Anda di halaman 1dari 9

Econetica Vol.

1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

Analisis Penerapan Etika Bisnis Syariah Di Pasar Tradisional Lendang Bajur


Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB)

Mashur/Abdul Muttalib
Dosen Fakultas Ekonomi, Program Studi Ekonomi Islam
Universitas Dahdlatul Ulama (UNU) NTB

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the application of sharia business ethics
in the Lendang Bajur Gunungsari Traditional Market in West Lombok. The method used is
a qualitative research method. The data analysis steps used are as follows: data reduction,
data presentation and conclusion drawing / verification. The results showed that there has
been the application of sharia business ethics in the traditional market of Lendang Bajur
Gunungsari Lobar, although a small number still do not apply sharia business ethics.
Among the application of sharia business ethics carried out by traditional Lendang Bajur
market traders is to avoid selling illicit goods, tolerance to suspend payments, the presence
of khiyar in bargaining the price of goods, there is no monopoly element in the price of
goods. As for the form of violations of business ethics as follows: there is still a practice of
moneylenders, the sale of alcoholic drinks, a mixture of good and bad goods is still found.

Keywords: Business Ethics, Sharia, Traditional Markets

14
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan etika bisnis syariah
di Pasar Tradisional Lendang Bajur Gunungsari Lombok Barat. Metode yang digunakan
adalah metode penelitian kualitatif. Langkah analisis data yang digunakan adalah sebagai
berikut: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa telah adanya penerapan etika bisnis syariah di pasar tradisional
Lendang Bajur Gunungsari Lobar, walaupun sebagian kecil masih belum menerapkan etika
bisnis syariah. Diantara penerapan etika bisnis syariah yang dilakukan oleh pedagang pasar
Tradisional Lendang Bajur adalah menghindari penjualan barang haram, toleransi untuk
menangguhkan pembayaran, adanya khiyar dalam tawar menawar harga barang, tidak ada
unsur monopoli harga barang. Adapun bentuk pelanggaran etika bisnis sebagai berikut:
masih terjadi praktek rentenir, penjualan minuman beralkohol, masih ditemukan campuran
barang yang baik dengan yang buruk.

