Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM TERHADAP KEUNTUNGAN

USAHA PEDAGANG MAKANAN DAN MINUMAN DI STADION GELORA


BANGKALAN

Tugas dan Ujian UTS Semester Gasal

Dosen Pengampu : Dr. H. Mohammad Kuswadi, M.Pd

Analisator:

Abdul Hamid (11629200003)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

STAI SYAICHONA MOH. CHOLIL BANGKALAN

2022

1
ANALISIS BAB I

Pada umumnya, pada bab 1 terdapat sub bab tentang batasan penelitian. Akan tetapi
pada skripsi ini tidak terdapat sub bab tentang batasan penelitian di dalamnya.

Kemudian untuk latar belakang tidak perlu terlalu banyak. Cukup satu Halaman. Dan
keseluruhan isinya mencakup ide dari penelitian yang menggambarkan semua dari judul yang
sudah dipilih.

Dan yang paling penting di latar belakang pembaca mengetahui alasan penulis
mengapa melakukan penelitian ini.

2
ANALISIS BAB II

Etika menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak. Bisnis diartikan sebagai
usaha dagang usaha komersial di dunia perdagangan dan bidang usaha. Bisnis dapat
didefinisikan sebagai pertukaran barang jasa atau uang yang saling menguntungkan atau
memberi manfaat. Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral
dalam pelaksanaannya sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang cukup
erat. Dalam arti lain etika bisnis dapat diartikan sebagai pengetahuan mengenai nilai-nilai
moral dan norma serta aturan dalam suatu bisnis yang menjadi dasar bagi pelaku bisnis dalam
menjalankan usahanya yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.

Dalam Islam etika bisnis ini sudah banyak dibahas dalam berbagai literatur dan
sumber utamanya adalah Alquran dan sunnatur rasul. Pelaku-pelaku bisnis diharapkan
bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya dalam dunia kerja dan bisnis Islam
mengharuskan untuk berbuat adil sekalipun kepada pihak yang tidak disukai. Dalam
perniagaan persyaratan adil yang paling mendasar adalah dalam menentukan mutu dan
ukuran pada setiap takaran maupun timbangan. Keterangan ini sudah sesuai dengan beberapa
buku ekonomi Islam yang sudah dibaca, jadi tanpa ditambahkan lagi pernyataan ini disetujui.

Al Quran telah pula mengisyaratkan bahwa dalam kegiatan bisnis para pelaku bisnis
cenderung untuk memperoleh keuntungan sebanyak mungkin. Dalam skripsi ini memang
terdapat beberapa pendapat beberapa ulama yg kurang setuju, namun kekurangannya penulis
tidak menyertakan kejadian yang melibatkan Rasulullah sebagai pelopor kegiatan Islam.
Penulis memberikan keterangan dalil langsung dari Al-Qur'an kemudian dilanjutkan bantahan
para ulama tanpa menyebutkan Rasulullah. Mestinya, penulis menambahkan cara
pengambilan laba dari Rasulullah dahulu baru kemudian disusul pendapat ulama yang
berbeda. Baiknya ditambahkan, dalam hukum Islam tidak ada batasan tertentu tentang
seberapa besar seorang pebisnis boleh mengambil untung. Rasulullah SAW pernah membeli
seekor kambing dengan keuntungan 100%. Baru kemudian diteruskan kisah lain dimana para
ulama memiliki pandangan yang berbeda seperti, sahabat Zubair ibn 'Awwam membeli
sebidang tanah dengan harga 170.000 kemudian anaknya, Abdullah ibn Zubair menjual
kembali tanah tersebut dengan harga 1.600.000, artinya Abdullah bin Zubair menjual lebih
dari 9 kali lipat. Walau demikian Syaikh Wahbah al Zuhaili mengatakan baiknya seorang
pebisnis tidak mengambil untung lebih dari sepertiga modalnya.

3
Pendapat lain seperti Ibnu 'Arabi mengatakan bahwa pengambilan keuntungan harus
melihat etika pasar. Tidak boleh mengambil untung terlalu besar. Karena jual beli adalah
bagian dari akad mu'awadhah, yakni akad tukar menukar. Artinya ketika mengambil
keuntungan yang terlalu besar maka hal tersebut sudah jatuh pada perbuatan mengambil harta
orang lain dengan cara batil, bukan kategori tukar menukar. menjadikan laba sebagai tujuan
utama dalam berdagang merupakan hal yang kurang tepat.

Memang motif perdagangan adalah mencari keuntungan tetapi juga harus


diperhatikan kepentingan-kepentingan konsumen. keuntungan yang besar hendaknya dicari
dari barang-barang yang bukan kebutuhan pokok. seorang pedagang muslim tidak dibenarkan
mengambil laba yang melampaui harga pasar. dalam islam Diharamkan mengambil
keuntungan dari memperdagangkan barang haram seperti menjual benda-benda memabukkan
ganja bangkai berhala atau menjual segala sesuatu yang membahayakan manusia,
menyembunyikan cacatnya barang dagangan atau mengemasnya dalam bentuk yang menipu
dengan tujuan mengoceh pembeli, memanipulasi dengan merahasiakan harga saat penjualan
kemudian seorang muslim tidak boleh memanipulasi barang agar mendapatkan keuntungan
atau dijual dengan harga yang lebih tinggi terakhir adalah keuntungan dari muamalah secara
riba. penjelasan ini benar adanya. Bahwa hal-hal yang merugikan bahkan membahayakan
tubuh manusia haram dikonsumsi, serta haram pula diperdagangkan.

4
ANALISIS BAB III

Dalam rancang penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yaitu


salah satu jenis metode penelitian kuntitatif non eksperimen yang tergolong mudah. Disini
menyangkut keadaan subjek atau fenomena dari sebuah populsinya.
Populasi pedagang makanan dan minuman di stadion gelora bangkalan berjumlah 112
pedagang. Teknik probability sampling yang dipilih adalah simple random sampling,
pengambilan anggota sample dan populasi di lakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
(lapisan) yang ada dalam populasi, apabila populasi di anggap homogen.
Dalam penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) ,
yaitu etika bisnis islam (X) dan variabel terikat (dependent variabel), yaitu keuntungan usaha
(Y). Dalam tabel definisi operasional variabel, alat ukur yang di gunakan adalah kuesioner
yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pernyataan tertulis kepada
responden untuk di jawab. Dalam tabel skala disini ada kesalahan dalam penulisan yang itu di
tulis skala lickert yang sebenarnya itu likert.
Dalam sumber data peneliti menggunakan dua jenis sumber, yaitu data primer yang
diperoleh langsung dari pedagang makanan dan minuman di stadion gelora bangkalan, dan
data sekunder yang di peroleh melalui data para pedagang yang telah terdaftar di stadion
gelora bangkalan.
Instrumen penelitian disini tidak menjelaskan instrumen apa yang digunakan yang
telah tertera dibuku pedoman, melainkan si peneliti hanya ingin membuat dan
menggembangkan instrumennya sendiri sesuai alat ukur yaitu skala likert. Maka itulah yang
menjadi permasalahan. Untuk validitas peneliti menggunakan rumus korelasi product
moment dan reliabilitas peneliti menggunakan rumus cronbach alpha ini sudah sesuai dengan
buku pedoman.
Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode angket yaitu suatu metode
pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis kepada seorang
yang menjadi sasaran penyelidikan yang bertujuan untuk mendapatkan data jawaban
responden (pedagang makanan dan minuman di stadion gelora bangkalan) mengenai
penerapan etika bisnis islam dan keuntungan usaha.

5
Dalam teknik analisis data untuk analisi deskriptif, deskripsi karakteristik responden
yaitu, jenis kelamin, usaha pendidikan, lama usaha dan jumlah karyawan usaha pedagang
makanan di stadion gelora bangkalan. Untuk uji hipotesis (Uji statistik parametrik) ini sudah
sesuai. Akan tetapi semestinya disini tidak menjelaskan no. 2) rengresi linier sederhana,
3) uji koefisien determinasi dan 5) uji nirmalitas Di karenakan dalam buku panduan
kuantitatif skripsi ini tidak perlu di uraikan.

Anda mungkin juga menyukai