Anda di halaman 1dari 2

Yth.

1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi


2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
NOMOR : PV.03.04/C/5222/2022

TENTANG
KEWASPADAAN KEJADIAN LUAR BIASA LEPTOSPIROSIS

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis akut disebabkan oleh bakteri genus Leptospira dengan
spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian dengan faktor penular utama yaitu
rodentia (tikus). Cara penularan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan urin hewan yang
terinfeksi bakteri Leptospira.
Di Indonesia, kasus leptospirosis cenderung meningkat setiap tahunnya, pada tahun 2020
sebanyak 1170 kasus dengan 106 kematian (CFR 9,06%). Tahun 2021 kasus leptospirosis sebanyak
736 kasus dengan 84 kematian (CFR 11,41 %). Dari periode Januari s/d September 2022 sementara
terlaporkan 1010 kasus dengan 95 kematian ( CFR 9,41%) di 7 (tujuh ) provinsi yang telah melaporkan
kasus Leptospirosis yaitu Banten 50 kasus dengan 12 kematian, DKI Jakarta 8 kasus dengan 0
kematian, Jawa Barat 11 kasus dengan 3 kematian, Jawa Tengah 389 kasus dengan 55 kematian, DIY
147 kasus dengan 11 meninggal, Jawa Timur 401 kasus dengan 14 meninggal dan Sulawesi Tenggara
4 kasus 0 kematian.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan di daerah yang berpotensi terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) Leptospirosis seperti daerah banjir, persawahan, pemukiman kumuh dan
daerah yang memiliki faktor risiko Iainnya. Sehubungan di Indonesia telah memasuki musim penghujan,
kami harapkan Saudara dan seluruh jajaran untuk melakukan kesiapsiagaan terhadap KLB
Leptospirosis dengan cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dengan melakukan surveilans pada manusia dan
kegiatan penemuan/deteksi dini kasus Leptospirosis di daerah yang mempunyai faktor risiko seperti
daerah banjir di pemukiman, area pertanian yang populasi tikusnya tinggi.
2. Melakukan promosi kesehatan melalui kegiatan penyuluhan dan penggerakkan masyarakat dalam
upaya pencegahan Leptospirosis sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam penanggulangan
Leptospirosis di wilayahnya. Upaya pencegahannya antara Iain:
a. Menghimbau masyarakat agar selalu melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
b. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar aman dari jangkauan tikus;
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
c. Menghimbau masyarakat untuk membersihkan dan memberantas tikus di sekitar rumah dan
tempat-tempat umum seperti pasar, terminal, tempat rekreasi dengan tetap melaksanakan
Protokol Kesehatan yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan setelah beraktivitas dan
menjaga jarak pada saat membersihkan lingkungan.
d. Memakai alas kaki (sepatu boot) pada saat berkativitas di tempat berair, tanah, lumpur atau
genangan air yang kemungkinan tercemar kencing tikus.
e. Pengelolaan limbah rumah tangga yang benar dengan menyediakan dan menutup rapat tempat
sampah.
3. Meningkatkan kemampuan petugas dalam mendiagnosa, tatalaksana kasus Leptospirosis sesuai
dengan pedoman dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan baik Puskesmas maupun Rumah Sakit di
wilayah.
4. Melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah serta instansi terkait lainnya dalam pencegahan
dan pengendalian Leptospirosis.
5. Melaporkan setiap kasus Leptospirosis ke aplikasi eZoonosis atau mengirimkan laporan manual
sesuai format yang sudah ada ke Kementerian Kesehatan, Cq. Tim Kerja Zoonosis dan Penyakit
Akibat Hewan Berbisa dan tanaman Beracun, Direktorat P2PM dengan email
subditzoonosis@yahoo.com atau laporanzoonosis@gmail.com.
Demikian surat edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 31 Oktober 2022
Direktur Jenderal P2P,

Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS

Tembusan:
1. Menteri Kesehatan
2. Gubernur /SETDA se-Indonesia
3. Sekretaris Jenderal Kemenkes
4. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai