Anda di halaman 1dari 12

ALKIMIA MARKET

Seri ke satu
alkimia
Pada beberapa cerita kita sering mendengar tentang adanya ilmuwan-ilmuwan
zaman dahulu yang berusaha mengubah besi menjadi emas, membuat ramuan
keabadian, dsb. Apakah mereka mengada-ada,apakah mereka itu hanya cerita
bohong?
Tidak! mereka memang ada, dan mereka tidak mengada-ada. Mereka dapat
kita golongkan sebagai ilmuwan, dan dapat juga kita golongkan sebagai
penyihir. Nah penggabungan ilmuwan dan penyihir inilah yang disebut dengan
"Alchemist".

Apa itu alchemist?


Alchemist adalah orang-orang yang mempelajari tentang alkimia. Apa itu
alkimia? Alkimia adalah ilmu kimia yang didasari dengan paham spiritual
sehingga bertujuan untuk membuat benda-benda atau materi-materi yang
tidak masuk akal, dan bertujuan untuk melawan hukum alam.

Kata alkimia berasal dari Bahasa arab al-kimiya atau al-khimiya (‫ ال ك يم ياء‬atau
‫)ال خ يم ياء‬, yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani
khumeia (χυμεία) yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama",
"melebur", "aloy", dan lain-lain (dari khumatos, "yang dituangkan, batang
logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti
"Seni Mesir", karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan
dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno.

Materi yang paling terkenal dicoba dibuat oleh para alchemist adalah Grand
Elixir of Immortality, yaitu ramuan yang bisa memanipulasi umur dan
regenerasi sel manusia menjadi tidak terbatas sehingga bisa dikatakan abadi.
Para alchemist dari daratan Cina lah yang pertama kali mengkaji dan mencoba
membuat ramuan ini.

Kedua adalah mencoba membuat Philosopher's Stone yaitu materi yang bisa
mengubah logam biasa menjadi emas(Chrysopoeia). Transmutasi logam biasa
menjadi emas melambangkan upaya menuju kesempurnaan atau ketinggian
tertinggi eksistensi. Ahli alkimia meyakini bahwa seluruh alam semesta sedang
bergerak menuju keadaan sempurna; dan emas, karena tak pernah rusak,
dianggap zat yang paling sempurna. Dengan mencoba mengubah logam biasa
menjadi emas, mereka sebenarnya mencoba membantu alam semesta. Maka,
cukup logis jika mereka berpikir bahwa dengan memahami rahasia
ketakberubahan emas, mereka akan menemukan kunci untuk menangkal
penyakit dan pembusukan organik; demikianlah pertautan antara tema-tema
kimiawi, spiritual, dan astrologi menjadi ciri-ciri alkimia zaman pertengahan.

Meskipun kedua hal diatas sangat populer, belum ada laporan yang
menyatakan keberhasilan para alchemist untuk membuatnya. Setidaknya
sampai berita menggemparkan tentang alchemist Count St. Germain. St.
Germain adalah orang yang rumornya memiliki hidup abadi dari Elixir of Life
yang diciptakannya. Hal ini didukung oleh kemunculan dan andilnya dalam
kejadian-kejadian besar selama beberapa abad.Banyak rumor yang
menyatakan bahwa St.Germain adalah Merlin yang ada di legenda Raja Arthur.

Yang kita perlu garis bawahi dari alkimia adalah manipulasi, tipuan, membuat
seakan-akan.

Contohnya roti rasa duren, ada yang berasal dari duren asli, atau ada juga
duren essence hasil rekayasa para ahli alkimia.

Market
Apa itu market
Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut
:

“ Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang


untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya”.

Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :

1. Orang dengan segala keinginannya


2. Daya beli mereka
3. Kemauan untuk membelanjakannya

Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen
akhir (pasar konsumen)/Ritel dan pasar bisnis (pasar industri)/ institusi. Dimana
pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang
untuk dikonsumsi/ di tradingkan dan bukannya untuk diproses lebih lanjut /long
term, menunggu dividen dan profit maksimal.

Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau
organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan
kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani
digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan
untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.

Philip Kotler (1997), mengemukakan beberapa keputusan utama yang terlibat


dalam keputusan pembelian dari pasar bisnis, diantaranya berkenaan dengan
menentukan :

1. Spesifikasi produk
2. Batas harga
3. Persyaratan waktu pengiriman
4. Persyaratan layanan
5. Persyaratan pembayaran
6. Jumlah pemesanan

Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya dihubungkan


dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal tersebut
merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan.

Dalam kegiatan pemasaran, pemahaman atas perilaku pembelian


konsumen merupakan hal yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
Sebuah alasan mengapa orang membeli produk tertentu (Product Buying
motive) atau membeli pada penjual tertentu (Patronage Buying Motive), ini
merupakan faktor yang sangat penting bagi penjual dalam menentukan program
promosi yang efektif, desain produk, harga, saluran distribusi yang efektif dan
beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.

Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang
diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang
diarahkan pada tujuan dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu
perlulah mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian. Dengan
meninjau lebih jauh kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya tingkah laku
konsumen itu dimulai dengan suatu motivasi.

Adapun menurut Basu Swasta (1984:87) mengemukakan bahwa :

“ Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada


tujuan untuk memperoleh kepuasan “.
Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa keinginan dari seseorang
itu pada dasarnya untuk memperoleh suatu kepuasan bagi dirinya. Kepuasan
pelanggan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran
sebab hal tersebut yang menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran.
Philip Kotler (1997:36) memberikan definisi kepuasan sebagai berikut :

“ Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk
dan harapan-harapannya “.

Seperti dijelaskan dalam definisi diatas kepuasan merupakan fungsi dari kesan
kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika
kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan,
pelanggan amat puas atau senang. Dengan demikian pembentukkan kepuasan
pelanggan perlu terus menerus diupayakan, agar pelanggan akan tetap setia
pada perusahaan atau produk kita dan merupakan cara untuk menarik konsumen
lainnya.

1. Hukum Permintaan

Hukum permintaan mengatakan bahwa harga berbanding terbalik


terhadap jumlah yang diminta, yaitu apabila harga suatu barang naik,
maka jumlah barang yang diminta tersebut akan turun. Sebaliknya, bila
harga barang tersebut turun maka jumlah barang yang diminta akan
naik.

Tapi ingatlah bahwa permintaan ini hanya berlaku bila asumsinya


terpenuhi, yaitu ceteris paribus. Perlu diketahui bahwa hukum
permintaan adalah hukum ekonomi. Kita ketahui bersama bahwa hukum
ekonomi berlaku jika keadaan di sekitarnya tidak berubah (ceteris
paribus).

Cēterīs pāribus adalah istilah dalam bahasa Latin, yang secara


harafiah dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai
"dengan hal-hal lainnya tetap sama", dan dalam bahasa Inggris
biasanya diterjemahkan sebagai "all other things being equal."
Dalam ilmu ekonomi, istilah ceteris paribus seringkali digunakan, yaitu
sebagai suatu asumsi untuk menyederhanakan beragam formulasi dan
deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi.

Sebagai contoh, dapatlah dikatakan bahwa:

Harga dari daging sapi akan meningkat — ceteris paribus — bila


kuantitas daging sapi yang diminta oleh pembeli juga meningkat.

Dalam contoh tersebut, penggunaan ceteris paribus adalah untuk


menyatakan hubungan operasional antara harga dan kuantitas suatu
barang (daging sapi). Ceteris paribus di sini berarti bahwa asumsi
yang diambil ialah mengabaikan berbagai faktor yang diketahui dan
yang tidak diketahui yang dapat memengaruhi hubungan antara harga
dan kuantitas permintaan.

