Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.

01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL


PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Sanggam B Sihombing, ST., MT

Dosen Arsitektur, Institut Sains dan Teknologi TD. Pardede, Medan


Jl. DR. TD. Pardede No. 8, Medan 20153, Indonesia

sanggams@yahoo.co.id

ABSTRAK
Cahaya adalah hal yang dibutuhkan oleh manusia untuk melihat segala hal. Manusia membutuhkan cahaya untuk
beraktifitas dengan sehat, dan nyaman. Karena pentingnya pengaruh pencahayaan, maka pengaturannya harus
diperhatikan dalam perancangan arsitektur. Pencahayaaan dapat berasal dari pencahayaan alami dan pencahayaan
buatan. Sebagai negara yang terletak pada daerah khatulistiwa, Indonesia tentu mendapatkan energi yang berlimpah
dari cahaya matahari. Karena itulah seharusnya potensi tersebut dimanfaatkan dengan penggunaan pencahayaan
alami. Cahaya alami tersedia berlimpah, dan gratis, tetapi memiliki banyak kelemahan seperti; intensitasnya tidak
mudah diatur, dapat menyilaukan dan redup, sering membawa panas, dan sulit dimanfaatkan pada bangunan
berlantai banyak.
Kenyamanan visual adalah faktor yang harus diperhatikan pada proses perancangan, karena kenyamanan
visual adalah kondisi yang dapat tercapai dengan adanya pengaturan pencahayaan yang baik. Tercapainya
kenyamanan visual tentu akan membuat aktifitas masyarakat menjadi lebih nyaman. Starbucks Cambridge adalah
salah satu kafe yang memanfaatkan cahaya alami sebagai sumber pencahayaan utama yang didukung dengan
pencahayaan buatan dan banyak dikunjungi oleh para pengunjung setiap hari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari teori-teori kenyamanan visual dan pencahayaan,
kemudian mencari indikator yang dapat mempengaruhi kenyamanan visual untuk diteliti pada Starbucks
Cambridge. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observatif dengan menggabungkan studi literatur dan
observasi langsung pada lokasi yang akan diteliti.
Berdasarkan hasil studi literatur dan observasi, diketahui standar kenyamanan visual dan komponen yang
menjadi indikator kuat pada Starbucks Cambridge telah memenuhi standar namun masih terdapat beberapa
indikator yang dapat ditingkatkan seperti vegetasi, lantai, dan langit-langit.

Kata kunci : Pencahayaan/ Kenyamanan Visual/ Starbucks Cambridge

ABSTRACT
Light is a necessary thing for humans to see everything. Humans need light to work healthy, and comfortable.
Because the effect of lighting is important, the arrangement must be considered in architectural design. Lighting
can come from sunlight and artificial lighting. As a country located on the equator, Indonesia certainly gets
abundant energy from sunlight. That's the reason for the usage of sunlight. Daylight is available in abundance, and
free, but also has many disadvantages such as; Intensity that’s difficult to manage, can be dazzling and dim, often
carrying heat, and be difficult to use on many-storey buildings.
Visual comfort is a factor that need to be considered in the process of design, because visual comfort is a
condition that can be achieved with good lighting arrangements. The achievement of visual comfort will certainly
make the community activities more comfortable. Starbucks Cambridge is one of the café that utilizes sunlight as
main source of light that’s supported with artificial lighting and visited by many visitors every day.
The purpose of this study is to study theories of visual comfort and daylight, then to find indicators that can
affect visual comfort for research at Starbucks Cambridge. This research uses descriptive observation method
combining literature study and direct observation on the place where will be researched.
Based on the results of literature study and observation, the visual comfort standard and components that
become the strong indicator on Starbucks Cambridge has already meet the standard but there are some indicator
that can be improved such as vegetation, flooring, and ceiling.

