Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

LAYANAN KONSELING DI TENGAH PANDEMI TERHADAP WARGA


YANG TERKENA DAMPAK COVID-19
Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
(KKN-DR Sisdamas)
Masa Wabah Covid 19

Oleh :
Lutfil Baroroh
NIM. 1174010090

Dosen Pembimbing Lapangan :


Drs. Asep Herdi, M.Ag
197011082005011003

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat


Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
2020
PENGANTAR
Seiring dengan hadirnya wabah Covid-19 berbagai rencana KKN yang
semula direncanakan verjalan normal, dengan berbagai variasi KKN ternyata
menjadi berubah total. Semula LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah
menyiapkan berbagai model KKN, ada KKN Dalam Negeri, yang terjadi dari:
KKN Reguler Sisdamas, KKN Terpadu, KKN Tematik, KKN Respontif dan KKN
Kolaboratif Nusantara. Demikian juga KKN Luar Negeri Tipe A: KKN Mahasiswa
Asing di Negaranya: Tipe B: KKN Mahasiswa Indonesia bersama mahasiswa asing
di LN: Tipe C: KKN Mahasiswa Indonesia bersama NGO: dan Tipe D: KKN
Kolaboratif Luar Negeri : yang di koordinir oleg kemenag RI.
Namun dengan hadirnya Covi-19 dengan merujuk kepada surat Edaran
Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 657/03/2020 tentang perubahan atas
surat Edaran Direktur Jendral Islam Nomor 657/03/2020 tentang upaya pencegahan
penyebaran Covid-19 (Corona) di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
tanggal 26 Maret 2020.
Demikian juga Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor
731/dj.i/Dt.I.III/TL.00/04/2020 tentang Tindak Lanjut Edaran Dirjen Diktis No.
697/03/2020 di Bidang Litapdimas. Serta Surat Edaran Rektor Nomor
B-352/Un.05/II.4/HM. 01/03/2020 tanggal 15 Maret 2020 tentang Kebijakan
Akademik dan Non Akademik UIN Sunan Gunung Djati, dan Surat Edaran Rektor
No. 384/Un.05/II.4/HM.01/03/2020 tanggal 30 Maret tentang Kewajiban dosen
bekerja dari rumah (work from home) selama masa covid 19. Maka hasil Rapim
Terbatas UIN SGD Bandung, Tanggal: 7 April 2020, 8 Mei 2020 dan 12 Mei 2020,
memutuskan untuk penyelenggaraan KKN tahun 2020 ini dengan model KKN DR.
Model KKN-DR Sisdamas adalah KKN yang diselenggarakan dalam
semangat kampus merdeka, diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat melalui
refleksi dan perencanaan serta pelaksanaan program sesuai kompetensi Peserta
KKN serta dengan memanfaatkan berbagai media sosial.
Tujuan dari KKN-DR yaitu ahasiswa turut serta memberi konstribusi bagi
masyarakat sekitar sesuai dengan kondisinya serta disesuaikan dengan kompetensi
mahasiswa yang bersangkutan dalam turut andil pada penanggulangan masa/pasca
Covid-19, sehingga keberadaannya dirasakan oleh masyarakat.
PENDAHULUAN
Sesuai dengan surat Dirjen Diktis No B-713/DJ.I/Dt/I.III/ TL.00/04/2020
bahwa KKN DR (Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah) adalah KKN yang merdeka.
Diwujudkan dengan cara melakukan penguatan atas kesadaran dan kepedulian
terhadap wabah covid-19 relasi agama dan kesehatan (sains) dengan tepat,
moderisasi beragama dan pendidikan serta dakwah jkeberagamaan islam dengan
memanfaatkan media sosial.
A. Latar Belakang
1. Kondisi Geografis Kampung
Kampung Balandongan Desa pagersari kecamatan pagerageung
Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 02 RT 01 RW dengan jumlah KK 139
dan 401 jiwa RT 01 berjumlah 65 KK, dan RT 02 berjumlah 74. Wilayah
kampung Balandongan berbatasan dengan:
Utara :Pagerageung
Timur :Cimanglid
Barat :Balananjer
Selatan:Balananjer
2. Sumber Perekoniman
Sumber perekonomian yang ada di kampung Balandongan yaitu
hasil pertanian seperti panen padi, selain itu sumber perekonian yang ada di
kampung balandonangan yaitu gula aren asli produksi warga masyarakat
kampung Balandongan.
3. Keagamaan di Masyarakat
Warga masyarakat kampung Balandongan Beragama Islam, terdapat
satu pondok Pesantren Itihadul Ummah, setiap seminggu sekali selalu
diadakan pengajian yang dilaksanakan pada hari jumat, dan untuk kegiatan
keagamaan anak-anak yaitu Sekolah Diniyah setiap hari kecuali hari jumat
libur.
4. Kodisi Lingkungan
Lingkungan di kampung Balandongan sangat indah dan sejuk
dengan hamparan sawahyang masih sawah yang masih asri, jauh dari polusi
udara. Lingkungan bersih dari sampah dan warga masyarakat kampung
balandongan disiplin dalam lingkungan kebersihan.
5. Kesehatan di Masyarakat
Warga masyarakat kampung Balandongan sangat memperhatikan
kesehatan, dari segi makanan, dan pola hidup sehat. Sehingga di kampung
Balandongan tingkat kesehatan kesehatan di masyarakatnya sangat baik,
walaupun ada beberapa warga yang terkena penyakit, namun mereka tetap
semangat untuk berobat demi kesehatan jasmaninya.
6. Kondisi Sosial Masyarakat
Warga masyarakat kampung Balandongan mempunyai solidaritas
yang tinggi terutama dalam hal gotong royong, serta interaksi antar warga
yang baik dan bersatu untuk mewujudkan kesejahteraan warga masayarakat
terkhusus dikampung Balandongan.
KEGIATAN SIKLUS SATU
(REFLEKSI SOSIAL)
Refleksi sosial (social Reflection) suatu proses interaksi yang dilakukan
oleh kelompok masyarakat untuk mencoba tentang konsep dan identitas diri
kelompok masyarakat tersebut dengan ekspektasi teridentifikasi kebutuhan
masalah, potensi dan atau asset kelompok masyarakat.
TEMPLETE PENDATAAN WARGA
REKAPITULASI PENDATAAN WARGA
Kampung :Balandongan
RT/RW :01/01
Desa :Pageursari
Kecamatan :Pageurageung
Kabupaten :Tasikmalaya
Provinsi :Jawa Barat
Tabel 1.1
Rekapitulasi Data Masyarakat Kp.Balandongan RT.001/RW.001 Desa
Pagersari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya
No Nama Alam Usi (L/ Agam Status Pekerjaa Pendafata
at a P) a Keluarg n n Per-
a bulan
1 H Asep No.3 52 L Islam Kepala PNS Rp
Keluarga 5.000.000

2 Sofwan No.7 38 L Islam Kepala wiraswas Rp


Keluarga ta 2.500.000

3 Irvan No.1 32 L Islam Kepala Wiraswa Rp


Keluarga sta 3.000.000

4 Anang S No.11 38 L Islam Kepala buruh Rp


Keluarga 2.000.000

5 Udin No.8 62 L Islam Kepala buruh Rp


Keluarga 1.800.000
6 Momon No.19 60 L Islam Kepala buruh Rp
Keluarga 2.000.000

7 A Rojak No.14 54 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 3.500.000

8 M No.2 45 L Islam Kepala pedagang Rp


Kukuh Keluarga 4.000.000

9 H Aud No.1 61 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 6.000.000

10 Oto Sain No.13 60 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 2.500.000

11 Istanto No.18 58 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 3.000.000

12 Didin No.16 47 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 2.500.000

13 Enjang No.6 55 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 2.500.000

14 Maman No.20 52 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 3.000.000

15 Iwan No.10 34 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 2.500.000

16 Sata No.5 48 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 3.000.000

17 Asep No.12 36 L Islam Kepala wiraswas Rp


Keluarga ta 3.000.000

18 A Halim No.17 47 L Islam Kepala wiraswas Rp


Keluarga ta 2.500.000

19 Ganjar No.15 32 L Islam Kepala pedagang Rp


Keluarga 3.000.000
20 Pendi S No.18 35 L Islam Kepala pedagang Rp
Keluarga 2.500.000