Faktor-faktor tersebut misalnya termasuk: harga barang substitusi


(misalnya harga daging ayam atau daging kambing), tingkat
penghindaran risiko para pembeli (misalnya ketakutan pada penyakit
sapi gila), atau adanya tingkat permintaan keseluruhan terhadap
suatu barang tanpa memperhatikan tingkat harganya (misalnya
perpindahan masyarakat kepada vegetarianisme).

Sekarang, bagaimanakah hubungan antara permintaan terhadap harga?


Jumlah barang yang diminta sangat banyak, maka harga barang
tersebut relatif akan meningkat. Sebaliknya, bila jumlah permintaan
barang tersebut relatif sedikit, maka harganya akan turun. Benarkah
demikian?

Manakala pada suatu pasar permintaan suatu produk relatif sedikit,


maka harga akan turun. Keadaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

 Barang yang tersedia pada produsen/penjual relatif sangat


banyak sehingga produsen
 menurunkan harga agar penjualan meningkat.
 Produsen/penjual hanya akan meningkatkan keuntungannya dari
volume/jumlah penjualannya.

2. Hukum Penawaran

Bagaimanakah dengan tingkah laku para penjual dalam menyediakan


atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar?
Pada tingkat harga berapakah barang akan ditawarkan apabila harga
barang tersebut mengalami perubahan?

Adanya permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk


mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya
dapat dipenuhi apabila para penjual dapat menyediakan barang-barang
yang diperlukan pembeli. Pada bagian inilah kita akan membahas
bersama.

Tahukah kamu apa yang dimaksud hukum penawaran?

Hukum penawaran menyatakan bahwa perbandingan lurus antara


harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan, yaitu apabila harga
naik, maka jumlah yang ditawarkan akan meningkat. Sebaliknya apabila
harga turun jumlah yang ditawarkan akan turun.

Bagaimanakah hubungan jumlah yang ditawarkan terhadap harga?


Apabila jumlah yang ditawarkan banyak, maka harga barang relatif
turun. Sebaliknya, bila jumlah barang yang ditawarkan barang tersebut
relatif sedikit, maka harganya relatif naik.

Benarkah demikian? Secara teori dapat dijelaskan sebagai berikut.


Manakala pada suatu pasar terdapat penawaran suatu produk yang
relatif banyak, maka:
 Barang yang tersedia di pasar dapat memenuhi semua
permintaan, sehingga untuk mempercepat penjualan produsen
akan menurunkan harga jual produk tersebut.
 Penjual berusaha meningkatkan dan memperbesar
keuntungannya dengan memperbanyak jumlah penjualan
produknya.

Sebaliknya, manakala suatu pasar penawaran suatu produk relatif


sedikit, maka yang terjadi adalah harga akan naik, maka:

 Barang yang tersedia pada produsen/penjual relatif sedikit


sehingga manakala jumlah permintaan stabil, maka produsen
akan menaikkan harga jual produknya.
 Produsen atau penjual hanya akan meningkatkan keuntungannya
dari menaikkan harga.

Teori yang menerangkan hubungan antara jumlah yang ditawarkan


terhadap harga disebut teori penawaran.

Dengan demikian, teori penawaran mengatakan bahwa perbandingan


terbalik antara penawaran terhadap harga, yaitu apabila penawaran
naik, maka harga relatif akan turun, sebaliknya bila penawaran turun,
maka harga relatif akan naik.

Di suatu kerajaan di china, dahulu, masyarakatnya hidup tidak bisa


melepaskan diri dari dua komoditas yaitu besi dan garam, maka
kegiatan ekonomi bergantung kepada dua komoditas tersebut, maka
untuk menjaga kestabilan ekonomi diberlakukanlah kebijakan besi dan
garam, kerajaan memiliki stock besi dan garam yang cukup banyak.

