Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL SKRIPSI

PENERAPAN ETIKA BISNIS ISLAM DALAM JUAL BELI DI


PASAR TRADISIONAL DESA RASAU KECAMATAN RENAH
PAMENANG KABUPATEN MERANGIN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar Proposal
Dosen Pengampu: Drs. Arsa, M.HI

Oleh:

TIRSA GUSLIA NUGROHO

NIM: 501180057

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan


rahmat serta hidayahnya kepada penulis sehingga penulis diberikan kelancaran
dalam menyelesaikan tugas proposal skripsi yang berjudul “Penerapan Etika
Bisnis Islam Dalam Jual Beli di Pasar Tradisional Desa Rasau Kecamata
Renah Pamenang Kabupaten Merangin”. Sholawat beserta salam tidak lupa
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat. Dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakaih kepada kedua orang tua dan
Bapak Drs. Arsa, M.HI selaku dosen pembimbing mata kuliah seminar proposal.
Selain itu penulis menyadari bahwa masih terdapat kerangan dalam
penyusunan tugas seminar proposal ini. Maka dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran agar dapat memperbaiki kesalahan dalam
penulisan selanjutnya.

Jambi, 28 Mei 2021

Penulis

Tirsa Guslia Nugroho

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Batasan Masalah ................................................................................. 2
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
E. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 2

BAB II KERANGKA TEORI


A. Pengertian Etika Bisnis Islam............................................................. 3
B. Fungsi Etika Bisnis Islam ................................................................... 3
C. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam ...................................................... 4
D. Jual beli dalam Islam .......................................................................... 4
E. Rukun dan Syarat Jual Beli ................................................................ 5
F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 6
G. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 8
B. Pendekatan Penelitian......................................................................... 8
C. Jenis dan Sumber data ........................................................................ 8
D. Instrument Pengumpulan Data ........................................................... 9
E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 10
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jual beli merupakan kegiatan masyarakat yang dilakukan sebagai sarana
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satu tempat yang menjadi
sarana jual beli adalah pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern. Seiring
dengan perkembangan zaman yang pesat ditandai dengan berkembangnya
perekonomian mengakibatkan persaingan bisnis sangat tinggi. Dengan adanya
persaingan yang tinggi maka pelaku bisnis melakukan segala cara untuk
memperolah keuntungan, bahkan masih banyak pelaku bisnis yang melakukan
kecurangan atau mengabaikan etika dalam menjalankan bisnisnya. Penyimpangan
tersebut rawan terjadi di pasar-pasar tradisional.
Penyimpangan yang masih sering terjadi pada pasar tradisional diantaranya
pengurangan takaran pada timbangan, menyembunyikan kekurangan barang yang
dijual dengan mencampurkan barang berkualitas dengan barang yang buruk, dan
masih banyak lagi yang lainnya. Sehingga penyimpangan-penyimpangan tersebut
sering membuat tidak nyaman para calon konsumen untuk mendatangi pasar
tersebut. Konsumen seharusnya menerima barang dalam kondisi yang baik dan
dengan harga yang sesuai, maka dari itu informasi yang lengkap mengenai
keadaan barang yang dijual dan kejujuran dari pedagang merupakan daya tarik
tersendiri bagi konsumen yang menjadi factor penentu bagi konsumen untuk
menentukan pilihannya.1
Penerapan etika bisnis islam sangat diperlukan dalam melakukan segala
jenis kegiatan ekonomi termasuk produksi, konsumsi dan distribusi. Etika bisnis
islam sendiri memiliki tujuan untuk mengajarkan manusia menjalin kerja sama,
tolong menolong, menjauhkan diri dari sikap dengki dan dendam serta hal-hal
yang tidak sesuai dengan syariat islam. Etika bisnis islam juga memiliki fungsi
untuk mengatur aktifitas ekonomi para pedagang. Maka pengetahuan mengenai
etika bisnis islam harus dimiliki oleh setiap individu dalam melakukan segala

1
Rinawati, skripsi: ”Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Transaksi Jual Beli
Pasar Tradisional Karisa Jeneponto”(Makasar: Universitas Muhammadiyah Makassar, 2020), hal
1.

1
aktifitas perekonomian, untuk menghindarkan diri dari berbagai macam tindakan
yang dilarang oleh Allah. Sehingga hasil yang diperolah mendapatkan keberkahan
didunia dan akhirat.2
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Jual Beli di
Pasar Tradisional Desa Rasau Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten
Merangin”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan etika bisnis islam dam jual beli dipasar tradisional Desa
Rasau Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin ?.

