Anda di halaman 1dari 1

Nama: Selvia Anisara

Nim : 044988936

Jurusan : ilmu Hukum

1. Kasus sengketa pertanahan yang dialami Sukawi dan Tan Yangki Tanuputra terjadi karena adanya
sertifikat ganda (double) yang terjadi pada suatu bidang tanah yang sama dan diindikasi terjadinya
tumpang tindih. Pak Sukawi mengkritik hasil pengukuran yang dilakukan oleh pihak BPN atas sertifikat
yang dia pegang dengan sikap dari anggota BPN yang menganulir pengukurannya sendiri dengan
menerbitkan dua sertifikat berbeda dari satu bidang tanah. Pak Sukawi tidak mau menuduh adanya
indikasi mafia tanah dikarenakan dia masih belum menemukan bukti yang valid atas tuduhan tersebut.

2. Prosedur administrasi dalam permohonan atas tanah berdasarkan Permendagri Nomor 5 Tahun 1973
secara garis besar mengikuti tahap-tahap berikut:

-Pemohon mengajukan permohonan tertulis kepada pejabat yang berwenang memberikan hak yang
dimohon. Formulir surat permohonan sudah disediakan oleh kantor pertanahan kabupaten/kotamadya.

-Kantor pertanahan memeriksa dan meminta dipersiapkan surat-surat yang diperlukan.

-Berkas permohonan yang lengkap akan dikirim kepada gubernur kepala daerah setempat melalui
kantor BPN provinsi.

-Jika wewenang pemberian hak ada di tangan gubernur, kantor BPN provinsi atas nama gubernur
mengeluarkan surat putusan pemberian hak (SKPH). Jika wewenang di tangan menteri dalam negeri,
surat permohonan yang lengkap beserta pertimbangan setuju atau tidak setuju dikirim kepada menteri
negara agraria/kepala BPN kemudian mengeluarkan SKPH.

-SKPH diserahkan kepada pemohon.

-Pemohon memenuhi semua persyaratan yang dicantumkan dalam SKPH.

- Hak atas tanah lalu didaftarkan pada kantor pertanahan setempat.

-Kepala kantor pertanahan mengeluarkan sertifikat hak atas tanah dan menyerahkan kepada pemegang
hak.

Sumber BMP ADPU4335 Modul Administrasi Pertanahan

Anda mungkin juga menyukai