Proses Pada Tahapan Refleksi Sosial


Kebutuhan / Volume Frekuensi Satuan Lokasi
Masalah Potensi RT (Banyak) (Waktu)
1 Pengangguran 5 - - NO.01
2 Pensiun 3 - orang NO.01
3 Perdagangan 10 1 orang NO.01
4 PHK 3 1 orang NO.01
5 Tingkat keamanan 2 - orang NO.01
kampung
Balandongan masih
kurang
6 Pendidikan 10 20 orang NO.01
(kurangnya pengajar)
7 Penurunan 3 1 orang NO.01
Pendapatan

Lampiran

Gambar 1.1

Tahap awal bersama Kepala Dusun

Kampung Balandongan (Pak Mumud)


Gambar 1.2 Gambar 1.3

Refleksi Sosial Refleksi Sosial


KEGIATAN SIKLUS DUA
(TAHAPAN DAN PERENCANAAN PROGRAM)

No Rencana Vo F Lokasi Satua Harga Jumlah Ket


Kegiata l r n
n e
k
u
n
si
1 Bimbing 15 1 RT/RW paket - - -
an 5 01/01
belajar
saat
pandemi
Covid 19

2 Penyuluh 1 1 RT/RW paket - - -


an uni 01/01
masalah t
stunting
di
posyandu
3 Maghrib 20 1 RT/RW orang - -
mengaji 5 01/01
4 Hidropon 10 2 RT/RW paket 75.000 150.000 Akses
ik 01/01 Dana RT
5 Penyuluh 10 2 RT/RW KK - - -
an 01/01
kepada
masyarak
at yang
terkena
dampak
Covid-19
seperti
dampak
psikis
6 Perlomba 1 1 RT/RW paket 100.000 100.000 Akses
an 17 01/01 Dana RT
agustus

7 Kerja 3 1 RT/RW paket - - -


bakti 01/01

Siklus II Tahapan Perencanaan


Setelah melakukan kegiatan refleksi sosial diperoleh berbagai permasalahan
dimasyarakat sehingga dapat dirumuskan perncanaan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan di masyarakat kampung Balandongan RT/RW 01/01
Desa Pagersari Kecamatan Pagerageng Kabupaten Tasikmalaya, diantaranya
seperti (1) Bimbingan belajar saat pandemi Covid-19 sebagai upaya dalam
meningkatkan belajar di rumah untuk siswa SD. (2) Penyuluhan masalah stunting
di posyandu sebagai upaya untuk mencegah masalah pertumbuhan pada balita
sehingg anak mampu berkembang secara optimal, dengan penyuluhan ini ditujukan
kepada inu yang mempunyai balita supaya mereka tetap memperhatikan
perkembangan dan pertumbuhan balita, juga tetap menjaga kebersihan dan pola
makan pada balita. (3) maghrib mengaji sebagai upaya untuk memakmurkan
mesjid dengan kegiatan ibadah, untuk meningkatkan kerjasama antara orang tua
dan pemerintah melalui pembinaan karakter anak-anak, juga menimalisir pengaruh
negatif dari media teknologi infomasi. (4) Hidroponik sebagai upaya untuk
menambah penghasilan warga masayarakat kampung Balandongan yang terkena
PHK dan penurunan pendapatan agar tetap di rumah saja dan tetap menjalankan
aktivitasnya dengan produktif bahkan bisa menjadi sebagai peganti penghasilan di
keluarga. (5) Penyuluhan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19
seperti dampak psikis sebagai upaya untuk membantu menyelesaikan
permasalahannya seperti rasa cemas, gelisah dan takut dengan adanya pandemi
Covid-19 maka dengan perencanaan prorgram ini setidaknya bisa membantu warga
masyarakat yang terekena dampak psikis dengan melakukan penyuluhan ke
beberapa warga masayarakat kampung Balandongan untuk berfikir positif.
(6)Pemberian peralatan untuk menunjang proses pembelajaran anak-anak Diniyah
Takmiliyah. (7) Kerja bakti ini dilakukan seminggu sekali setiap hari jumat atau
yang disebut dengan jumsih jumat bersih. Maka dengan adanya perencanaan
berbagai program diatas bisa membantu warga masyarakat yang mempunyai
permasalahan saat pandemi.
Lampiran

Gambar 1.1

Tahap Perencanaan Gambar 1.2

Tahap Perencanaan
KEGIATAN SIKLUS TIGA
(PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN)
Tahap Pelaksanaan dan Evaluasi Program
A. Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program KKN DR ini dapat dilaksanakan setelah proses atau
tahapan refleksi sosial dan tahap perencanaan berhasil dilaksanakan karena pada
tahapan ini seluruh kegiatan program yang telah direncanakan dari hasil
pengamatan permasalahan di masyarakat akan dijalankan, untuk dapat mengetahui
apakah program ini berjalan tidaknya, maka dalam program ini pun disertakan hasil
evaluasinya sebagai gambaran keberhasilan dalam tahapan pelaksanaan KKN DR
di kampung Balandongan Desa Pagersari Kecamatan Pagerageung Kabupaten
Tasikmalaya
1. Bimbingan Belajar Saat Pandemi
Bimbingan belajar saat pandemi di Kampung Balandongan terlaksana
dengan baik, bimbingan belajar dilalaksanakan oleh sisws siswi setara SD, karena
banyak siswa-siswi di kampung balandongan ini yang kurang memperhatikan
proses pembelajaran daring saat ini, yang disebabkan karena orangtua siswa yang
sibuk dengan pekerjaannya, dengan ini saya mengadakan bimbingan belajar yang
bertempat di rumah pak mumud, respon dari warga balandongan sangat antusias
dengan adanya proses bimbingan belajar saat pandemi.
2. Penyuluhan masalah stunting di posyandu
Penyuluhan masalah stunting cukup baik, dalam kegiatan ini masayarakat
sangat antusias mengikuti penyuluhan ini terutama ibu ibu yang mempunyai balita
dan ibu hamil. Penyuluhan ini dilakukan bersamaan dengan pembagian makanan
bergizi dari tim kesehatan Desa Pagersari beserta ibu-ibu kader yang ada di
kampung Balandongan, makanan bergizi ini diberikan kepada balita dan ibu hamil
sebagai upaya untuk mencegah terjadinya masalah stunting di masyarakat terutama
di kampung balandongan. Dengan ini dapat saya simpulakan bahwa program
penyuluhan berjalan cukup baik, dan bekerja sama dengan ibu-ibu kader yang ada
di kampung Balandongan.
3. Maghrib Mengaji
Dengan adanya maghrib mengaji masyarakat kampung Balandongan
memberikan respon yang sangat baik, karena sebelumnya di kampung
Balandongan kegiatan maghrib mengaji ini dilakukan di tiap-tipa rumah masing-
masing, akan tetapi saya mengadakan program maghrib mengaji ini dilakukan di
satu tempat seperti di mesjid ataupun madrasah. Semua anak-anak mengaji ke
mesjid atau ke madrasah sebagai upaya untuk menciptakan nilai religius pada anak
dan menumbuhkan nilai sosialnya di masyarakat, anak-anak bisa saling mengenal
sesama temannya. Dengan ini dapat saya simpulkan bahwa program ini berjalan
dengan sangat baik, dan bahkan warga masyarakat kampung Balandongan berharap
kegitan maghrib mengaji ini dilaksanakan secara berlanjut.
4. Hidroponik
Penyuluhan hidroponik ini berjalan cukup baik, ada beberapa kendala
dalam penyuluhan hidroponik ini, diantaranya kurang antusias dari ibu-ibu bapak-
bapak warga kampung Balandongan, mereka menganggap bahwa tanaman
hidroponik ini sulit untuk dikerjakan, terutama dalam mencari vitamin
tumbuhannya, harus pesen di olshop karena di daerah sekotaran kampung
Balandongan vitamin tumbuhan tersebut sulit untuk didapat. Tanaman hidroponik
ini berupa tumbuhan paksoy dan tumbuhan kangkung, dalam waktu sebulan
tumbuhan tersebut bisa dipanen. Proses tanaman hidroponik ini memerlukan kaen
planel, botol bekas, kap, vitamin tumbuhan. karena sebagian masyarakat kurang
antusias maka penyulihan hidroponik ini disampaikan pada anak-anak akarang
taruna kampung Balandongan, anak-anak karang taruna mempunyai rasa
keingintahuan yang sangat tinggi dan banyak pertanyaan-pertanyaan seputar
hidroponik, dan mereka ingin melakukannya di rumah masing-masing. Maka dari
itu dapat saya simpulkan program penyuluhan hidroponik ini berjalan dengan baik
ketika disampaikan di anak-anak karang taruna kampung Balandongan.
5. Penyuluhan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19
seperti dampak psikis
Penyuluhan ini berjalan dengan baik, penyuluhan ini dilakukan kerumah
warga yang terkena dampak dari adanya wabah covid-19 ini, seperti warga
masayarakat yang merasa dirinya cemas, gelisah dengan adanya wabah covid-19.
Pandemi Covid-19 yang sedang mengancam dunia memang dapat menimbulkan
rasa takut dan kecemasan di antara kita semua, terutama warga masyarakat
kampung Balandongan. Namun, rasa takut dan cemas berlebih dapat memicu
kepanikan yang justru membuat keadaan semakin memburuk.Untuk itu, sebagai
masyarakat yang cerdas kita harus membantu pemerintah untuk meredam
kepanikan yang melanda masyarakat, tentu saja sebagian orang yang merasa
cemas, mengeluh juga gelisah dengan adanya pandemi Covid-19 ini kita sebagai
mahasiswa Bimbingan Konseling Islam bisa memberikan layanan konseling sesuai
denngan protokol kesehatan, karena saat ini masih dalam era new normal maka
layanan konseling ini dapat dilakukan secara lansung sesuai dengan aturan protokol