C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis dalam melakukan
penelitian terbatas pada data yang diperoleh dari pedagang di pasat tradisional
tersebut mengenai penerapan etika bisnis islam dalam jual beli yang
dijalankannya.

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan etika bisnis islam dalam jual beli di pasar
tradisional Desa Rasau Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten Merangin.

E. Manfaat dan Kegunaan Penelitian


1. Sebagai tugas mata kuliah seminar proposal.
2. Semoga dapat memerikan informasi bagi masyarakat muslim untuk
menerapkan etika bisnis islam dalam melakukan jual beli atau berdagang.
3. Untuk penulis atau peneliti, semoga dengan melakukan penelitian ini dapat
menambah wawasan dan dapat mempraktekkannya, bagi pihak yang lain
semoga dapat menjadi sumber bacaan.

2
Amir Salim, “Analisis Pemahaman Dan Penerapan Etika Bisnis Islam Pedagang
Pengepul Barang Bekas di Kota Palembang”. Jurnal Islamik Bnking, vol 4 No 1 Agustus 2018.
Hal 59-60.

2
BAB II
KERANGKA TEORI

A. Pengertian Etika Bisnis Islam


Bisnis merupakan kegiatan atau aktivitas manusia untuk memproduksi atau
menyediakan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan etika
merupakan komponen pendukung pelaku bisnis dalam hal perilaku, kepribadian
dan tindakan (kadir, 2013, 47). Etika disebut juga sebagai rambu-rambu bagi para
pelaku bisnis agar tetap melakukan tindakan terpuji dalam menjalankan segala
aktivitas bisnisnya.
Dimana etika bisnis dapat diartikan sebagai aturan aturan yang berhubungan
erat dengan norma nilai-nilai dan prinsip umum yang berlaku didalam masyarakat
yang bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi orang yang
melakukan aktivitas bisnis. Dalam islam etika bisnis adalah nilai-nilai atau norma-
norma yang dijadikan pedoman untuk menjalankan kegiatan bisnis yang
bersumber dari al-qur’an dan sunnah.
Keberhasilan dalam menjalankan bisnis merupakan kepuasan tersendiri
karena telah mampu mengolah, mengelola dan menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen/masyarakat. Maka dari itu etika bisnis
sangat perlu diperhatiakan terkhusus dalam konteks bisnis islam.3

B. Fungsi Etika Bisnis Islam


Fungsi khusus dari etika bisnis islam terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1. Etika bisnis berupaya mencari cara untuk menyesuaikan dan menyerasikan
berbagai kepentingan dalam dunia bisnis.
2. Etika bisnis juga memiliki peran yang senantiasa merubah perilaku atau
kesadaran masyarakat mengenai bisnis, terutama bisnis islam. Dan cara yang
dilakukan biasanya dengan memberikan pemahaman tentang bisnis dengan
landasan nilai-nilai moralitas dan sepiritualitas, yang kemudian disimplkan
menjadi etika bisnis.
3
H. Fakhry Zamzam &Havis Aravi, Etika Bisnis Islam Seni Berisnis Keberkahan,
(Yogyakarta: Deepublish (grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)),2012, hlm 1-2.
https://books.google.co.id/books?id=obfpDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=etika+bisnis+isl
am&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=etika%20bisnis%20islam&f=false. Diakses pada
26 Mei 2021 pukul 21.14.

3
3. Etika bisnis islam juga berperan dalam memberikan solusi terhadap berbagai
persoalan bisnis yang sedang dihadapi terutama bisnis modern yang makin jauh
dengan nilai-nilai etika. Dalam arti bahwa bisnis yang beretika harus benar-
benar merujuk pada sumber utamanya yaitu al-qur’an dan sunnah.4

C. Prinsip-prinsip Etika Bisnis Islam


Prinsip-prinsip etika bisnis islam yang menjadi dasar adalah sifat Rasulullah
SAW yang terdiri dari:
1. Shiddiq. Didalam bisnis islam tidak hanya dituntut benar dalam
perkataan/ucapan, namun juga dituntut benar dalam perbuatan.
2. Amanah. Menjalankan bisnis sangat dibutuhkan kepercayaan antara produsen
dan konsumen. Untuk membangun kepercayaan tersebut, produsen harus
bertanggung jawab atas kesepakatan yang dibuat serta tidak mengecewakan
atau merugikan salah satu pihak.
3. Tabligh. Menjalankan bisnis islam harus sesuai dengan keadaan dan kondisi
barang yang hendak diperjual belikan dan tidak menyembunyikan kekurangan
dari barang tersebut. Kemudian menyampaikannya dengan bahasa yang sopan
dan mudah dimengerti.
4. Fathonah. Dalam menjalankan bisnis islam juga harus cerdas, baik cerdas
dalam berkomunikasi dengan pelanggan atau dalam mengatur strategi
pemasaran, mempromosikan produk, serta membaca peluang bisnis.5

