Abstrak
Sekolah memiliki peranan dalam upaya membangun kesiapsiagaan menghadapi
bencana. faktor utama penyebab adanya korban akibat bencana seperti, kebakaran dan
gempa bumi adalah kurangnya pengetahuan masyarakat untuk tanggap terhadap bencana
serta kesiapan mereka dalam mengantisipasi bencana tersebut. Sekolah merupakan sarana
untuk menyalurkan ilmu pengetahuan yang efektif dalam menyerap dan mengaplikasikan
pengetahuan. Hasil Kegiatan ini adalah Output berupa Peta Kontur, Denah ,dan
mendesain jalur evakuasi pada bangunan Sekolah Dasar Kristen Victory serta memasang
Rambu keselamatan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan
survey lapangan.
Kata Kunci : Bencana, Kontur.
Schools have a role in efforts to build disaster preparedness. The main factor
causing victims of disasters such as fires and earthquakes is the lack of community
knowledge to respond to disasters and their readiness to anticipate disasters. School is a
means to channel knowledge that is effective in absorbing and applying knowledge. The
results of this activity are outputs in the form of contour maps, floor plans, and designing
evacuation routes in the SD VICTORY KRISTEN building and installing safety signs.
Data collection methods used are interviews and field surveys
Keywords: Disaster, Contour.
PENDAHULUAN menimbulkan korban jiwa tetapi juga
kerugian materi bagi pekerja dan
Latar Belakang
pengusaha, tetapi dapat mengganggu
Pendidikan di sekolah dasar proses produksi secara menyeluruh,
merupakan pendidikan anak yang merusak lingkungan yang pada akhirnya
berusia antara 7 sampai dengan 12 tahun akan berdampak pada masyarakat luas.
sebagai pendidikan di tingkat dasar
Kondisi darurat merupakan
sebagaimana dinyatakan bahwa “warga
suatu kondisi yang memaksa manusia
negara yang berusia tujuh tahun wajib
untuk menyelamatkan diri dari suatu
mengikuti pendidikan dasar” (UU
penyebab tertentu. Kondisi darurat dapat
nomor 20/2003 pasal 6 ayat 1 tentang
disebabkan oleh beberapa faktor, faktor
Sistem Pendidikan Nasional). Bahkan,
alam maupun faktor manusia (human
dalam pasal 34 ayat 1 dinyatakan bahwa
false). Jalur evakuasi adalah jalur
“setiap warga negara yang berusia enam
penyelamatan yang didesain khusus
tahun dapat mengikuti program wajib
dengan menghubungkan semua area ke
belajar”. Pendidikan di Sekolah Dasar
area yang aman sebagai Titik Kumpul
dikembangkan sesuai dengan satuan
penduduk atau masyarakat yang sedang
pendidikan, potensi daerah/karakteristik
berada di wilayah tersebut. Jalur
daerah, sosial budaya masyarakat
evakuasi berfungsi untuk mobilisasi
setempat bagi siswa.
penduduk dari ancaman bahaya ke
Sekolah Dasar Kristen Victory tempat yang lebih aman ketika terjadi
berada di Kota Manado yang merupakan bencana.
salah satu wilayah di Indonesia yang
Jumlah bangunan yang terdapat
memiliki tingkat kegempaan relatif
pada sekolah ini tergolong sedikit dan
tinggi. Sekolah Dasar Kristen Victory
dalam kondisi yang kurang baik,
merupakan sekolah yang bentuk
sehingga bangunan tersebut perlu
bangunannya tidak beraturan dan juga
dibangun atau dibenahi Kembali.
memiliki ketinggian yang berbeda pada
Sekolah ini juga belum memiliki jalur
setiap bangunannya. Sekolah ini
evakuasi. Untuk itu, masih kurang aman
berfungsi sebagai “lembaga pendidikan
bagi seluruh pengguna untuk
yang menyelenggarakan program
menghadapi kondisi darurat. Maka
pendidikan enam tahun bagi anak-anak
dengan melakukan survey mengenai
usia 6-12 tahun” menurut Suharjo
jalur evakuasi ini diharapkan dapat
(2006: 1).
membuat desain jalur evakuasi, serta
Keselamatan dan Kesehatan memberitahukan pentingnya keberadaan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk jalur evakuasi kondisi darurat yang baik
upaya untuk menciptakan tempat kerja pada bangunan dan juga dapat
yang aman, sehat, bebas dari menyadarkan para perancang mengenai
pencemaran lingkungan, sehingga dapat desain yang baik dan sesuai standar
melindungi dan bebas dari kecelakaan untuk jalur evakuasi kondisi darurat
kerja pada akhirnya dapat meningkatkan pada suatu bangunan gedung.
efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja
Kebakaran pada Bangunan Gedung”.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 36
Tahun 2005, Pasal 59 yang “menyatakan
Masalah setiap gedung harus menyediakan sarana
Permasalahan yang akan evakuasi”.
dibahas pada penelitian ini adalah METODE PENELITIAN
membuat desain jalur evakuasi dengan
Metode yang digunakan dalam
menggunakan rute terpendek dari jalur
melakukan analisis ini adalah Metode
yang sudah ada, penentuan titik kumpul
deskriptif kualitatif. Metoda deskriptif
(assembly point) serta memasang
kualitatif dilakukan dengan mengunakan
rambu-rambu keselamatan seperti rambu
fakta yang didapatkan dari data data
jalur evakuasi, eksit, titik kumpul,
secara apa adanya. Survei dilakukan
APAR di kawasan Sekolah Dasar
untuk memperoleh data kondisi
Kristen Victory
bangunan SD Kristen Victory dan
Tujuan dan Manfaat Penelitian lingkungan sekitarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah A. Bagan Penelitian
untuk memobilisasi warga sekolah dari
ancaman bahaya, ke tempat yang lebih
MULAI
aman Ketika terjadi bencana. Jalur
evakuasi didesain untuk mencari jalan SURVER LAPANGAN
tersingkat dengan menggunakan jalan
yang telah ada sehingga waktu yang di PENGUKURAN
butuhkan untuk mencapai daerah yang
PEMBUATAN DENAH
aman, dapat di tempuh dengan jarak
yang singkat dan cepat. Serta mendesain DESAIN
bangunan lama menadi bangunan yang
JALUR PENENTUAN TITIK
lebih layak, agar sewaktu waktu jika EVAKUASI KUMPUL
BANGUNAN
sekolah akan melakukan renovasi dapat
mengunakan hasil desain bangunan yang PEMASANGAN RAMBU KESELAMATAN
sudah kita buat. Sehingga melalui
penelitian ini mahasiswa mampu PEMBUATAN JURNAL
mengukur, mendesain bangunan dan
KESIMPULAN DAN SARAN
membuat jalur evakuasi.
Dasar Hukum K3 SELESAI
Perhitungan Luas
3.2 Desain Bangunan Sekolah
3.2.1 Kelas 1
3.2.2 Kelas 2,4,5,6
3.2.3 Kelas 3
3.2.4 Wc
3.2.5 Ruang Generator
3.2.6 Ruang Kepala Sekolah
3.2.7 Uks, Gudang, Kamar Mandi,
Dapur, Ruang Makan
3.3.3 Exit
Menurut standard SNI
menjelaskan bahwa, Petunjuk ini
dimaksudkan untuk mempermudah
Gambar Jalur Evakuasi Tangga
penghuni untuk menyelamatkan diri
Arah Kanan
dengan cepat. Tanda “Exit” memiliki
Hasil jalur evakuasi kanan dari
ukuran standar yang telah ditentukan
ruangan menuju titik kumpul dapat
oleh SNI. Disetiap tanda “Exit”
dilihat.dari tanda
terdapat tanda panah yang mengarah
ke jalur evakuasi, tanda panah tersebut
harus menyala. Setiap tanda “exit”
harus diterani oleh lampu. Tulisan Hasil Dari Penempatan pengeras
yang terdapat pada tanda “Exit” dapat suara bisa dilihat pada gambar yang
disesuaikan dengan bahasa lokal di berada di dekat Kelas 1 dan di depan
setiap daerah namun tetap mudah ruangan kepala sekolah.
untuk dilihat dan dipahami.
Gambar APAR