermain-main dengan timbangan seperti
saya belanja 1kg tapi setelah saya timbang ulang di rumah ada selisih
1.3 ons” (Rosinah, wawancara 17 maret 2022).
bahwa para pedagang masih belum patuh akan aturan takaran dan menimbang.
menimbang barang.
“untuk kepatuhan saya rasa masih ada pedagang yang kurang patuh,
terkadang ada juga pembeli yang ngadu ke saya tentang pedagang
nakal tersebut, tentunya kami akan tindak itu, para pedagang sayur
kan umunya bukan pedagang tetap disini , mereka petani yang jual
hasil kebunnya ke pasar, jadi sulit untuk dikontrol secara penuh”
(Mat, wawancara 17 maret 2022).
Dari pengakuan kepala pasar hiang yang bernama Mat dia juga
mengakui masih ada pedagang sayur yang kurang patuh akan aturan menakar
amatlah dilarang tegas oleh Islam. Al-Quran dengan keras mengutuk praktik
45
ini. Kaum mukminin telah diperingatkan agar menggunakan alat ukur yang
takaran ,dan sangat jelas dalam ayat-ayat tentang timbangan dan takaran adalah
Panji Bahari tentang kepatuhan dalam menakar dan menimbang barang dia
mengatakan.
Dari hasil wawancara dengan Panji Bahari dia mengatakan bahwa tak
pernah melanggar aturan menakar dan menimbang, dan juga tidak pernah
tentang aturan menakar dan menimbang, tapi tidak semua dari pedagang
melakukan kecurangan dan masih banyak yang jujur dalam menakar dan
yang hampir sama yaitu karena alasan ekonomi. Peneliti selanjutnya mengikuti
namanya mengatakan.
petani.
kecurangan.
Dari hasil wawancara dengan dua sumber diatas dapat disimpulkan bahwa
tertentu saja dan tidak semua syuran dagangan nya mereka melakukan
kecuranagan.
menakar dan menimbang barang, terlepas dari karena desakan ekonomi yang
sangat sulit di masa pandemi ini. Tapi ada juga pedagang yang jujur dan
”Ya kalau untuk timbangan saya berusaha untuk melakukan yang terbaik
dalam menimbang, karena saya pikir tuhan itu tidak tidur ya” (Siti
Ramlah, wawancara 17 maret 2022).
Dari penyampaian Panji bahari dan Siti Ramlah motif tindakan beliau
dalam menakar hampir sama yaitu berbuat jujur dan karena mereka menilai
karena kita berbuat juur maka harta kita akan berkah. Dari hasil wawancara
peneliti dengan para pedagang yang melakukan kecurangan dan dengan pedagang
yang tidak melakukan kecurangan dapat disimpulkan bahwa pedagang sayur yang
sama yaitu karena desakan ekonomi dan bagi pedagang yang jujur motif mereka
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam Terhadap Perilaku Pedagang sayur di Pasar Hiang dalam Menakar dan
menimbang barang .
tersebut, dan bagi pedagang jujur motif mereka jujur dalam menakar
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazali, Imam. Benang Tipis Antara Halal dan Haram, (Surabaya: Putra
Pelajar, 2002)
Hamzah, Yaksan., dan Hamzah Hafid. 2014. Etika Bisnis Islam . Makasar:
Kretakupa
Mannan, Abdul, 1997, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Dana Bhakti Wakaf,
Yogyakarta.
Muis, Murdeni, 2007, Kepribadian dan Perilaku Wirausaha Muslim, USU Press,
Medan, Cet.Ke-1.
Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2007, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan di Indonesia, Teguh Karya, Semarang.
52
Syahatah, Husain dan Siddiq Muh. al-Amin adh-Dhahir, 2005, Transaksi dan
Etika Bisnis Islam, terj. Saptono Budi Satryo dan Fauziah R., Visi Insani
Publishing, Jakarta.
LAMPIRAN 1
DAFTAR WAWANCARA
Pertanyaan:
1. Mayoritas pedagang sayur berasal dari mana?
3. Apakah anda melakukan transaksi jual beli setiap minggu di pasar hiang?
5. Apakah ada edukasi yang diberikkan dinas terkait dalam menakar dan
menimbang barang?
11. Bagaimana menurut anda kelebihan timbangan dan takaran yang dilakukan
12. Menurut anda, pemerintah telah berbuat untuk mengatasi masalah timbangan
13. Menurut anda, sebaiknya timbangan dan takaran ditertibkan dengan cara apa?
54
LAMPIRAN 2
DAFTAR INFORMAN
7. RINA, Pembeli
8. ROSINAH, Pembeli
9. DS
10. IR
55
DANIL APRIYUTAMA
NIM. 1710102038