Kata Kunci: Etika Bisnis, Syariah, Pasar Tradisional

15
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

PENDAHULUAN lainnya. Etika bisnis Syariah merupakan


Dewasa ini masih banyak ditemukan etika bisnis yang absolut atau pasti. Islam
para pedagang yang mengabaikan prinsip- bukan hendak meraih keuntungan sebesar-
prinsip etika (nir-etika) dalam menjalankan besarnya, tetapi juga keberkahan bisnis
usahanya (bisnis). Masih banyak para tersebut dan bernilai ibadah.
pedagang yang melakukan penyimpangan- Penerapan etika bisnis syariah ini
penyimpangan dalam berdagang. Masalah dilakukan pula oleh Rasulullah SAW.
yang rawan yakni berkaitan penyimpangan Dengan penerapan etika tersebut
adalah pasar tradisional. Beberapa mengantarkan beliau menjadi pebisnis
penyimpangan yang sering ditemukan di sukses. Saifullah (2011:128) menjelaskan
pasar tradisional antara lain pengurangan bahwa Muhammad menjadi pelaku bisnis
takaran dan timbangan, pengoplosan barang yang profesional dengan
kualitas bagus dengan yang buruk, dan mempertimbangkan etika bisnis yang
penjualan barang haram. diyakininya. Profesi ini ditekuni
Fenomena tersebut menggambarkan Muhammad hingga ia berusia 40 tahun,
bahwa beberapa pedagang di pasar sejak ia resmi menjadi rasul. Hal ini juga
tradisional di masyarakat masih kurang mencerminkan bahwa segala perilaku dan
melakukan penerapan etika, yakni bisnis perbuatannya yang dilakukan sebelumnya
syariah. Etika merupakan hal ikhwal adalah bukan atas bimbingan wahyu,
mengenai tabiat dan konsep nilai, prihal namun atas dasar pengalaman sosialnya
baik dan buruk, harus, benar dan salah, dan dengan pertimbangan akal pikirannya.
lain sebagainya dan prinsip-prinsip umum Sikap kejujuran, amanah, kepintaran,
yang membenarkan kita untuk penyampaiannya dan masih banyak etika
mengaplikasikannya atas apa saja (Charris bisnis yang beliau terapkan, sehingga patut
Zubair, 1995:13). Dalam konteks ini jika Rasulullah SAW adalah contoh
makan, sebagian dari Mereka masih pebisnis yang handal yang patut kita contoh
berorientasi terhadap keuntungan duniawi terutama bagi seseorang yang bekerja
saja dan meninggalkan etika berbisnisnya sebagai seorang pebisnis. Perilaku dan
dengan menghalalkan segala cara. teladan yang ditunjukkan baginda nabi
Bisnis yang sebenarnya adalah bisnis adalah praktik riil dan konkrit, sebagaimana
yang tidak mengabaikan etika, sehingga dinyatakan Sa’ad Marthon (2007:89)
memberikan dampak positif bagi konsumen mendorong pasar untuk mewujudkan
dan dapat menumbuhkan loyalitas kemaslahatan individu dan masyarakat.
konsumen. Karena keberlangsungan bisnis Adapun yang menjadi tujuan dalam
bisa jadi bergantung pada etika pelaku penelitian ini adalah untuk mengetahui
bisnis. Islam sangat memperhatikan etika penerapan etika bisnis syariah di Pasar
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dalam Tradisional Lendang Bajur Kabupaten
bisnis pun memiliki etika yang harus Lombok Barat.
dipatuhi. Nilai-nilai etika dalam Islam tidak
terlepas dari kejujuran, keadilan, dan METODE PENELITIAN
keterbukaan. Etika bisnis syariah termaktub Dalam penelitian ini metode yang
dalam Al-Qur’an dan Hadits sebagai dilakukan adalah metode penelitian
pedoman hidup seorang muslim. Etika kualitatif. Yaitu dilakukan pada kondisi
bisnis syariah memiliki pedoman yang yang alamiah dan peneliti berperan sebagai
jelas, sehingga tidak akan ada pemahaman instrumen kunci. Teknik pengumpulan data
yang simpang siur antara satu dengan yang penelitian ini adalah observasi, wawancara
16
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan Di daerah Lendang Bajur, terdapat


pada tanggal 15 Januari sampai dengan 15 penjualan patung-patung, walaupun
Maret 2017. penjualannya dalam jumlah yang sangat
Teknik analisis data dalam penelitian sedikit. Penjualan barang tersebut hanya
ini menggunakan teknik analisis deskriptif dimanfaatkan untuk hiasan, asbak, celengan
kualitatif. Pertama, memilih data yang dll, tidak digunakan untuk penyembahan
berhubungan dengan masalah yang peneliti atau kemusyrikan sejenis lainnya karena
teliti dan membuang data yang tidak semua pembeli merupakan penganut agama
diperlukan. melakukan penyajian data islam. Mereka tidak membutuhkan patung
dalam bentuk naratif dan gambaran yang dan sebagainya untuk beribadah. Selain
terjadi di lapangan, penarikan kesimpulan patung, di Pasar tradisional Lendang Bajur
dan verifikasi. tidak ditemukan pedagang yang khusus
menjual barang-barang kepercayaan lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN yang dapat merusak akidah seseorang.
Penjualan media-media seperti majalah dan
A. Tidak Memperdagangkan Komoditi video yang berbau porno masih ditemukan
yang Haram pula di Pasar Lendang Bajur, walaupun
Para pedagang di Pasar tradisional penjualnya secara sembunyi-sembunyi.
Lendang Bajur Gunungsari Lombok Barat Penjualan tersebut dilakukan hanya kepada
telah memahami kategori barang yang segelintir orang.
haram diperdagangkan dalam islam.
Walaupun demikian, sebagian kecil dari B. Sikap jujur, Amanah, dan
pedagang Pasar tradisional Lendang Bajur Transparansi dalam Bisnis
masih melakukan transaksi jual beli barang Pertama, Dalam kontek kejujuran
haram tersebut. Barang haram yang bisnis pedagang harus memberikan
ditemukan adalah minuman yang penjelasan terhadap spesifikasi dari barang
beralkohol. yang akan dijual kepada pembeli. Para
Penjualan babi tidak ditemukan di pedagang kerap kali memberitahukan
Pasar tradisional Lendang Bajur. Tidak ada kelebihan dan kelemahan atas barang yang
penjualan babi yang terjadi di lapangan. diperjualbelikan. Sebagai tambahan mereka
Alasannya karena penjualan tersebut memberikan saran kepada pembeli agar
dilarang dan semua penduduknya beragama pembeli mengetahui kondisi barang yang
muslim. akan dibeli, agar mengetahui alas an
Makanan yang sudah basi dan rusak menawarkan harga yang berbeda, juga agar
pernah ditemukan pula disana. Tetapi para pembeli tidak mengalami kebingungan
pedagang dengan rela menerima untuk memilih barang yang diinginkan.
pengembalian, karena merupakan resiko Pada saat bertransaksi, sebagian dari
dari seorang pedagang. Sehingga tidak pedagang memberitahukan harga standar
sampai di konsumsi oleh pembeli. dari barang yang dibeli, terutama saat
Barang-barang yang dikategorikan terjadi tawar menawar antara pedagang dan
haram adalah barang-barang yang terbuat pembeli. Walaupun tidak diketahui apakah
dari emas dan perak atau yang dilapisi emas harga pokok yang disebutkan merupakan
dan perak. Di Pasar tradisional Lendang harga yang sebenarnya, atau hanya untuk
Bajur tidak ditemukan alat-alat rumah meyakinkan pembeli saja.
tangga yang berbahan emas dan perak. Beberapa dari pedagang ada pula
Alasannya alat yang berbahan emas dan yang merahasiakannya. Mereka
perak untuk rumah tangga dilarang dalam mengatakan bahwa merahasiakan harga
Islam dan harga pembuatannya pun pasti pokok merupakan hak bagi penjual untuk
mahal. tidak memberitahukannya kepada pembeli.

17
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

Cukup memberitahukan harga jual dan jika bekerja di wilayah setempat agar
pembeli tidak setuju dengan harga tersebut supaya memenuhi kebutuhan hidup
bisa dilakukan tawar-menawar. Penentukan mereka.
harga yang ditawarkan pedagang kepada 2) Nasihat
pembeli masih berada pada harga standar Para pedagang kebanyakan tidak
dengan tidak mengambil keuntungan yang memberitahu kecacatan terhadap
terlampau tinggi yang dapat merugikan barang yang dijajakan. Biasanya
pembeli. pembeli sendiri yang menemukan
Para pedagang di Pasar tradisional kecacatan tersebut. Karena pedagang
Lendang Bajur, tidak memanipulasi akan kebanyakan tidak tahu kecacatan
banyaknya pemesanan agar banyak yang barang tersebut karena barang yang
membeli, tetapi justru mereka melakukan terlalu banyak. Agar barang tersebut
sebaliknya bahwa persediaan mereka masih laku untuk dijual, biasanya pedagang
ada, agar banyak pembeli yang dating mengurangi harga barang tersebut
kepada mereka. Setiap pedagang memiliki kepada pembeli.
pelanggan masig-masing. Sehingga mereka Di pasar tradisional Lendang
berusaha untuk memenuhi keinginan Bajur tidak adanya pencegatan
pembeli. Tentunya jika banyak pembeli rombongan pedagang (pemasok barang
yang membeli barang mereka, keuntungan dagangan) di tengah perjalanan
pun akan bertambah. sebelum mereka tahu harga pasar yang
Di Pasar tradisional Lendang Bajur, sebenarnya. Karena para pemasok yang
mereka tidak perlu melakukan iklan yang masuk kepada pasar Lendang Bajur
berlebihan, mereka cukup menawarkan memang sudah berlangganan dengan
kepada pembeli yang melewati mereka atau pedagang-pedagang di sana. Tentunya
berusaha memuaskan pembeli baik dari mereka tahu harga pasar yang
harga, keramahan, atau pelayanan sehingga sebenarnya. Tidak ditemukan
mereka dapat memberitahukan kepada seseorang yang berpura-pura menawar
pembeli lain untuk membeli di tempat barang dagangan dengan harga yang
tersebut. tinggi dihadapan para calon pembeli
1) Amanah untuk membangkitkan keinginan para
Penerapan dari amanah ini adalah calon pembeli.
menyimpan dan 3) Larangan Manipulasi yang Keji.
mempertanggungjawabkan barang Pelarangan tersebut adalah
pembeli yang dititipkan kepada mengambil keuntungan yang lebih dari
pedagang. Karena barang yang batas kewajaran. Pengambilan
merupakan hak pembeli setelah dibeli keuntungan yang dilakukan di Pasar
adalah sebuah amanah. Jika ternyata tradisional Lendang Bajur harga
ditemukan hilang karena kesalahan masing-masing barang masih berada
pedagang, maka pedagang bersedia pada batas kewajaran. Tetapi untuk
mengganti rugi. harga pakaian, sepatu, tas dll biasanya
Mengenai upah karyawan, di mengambil keuntungan lebih dari 25%.
Pasar tradisional Lendang Bajur para Ukuran tersebut masih berada pada
karyawan di setiap kios mendapatkan batas kewajaran. Mereka beralasan
upah standar di Pasar tradisional karena tidak setiap hari pembeli akan
Lendang Bajur, walaupun sebagian dari membeli pakaian dan barang tersebut.
karyawan mendapatkan gaji yang
masih di bawah standar UMR (Upah 4) Sikap Adil dan Pengharaman Riba
Minimum Regional). Walaupun a) Sikap adil
demikian mereka tetap berusaha dan

18
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

Praktek penjualan gharar atau penjualan dengan menurunkan image


barang yang tidak jelas sifat-sifat orang lain. Agar pembeli tersebut
barang yang ditransaksi yang terjadi di membeli barang darinya, tidak beralih
pasar yaitu mengukuran barang tanpa pada pedagang lain. Para pedagang di
ada ukuran yang jelas. Pasar tradisional Lendang Bajur, untuk
Seperti ukuran pembelian yang harga masih berada pada batas
terlalu kecil besarnya, sehingga kewajaran. Mengurangi timbangan pun
pengukurannya hanya diperkirakan merupakan hal yang dapat merugikan
saja, seperti sayur-sayuran yang tidak orang lain yang telah dijelaskan pada sub
diketahui berat masing-masingnya. bab sebelumnya.
Sehingga dalam hal ini 7) Memaksakan Harga Kepada orang-
ditakutkan ada salah satu pihak yang orang tanpa alasan yang Benar
dirugikan. Pedagang yang terdesak Pedagang telah memiliki standar
biasanya pedagang yang barang harga sendiri sesuai dengan harga
dagangannya cepat busuk. Jika hari dipasaran. Mereka pun tidak mau
sudah sore, mereka menawarkan harga mengalami rugi karena menjual harga
yang lebih murah, agar barangnya dibawah harga pokok yang mereka
cepat habis, seperti tempe dan tahu. beli. Harga yang ditawarkan
b) Pengharaman Riba disesuaikan dengan kesepakatan dari
Di dalam transaksinya, hasil tawar menawar.
sebenarnya tidak ada dari para penjual 8) Menangguhan pembayaran utang
yang melakukan sistem riba. Hanya oleh orang yang mampu adalah
sistem ini ditemukan saat peminjaman kedzaliman
uang kepada rentenir. Ternyata terdapat Para pedagang di Pasar
peminjaman uang yang dilakukan oleh tradisional Lendang Bajur terutama
pembeli kepada retenir, karena mereka kepada pelangganya membolehkan jika
membutuhkan dana tersebut. perdagangan tersebut dilakukan dengan
5) Pemenuhan Takaran dan penangguhan hutang, apabila pembeli
Timbangan dengan Adil tidak mampu membayar dengan tunai.
Untuk ketepatan pengukuran, di Pembayarannya tergantung pembeli,
Pasar tradisional Lendang Bajur sesuai kemampuan pembeli dalam
pengukurannya masih kurang tepat. membayar. Para pedagang cenderung
Terdapat pengukuran yang kurang dari tidak berani menagih kepada pembeli
takaran dan timbangan yang dilakukan. yang memiliki hutang. Mereka
Beberapa pedagang ada yang memang mempercayai kepada pembeli bahwa
sengaja mengurangi timbangan untuk mereka akan membayarnya. Tetapi
mengambil keuntungan lebih. para pedagang pun memilih orang yang
Walaupun demikian, masih ada mereka percayai untuk
beberapa pedagang yang jujur dalam menangguhkannya. Mereka berani
takaran dan timbangan. Jika ada menangguhkan setelah mereka
kelebihan dan kekurangan dari mengetahui karakter pembeli.
penjualan yang dilakukan, setiap
pedagang kebanyakan tidak 9) Kasih sayang dan pengharaman
memberikan pengurangan atau monopoli
penambahan dari harga yang dijual. a) Rasa kasih sayang
6) Merugikan Hak-hak Orang Lain Seorang pedagang tidak boleh
Melakukan celaan kepada barang menjadikan obsesi terbesarnya dan
dagangan seseorang itu pernah tujuan usahanya adalah mendapatkan
ditemukan. Mereka meningkatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Di