Ketika besi dan garam langka dipasaran, maka kerajaan turut campur
dengan mendistribusikan semua persediaan besi dan garam yang ada di
gudang kerajaan.
Adapun ketika produksi besi dan garam yang ada di masyarakat
melimpah ruah, maka kerajaan melakukan kebijakan, memborong semua
supply berlebih tersebut, dan menyisakan hanya beberapa persen yang
dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan adanya
kebijakan ini maka kerajaan tersebut memiliki ekonomi yang stabil,
sebab harga komoditas yang sangat penting di masyarakat berhasil
mereka kendalikan.

Dalam dunia investasi, terutama pasar modal, yang bertindak sebagai


kerajaan adalah underwriter.

Pada saat awal IPO, underwriter ini berfungsi sebagai even


organizernya suatu saham.

Sukses atau tidaknya IPO suatu saham bergantung pada underwriter.

1. Penjamin Emisi Efek adalah merupakan Perusahaan Efek yang


mendapatkan izin bergerak dibidang Penjaminan Emisi
(Penerbitan/Penjualan Efek).
Orang yang menjalankan kegiatan Penjamin Emisi Efekharus memiliki
surat izin profesi licence Wakil Penjamin Emisi Efek.

2. Underwriter sesuai dengan namanya mempunyai fungsi atau tugas


untuk menjamin terjualnya efek yang ditawarkan dalam Penawaran
Umum sesuai dengan yang diperjanjikan.

3. Sifat Penjamin Emisi Efek yang dibuat antara Emiten dan


Underwriter, terdapat 3 kemungkinan:

a. Penjaminan secara penuh (full commitment)


Sifat penjaminan ini mengharuskan/mewajibkan underwriter untuk
bertanggung jawab sepenuhnya atas terjualnya efek yang
diperjanjikan dalam Penawaran Umum.Dengan kata lain, apabila efek
yang ditawarkan/ dijual dalam penawaran umum tersebut tidak ada
yang membeli atau tidak terjual sama sekali, maka underwriter wajib
membeli seluruh efek tersebut.
b. Menjualkan dengan usaha terbaik (best effort commitment)
Sifat penjaminan ini lebih rendah tingkat tanggungjawabnya dengan
full commitment dimana apabila efek yang ditawarkan dalam
penawaran umum tidak diminati oleh para investor, maka penjamin
emisi hanya berusaha sekuat tenaga untuk menawarkan kepada para
investor.

c. Berjaga-jaga atau membantu penjualan efek (stand-by comiitment)


Sifat penjaminan ini paling rendah dibandingkan dengan full
commitment dan best effort commitment. dimana penjamin emisi
hanya bertindak sebagai pendamping atau partner untuk menjualkan
efek yang ditawarkan dalam penawaran umum tersebut. Sampai saat
ini belum ada Emiten yang melakukan perjanjian emisi efek dengan
underwriter secara stand-by commitment.

4. Pada umumnya Emiten memilih perjanjian penjaminan emisi efek


dengan underwriter secara full commitment, karena ada kepastian
bahwa semua efek yang dijaminkan tersebut seluruhnya akan terjual,
walaupun dengan biaya penjaminan (underwriting fee) yang relatif
besar.

5. Dalam penawaran umum Obligasi/Sukuk terdapat Emiten yang


melakukan kombinasi dari penjaminan, yakni sebagian emisi
obligasi/sukuk dijamin secara full commitment dan dan sebagian lagi
dijamin dengan best effort commitment.

6. Underwriter pada umumnya mempunyai peranan sentral dalam suatu


penawaran umum efek yang dilakukan oleh Emiten, dimana disamping
berfungsi sebagai penjamin emisi efek juga memberikan jasa konsultan
dalam proses persiapan sampai berakhirnya proses penawaran, bahkan
termasuk pula membantu mempersiapkan seluruh dokumentasi yang
diperlukan. Jasa konsultasi termasuk pula bantuan mempersiapkan
dokumentasi yang diberikan underwriter akan mendapatkan
kompensasi dari Emiten berupa management/administration fee dari
Emiten.

7. Berdasarkan peranan sebagai Penjamin Emisi efek dapat dibedakan


menjadi dua kelompok, yaitu pertama Penjamin Utama (Lead
Underwriter) dan penjamin peserta (underwriter)
Dalam hal jumlah emisi efek sangat besar dibandingkan dengan jumlah
modal yang dimiliki underwriter, maka underwriter tersebut dapat
mengajak/mencari underwriter lainnya sedemikian rupa sehingga
dapat menyakinkan bahwa seluruh efek yang tidak terjual dalam
penawaran umum akan dapat ditanggung atau dibeli oleh seluruh
underwriter (sindikasi underwriter).

8. Dengan sifat penjaminan emisi secara full commitment maka


harga/tingkat bunga/fee efek secara signifikan ditentukan oleh
emiten dan penjamin emisi, dengan mempertimbangkan kondisi pasar
termasuk minat beli para investor.

Minat beli investor adalah kunci paling utama di pasar modal.

Sebab perusahaan sekuritas, bahkan BEI sebagai pasar itu sendiri


sangat bergantung pada minat beli investor.

Tidak ada minat tidak ada transaksi.

Tidak ada transaksi tidak ada market.

Untuk memunculkan minat, maka perlu ada rangsangan bagi investor,


institusi yang bertanggung jawab akan keberlangsungan market agar
tetap likuid dinamakan market maker (pencipta transaksi di market),
kalau di terminal contoh sederhananya calo.

Sekuritas sangat bergantung pada likuiditas pasar, agar senantiasa


memperoleh fee transaksi jual dan beli.

Bei sangat bergantung pada likuiditas pasar, sebab pasar itu sendiri
adalah BEI.
Semakin banyak transaksi, semakin banyak investor yang terlibat,
semakin banyak perusahaan IPO, maka semakin tinggi nilai yang
didapat oleh para petinggi BEI.

Dengan demikian keberadaan market maker sangat diperlukan.

Perusahaanpun sebagai insider, terkadang memerlukan jasa market


maker untuk mempercantik kinerja annual report perusahaannya.

Jika ditutup dengan harga tinggi, maka kapitalisasi perusahaan turut


meningkat.

Menjadi perusahaan publik, memiliki resiko yang sangat tinggi, sebab


siapapun bisa dengan mudah mencaplok perusahaan tersebut, asalkan
memiliki dana yang berlimpah, itulah sebabnya AQUA memilih going
private, dari perusahaan Tbk, sahamnya terus naik, karena banyak
peminat, akhirnya pihak insider khawatir, Aqua benar-benar jadi milik
publik, sehingga diputuskan untuk going private.

Ketika kepemilikan suatu saham bisa oleh siapa saja, maka perlu dibuat
manipulasi, agar orang-orang tidak benar-benar ingin memiliki
perusahaan secara toralitas, tetap pihak kerajaan yang harus memiliki
besi dan garam lebih banyak.

Manipulasi yang dibuat sedemikian sistematis, membuat investor ritel,


jarang menjadi pemilik saham minoritas, kebanyakan investor ritel
terjebak trading, hanya memiliki sebentar saja kepemilikan suatu
saham yang nantinya harus dikembalikan kepada pemilik sebenarnya.

Jika kita benar-benar minat untuk menjadi pemilik minoritas suatu


saham, maka tidak akan ada stop loss, tidak akan ada cut loss, kita beli
berapapun penawaran market, sederhananya beli setiap ada uang.

Sebab perusahaan yang benar, yang memenuhi kriteria GCG, akan


terus meningkat harga sahamnya dari tahun ke tahun, tidak akan
pernah lagi sentuh bottomnya.
Minimumnya, semakin naik harga saham, maka dividen yield semakin
kecil, namun yag memiliki sejak dari harga bawah, maka akan
merasakan bahwa tahun ke tahun, dividen yang diberikan bisa melebihi
dari harga saham yang dimilikinya, ketika ini terjadi maka inilah yang
disebut pasive income.

Anda mungkin juga menyukai