kesehatan. Proses Konseling ini dengan mendatangi rumah warga yang terkan
dampak psikologisnya, rencana awal penyuluhan ini akan diselanggarakan di satu
tempat namun tidak memungkinkan masalahnya warga kampung Balandongan
sibuk dengan pekerjaannya ada yang berdagang dan panen di sawah, maka dari itu
penyuluhan ini dilakukan dari rumah ke rumah.
Dan ada beberapa klien yang melakukan konseling secara vitual atau bisa
disebut dengan Layanan Advokasi Konseling kepada warga masyarakat untuk
berbagi cerita saat pandemi Covid-19 hal ini bisa dilakukan melalui media sosial
seperti di Whatsapp, Facebook, Instagram, Line dll. Dalam media sosial tersebut
kita bisa berbagi cerita saat pandemi Covid-19 dengan melakukan konseling online
maka disini kita sebagai calon konselor siap menjadi tempat untuk berbagi.
Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam bisa mengimplementasikan ilmu
pengetahuan tentang ke BKI an tentang psikologis kepada warga masyarakat yang
merasa dirinya cemas, mengeluh juga gelisah. dengan adanya pandemi Covid-19
dengan memberikan arahan serta kata-kata yang bisa menenangkan. Tetap menjaga
kesehatan baik fisik maupun mental.
Langkah-langkah dalam pendampingan masyarakat yang terkena dampak wabah
Covid-19 adalah sebagai berikut:
 Membuka Layanan Advokasi Konseling
Layanan advokasi dalam konseling bermaksud mengentaskan klien dari
suasana yang menghimpit dirinya karena hak-hak yang hendak
dilaksanakan terhambat dan terkekang sehingga keberadaan, kehidupan dan
perkembangannya, terkhusus dalam kondisi sekarang ini. Dengan layanan
advokasi yang berhasil klien akan kembali menikmati hak-haknya, yang
dengan demikian klien berada kembali dalam posisi perkembangan diri
(yaitu pengembangan pribadi, sosial, belajar, karier, keluarga, keagamaan,
dan atau kemasyarakatan) secara positif dan progresif.
 Konselor memberikan kesempatan kepada konseli untuk meceritakan
masalahnya
Disini konseli meceritakan keluhan-keluhan apa yang dirasakannya
 Konselor memberikan treatmen kepada konseli
Dalam kondisi seperti ini, kita butuh seseorang untuk mencurahkan masalah
kita. Sebagai seorang konselor, kita seharusnya belajar cara mendengar
(memperhatikan) dengan efisien sebelum bertindak membantu
menyelesaikan masalah klien. Konselor memberikan bantuan dengan cara
memberikan arahan apa yang harus dilakukan oleh konseli, seperti konselor
menyuruh konseli untuk tetap tenang, selalu bedo’a kepada Allah SWT,
tetap jaga kesehatan, tidur yang cukup, berpikir positif dan merubah
maindset kita terhadap Covid-19, di rumah saja berkumpul dengan
keluarga.
 Konseling dilakukan secara kondisional
Dalam kondisi demikian, terlalu banyak hal yang telah dicurahkan oleh
klien. Jadi, adalah wajar untuk seseorang konselor meringkas pernyataan
klien dari waktu ke waktu. Konseling ini dilkukan melalui media sosial
seperti yang telah dijelaskan di atas.
dampak psikis ini terjadi karena mata pencaharian mereka terganggu, mengalami
penurunan pendapatan, banyak yang usahanya sepi terutam warga kampung
Balandongan yang mata pencahariannya dominan sebagai pedagang, baik itu
pedagang di luar daerah, maupun di kampung Balandongan itu sendiri. Maka dapat
disimpulkan program ini berjalan dengan baik dan memberikan respon positif dari
warga masyarakata yang terkena dampak covid-19 ini.
6. Perlombaan 17 Agustus
Perlombaan 17 Agustus bekerja sama dengan karang taruna kampung
Balandongan beserta RT/RW, perlombaan yang dilaksanakan seperti lomba makan
kerupuk untuk ibu-ibu, perlombaan kelereng untuk anak-anak, joged balon untuk
anak-anak, perlombaan pukul air untuk anak-anak, adapun perlombaan lainnya
yang di danai oleh karang taruna Desa Pagersari yaitu perlombaan bola voly,
perlombaan sepak bola, perlombaaan bulu tangkis, perlombaan tenis meja, dengan
adanya perlombaan tersebut warga kamoung Balandongan sangat antusias
memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia dengan mengikuti perlombaan 17
Agustus terutama anak-anak. Dengan ini dapat disimpulakan bahwa perlombaan 17
Agustus ini berjalan dengan sukses karena adanya kerja sama antara karang taruna
kampung Balandongan dan aparat pemerintah setempat.
7. Kerja Bakti
Kerja bakti dilaksanakan seminggu sekali setiap hari jumat, seperti yang
telah kita ketahui dengan istilah jumsih jumat bersih, kegiatan kerja bakti ini untuk
menerapkan sila ke-3 dalam kehidupan gotong royong dan kekeluargaan di
kampung Balandongan. Karena manusia sebagai makhluk sosial yang tidak pernah
lepas dari interaksi sosial dan pasti dalam kehidupannya selalu membutuhkan
orang lain. Gotong royong merupakan budaya khas Indonesia yang serat akan nilai
luhur sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dipertahankan. Kerja bakti ini seperti
membersihkan tempat ibadah seperti mesjid dan madrasah atau membersihkan
jalan dari rumput-rumput yang mulai tumbuh banyak. Maka dengan ini kerja bakti
berjalan dengan baik.
Lampiran

Gambar 1.1 Gambar 1.2


Bimbingan Belajar saat Pandemi Penyuluhan stunting di Posyandu

Gambar 1.3
Gambar 1.4

Maghrib Mengaji Penyuluhan Hidroponik

Gambar 1.5 Gambar 1.6

Perlombaan 17 agustus Penyuluhan kepada warga yang terkena

Dampak psikis (Karang Taruna)

Gambar 1.7

Kunjungan ke rumah warga yang terkena Gambar 1.

Dampak Psikis
Lampiran Layanan Advokasi Konseling

Gambar 1.9

Kerja Bakti
RIWAYAT PENULIS
Lutfil Baroroh lahir di Tasikmalaya 22 Agustus
1998, penulis menempuh pendidikan di Sekolah Dasar SD
Negeri Neglasari lulus pada tahun 2011, selanjutnya
melanjutkan pendidikan kejenjang Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri Satu Atap 1 Kadipaten lulus pada
tahun 2014, lalu melanjutkan pendidikan Sekolah
menengah atas di MA Negeri 3 Tasikmalaya lulus pada
tahun 2017. Kemudian melanjuatkan pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi strata S1 di UIN Sunan Gunung Djati
Bandung lewat jalur SPAN-PTKIN dalam program
studi/jurusan Bimbingan Konseling Islam. Selain itu penulis Pernah mengikuti
organisasi formal pada tahun 2012-2014 di SMP menjadi bendahara OSIS dan
Anggota Pramuka. Kemudian mengikuti organisasi non formal yaitu Bola Volly
pada tahun 2012-2014, Mitra Citra Remaja (MCR) pada tahun 2015-2016, Social
Club pada tahun 2015-2017, Teater Insan pada tahun 2016-2017, Bola Futsal 2016-
2017. Selain itu juga pernah mengikuti Staf Pengajar di Nurul Ustman pada tahun
2017-2019.

Anda mungkin juga menyukai