Anda di halaman 1dari 1

1.

sengketa tanah antara sukawi dengan tan yangky tanuputra dapat terjadi karena adanya
kasus dobel sertifikat atas tanah, Dalam sidang lapangan itu pihak tergugat menyebut tanah
milik Sukawi bukan di lokasi tersebut, namun di sebelah selatan jalan. Sesuai yang
diarahkan BPN berdasarkan data obyek penggugat milik Pak Haji Sukawi dengan SHM
nomor 712 tidak di sini, melainkan di sebelah selatan jalan sehingga menurut kami
BPN sudah tunjuk kan ukuran sebenarnya dan letaknya tidak di sini, pihak tan yangky
tanuputri mengaku membeli tanah itu dari developer perumahan tahun 2017. Dalam
dokumen disebutkan luas tanah milik kliennya yaitu 675 m2 dan saat ini sudah mulai
ada pembangunan. "Ini mau dibangun rumah huni," ujarnya. Sementara itu, Sukawi
menjelaskan dirinya sudah sejak tahun 1990 -an memiliki 34 kavling tanah di sana.
Saat itu, kata Sukawi,belum ada perumahan mewah di lokasi itu.

2. proses yang terjadi di kasus ini agak janggal dimana diawal menyatakan bahwa pihak pak
sukawi sudah menang atas hak tanah yang mengalami dobel sertifikat dan pihak BPN
menyatakan bahwa tanah adalah tanah tumpuk, dan kemudian pihak sukawi melakukan
laporan karena terjadi pembangunan di wilayah tanah yang sudah menjadi miliknya dan
sudah bersertifikasi milikinya,dan kesempatan itu pihak BPN menyatakan bahwa tanah
tersebut bukan tanah tumpuk dan juga lahan milik sukawi bukan lah dilokasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai