Anda di halaman 1dari 2

Pengetian 4R

1. Recycle (Mendaur Ulang)


Yaitu mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai (sampah organik dan anorganik)
menjadi barang baru yang bisa dipakai kembali, contohnya lakukan pengolahan
sampah organik menjadi kompos, dan olah sampah anorganik menjadi barang yg
bermanfaat, seperti tas dari kain bekas atau hiasan dinding dari kulit pisang dan masih
banyak lagi.
2. Reuse (Memakai kembali)
Yaitu memakai kembali barang-barang yang masih bisa dipakai. jadi jangan pakai
barang yg disposable (sekali pakai, buang), contohnya pakai kaleng kaleng kecil
untuk dijadikan tempat pensil, memakai kembali buku bekas kakak kelas jadi kita tak
perlu membeli buku lagi, hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang
sebelum menjadi sampah. tentu dengan hal ini kita akan lebih hemat, kita kan jadi
bisa nabung kalau kita bisa berhemat.
3. Reduce (mengurangi)
Yaitu mengurangi penggunaan barang barang yg dapat menghasilkan terlalu banyak
energi dan sampah, apalagi sampah yang susah diurai, seperti sampah plastik, itu
sangat susah diurai secara alamiah, butuh waktu yg lama untuk mengurainya. jadi
jangan terlalu banyak membeli barang yg banyak kemasannya. gunakan kemasan yg
ramah lingkungan, seperti selalu membawa tas belanja saat ingin belanja, jadi kan gak
usah menggunakan pelastik lagi untuk mengantongi belanjaan itu, kurangi
penggunaan shampoo sachet karena itu termasuk barang yang sekali pakai, gunakan
produk yg dapat diisi ulang seperti spidol, pulpen, dsb. lalu kurangi pemakaian energi
listrik dengan mematikan lampu saat siang hari. dengan begitu tentu kita akan lebih
hemat, dan lebih mengurangi jumlah sampah setiap harinya.
4. Repair (Memperbaiki)
Yaitu usaha perbaikan demi lingkungan, contohnya memperbaiki barang-barang yg
rusak seperti baju yg robek bisa dijahit kembali sehingga bisa dipakai lagi tanpa harus
membeli baju yang baru, bahkan dalam lingkungan juga ada seperti reboisasi atau
penanaman hutan kembali, hal ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar.

Pemahaman Diri

A. Jendela Johari
Jendela Johari adalah sebuah teknik yang diciptakan pada tahun 1955 oleh dua orang
psikolog Amerika, Joseph Luft (1916–2014) dan Harrington Ingham (1914–1995),
yang digunakan untuk membantu orang lebih memahami hubungan dengan diri dan
orang lain yang lebih baik. Teknik ini digunakan umumnya pada kelompok self-help
dan bagi perusahaan sebagai sebuah latihan heuristik .
Saat melakukan latihan, peserta akan diberikan sebuah daftar 55 kata sifat dan diminta
memilih lima atau enam yang mereka rasa menggambarkan kepribadian mereka
sendiri. Pasangan dari peserta kemudian juga diberikan daftar yang sama, dan
memilih lima atau enam kata sifat yang menggambarkan diri mereka. kata sifat ini
kemudian dipetakan dalam sebuah jaringan.
Filsuf Charles Handy menyebut konsep Johari sebagai Rumah dengan empat kamar.
Kamar 1 adalah diri kita sendiri yang kita lihat dan yang lain lihat. Kamar 2 adalah
aspek yang orang lain lihat tetapi kita tidak sadari. Kamar 4 adalah kamar yang paling
misterius secara sadar atau tidak dari kita dilihat oleh orang lain ataupun kita sendiri.
Kamar 3 adalah ruang pribadi kita, yang kita ketahui tetapi kita jaga dari orang lain.
Diri terbuka atau Arena: Kata sifat yang dipilih oleh kedua peserta dan pasangannya
ditempatkan pada kuadran Diri terbuka atau Arena. Kuadran ini mempersembahkan
hal-hal yang sama-sama diketahui oleh individu maupun orang lain
Diri tersembunyi atau Façade Kata sifat dipilih hanya oleh peserta, tetapi tidak dari
pasangannya, ditempatkan pada kuadran Diri tersembunyi atau Façade, meunjukkan
banyak hal yang diketahui oleh seseorang tetapi tidak diceritakannya untuk berbagai
alasan.
Diri buta : Kata sifat yang tidak dipilih oleh peserta tetapi tetapi oleh pasangan
mereka ditempatkan pada kuadran Blind spot. Hal ini mewakili informasi yang
seseorang tidak sadari, namun yang lain mengetahuinya, dan mereka dapat
memutuskan apakah dan bagaima menginformasikan seseorang tentang "titik buta".
diharapkan pada kuadran ini mereka dapat memperluas "diri terbuka" yang
notabenenya adalah untuk meningkatkan kesadaran diri.
Diri tak dikenal: Kata sifat yang tidak dipilih oleh peserta maupun pasangannya
berada pada kuadran Unknown, menunjukkan perilaku peserta atau motif yang tidak
diakui oleh siapa pun yang berpartisipasi. Ini mungkin karena mereka tidak berlaku
atau karena ada ketidaktahuan kolektif dari keberadaan sifat-sifat ini.

B. Apek yang harus dipahami individu :


1. Sifat-sifat diri, karakter, watak atau kepribadian
2. Bakat/ potensi/ kemampuan diri baik umum maupun khusus
3. Minat/ inters terhadap cita-cita masa depan
4. Sikap terhadap karir

Selain itu masih banyak hal lain yang bisa memberikan gambaran siapa sebetulnya
diri kita ini, misalnya :
1. Apa kelebihan dan kemewahan yang kita miliki
2. Apa yang kita senangi dan tidak disenangi
3. Apa yang menjadi kebutuhan pokok kita
4. Bagaimana harapan-harapan dimasa depan
5. Apa yang paling penting dalam hidup
6. Cara hidup apa atau macam hidup yang bagaimana yang kita inginkan.

Anda mungkin juga menyukai