Tasikmalaya - Sopir truk yang mengalami kecelakaan hingga menewaskan
seorang pesepeda di Simpang Empat Rancabango Jalan Letnan Harun Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya, ditetapkan sebagai tersangka. Sopir bernama Asep Saepudin (32) warga Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya itu kini ditahan di Mapolres Tasikmalaya Kota. "Ya betul sudah jadi tersangka. Kemarin sudah gelar perkara," kata Kasat Lantas Polres Tasikmalaya Kota AKP Anaga Budiharso, Kamis (4/8/2022). Anaga mengatakan kecelakaan diduga akibat rem blong karena sistem pengereman truk mengalami panas berlebih. "Kalau diawal itu rem blong karena kepanasan. Karena setelah terjadi tabrakan, itu rem berfungsi kembali. Jadi mungkin ada sistem di mekanisme remnya yang pada saat terjadi kecelakaan kurang baik. Jadi saat kecelakaan rem jadi blong," kata Anaga. Dia menambahkan kondisi truk bernopol Z 8456 LF lansiran tahun 1996 itu dinilai laik jalan. "Truknya sendiri laik jalan walau pun sudah tua, tahun 1996," kata Anaga. Sopir ditetapkan tersangka dengan pasal 277 ayat 4 Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Nomor 22 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. Kepala UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kota Tasikmalaya Rahmat mengatakan pihaknya menemukan kebocoran dari sistem pengereman truk. "Tim penguji sudah melakukan pemeriksaan. Hasilnya sudah ada. Berdasarkan rekan-rekan penguji, truk itu ada kebocoran dari fungsi rem. Akibatnya bisa gagal pengereman bukan rem blong," kata Rahmat. Gagal pengereman menurut dia berbeda dengan rem blong. Gagal pengereman membuat fungsi rem pada kendaraan kurang maksimal atau rem bekerja kadang- kadang. "Menurut prediksi rekan penguji itu karena gagal pengereman atau pengereman tak maksimal. Karena di lokasi ada jejak hasil pengereman ban truk," kata Rahmat. Rahmat menjelaskan truk berwarna biru itu terakhir menjalani uji kelaikan atau KIR tanggal 16 Juni 2022. "KIR nya masih panjang ya, berlaku sampai Desember. Jadi truk taat aturan sesuai prosedur malahan ada buktinya juga di kami mulai pendaftaran, diuji dan bukti rem bertungsi saat diuji ada," kata Rahmat. Kecelakaan maut itu sendiri terjadi pada, Selasa (2/8/2022) siang. Seorang goweser alias pengendara sepeda meninggal dunia dan dua pengendara sepeda motor luka-luka setelah tertabrak oleh truk dari arah belakang. Kecelakaan yang terjadi menjelang tengah hari itu berawal saat lampu stopan dari arah Jalan Letnan Harun menyala merah. Di bagian kiri jalan berjejer sepeda motor Aerox Nopol Z 4206 II yang dikendarai Enjang (48) warga Kelurahan Cibeuti Kawalu, di depannya ada sepeda motor Scoopy Nopol Z 6548 IH yang dikendarai oleh Ridwan (26) warga Kecamatan Kawalu. Sementara di paling kiri ada sepeda yang dikendarai oleh Chandra (62) warga Jalan Paseh Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Petaka terjadi ketika dari arah belakang datang truk Fuso Z 8456 LF yang dikendarai oleh Asep Saepudin (32) warga Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya. Truk berkelir biru itu kehilangan kendali, truk terus melaju sehingga melibas tiga pengendara yang sedang berhenti di lampu merah. Dua pengendara sepeda motor berhasil melompat menyelamatkan diri. Sementara Chandra tak sempat menghindar, dia dan sepedanya terseret truk yang menyeruduk dari arah belakang. Chandra meninggal dunia seketika.