19
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

pasar Lendang Bajur Antara pedagang Untuk pembayaran zakat,


sering terlihat saling membantu jika menurut kesadaran masing-masing.
pembeli merasa kesulitan untuk Sehingga tidak ada pembayaran
berbelanja. Jika tidak ada barang di kolektif oleh pengurus zakat. Tetapi
tempatnya, mereka kerap kali beberapa pedagang Pasar tradisional
memberitahukan kepada pedagang Singaparna melakukan pembayaran
lainnya. zakatnya langsung.
d) Memberikan Hak Khiyar
b) Mengharamkan monopoli Para Pedagang melakukan hak
Monopoli di Pasar tradisional khiyar kepada para pembeli. Hak
Lendang Bajur itu tidak ada. Ini bisa khiyar yang sering dilakukan adalah
dilihat dari harga yang ada di Pasar khiyar ‘aib. Ketika ada kerusakan
Lendang Bajur. Harga yang ditawarkan terhadap barang yang dibeli, bisa
masih berada pada batas kewajaran. dikembalikan lagi kepada pedagang.
Standar yang biasa diberikan adalah 3
10) Toleransi, Ukhuwah, dan hari. Jika kepada pelanggan, jarak yang
Shadaqah/Zakat diberikan bisa mencapai seminggu.
a) Toleransi Agar mereka lebih bisa memilih untuk
Di Pasar tradisional Lendang menolak transaksi dan agar pembeli
Bajur memberikan toleransi kepada tidak merasa dirugikan dengan
para pembeli jika mengalami pembelian yang ada
kekurangan pembayaran. Terutama
bagi para pembeli yang akan menjual
kembali barang yang dibelinya. Untuk
pembayarannya, pedagang hanya KESIMPULAN
menunggu para pembeli untuk Penerapan etika bisnis syariah di
membayarnya. Mereka tidak mendesak pasar tradisional Lendang Bajur telah
menagih hutang kepada pembeli. dilakukan sebagai berikut:
b) Menjaga hak-hak persaudaraan 1. Perdagangkan barang-barang haram
Di Pasar tradisional Lendang seperti alkohol, daging babi, barang-
Bajur beberapa pembeli ternyata barang yang terbuat dari emas dan perak
pernah terjadi perebutan barang ketika atau yang dilapisi emas dan perak,
melakukan transaksi. Hal ini terjadi penjualan patung untuk berhala,
karena barang yang ada terbatas dan penjualan media-media yang berbau
mereka menyukai barang yang sama. porno tidak ditemukan kecuali
Walaupun demikian mereka penjualan minuman alkohol dan
melakukannya dengan baik-baik, penjualan media berbau porno.
sehingga salah satunya bisa mengalah 2. Sudah terlihat kejujuran, amanah dan
dan merasa ridho. nasihat pada etika pedagang di Pasar
c) Shadaqah dan zakat tradisional Lendang Bajur. Walaupun
Setiap tahun yaitu pada saat ada beberapa oknum yang melakukan
mendekati idul fitri, para pedagang di pelanggaran, seperti adanya
pasar tradisional Lendang Bajur sudah penyembunyian harga pokok, dan
menjadi tradisi untuk memberikan pemberitahuan harga pokok yang tidak
hadiah sedekah kepada para sesuai dengan kenyataan. Dan tidak
pelanggannya. Untuk hari-hari biasa memberitahu kecacatan terhadap barang
pula, mereka kadang memberikan yang dijajakan.
pengurangan harga dari harga standar 3. Sikap adil dan pengharaman riba masih
kepada pelanggannya. ada beberapa pedagang yang belum

