No : HAL
METODE PELAKSANAAN 1
METODE PELAKSANAAN
TIANG PANCANG PONDASI BLOK C
RUMAH SUSUN KAMPUNG AKUARIUM TAHAP II
JALAN PASAR IKAN PENJARINGAN JAKARTA UTARA
( Anton M Nababan )
Project Manager
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
II. BAHAN / MATERIAL
III. ALAT DAN PERLENGKAPAN
IV. DESKRIPSI METODE KERJA
V. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
VI. QUALITY CONTROL
I. PENDAHULUAN
Metode kerja pondasi tiang pancang salah satu bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima
dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pada kedalaman tertentu, biasanya karenan lapisan
tanah kuat terletak sangat dalam, Pondasi tiang pacang juga digunakan untuk mendudukung bagunan
yang menahan gaya angkat ke atas. Pada tanah pasir pondasi tiang pancang dimaksudkan untuk
memadatkan tanah pasir sehingga kapasitas tanah tersebut dapat bertambah dan mapmu mendukung
pondasi bangunan yang permukaan tanahnya muda tergerus oleh air.
BAHAN / MATERIAL
1. Tiang Pancang 12 meter
Alat/Perlengkapan Keterangan
Alat Pancang Hidrolik Kapasitas angkat/angkut :
Topondasi Indonesia ZY C 280.000 kg / 280 ton
280 B 1
20 Mpa hasil baik penekanan
cylinder jack hasil nya baik
Penjepitan & penekanan Pengujuian beban 3000 kg
maksimum Kondisi Baik & dapat
Berfungsi
Teodolit Cek Posisi Kelurusan Tiang
Pancang
8. Setlah penjepitan kemudian dilakukan penekanan tiang pancang hingga sisa 40 cm dari
permukanaan tanah untuk kemudian melakukan penyambungan tiang pancang kedua
9. Setlah penyambungan kedua tiang pacang langsung melakukan pengelasan antara tiang
pancang dilakukan pada pelat baja (bevel) yang sudah tersedia pada ujung badan tiang.
Dikontrol agar hasil sambungan tegak lurus dan pengelasan harus dilas keliling, tidak boleh
ada rongga. Hasil Pengelasan dilakukan uji penetran test
10. Material las (kawat las) sebaiknya sama untuk setiap penyambungan tiang pancang, agar
kualitas pengelasan akan sama setiap tiang pancang
11. Setelah pengelasan sambungan selesai dilanjutkan penekanan tiang pancang sambungan
12. Pemancangan tiang dilakukan hingga tercapai daya dukung desain atau hingga kapasitas unit HSPD
sudah tercapai, setelah proses pemancangan dihentikan dilakukan pencatatan record berisi informasi
daya dukung ijin tekan 60 ton / tiang dengan ukuran 350 x 350 dengan ketentuan :
Penggunaan HSPD kapasitas 2,5 x daya dukung ijin sampai tercapai gaya hydraulic 2,5x daya
dukung ijin tekan tiang sebelum tiang mencapi 21m
Atau tercapainya gaya hydraulic 2,0 x daya dukung ijin tekan tiang pada saat panjang tiang 24 m
sudah terpancang sampai muka pile cap.
2) Personal Protective Equipment (PPE) harus memenuhi standar SNI atau mengikuti standar
internasional.
3) Sebelum memasuki area kerja, semua pekerja harus diberikan pengarahan safety tentang kondisi
area kerja dan aspek safety yang harus di perhatikan dan diikuti,
4) Safety inspector harus melakukan inspeksi dan mengidentifikasi kondisi semua alat dan
perlengkapan yang digunakan dan membuat report terhadap alat dan perlengkapan yang boleh
digunakan dan harus di reject.
5) Tim K3/HSE harus memastikan semua pekerja yang melakukan pekerjaan memakai perlengkapan
safety.
6) Semua kecelakaan dan insiden, walaupun minor harus dilaporkan segera mengunakan emergency
response.
V. QUALITY CONTROL
1. Cek terhadap seluruh dokumen & spesifikasi apakah sudah tersedia dan sudah disetujui.
2. Cek terhadap alat dan perlengkapan yang kan digunakan.
3. Dokumen Method Statement (MS), Material Safety Data Sheet (MSDS), dan Material Approval
Request (MAR) harus sudah diterima oleh QA/QC Engineer sebelum melaksanakan pekerjaan.
.