Anda di halaman 1dari 3

9_Qosidana Mustofa Fauziah_126208201009_TBIO 5A

JURNAL 1

Identifikasi Stomata Pteridophyta di Kawasan Air Terjun Parangkikis Pagerwojo


Tulungagung Jawa Timur

Karakteristik stomata dapat digunkan sebagai identifikasi spesies tumbuhan, salah satunya ialah
stomata pada tumbuhan paku (Pteridophyta). Pada lapisan terluar dari sel (Epidermis), terdapat beberapa sel
yangbermodifikasi menjadi stomata. Stomata banyak ditemukan pada daun terutama bagian bawah daun
(abaksial). Sampel yang digunakan ialah tumbuhan paku dewasa. Sedangkan metode yang digunakan
ialahmetode replikasi, yaitu teknik pembuatan preparat stomata menggunakan cat kuku transparan sebagai
agen pencetak bagian epidermal daun. pengamatan yang dilakukan meliputi tipe, ukuran, dan bentuk stomata,
jumlah stomata dan sel epidermis, serta indeks stomata.

Dari 15 jenis Pteridophyta terdapat dua tipe stomata yang ditemukan, yaitu polositik dan anomositik.
Tipe stomata polositik dijumpai pada Asplenium apogamum, Asplenium normale, Asplenium nidus, Pteris
longipinnula, Dryopteris sp., Dicranopteris linearis, Coniogramme fraxinea, Cyathea sp., Cyclosorus arida,
Goniophlebium percussom, Goniophlebium manmiense, Nephrolepis bisserata, Nephrolepis davallioides,
dan Phymatosorus sp. Sedangkan tipe stomata anomositik hanya terdapat pada Selaginella intermedia.

Tipe stomata polositik merupakan tipe stomata yang dikelilingi oleh satu sel tetangga dan juga tipe
stomata dengan sel tetangga berbentuk U dan mengelilingi hampir seluruh bagian sel penjaga dari ujung
distal. Sedangkan tipe stomata anomositik merupakan tipe stomata dengan komposisi sel penjaga dikelilingi
oleh sejumlah sel tetangga yang tidak berbeda dengan sel epidermis di sekitarnya dan bentuk maupun ukuran
sel tetanga tersebut sama dengan sel epidermis sekitarnya.

Selain itu, beberapa spesies juga memiliki lebih dari satu macam tipe stomata. Tipe stomata tersebut
terdapatpada genus Selaginella dengan tipe stomata anomositik dan siklositik, dan tipe stomata Pteris
multifida adalah polositik yang terdiri dari copolositik dan pseudopolositik. Setiap stomata memiliki bentuk
yang berbeda-beda, terdiri dari lonjong, agak lonjong, dan bulat. Bentuk stomata lonjong terdapat pada
Selaginella intermedia dan Phymatosorus sp. Bentuk stomata agak lonjong (ginjal) terdapat pada Asplenium
apogamum, Dryopteris sp., Asplenium normale, Nephrolepis bisserata, Nephrolepis davallioides, Asplenium
nidus, dan Pteris longipinnula. Stomata yang berbentuk bulat terdapat pada Cyathea sp., Dicranopteris
linearis, Cyclosorus arida, Goniophlebium percussom dan Goniophlebium manmiense. Ada juga stomata
yang berbentuk cekung, yaitu pada Coniogramme fraxinea.

Rata-rata ukuran stomata pada tumbuhan paku sekitar 41.96 - 110.79 μm. Ukuran stomata terbesar
terdapat pada S. intermedia sebesar 659.29 μm, sedangkan ukuran stomata terkecil terdapat pada D. linearis
yaitu 20.93 μm. Jumlah serta ukuran (panjang dan lebar) stomata berpengaruh terhadap aktivitas fotosintesis.
Jumlah stomata paling banyak terdapat pada D. linearis yaitu 362 buah. sedangkan jumlah stomata paling
sedikit terdapat pada S. intermedia yaitu 18 buah. Ukuran stomata dapat dipengaruhi oleh tipe daun
tumbuhan. Pada daun tanaman yang sejajar atau melengkung, daunnya cenderung sempit sehingga ukuran
stomatanya relatif lebih kecil. Sedangkan pada tumbuhan dengan helaian daun menjari atau menyirip, ukuran
stomatanya relatif lebih besar. Variasi ukuran stomata dipengaruhi oleh genetik, intensitas cahaya, suhu,
udara, tinggi rendahnya kadar polutan, pH tanah dan ketersediaan air serta penebalan sel penjaga terhadap
respon cahaya, CO2, dan konservasi air.

Indeks stomata tertinggi terdapat pada D. linearis yaitu sebesar 22.05 % yang mana sedikit lebih
tinggi dibandingkan dengan C. arida yang memiliki indeks stomata sebesar 21.07 %. Sedangkan indeks
stomata terendah terdapat pada C. fraxinea, yaitu 5.44 %. Indeks stomata dipengaruhi oleh faktor lingkungan
seperti ketersediaan air, intensitas cahaya, temperatur, dan konsentrasi CO2(Fauziah, 2022).

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, A. (2022). Identifikasi Stomata Pteridophyta di Kawasan Air Terjun Parangkikis Pagerwojo
Tulungagung Jawa Timur. Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 7(2), 34–45. https://doi.org/10.33474/e-
jbst.v7i2.466
JURNAL 2

Analisis Tipe Stomata Pada Daun Tumbuhan Menggunakan Metode Stomatal Printing

Stomta merupakan devirat epidermis yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dari dalam
jaringan ke atmosfer dan karbondioksida dari atmosfer ke dalam jaringan tumbuhan. Struktur stomata berupa
celah yang dikelilingi oleh sel penutup. Berdasarkan bentuk sel epidermisnya, stomata terdiri dari tipe
anomostik, anisositik, parasitik, diasitik, aktinositik, dan siklositik. Pengetahuan tentang tipe stomata dapat
digunakan untuk mengetahui hubngan kekerabatan spesies. Metode yang digunakan dalam identifikasi
stomata ialah stomata printing. Yaitu teknik pembuatan preparat stomata menggunakan cat kuku transparan
sebagai agen pencetak bagian epidermal daun.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tipe stomata pada beberapa family sari Spermatophyte.
Berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup, kelas dikotiledon mempunyai empat
tipe stomata, yaitu anomositik, anisositik, parasitik, dan diasitik. Tipe stomata anomosositik terdapat pada
beberapa famili, antara lain Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae, dan Malvaceae. Tipe stomata
anisositik sering dijumpai pada famili Cruciferaceae, Nicotiana, dan Solanaecae. Pada stomata tipe anisositik,
sel penutup dikelilingi oleh 3 – 4 buah sel tetangga yang ukurannya berbeda dan tidak beraturan. Sedangkan
tipe stomata parasitik umumnya terdapat pada famili Rubiaceae dan Magnoliaceae. Sedangkan ciri dari tipe
stomata parasitik adalah setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel tetangga. Terdapat juga tipe stomata
diasitik sebagian besar dijumpai pada famili Caryophyllaceae dan Acanthaceae.

Pada kelas monokotiledon juga terdapat beberapa macam tipe stomata, yaitu tipe Gramineae pada
family Poaceae. Hal ini karena panjang poros sel tetangga sejajar dengan poros stomata serta dikelilingi oleh
dua sel tetangga yang sejajar satu sama lain. Sedangkan pada family Brassicaceae, Amaranthaceae, dan
Lauraceae memiliki tipe stomata anomositik, yaitu sel penutup dikelilingi oleh beberapa sel yang bentuk dan
ukurannya sama dengan sel epidermis lainnya. Adapun pada melinjo (Gnetum gnemon) merupakan
Gymnospermae yang memiliki stomata bertipe diasitik. Tipe diasitik ditunjukkan dengan adanya setiap
stoma yang dikelilingi oleh dua sel tetangga. Selain pada melinjo, stomata diasitik juga terdapat pada family
Caryophyllaceae dan Acanthaceae.

Metode stomatal printing memiliki keunggulannya sendiri, yaitu mudah, cepat, dan murah. Selain itu
juga terdapat kekurangan dari metode stomatal printing, yaitu kesulitan memperoleh lapisan epidermis pada
daun yang tipis untuk pembuatan preparat. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dandicermati
dalam pembuatan preparat. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam pembuatan preparat
stomata. Faktor keberhasilan tersebut ialah pengetahuan tentang teknik yang dilakukan dan keahlian dalam
mempraktikkan teori metode stomatal printing (Fauziah & Izzah, 2019).

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, A., & Izzah, A. S. Z. (2019). Analisis Tipe Stomata Pada Daun Tumbuhan Menggunakan Metode
Stomatal Printing. Seminar Nasional Hayati, VII(September), 1–7.

Anda mungkin juga menyukai