Anda di halaman 1dari 2

dalam kasus diatas dapat ditemukan sebuah kasus terkait dugaan sertifikat tnah

dobel

*(tan tanky)tergugat menyebut tanah milik


Sukawi(penggugat) bukan di lokasi tersebut, namun di sebelah selatan jalan. Sesuai
yang diarahkan BPN
berdasarkan melainkan di sebelah selatan jalan sehingga menurut kami BPN sudah
tunjukkan ukuran
sebenarnya dan letaknya tidak di sini.
* Ia menjelaskan kliennya membeli tanah itu dari developer perumahan tahun 2017.
Dalam
dokumen disebutkan luas tanah milik kliennya yaitu 675 m2 dan saat ini sudah mulai
ada
pembangunan. "Ini mau dibangun rumah huni," ujarnya. Sementara itu, Sukawi
menjelaskan
dirinya sudah sejak tahun 1990-an memiliki 34 kapling tanah di sana. Saat itu, kata
Sukawi,
belum ada perumahan mewah di lokasi itu. Tiga bidang tanah sempat mengalami dobel
sertifikat
dengan indikasi tanah tumpang tindih. Proses hukum dilakukan dan Sukawi menang

*Di lokasi keempat ini,


lanjut Sukawi, pihaknya terkejut karena tanah yang menurutnya sudah disertifikat
miliknya
malah terdapat bangunan. Langkah hukum kembali dia tempuh. Dalam kesempatan itu,
Sukawi
mengaku kecewa dengan pernyataan BPN dalam sidang yang mengatakan kalau lahan yang
jadi
masalah saat ini bukan tanah tumpuk dan lahan miliknya bukan di lokasi tersebut.
Padahal,
lanjutnya, pengukuran hingga sertifikat keluar merupakan kerja BPN sendiri

*Saat ditanya apakah ada indikasi mafia tanah dalam perkara tersebut, Sukawi
mengatakan
dirinya belum bisa menuduhkan itu karena belum ada fakta valid yang bisa diungkap.
"Kalau
saya tidak akan tuduh gitu (mafia tanah) karena belum punya fakta valid. Melihat
(sertifikat)
yang lama kok malah dianggap tidak ada bukti ukur. Kan yang membuat mereka (BPN),
yang
ukur mereka, yang simpan mereka," tandasnya.

Bagaimanakah sengketa pertanahan antara Sukawi dengan Tan Yangky Tanuputra dapat
terjadi?
Bagaimana prosedur administrasi dalam permohonan hak atas tanah?

*Sengketa tanah diatas terjadi dikarenakan sukawi berpendapt


bahwa tanah tersebut sudah disertifikat atas namanya,atas dasar dirinya sudah sejak
tahun 1990-an
memiliki 34 kapling tanah di sana. Saat itu, kata Sukawi, belum ada perumahan mewah
di lokasi itu.
Tiga bidang tanah sempat mengalami dobel sertifikat dengan indikasi tanah tumpang
tindih. Proses hukum
dilakukan dan Sukawi menang.
Sedangkan tan tanky sendiri berpendapat bahwa tanah milik sukawi bukan dilahan
tersebut namun berada
diselatan jalan sesuai arahan BPN, berdasarkan data obyek penggugat milik Pak Haji
Sukawi dengan
SHM nomor 712.
Sehingga terjadilah sengketa tanah diantara sukawi dan tan tanky. Tetapi pada
kenyataanya tanah tsb
memang bukan bagian dari hak milik sukawi tetapi hak milik tanah tsb sah milik tan
tanky dikarenakan
sertifikat yang diberikan oleh sukawi tidak dianggap sebagai tolak ukur oleh BPN.
* Prosedur administrasi permohonan hak atas tanah :
a.Pendaftaran tanah untuk pertama kali.
b.Pemeliharaan pendaftaran tanah.
c.Pembuatan peta dasar pendaftaran.
d.Penetapan batas bidang-bidang tanah.
e.Pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanah dan pembuatan peta pendaftaran.
f.Pembuatan daftar tanah.
g.Pembuatan surat ukur.
h.Pembuktian hak baru.

Anda mungkin juga menyukai