20
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

terlihat sikap adil dari mereka. seperti DAFTAR PUSTAKA


masih ada pengurangan takaran dan Amin, A,Riawan. 2012. Menggagas
timbangan. Pelaksanaan riba terdapat Manajemen syariah (Teori dan Praktik
sistem rentenir yang terjadi di pasar. The Celestial Management) . Jakarta:
4. Terlihat Kasih sayang antara pedagang PEBS FE UI.
di pasar tradisional Lendang Bajur. dan Al-Bugha, Musthafa Dib. 2010. Buku
tidak di temukan sistem monopoli. Pintar Transaksi Syariah. Jakarta
Seperti terlihat saling membantu jika Selatan: Hikmah Mizan Publika
pembeli merasa kesulitan untuk As-Sa'dy, Syaikh Abdurrahman. 2008.
berbelanja. Jika tidak ada barang di Tanya Jawab lengkap Permasalahan
tempatnya, mereka kerap kali Jual Beli. Jakarta: Pustaka As-Sunnah.
memberitahukan kepada pedagang Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2010.
lainnya. Fiqih Muamalat Sistem Transaksi
5. Toleransi, Ukhuwah, dan dalam Fiqih Islam. Jakarta: Amzah
Shadaqah/Zakat telah diterapkan oleh Badri, Muhammad Arifin bin Badri. 2008.
para pedagang. Seperti menangguhkan Sifat Perniagaan Nabi SAW. Bogor:
pembayaran saat pembeli tidak dapat CV. Darul Ilmi
membayar dan pemberian shadaqah Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Dalam
kepada para pelanggannya. Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
6. Pemberian Hak Khiyar di pasar Group
Lendang Bajur sudah ada seperti khiyar Charris Zubair, Achmad. 1995. Kuliah
‘aib. Etika. Jakarta: Rajawali Press
Karim, Adiwarman Aswar. 2001. Ekonomi
SARAN Islam Suatu Kajian Kontemporer.
Etika adalah hal yang tidak bisa Jakarta:Gema Insani Press.
dipisahkan dari sebuah bisnis. Sebagai Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi
pasar yang semua beragama islam, Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
diharapkan ada sosialisasi akan etika bisnis Rosdakarya
syariah terhadap pedagang di pasar Muhyidin, Muhammad. 2009. 17 Rukun
Tradisionla Lendang Bajur. Bukan hanya Berbisnis Dengan Allah. Jogjakarta:
masalah ibadah mahdhoh yang religius, DIVA Press
tetapi muamalah/ bisnis yang dilakukan Nasution, Mustafa Edwin. 2007.
diharapkan bernuansa religius pula. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.
Diharapkan kedepannya ada Jakarta: Kencana
pengawas pasar khusus yang fokus Nazir, Mohammad. 2005. Metode
mengawasi jalannya pasar tradisional Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Lendang Bajur tersebut. Sehingga dapat Qardhawi, Yusuf. 1997. Peran Nilai dan
mengurangi penyimpangan-penyimpangan Moral dalam Perkembangan Islam.
yang terjadi di pasar tradisional Lendang Jakarta: Robbani Press
Bajur. Rismawaty. 2008. Kepribadian Dan Etika
Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2007.
Etika Bisnis & Tanggung Jawab
SosialPerusahaan di Indonesia.
Bandung: Rekayasa Sains Bandung
Sugiama, A Gima. 2008. Metode Riset
Bisnis dan Manajemen. Bandung:Press
Sugiono. 2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta

21
Econetica Vol. 1 Nomor 2 ISSN : 2685-1016 November 2019

Saifullah, Muhammad. Etika Bisnis Islami


Dalam Praktek Bisnis Rasulullah.
Jurnal Walisongo, Volume 19, Nomor
1, Mei 2011 127
Sa’ad Marthon, Said. 2007. Ekonomi Islam
di Tengah Krisis Ekonomi Global.
Jakarta: Zikrul Hakim
Syafe’i, Rachmat. 2001. Fiqih Muamalah.
Bandung: Pustaka Setia.
Yusuf, Muhammad dan Wiroso. 2007.
Bisnis Syariah. Jakarta: Mitra Wacana
Media

22

Anda mungkin juga menyukai