Keyword : Light/ Visual Comfort/ Starbucks Cambridge

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 50

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

1. PENDAHULUAN manusia, sehingga jika dimanfaatkan secara langsung


1.1. Latar belakang dapat mengganggu aktifitas atau kegiatan yang
Negara Indonesia mempunyai iklim tropis dan berlangsung.
berada pada daerah khatulistiwa sehingga matahari Pemanfaatan pencahayaan alami yang
bersinar sepanjang tahun dan menghasilkan sinar diterapkan pada Starbucks Cambridge yang
matahari yang banyak. Karena itulah seharusnya mempunyai ruangan yang kecil mampu menghemat
potensi sinar matahari yang banyak tersebut dapat banyak energi dan bahkan dapat menjadi daya tarik
kita manfaatkan menjadi penggunaan pencahayaan tersendiri bagi pengunjung. Tetapi tentu juga harus
alami. Cahaya alami yang tersedia tersedia memperhatikan intensitas cahaya yang dibutuhkan
berlimpah, dan gratis. Pemanfaatan pencahayaan manusia dalam melakukan aktifitas agar sesuai
alami yang dilakukan secara optimal dapat dengan kenyamanan visual . Hal tersebut menjadi
menghemat banyak energi listrik yang dibutuhkan salah satu aspek penting yang mesti diperhatikan
untuk penggunaan pencahayaan buatan. dalam perancangan agar mendapatkan kondisi
Kenyamanan adalah salah satu faktor yang kenyamanan visual yang baik.
harus diperhatikan dalam proses perancangan Oleh karena itu kami mencoba melakukan
arsitektur terutama bangunan. Salah satu komponen pengamatan dan pengkajian untuk melihat pengaruh
dari kenyamanan tersebut adalah kenyamanan visual. pencahayaan terhadap kondisi kenyamanan visual
Kenyamanan visual berhubungan dengan pada Starbucks Cambridge. Pengkajian dilakukan
kenyamanan indera pengelihatan berdasarkan kuat untuk mengevaluasi apakah intensitas cahaya alami
penerangan disekelilingnya yang dapat dihitung pada lokasi sudah sesuai dengan SNI 03-6575-2001
dengan satuan lux. Sumber penerangan dapat berasal dan apakah komponen yang mempengaruhi
dari pencahayaan alami maupun pencahayaan kenyamanan visual sudah cukup optimal.
buatan.
Untuk itu, pemanfaatan pencahayaan alami 1.2. Perumusan Masalah
tentunya dapat menghemat konsumsi energi yang Berdasarkan latar belakang yang kami rangkum dari
dibutuhkan pada pencahayaan buatan, selain itu perlu berbagai sumber dan teori , kami menyimpulkan
diperhatikan juga pengkondisian kenyamanan visual bahwa masalah pokok yang akan dibahas dalam
yang baik untuk masyarakat yang beraktifitas sehari karya ilmiah ini adalah :
hari. Ukuran standar kenyamanan visual dijabarkan 1. Apakah intensitas cahaya alami pada Starbucks
pada SNI 03-6575-2001 dan dapat dijadikan acuan Cambridge sudah sesuai dengan standar
pengukuran kondisi kenyamanan visual suatu kenyamanan visual pada SNI 03-6575-2001 ?
ruangan sesuai intensitas cahaya yang dibutuhkan. 2. Apa saja komponen pada Starbucks Cambridge
Starbucks Coffee yang terletak pada yang dapat mempengaruhi kenyamanan visual
Cambridge City Square termasuk salah satu kafe melalui cahaya alami ?.
yang banyak dikunjungi dan menjadi berkumpul
yang populer. 1.3. Tujuan Penelitian
Starbucks Cambridge membuat bukaan Berdasarkan masalah yang akan dibahas dalam karya
pencahayaan alami dari dua sisi fasad bangunannya ilmiah ini, tujuan dan manfaat pelaksanaan penelitian
dengan menggunakan rangkaian susunan material ini adalah: Untuk mempelajari pengaruh
kaca yang berukuran besar sehingga mampu pencahayaan didalam Starbucks Cambridge sehingga
menerangi hampir seluruh sisi ruangan yang diisi dapat menilai kenyamanan visual yang dirasakan
oleh pengunjung dari siang hari hingga sore hari. pengunjung saat berada didalam lokasi.
Pemanfaatan kaca sebagai elemen penerus
pencahayaan alami sebenarnya cukup baik, hanya 2. METODE PENELITIAN
saja biasanya juga harus diperhatikan spesifikasi 2.1.Lokasi dan Waktu Penelitian
kaca tertentu maupun pengaturan pencahayaaan yang Penelitian dilakukan pada area pengunjung
diaplikasikan pada sekitar kaca tersebut agar Starbucks Coffee, Cambridge City Square. Lokasi
mendapatkan intensitas yang cukup baik untuk penelitian berada pada lantai G Cambridge City
kenyamanan visual indera pengelihatan manusia. Square yang berlokasi di Jl. S.Parman, Medan.
Pengaturan pencahayaan yang dilakukan pada Penelitian dilakukan dari tanggal 29 Januari
bangunan untuk mengoptimalkan fungsi 2019 pada rentang pukul 13.00 siang sampai 20.00
pencahayaan alami biasanya dapat terlihat pada malam sesuai dengan waktu pencahayaan siang hari
bangunan, baik melalui aplikasi kaca dengan yang baik menurut SNI 03-2396-2001. Untuk
spesifikasi khusus, teritisan, tirai, shading, maupun memperoleh hasil yang akurat, penelitian dibagi
teknologi lainnya. Hal tersebut biasanya didasari menjadi 3 interval untuk diteliti seperti berikut :
oleh sifat dan kondisi cahaya matahari secara alami. 1. Interval 1 ( pukul 13.30 – 15.00 ) Siang hari
Intensitas cahaya matahari biasanya masih terlalu
silau atau tidak bisa stabil bagi kenyamanan visual
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 51

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

Dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 Januari smartphone android dengan hasil berupa arah
2019 orientasi masuknya cahaya.
2. Interval 2 ( pukul 16.00 – 17.30 ) Sore hari 2. Pengamatan
Dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 Januari a. Material yang menjadi objek pemantulan cahaya
2019 dalam ruangan, berupa material jendela, kaca,
3. Interval 3 ( pukul 19.00 – 20.30 ) Malam hari dinding, lantai, dan langit-langit, serta perabot
Dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 29 Januari b. Tekstur material yang menjadi objek pemantulan
2019 cahaya dalam ruangan
c. Kecerahan warna material yang mejadi objek
2.2.Metode Pengumpulan Data pemantulan cahaya dalam ruangan
Pada laporan ini, terdapat beberapa sumber sumber d. Alat kontrol cahaya yang diaplikasikan pada
data literatur yang dijadikan acuan utama yaitu : lokasi penelitian
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NOMOR : e. Bangunan disekitar lokasi penelitian
29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan f. Vegetasi disekitar lokasi penelitian
Teknik Bangunan Gedung. g. Perabot yang digunakan pada lokasi penelitian
2. SNI 03-2396-2001 tentang Tata cara perancangan h. Jumlah sisi yang mempunyai bukaan/jendela
sistem pencahayaan alami pada bangunan i. Posisi dan orientasi bukaan/jendela terhadap
gedung. elemen dinding
3. SNI 03-6575-2001 tentang Tata cara perancangan j. Bentuk dan sekat yang terdapat pada ruangan
sistem pencahayaan buatan pada bangunan 3. Dokumentasi
gedung. a. Komponen pencahayaan langsung, berupa
4. SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran intensitas jendela kaca yang terbentang pada dua sisi
penerangan tempat kerja ruangan, yang akan didokumentasikan
5. E-book “Sunlight as Formgiver For Architecture” menggunakan kamera smartphone
oleh William C Lam b. Komponen pemantulan pencahayaan luar, berupa
6. E-book “Pencahayaan Alami dalam Arsitektur” bangunan atau vegetasi yang berada diatas sudut
oleh Parmonangan Manurung titik cahaya efektif pada lokasi penelitian yang
7. Jurnal Desain Interior Sekolah Tinggi Desain akan didokumentasikan menggunakan kamera
Bali Volume 1 Nomor 1 Juni 2014 pada Jurnal smartphone
Signifikasi Pencahayaan Buatan Pada c. Komponen pemantulan pencahayaan dalam,
Perancangan Interior Galeri oleh I Wayan berupa elemen-elemen lantai, dinding, dan langit
Juliatmika langit yang memantulkan cahaya dalam ruangan
8. Beberapa jurnal penelitian terkait yang yang akan didokumentasikan menggunakan
berhubungan dengan studi kenyamanan visual. kamera smartphone

Proses kegiatan observasi beserta instrumen 2.3.Metode Olah Data


pendukung kegiatan observasi yang direncakan : Berikut adalah indikator yang menjadi acuan
1. Pengukuran dalam penelitian di Starbucks Cambridge :
a. Intensitas Cahaya Langsung, diukur
menggunakan aplikasi “Light Meter” yang Tabel1 Penentuan Indikator dan Variabel Data Teknis
diaplikasikan melalui smartphone android yang Variabel Data
Indikator
memiliki satuan pengukuran “lux”, diukur pada Teknis
tiap area 6m x 6m terhadap ruangan besar sesuai Kontras
Intensitas Cahaya Standar Tingkat
SNI 16-7062-2004
Pencahayaan
b. Intensitas Pantulan Cahaya Dalam Ruangan, Tinggi
diukur menggunakan aplikasi “Light Meter” yang Bangunan Luar Jarak
diaplikasikan melalui smartphone android yang Material
memiliki satuan pengukuran “lux” Tinggi
c. Tinggi dan Jarak Bangunan dan Vegetasi Luar, Vegetasi Luar
Jarak
diukur menggunakan perkiraan skala manusia, Lantai Material
aplikasi meteran melalui smartphone, dan Dinding Material
aplikasi “Google Map” yang dapat diaplikasikan Langit-langit Material
dari laptop yang memiliki satuan pengukuran Luas
“cm” Orientasi
d. Ukuran ruang, diukur menggunakan meteran Jendela Dimensi
yang memiliki satuan pengukuran “m” Fenetrasi
e. Arah Masuknya Cahaya, diukur menggunakan Posisi
aplikasi “Compass” yang diaplikasikan melalui Perabot Material

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 52

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

Sistem kendali yang Timur dan Barat


dapat digerakkan Sistem Diaplikasikan pada
Kontrol Cahaya
Sistem pengaturan pengaturan jendela/ bukaan
permanen permanen berorientasi arah
Sisi Bukaan Utara dan Selatan
Ruangan
Penerangan Ruangan Sisi Bukaan Lebih dari satu sisi
Penerangan Tingkat
Selanjutnya, akan dicari persyaratan-persyaratan pencahayaan
teknis dari setiap komponen variabel-variabel data minimal pada
seluruh ruangan
teknis dari studi literatur melalui sumber acuan data
Sumber: Pengolahan Data Hasil Observasi
yang kuat, sehingga kumpulan teori-teori tersebut
dicocokkan dan diisi kedalam tabel deskriptif untuk
Pengolahan data observasi merupakan lanjutan
menjawab permasalahan pertama berikut :
dari pengolahan tabel deskriptif untuk studi literatur.
Tabel 2 Memasukkan Persyaratan Teknis dari Dari tabel deskriptif sebelumnya akan dilakukan
Studi Literatur perbandingan antara persyaratan teknis dari studi
Variabel Data Persyaratan literatur dan kesesuaian data observasi dilapangan
Indikator yang akan diberi penilaian seperti berikut :
Teknis Teknis
Tidak terjadi
kontras bagian Tabel 3 Tabel Pengolahan Data Hasil Observasi
Kontras Kesesu
terang dan gelap Variabel Persyaratan
Intensitas hingga rasio 40:1 Indikator aian Nilai
Data Teknis Teknis
Data
Cahaya Standar Tingkat
Intensitas cahaya Tidak terjadi
Pencahayaan kontras bagian
ruang makan 250
lux Kontras terang dan gelap
hingga rasio
Tinggi Tidak mengurangi Intensitas 40:1
sudut cahaya efektif Cahaya
Standar Intensitas
Bangunan Jarak Tidak terlalu dekat
Tingkat cahaya ruang
Luar Warna cerah Pencahayaan makan 250 lux
Material Tidak
menimbulkan silau Tidak
Tidak mengurangi mengurangi
Vegetasi Tinggi Tinggi
sudut cahaya
sudut cahaya efektif
Luar efektif
Jarak Tidak terlalu dekat Bangunan Jarak Tidak terlalu
Memantulkan Luar dekat
Lantai Material cahaya dengan baik Warna cerah
Warna terang Tidak
Material
Memantulkan menimbulkan
Dinding Material cahaya dengan baik silau
Warna terang Vegetasi Tinggi Tidak
Luar mengurangi
Memantulkan sudut cahaya
Langit -
Material cahaya dengan baik efektif
langit
Warna terang Jarak Tidak terlalu
Minimal 1/6 dari dekat
Luas
luas lantai Lantai Material Memantulkan
Diutamakan pada cahaya dengan
Orientasi arah Timur dan baik
Barat Warna terang
Dinding Material Memantulkan
Jendela Diatas ukuran 0,5 cahaya dengan
Dimensi
m baik
Fenetrasi Dibawah 10 % Warna terang
Posisi atas dan Langit- Material Memantulkan
Posisi tengah dari sisi langit cahaya dengan
bukaan baik
Pemantulan cahaya Warna terang
rendah Jendela Luas Minimal 1/6
Perabot Material dari luas lantai
Tidak
Orientasi Diutamakan
menimbulkan silau pada arah Timur
Kontrol Sistem kendali Diaplikasikan pada dan Barat
Cahaya yang dapat jendela/ bukaan Dimensi Diatas ukuran
digerakkan berorientasi arah 0,5 m

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 53

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

Fenetrasi Dibawah 10 % Persyaratan kenyamanan bangunan gedung


Posisi Posisi atas dan meliputi kenyamanan ruang gerak dan hubungan
tengah dari sisi
bukaan antar ruang, kenyamanan termal dalam ruang,
Perabot Material Pemantulan kenyamanan pandangan (visual), serta kenyamanan
cahaya rendah terhadap tingkat getaran dan kebisingan. Persyaratan
Tidak kondisi kenyamanan visual dalam gedung dijelaskan
menimbulkan
silau
secara singkat pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Kontrol Sistem Diaplikasikan Umum NOMOR : 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Cahaya kendali yang pada jendela/ Persyaratan Teknik Bangunan Gedung, yaitu :
dapat bukaan 1. Untuk mendapatkan kenyamanan pandangan
digerakkan berorientasi (visual) harus mempertimbangkan kenyamanan
arah Timur dan
Barat pandangan dari dalam bangunan ke luar dan dari
Sistem Diaplikasikan luar bangunan ke ruang-ruang tertentu dalam
pengaturan pada jendela/ bangunan gedung gedung.
permanen bukaan 2. Kenyamanan pandangan (visual) dari dalam
berorientasi
arah Utara dan bangunan ke luar harus mempertimbangkan:
Selatan a. Gubahan massa bangunan, rancangan bukaan,
Sisi Bukaan
Lebih dari satu tata ruang-dalam dan luar bangunan, dan
sisi rancangan bentuk luar bangunan;
Tingkat
Ruangan
pencahayaan
b. Pemanfaatan potensi ruang luar bangunan
Penerangan gedung dan penyediaan RTH.
minimal pada
seluruh ruangan 3. Kenyamanan pandangan (visual) dari luar ke
Total 26 poin dalam bangunan harus mempertimbangkan:
indikator
a. Rancangan bukaan, tata ruang-dalam dan luar
Sumber: Pengolahan Data Hasil Observasi
bangunan, dan rancangan bentuk luar
Keterangan Tabel :
bangunan gedung;
√ = Memenuhi persyaratan (skor 1)
b. Keberadaan bangunan gedung yang ada
X = Belum Memenuhi Persyaratan (skor 0)
dan/atau yang akan ada di sekitarnya; dan
c. Pencegahan terhadap gangguan silau dan
Perhitungan persentase indikator yang
pantulan sinar.
menyatakan nilai tersebut telah memenuhi standar
4. Untuk kenyamanan pandangan (visual) pada
adalah sebagai berikut:
bangunan gedung harus dipenuhi persyaratan
Rasio % = Nilai indikator / Total Jumlah Indikator X
teknis, yaitu Standar kenyamanan pandangan
100%
(visual) pada bangunan gedung
Hasil total dari nilai dan rasio akan memberikan nilai
atau kesimpulan sesuai interval penilaian berikut :
 Rasio 0% - 50% 3.3.Akses Pencahayaan Alami
Kesimpulan : Tidak Memenuhi Standar Akses cahaya memengaruhi banyak hal, tidak hanya
pada faktor tampilan sebagaimana esensi sebuah
 Rasio 51% - 100%
karya arsitektur, namun juga faktor teknis struktural,
Kesimpulan : Memenuhi Standar
serta kenyamanan bagi penghuni bangunan tersebut.
3. PEMBAHASAN 1. Kaca
3.1.Kenyamanan Visual Terdapat 3 (tiga) tipe utama kaca, yaitu:
Kenyamanan Visual dapat diartikan sebagai a. Clear glazing (kaca bening)
keadaan nyaman yang diperoleh oleh indra penglihat b. Tinted glass (kaca berwarna)
(mata) jika dijabarkan dari Kamus Besar Bahasa c. Miscelloneous glazing (jenis kaca lainnya) :
Indonesia. Kenyamanan Visual adalah perasaan  Patterned glass (kaca berpola)
nyaman seseorang yang bersifat subjektif berkaitan  Wired glass (kaca bergaris)
dengan intensitas, distribusi, dan kualitas  Glass blocks
pencahayaan di suatu tempat atau ruang. Menurut
Manurung dalam buku Pencahayaan Alami dalam Kaca merupakan bidang transparan yang sangat
Arsitektur (Manurung, 2012), kenyamanan visual populer digunakan sebagai akses cahaya. Selain
adalah kenyamanan dalam mengakses seluruh karena sifat dan jenisnya yang beragarn, kaca juga
informasi visual dan sangat terkait dengan indera memiliki berbagai macam ketebalan sehingga dapat
penglihatan. digunakan pada berbagai kondisi struktur bangunan.
Namun kaca bukan satu satunya material transparan
3.2.Persyaratan Kenyamanan Visual yang dapat digunakan untuk akses cahaya. Cukup
banyak material lain yang dapat digunakan.
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 54

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

Pemilihan material yang akan digunakan tentu terkait 3.4.Perancangan Pencahayaan Alami
dengan kebutuhan desain serta karakter dari material Dalam merancang suatu bangunan yang
tersebut. Material-material tersebut tidak hanya memanfaatkan sistem pencahayaan alami, terdapat
berperan dalam menghantar, mereduksi, serta beberapa poin poin yang perlu diperhatikan sesuai
memantulkan cahaya, tetapi juga dalam menciptakan dengan SNI 03-2396-2001 yaitu :
kesan visual yang kuat, baik pada eksterior dan 1. Kualitas pencahayaan alami siang hari dalam
interior bangunan. Memilih material yang tepat ruangan ditentukan oleh :
dalam menunjang tujuan desain tentu harus a) Perbandingan luas lubang cahaya dan luas lantai.
dilakukan dengan mempertimbangkan desain secara b) Bentuk dan letak lubang cahaya.
keseluruhan. c) Faktor refleksi cahaya dari permukaan di dalam
ruangan.
Tabel 4. Bahan-bahan tembus cahaya 2. Lubang Cahaya
Bentuk lubang cahaya yang dapat memberikan
pengaruh terhadap distribusi cahaya alami sebagai
berikut :
a) Lubang cahaya yang melebar akan berguna untuk
mendistribusikan cahaya lebih merata dalam arah
lebar ruangan.
b) Lubang cahaya efektif yang ukuran tingginya
lebih besar dari ukuran lebarnya akan
memberikan penetrasi ke dalam yang lebih baik.
Lubang cahaya efektif diukur melalui sudut titik
ukur lubang cahaya efektif yang dimana titik
tersebut terdapat pada ketinggian 75 cm diatas
permukaan lantai dan berjarak minimal 2 meter
dari sumber masuknya cahaya, yang membentuk
sudut lubang cahaya efektif berdasarkan sudut
Sumber : Pencahayaan Alami dalam Arsitektur (2012) yang tidak terhalang penghalang cahaya.
3. Penghalang Cahaya
2. Material Permukaan a) Unsur unsur dari elemen jendela (kusen, palang
Dapat kita lihat beberapa jenis material dan palang dan lainnya) yang terbuat dari bahan yang
perbedaan kemampuannya dalam menyebarkan dan tidak tembus cahaya akan merubah luas ukuran
memantulkan cahaya. Beberapa di antaranya kerap lubang cahaya efektif dari elemen jendela
digunakan sebagai material dan finishing pada tersebut.
bidang permukaan di dalam bangunan, baik sebagai b) Pengurangan ukuran lubang cahaya efektif tidak
elemen vertikal (dinding), maupun sebagai elemen hanya disebabkan unsur-unsur yang terletak pada
horizontal (lantai dan langit-langit). bidang lubang cahaya efektif atau bidang yang
sejajar, tetapi juga oleh bidang yang tegak lurus.
Tabel 5. Bahan-bahan tidak tembus cahaya c) Penghalang cahaya lainnya yang berupa bagian
dari bangunan itu sendiri seperti :
 Tebal dinding atau bagian bangunan yang
menonjol.
 Bagian atas lubang cahaya efektif yang
dibatasi oleh teritisan dan lain-lain.
d) Bangunan lain yang berada di hadapan lubang
cahaya umumnya akan membatasi bagian bawah
dari lubang cahaya efektif. Apabila pada saat
perancangan bangunan belum ada bangunan lain
di sekitarnya, sedangkan dalam rencana kota akan
dibangun bangunan lain maka hal ini harus
dipertimbangkan pada saat perancangan
bangunan
e) Tanaman dapat merupakan penghalang cahaya
karena hal ini sukar sekali untuk diperkirakan
maka pengaruhnya sering tidak diperhitungkan.
Sumber : Pencahayaan Alami dalam Arsitektur, Juga dianjurkan pohon-pohon yang tinggi dan
Manurung, 2012 rindang jangan ditanam terlampau dekat pada
bangunan.
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 55

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

4. Distribusi Cahaya pada Ruangan


Kualitas pencahayaan alami siang hari dalam
suatu ruangan dapat dikatakan baik apabila :
a) Tingkat pencahayaan yang minimal dibutuhkan
selalu dapat dicapai atau dilampaui tidak hanya
pada daerah-daerah di dekat jendela atau lubang
cahaya tetapi untuk ruangan secara keseluruhan.
b) Tidak terjadi kontras antara bagian yang terang
dan bagian gelap yang terialu tinggi (40:1)
sehingga dapat mengganggu penglihatan.
c) Apabila kondisi bangunan memungkinkan,
hendaknya ruangan dapat menerima cahaya lebih
dari satu arah. Hal ini akan membantu meratakan
distribusi cahaya dan mengurangi kontras yang
mungkin terjadi.
d) Untuk memanfaatkan sebaik-baiknya pemasukan
cahaya alami ke dalam ruangan, hendaknya
permukaan ruangan bagian dalam menggunakan
warna yang cerah.
e) Vitrase (gorden transparan) dapat membantu Gambar 1 Denah Starbucks Coffee, Cambridge
membaurkan cahaya, tetapi juga mengurangi
cahaya yang masuk. Pengurangan cahaya dapat Kaca polos terang yang menjadi material pembatas
mencapai 50% atau lebih tergantung pada bahan dengan sisi luar lokasi ini memiliki sifat-sifat seperti
yang digunakan. berikut :
f) Kasa nyamuk dapat mengurangi banyaknya arus 1. Transmisi hantaran 90-92 %, intensitas cahaya
cahaya yang masuk sekurangkurangnya 15%. yang masuk dari luar hanya dikurangi sekitar 8-
g) Penggunaan kaca khusus untuk mengurangi 10% dari totalnya sehingga intensitas cahaya
radiasi termal sebaiknya fidak mengurangi yang sampai kedalam ruangan cukup besar dan
cahaya yang masuk. efektif.
2. Refleksi pantulan 6-8 %, efek pemantulan
3.5.Pengaruh Pencahayaan Alami cahaya dari material ini tergolong cukup rendah
Kenyamanan visual terkait dengan cahaya alami sehingga tidak berdampak buruk terhadap
yang membantu manusia dalam mengakses informasi bangunan lain disekitar.
visual tanpa mengganggu indera visual manusia. 3. Absorpsi serapan 2-4 %, penyerapan cahaya
Persepsi visual, atau respons manusia terhadap oleh material ini juga tergolong rendah
kondisi visual yang diakses oleh indera visualnya, 4. Tingkat penyebaran cahaya sangat lemah, hal
sangat dipengaruhi oleh cahaya karena cahayalah ini menyebabkan intensitas cahaya yang masuk
yang memungkinkan kita dapat rnengakses informasi akan sangat besar pada area sudut jatuhnya
visual. Menurut Steffy dalam buku Pencahayaan cahaya dibandingkan dengan daerah
Alami dalam Arsitektur ( Manurung,2012 ), terdapat sekelilingnya.
lima pengaruh yang terkait dengan pencahayaan,
yaitu visual clarity (kejelasan visual), spaciousness 2. Intensitas cahaya
(keluasan), relaxation (relaksasi), dan privacy Intensitas cahaya adalah komponen persyaratan
(privasi). teknis yang menjadi indikator utama terhadap
kenyamanan visual, karena merupakan bagian yang
3.6. Hasil Penelitian diperhitungkan dan dapat mempengaruhi komponen
komponen indikator lainnya.
1. Deskripsi Starbucks Coffee, A. Kontras
Cambridge a) Persyaratan Teknis : Tidak terjadi kontras
Starbucks Cambridge memiliki luas 216 m2, dan antara bagian yang terang dan gelap yang
dimana setelah dikurangi luasan area staff dan area terialu tinggi (40:1) sehingga dapat
outdoor, maka didapatkan kapasitas pengunjung pada mengganggu penglihatan.
lokasi ini yaitu sebanyak 80 orang. Dua sisi luar b) Sumber acuan : SNI 03-6575-2001
bangunan pada lokasi ini diisi oleh material kaca tentang Tata cara perancangan sistem
polos terang dengan tebal 3 mm. pencahayaan alami pada bangunan gedung.
c) Peralatan : Aplikasi Light Meter dari
smartphone android.

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 56

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

Dari perhitungan, didapati rasio masksimal yang Peralatan : Aplikasi Google Earth
terjadi adalah 1,68:1, dan angka tersebut masih pada laptop.
dibawah dari rasio 40:1 yang tidak boleh dilewati,
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kontras
pada lokasi penelitian telah memenuhi persyaratan
teknis.

B. Standar Tingkat Pencahayaan


a. Persyaratan Teknis : Tingkat pencahayaan
250 lux untuk kafetaria
b. Sumber acuan : SNI 03-6575-2001
tentang Tata cara perancangan sistem
pencahayaan buatan pada bangunan gedung.
c. Peralatan : Aplikasi Light Meter
dari smartphone android
dapat disimpulkan bahwa standar tingkat
pencahayaan belum optimal dan belum memenuhi
persyaratan teknis pada lokasi penelitian.

3. Bangunan Luar
Starbucks Coffee terdapat pada lantai G Cambridge Gambar 2 Jarak antar bangunan Cambridge pada
City Square yang berlokasi pada Jl. S.Parman, Google Maps
Medan. Bangunan luar adalah salah satu komponen
yang dapat mempengaruhi pencahayaan alami dari Jarak ke Rumah Makan Mantra Manado : 53 m
faktor komponen refleksi luar dan pengurangan sudut Jarak ke Bangunan Eks Penjahit A.Tham : 52 m
cahaya efektif, sehingga biasanya perlu diperhatikan
pada saat merancang bangunan. Sudut cahaya efektif Jarak bangunan tinggi tersebut cukup jauh dari lokasi
diambil dari titik ukur 2 m dari jendela dan 75 cm penelitian sehingga tidak banyak mempengaruhi
dari permukaan lantai. sudut efektif pencahayaan secara langsung. Dan
jendela pada Starbucks Cambridge juga dimulai pada
A. Tinggi ketinggian 5cm diatas permukaan lantai, sehingga
a. Persyaratan Teknis : Bangunan lain yang tidak menghalangi sudut pencahayaan efektif. Dan
berada di hadapan lubang cahaya umumnya dengan kondisi bukaan jendela Starbucks Cambridge
akan membatasi bagian bawah dari lubang yang membentang luas pada 3 sisi, cahaya yang
cahaya efektif ( 75 cm dari permukaan lantai ) terhalang oleh kedua bangunan tersebut hampir tidak
b. Sumber acuan : SNI 03-6575-2001 tentang Tata terpengaruh, sehingga dapat diambil kesimpulan
cara perancangan sistem pencahayaan alami bahwa dalam hal ini sudah memenuhi persyaratan
pada bangunan gedung. teknis.
c. Peralatan : kamera smartphone android untuk
dokumentasi, Aplikasi Google Earth pada C. Material
laptop. a. Persyaratan Teknis : Warna cerah, tidak
d. Adanya bangunan yang terlihat dari sudut menimbulkan silau
efektif pencahayaan yaitu Eks bangunan b. Sumber acuan : SNI 03-6575-2001
Penjahit A.Tham dan Rumah Makan Mantra tentang Tata cara perancangan sistem
Manado. pencahayaan buatan pada bangunan gedung,
Tetapi dikarenakan jarak yang cukup jauh dari Buku Pencahayaan Alami dalam Arsitektur.
lokasi penelitian, hal ini tidak banyak c. Peralatan : Kamera smartphone android
mempengaruhi sudut pencahayaan efektif untuk dokumentasi.
Material bangunan memiliki warna bangunan
B. Jarak cenderung cerah dan terang sehingga dapat diambil
a. Persyaratan Teknis : Bangunan lain yang kesimpulan bahwa dalam hal ini sudah memenuhi
berada di hadapan lubang cahaya umumnya persyaratan teknis.
akan membatasi bagian bawah dari lubang
cahaya efektif ( 75 cm dari permukaan lantai )
4. Vegetasi Luar
b. Sumber acuan : SNI 03-6575-2001
Tanaman merupakan penghalang cahaya dan
tentang Tata cara perancangan sistem
biasanya sering diabaikan karena sukar untuk
pencahayaan alami pada bangunan gedung.
diperhitungkan.

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 57

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

5. Lantai 8. Jendela
a. Persyaratan Teknis : Memantulkan cahaya Jendela pada lokasi penelitian terbentang sangat
dengan baik, warna terang. lebar dan memiliki tinggi 3,80m, sehingga sudah
b. Sumber acuan : Buku Pencahayaan memenuhi kondisi persyaratan teknis untuk posisi
Alami dalam Arsitektur atas dan tenga
c. Peralatan : Aplikasi Light Meter dari
smartphone android, aplikasi AutoCAD dari 9. Perabot
laptop. a. Persyaratan Teknis : Pemantulan cahaya
rendah, tidak menimbulkan silau
Intensitas cahaya yang dipantulkan dari elemen lantai b. Sumber acuan : SNI 03-6575-2001
relatif sangat kecil, sehingga dapat diambil tentang Tata cara perancangan sistem
kesimpulan bahwa pemantulan cahaya oleh elemen pencahayaan buatan pada bangunan gedung.
lantai masih kurang dan tidak memenuhi persyaratan c. Peralatan : Aplikasi Light Meter dari
teknis. Warna material yang terang dimaksudkan smartphone android
agar pemantulan cahaya dapat lebih baik melalui
warna material yang diaplikasikan, dan dari hasil Pemantulan cahaya pada perabot dipersyaratan teknis
observasi, material lantai yang digunakan cenderung dimaksudkan kecil agar tidak terjadi silau pada saat
berwarna gelap sehingga kurang baik dalam pengunjung beraktifitas dengan perabot berada pada
memantulkan cahaya dan tidak cocok dengan sudut pandang mata. Dan dari hasil pengukuran
persyaratan teknis yang ada. didapati pengukuran intensitas perabot pada arah
barat sebesar 13 lux, dan arah Selatan sebesar 17 lux,
6. Dinding sehingga termasuk kecil dan sesuai dengan
a. Persyaratan Teknis : Memantulkan cahaya persyaratan teknis
dengan baik, warna terang. Permukaan pada bidang perabot meja cukup rata dan
b. Sumber acuan : Buku Pencahayaan bahan yang digunakan termasuk bersifat semi glossy
Alami dalam Arsitektur dan matte, bidang kursi berwarna hitam agar tidak
c. Peralatan : Aplikasi Light Meter dari memantulkan cahaya dan tidak menimbulkan silau
smartphone android, aplikasi AutoCAD dari sehingga sesuai dengan persyaratan-persyaratan
laptop. teknis yang ada.

Intensitas cahaya yang dipantulkan dinding cukup 10. Kontrol Cahaya


baik sehingga sesuai dengan persyaratan teknis yang A. Sistem kendali
ada. a. Persyaratan Teknis : Adanya sistem kontrol
Warna material dinding yaitu dinding berwarna putih cahaya yang bisa digerakkan pada bukaan sisi
terang dengan sedikit aksen cokelat sehingga sesuai Timur dan Barat
dengan kondisi persyaratan teknis yang ada. b. Sumber acuan : Buku Pencahayaan
Alami dalam Arsitektur ,
7. Langit-langit c. Peralatan : tidak ada
a. Persyaratan Teknis : Memantulkan cahaya
dengan baik, warna terang. Pada persyaratan teknis tertera bahwa baiknya pada
b. Sumber acuan : Buku Pencahayaan sisi bukaan arah Timur dan Barat, terdapat kontrol
Alami dalam Arsitektur cahaya yang dapat dikendalikan, tetapi pada lokasi
c. Peralatan : Aplikasi Light Meter dari penelitian tidak terlihat adanya kontrol cahaya
smartphone android, aplikasi AutoCAD dari dengan sistem kendali pada sisi manapun.
laptop.
B. Sistem permanen
Intensitas Pantulan Refleksi Dalam Dari Langit- a. Persyaratan Teknis : Adanya sistem kontrol
Langit terlihat bahwa intensitas yang dipantulkan cahaya permanen pada bukaan sisi Utara dan
cenderung sangat kecil walaupun intensitas cahaya Selatan
yang terukur dapat juga merupakan bagian dari b. Sumber acuan : Buku Pencahayaan Alami dalam
pantulan dinding. Tetapi walau begitu, cahaya yang Arsitektur ,
dipantulkan langit langit juga berasal dari pantulan c. Peralatan : Tidak ada
lantai yang memiliki intensitas pantulan cahaya yang
buruk ke langit-langit. Pada persyaratan teknis tertera bahwa baiknya pada
Material beton yang digunakan memiliki warna sisi bukaan arah Utara dan Selatan, terdapat kontrol
hitam keabu-abuan yang cukup gelap sehingga tidak cahaya yang permanen, yaitu pelapis kaca yang juga
memenuhi kondisi persyaratan teknis. mengurangi termal, tetapi aplikasi tersebut

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 58

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

mengurangi intensitas cahaya dalam jumlah besar Intensitas


Standar
sehingga tidak sesuai dengan ketetapan SNI 03- cahaya ruang
Tingkat X 0
2396-2001 yang mengatakan sebaiknya penggunaan makan 250
Pencahayaan
lux
kaca tersebut tidak mengurangi cahaya yang masuk.
Tidak
mengurangi
11. Ruangan Tinggi √ 1
sudut cahaya
A. Sisi Bukaan efektif
a. Persyaratan Teknis : Bukaan arah datangnya Jarak Tidak terlalu
Banguna √ 1
cahaya sebaiknya lebih dari 1 arah dekat
n Luar
b. Sumber acuan : Buku Pencahayaan Warna cerah √ 1
Alami dalam Arsitektur , Material Tidak
c. Peralatan : tidak ada menimbulkan √ 1
silau
Pada persyaratan teknis, tertera bahwa baiknya Tinggi Tidak
bukaan jendela pada suatu ruangan terdapat lebih mengurangi
sudut cahaya X 0
dari satu sisi dari ruangan, dan kondisi lokasi Vegetasi
Luar efektif
Starbucks Cambridge yang memiliki 2 sisi bukaan
Jarak Tidak terlalu
sudah memenuhi kondisi yang dipersyaratkan. dekat √ 1
Lantai Material Memantulkan
B. Penerangan cahaya
a. Persyaratan Teknis : Tingkat pencahayaan dengan baik X 0
minimal pada seluruh ruangan
b. Sumber acuan : SNI 03-6575-2001 Warna terang
X 0
tentang Tata cara perancangan sistem
pencahayaan alami pada bangunan gedung. Dinding Material Memantulkan
cahaya
c. Peralatan : Aplikasi Light Meter yang dengan baik √ 1
diaplikasikan dari smartphone android, aplikasi
AutoCAD yang difungsikan dari laptop Warna terang
√ 1
Tingkat pencahayaan diharuskan minimal memenuhi Langit- Material Memantulkan
standar pencahayaan pada seluruh ruang, dan terlihat langit cahaya
dengan baik X 0
dari pengukuran kondisi intensitas cahaya diatas, hal
tersebut belum memenuhi kondisi persyaratan teknis
yang ada karena ukuran intensitas cahaya pada tiap Warna terang
X 0
ruang masih terlihat acak dan bahkan belum
Minimal 1/6
memenuhi standar sehingga belum memenuhi Luas dari luas √ 1
kondisi persyaratan teknis yang ada. lantai
Diutamakan
pada arah
3.7.Pembahasan Orientasi √ 1
Timur dan
Setelah menentukan metode penelitian dan dilakukan Barat
analisa pembahasan pada setiap indikator-indikator Jendela Diatas ukuran
Dimensi √ 1
0,5 m
yang telah diteliti pada saat melakukan proses Dibawah
observasi, maka akan dilakukan proses pengsisian Fenetrasi X 0
10 %
nilai-nilai data pada tabel deskriptif sesuai dengan Posisi atas
hasil analisa dan pembahasan sebelumnya. Penilaian dan tengah
Posisi √ 1
pada tabel ini didasari pada kesesuaian data terhadap dari sisi
bukaan
persyaratan teknis Pemantulan
cahaya √ 1
Tabel 6 Tabel Hasil Pembahasan rendah
Perabot Material
Tidak
Indikato Variabel Persyaratan Kesesuai menimbulkan √ 1
Nilai silau
r Data Teknis Teknis an Data
Diaplikasikan
Sistem pada jendela/
Tidak terjadi kendali yang bukaan
kontras X 0
Kontrol dapat berorientasi
Intensita bagian terang digerakkan arah Timur
Kontras √ 1 Cahaya
s Cahaya dan gelap dan Barat
hingga rasio Sistem Diaplikasikan
40:1 X 0
pengaturan pada jendela/
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 59

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

permanen bukaan memenuhi persyaratan teknis untuk pemantulan


berorientasi refleksi sinar matahari.
arah Utara
dan Selatan 5. Elemen dinding yang diaplikasikan pada
Sisi Bukaan Lebih dari Starbucks Cambridge sudah memenuhi
√ 1
satu sisi persyaratan teknis untuk pemantulan refleksi
Tingkat dalam
Ruangan pencahayaan
Penerangan minimal pada X 0
6. Elemen langit-langit yang diaplikasikan pada
seluruh Starbucks Cambridge belum memiliki warna
ruangan yang cerah dan tidak memenuhi persyaratan
Total 26 Poin teknis untuk pemantulan refleksi yang baik,
15
Indikator
hanya saja sumber cahaya yang dipantulkan
dari lantai memiliki intensitas yang relatif
Keterangan Tabel : terlalu kecil sehingga menghasilkan pantulan
√ = Memenuhi persyaratan ( skor 1 ) cahaya yang kurang.
X = Belum Memenuhi Persyaratan ( skor 0 ) 7. Jendela yang diaplikasikan pada Starbucks
Cambridge sudah sesuai dengan persyaratan
Rasio % = Nilai indikator / Total Jumlah Indikator X teknis, namun fenetrasi yang terlalu tinggi dapat
100% menimbulkan silau berlebihan jika tidak ada
= 15 / 26 X 100% kontrol cahaya yang tepat.
= 57,6 % 8. Perabot pada Starbucks Cambridge sudah
Hasil dari penilaian kesesuaian data observasi memenuhi persyaratan teknis dan tidak
lapangan dengan data persyaratan teknis studi menimbulkan silau yang mengganggu.
literatur yang disusun mendapatkan angka rasio 57,6 9. Kontrol Cahaya tidak dipasang pada sisi
% yang mendapatkan kesimpulan dari interval manapun pada lokasi sehingga intensitas cahaya
penilaian pada rentang 51% - 100% yaitu predikat tidak dapat diatur.
“Memenuhi Standar”. 10. Ruangan pada Starbucks Cambridge sudah
Dari hasil yang didapatkan dari tabel penilaian akhir, memenuhi persyaratan teknis untuk jumlah sisi
dapat diterjemahkan bahwa peran komponen yang bukaan yang lebih dari satu sisi, namun belum
dapat menjadikan kenyamanan visual melalui mencapai intensitas pencahayaan minimal ke
pencahayaan alami pada Starbucks Cambridge seluruh ruang.
tergolong cukup baik dan merupakan jawaban dari
permasalahan pertama. Sedangkan hasil dari Dari kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa
penelitian yang dilakukan terhadap intensitas cahaya komponen pendukung kenyamanan visual pada
pada Starbucks Coffee di Cambridge City Square Starbucks Cambridge sudah cukup baik dan tersedia
mendapatkan hasil bahwa ukuran intensitas bagi para pengunjung, hanya saja perlu diperhatikan
cahayanya belum semua sesuai dengan standar beberapa elemen seperti vegetasi, kontrol cahaya,
kenyamanan visual menurut SNI 03-6575-2001 dan elemen lantai dan langit-langit yang masih kurang
merupakan jawaban untuk permasalahan kedua. berperan besar dalam mewujudkan kenyamanan
visual pada Starbucks Cambridge.
4. Kesimpulan dan Saran
4.1.Kesimpulan 4.2.Saran
Dari pembahasan mendalam tersebut, dalam Setelah melewati proses analisa dan pembahasan dan
disimpulkan sebagai berikut : menghasilkan kesimpulan hasil laporan ini, ada
1. Intensitas pencahayaan alami pada Starbucks beberapa saran yang dapat menjadi masukan untuk
Cambridge belum sesuai dengan standar setiap komponen-komponen yang mempengaruhi
kenyamanan visual pada SNI 03-6575-2001 kenyamanan visual tersebut yaitu :
pada saat dilakukan pengukuran menyeluruh, 1. Komponen Vegetasi Luar
dan tidak adanya kontras terlalu tinggi yang Sebaiknya vegetasi yang terlalu tinggi direlokasi
terjadi pada lokasi penelitian. agar tidak menghalau cahaya yang masuk
2. Tidak ada bangunan tinggi yang berpengaruh 2. Lantai
terhadap sudut cahaya efektif, tetapi pada area Sebaiknya material parkit menggunakan warna
pandangan mata berpotensi terjadinya silau yang berbeda atau lebih cerah seperti warna krem
akibat pemantulan cahaya dari bangunan luar. atau putih ke abu-abuan.
3. Adanya vegetasi yang berpengaruh terhadap 3. Langit –langit
sudut cahaya efektif pada Starbucks Sebaiknya warna langit langit dirubah menjadi
Cambridge. warna putih atau krem agar memaksimalkan
4. Elemen lantai yang diaplikasikan pada pantulan cahaya dari jendela dan lantai
Starbucks Cambridge cenderung belum 4. Kontrol Cahaya
Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 60

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61
Jurnal Sains dan Teknologi – ISTP – Volume 11 – No.01 – Juni 2019 – ISSN:2356-0878

Sebaiknya Kontrol cahaya dipasang agar dapat


mengatur tingkat intesnitas cahaya yang masuk
dari luar terutama bila cuaca sedang sangat terik
dan menyilaukan.
5. Ruangan
Perlu dilakukan penambahan pencahayaan buatan
pada sisi ruangan yang tidak terkena dampak
bukaan cahaya alami agar meningkatkan tingkat
penerangan dalam ruangan

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-2396-2001.
Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan
Alami Pada Bangunan Gedung Jakarta: Author,
2001

Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-6575-2001.


Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan
Buatan Pada Bangunan Gedung, Jakarta:
Author, 2001

Badan Standarisasi Nasional. SNI 16-7062-2004.


Pengukuran Intensitas Penerangan Di Tempat
Kerja, Jakarta: Author, 2004

Badan Standarisasi Nasional. SNI 03-6197-2000.


Konservasi Energi Sistem Pencahayaan pada
Bangunan Gedung, Jakarta: Author, 2000

Indonesia. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.


29/PRT/M/2006. Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung Jakarta: Author, 2006

Juliatmika, I Wayan, Juni 2014, Signifikasi


Pencahayaan Buatan Pada Perancangan
Interior Galeri. Jurnal Desain Interior Sekolah
Tinggi Desain Bali Volume 1, No. 4,
<http://www.std-bali.ac.id/jurnal/jurnal-di.pdf>.
Diakses pada tanggal 21 Oktober 2017 pukul
16.30

Lam, William M.C. 1977. Sunlight as Formgivers


for Architecture. New York: McGraw-Hill
Book Company
Manurung, Parmonangan. 2012. Pencahayaan Alami
dalam Arsitektur. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Thojib, Jusuf, Desember 2013, Kenyamanan Visual


Melalui Pencahayaan Alami Pada Kantor.
Jurnal RUAS Volume 11, No. 2,
<ruas.ub.ac.id/index.php/ruas/article/download/
135/141>. Diakses pada tanggal 21 Oktober
2017 pukul 17.00

Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan.


Yogyakarta: CV. Andi Offset

Jurnal Sains dan Teknologi - ISTP | 61

Sanggam B. Sihombing
PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KENYAMANAN VISUAL PADA STARBUCKS CAMBRIDGE

Halaman 50 - 61

Anda mungkin juga menyukai