D. Jual Beli dalam Islam


Secara bahasa jual beli berasal dari kata al-bay’u yang artinya ,mengambil
dan memberikan sesuatu. Adapun seara istilah, jual beli dalam islam adalah
transaksi tukar menukar yang memili makna bertukar atau berpindahnya

4
Iwan Apriyanto, dkk, Erika & Konsep Manajemen Bisnis Islam, ((Yogyakarta:
Deepublish (grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)),2012, hlm 8.
https://books.google.co.id/books?id=HPglEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=etika+bisnis+isl
am&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=etika%20bisnis%20islam&f=false. Diakses pada
26 Mei 2021 pukul 21.10.
5
Ibid, hal 12-14.

4
kepemilikan yang tidak akan sah jika tidak disertai akad yang baik dan benar yang
dilakukan secara ucapan maupun perbuatan.6

E. Rukun dan Syarat Jual Beli


Rukun jual beli dalam islam ada empat, yaitu:
1. ‘Aqid (subjek jual beli), yakni penjual dan pembeli
2. Ma’qud ‘alaih (objek jual beli), yakni harga dan barang
3. Mahal al-‘aqid (pernyataan jual beli), yakni ijab dan qabul
4. Maudhu ‘al-‘Aqdi (tujuan jual beli), yakni untuk saling memenuhi kebutuhan
antar sesama atau masyarakat.
Mengenai syarat jual beli dalam islam seperti yang dikutip dari buku Fiqh
Muamalah oleh Drs. Harun, MH adalah sebagai berikut:
1. Penjual dan pembeli harus berakal dan baligh. Adapun anak kecil yang sudah
mumayiz adalah sah huumnya melakukan jual beli
2. Barang ada wujudnya ketika dilakukannya transaksi. Jika barang tidak ada
ketika akad, namun penjual sanggup untuk mangadakan barangnya (misalnya
tersedia dalam gudang). Barang tersebut memili manfaat bagi manusia,
dilarang menjual barang atau produk yang diharamkan dalam islam, serta
barang dapat diserahkan saat akad.
3. Harga yang disepakati oleh kedua belah pihak harus jelas jumlah nominalnya,
transaksi bisa diserhkan saat akad, baik tunai, cek maupun kredit, dan jika jual
beli dilakukan denga barter maka disesuaikan dengan harga, kuantitas dan
kualitas yang sama.
4. Ijab qobul harud sibaca dengan jelas antara penjual dan pembeli, penjual dan
pembeli harus berada ditempat yang sama aat melakukan ijab qobul, dan ijab
qobul boleh dilakukan secara tulisan, lisan, dan isyarat.7

6
Dendy Herdianto,” Jual Beli Dalam Islam: Pengertian, Dalil, Syarat, dan Kontemporer”
(https://qazwa.id/blog/jual-beli-dalam-islam/), diakses pada 26 Mei 2021, 22.13.
7
News,” Rukun dan Syarat Jual Beli Dalam Islam Yang Perlu Dipahami”
(https://kumparan.com/berita-hari-ini/rukun-dan-syarat-jual-bali-dalam-islam-yang-perli-
dipahami-1vVpB6ylkvY), diakses pada 26 Mei 2021, 22.18

5
F. Tinjauan Pustaka
Sumber referensi lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
melihat penelitian yang sudah ada, baik untuk melihat tata pengerjaan penelitian
atau yang lainnya. Berikut penelitian yang dijadikan sebagai referensi adalah:

Tinjauan Pustaka
No Nama Judul Penelitian Metod Perbedaan
Perbedaannya adalah
Penerapan Etika pada tempat
Bisnis Islam dalam penelitian dan pada
Melakukan Transasi penelitian Gustina ini
Gustina
1 Jual Beli Sembako di Kualitatif lebih berfokus pada
Sartika
Pasar Tradisional pedagang sembako
Kelurahan Muara sedangkan pada
Sabak Ulu penelitian ini kepada
semua pedagang
Perbedaan pada
Analisi Penerapan penelitian ini terletak
Etika Bisnis Islam pada Teknik
dalam Transaksi Jual pengumpulan data,
2. Rinawati Kualitatif
Beli di Pasar dalam penelitian ini
Tradisional Karisa pengumpulan data
Jeneponto disertai dengan
kuesioner (angket)
Perbedaannya adalah
Analisis Pemahaman pada tempat
dan Penerapan Etika penelitian dan pada
bisnis Islam Pedagang penelitian Amir Salim
3. Amir Salim Kualitatif
Pengepul Barang ini lebih berfokus
Bekas di Kota pada pedagang
Palembang pengepul barang
bekas sedangkan pada

6
penelitian ini kepada
semua pedagang.

G. Kerangka Pemikiran
Penelitian iniakan melihat mengenai penerapan etika bisnis islam dalam jual
beli di pasar tradisional Desa Rasau Kecamatan Renah Pamenang Kabupaten
Merangin. Dimana informan dalam penelitian ini adalah pedagang dan pembeli
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti mengenai penerapan
etika bisnis islam di pasar tradisional tersebut.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di pasar tradisional yang berada di Desa Rasau
Kecamaran Renah Pamenang Kabupaten Merangi, yang dilaksanakan pada tahun
2021.

B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan atau
metode kualitatif. Penelitian kualitatif dapat digunakan dalam penelitian yang
berkaitan dengan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkahlaku, organisai, aktifitas
social dan ekonomi. Hasil penelitian dari metode kualitatif dapat berupa uraian
mendalam mengenai ucapan, Tulisan, dan perilaku yang dapat diamati dari suatu
individu, kelompok, organisasi, atau kelompok tertentu dalam suatu keadaan
tertentu yang dilihat dari sudut padang secara menyeluruh.8

C. Jenis dan Sumber Data


a. Jenis Data
Jenis data berdasarkan sifatnya terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. Data kualitatif
Data yang tidak menggunakan angka atau dengan kata lain berbentuk
uraian, kalimat atau gambar.dalam penelitian ini berupa latar belakang mengenai
struktur, sejarah dan data-data yang diambil dari dokumen organisasi
2. Data Kuantitatif
Data yang berbentuk angka. Data ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu
diskrit dan kontinum. Diskrit merupakan data yang diperoleh dari hasil
menghitung, sedangkan, kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil
pengukuran.

8
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta:
Anak Hebat Indonesia), 2020, hal 6.
(https://books.google.co.id/books?id=yz8KEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=metode+kualit
atif+adalah&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=metode%20kualitatif%20adalah&f=false),
diakses pada 27 Mei 2021, 23.55.

8
b. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini adalah subjek dimana data tersebut
diperoleh atau didapat.
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui sumbernya dengan
melakukan penelitian ke objek yang bersangkutan dengan penelitian. (Umar,
2003:56).
2. Data Sekunder
Data ini adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti.
Maksudnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari dokumen untuk
memperoleh informasi data yang dibutuhkan. Data ini biasanya diperoleh melalui
studi literatur yang dilakukan terhadap banyak buku, catatan-catatan, internet dan
bahan bacaan lainnya yang masih berkaitan dengan penelitian. (Sugiyono,
2005:62).9

D. Instrumen Pengumpulan Data


1. Wawancara
Menurut Nasution (2003) wawancara merupkan komunikasi verbal yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari seorang narasumber.
Keuntungan melakukan wawancara yaitu mengetahui infoemasi dengan lebih
detail namun denga jumlah responden yang tidak terlalu banyak dikarenakan
pertimbangan waktu dan biaya penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah proses pengamatan secara langsung kepada objek
penelitian.. dengan menggunakan penelitian observasi, peneliti dapat melihat
secara jelas kegiatan yang dilakukan. Objek penelitian dapat berupa tindakan,
perilaku, fenomena alam, dan proses kerja.
3. Dokumentasi
Merupakan metode pengumpulan data yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian data berbentuk surat, foto, cacatan harian, hasil rapat,jurnal kegiatan dan

9
Imam Santoso,” Jenis Data, Smber Data dan Metode Pengumpulan Data”.
(https://oldata.blogspot.com/2017/06/jenis-data-sumber-data-dan-metode.html?m=1), diakses pada
28 Mei 2021, 00.04

9
sebagainya. Hal ini dilakuakn untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
penerapan etika bisnis islam dalam jual beli di pasar tradisional tersebut.10

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Keseluruhan dari individu, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
kuantitas serta karakter tertentu yang akan diteliti, yang dapat berupa orang,
benda, peristiwa atau yang lainnya, yang dapat memberikan informasi penelitian
dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya.
2. Sampel
Sebagian kecil dari populasi yang diambil berdasarkan prosedur tertentu
yang dapat mewakili populasinya. Sampel dapat digunakan jika jumlah
populasinya terlalu besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
populasi.11

F. Teknik Analisis Data


Analisi data kualitatif merupakan proses Menyusun dan mencari secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi,
sehingga mudah dipahami dan dapat memberikan infoemasi kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan dan menjabarkan data,
kemudian menyusunnya dalam pola , dan memilah mana yang baik dan yang akan
dipelajari, serta membuat kesimpulan yang dapat dipahami oleh orang lain.

10
DQLab, “Teknik Pengumpulan Data Sekunder: Metode dan Instrumen Pengumpulan
Data”, (https://www.dqlab.id/teknik-pengumpulan-data-sekunder-metode-dan-instrumennya),
diakss pada 28 Mei 2021, 00.43
11
Muchlisin Riadi, “Populasidan Sampel Penelitian (Pengertian, Proses, Teknik
Pengambilan dan Rumus)”, (https://www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-sampel-
penelitian.html?m=1) diakses pada 28 Mei 2021, 01.02.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rinawati, skripsi:2020,” Analisis Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam


Transaksi Jual Beli Pasar Tradisional Karisa Jeneponto ”, (Makasar: Universitas
Muhammadiyah Makassar, 2020), hal 1.
Salim, Amir, 2018. “Analisis Pemahaman Dan Penerapan Etika Bisnis
Islam Pedagang Pengepul Barang Bekas di Kota Palembang”. Jurnal Islamik
Bnking, vol 4 No. Hal 59-60.
Zamzam, H. Fakhry &Havis Aravi. 2012. Etika Bisnis Islam Seni Berisnis
Keberkahan, (Yogyakarta: Deepublish (grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)),
hlm 1-2.
https://books.google.co.id/books?id=obfpDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=
etika+bisnis+islam&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=etika%20bisnis%2
0islam&f=false. Diakses pada 26 Mei 2021 pukul 21.14.
Apriyanto, Iwan, dkk. 2012. Erika & Konsep Manajemen Bisnis Islam,
((Yogyakarta: Deepublish (grup Penerbitan CV BUDI UTAMA)), hlm 8.
https://books.google.co.id/books?id=HPglEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq
=etika+bisnis+islam&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=etika%20bisnis
%20islam&f=false. Diakses pada 26 Mei 2021 pukul 21.10.
Herdianto, Dendy.2019.” Jual Beli Dalam Islam: Pengertian, Dalil, Syarat,
dan Kontemporer” (https://qazwa.id/blog/jual-beli-dalam-islam/), diakses pada 26
Mei 2021, 22.13.
News. 2021.” Rukun dan Syarat Jual Beli Dalam Islam Yang Perlu
Dipahami” (https://kumparan.com/berita-hari-ini/rukun-dan-syarat-jual-bali-
dalam-islam-yang-perli-dipahami-1vVpB6ylkvY), diakses pada 26 Mei 2021,
22.18
Jaya, I Made Laut Mertha. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, (Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia), hal 6.
(https://books.google.co.id/books?id=yz8KEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq
=metode+kualitatif+adalah&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=metode%
20kualitatif%20adalah&f=false), diakses pada 27 Mei 2021, 23.55.

11
Santoso, Imam. 2017.” Jenis Data, Smber Data dan Metode Pengumpulan
Data”. (https://oldata.blogspot.com/2017/06/jenis-data-sumber-data-dan-
metode.html?m=1), diakses pada 28 Mei 2021, 00.04
DQLab. 2021.“Teknik Pengumpulan Data Sekunder: Metode dan Instrumen
Pengumpulan Data”, (https://www.dqlab.id/teknik-pengumpulan-data-sekunder-
metode-dan-instrumennya), diakss pada 28 Mei 2021, 00.43
Muchlisin Riadi. 2020. “Populasidan Sampel Penelitian (Pengertian,
Proses, Teknik Pengambilan dan Rumus)”, (https://
www.kajianpustaka.com/2020/11/populasi-dan-sampel-penelitian.html?m=1)
diakses pada 28 Mei 2021, 01.02.

12

Anda mungkin juga menyukai