Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Kartografi

1
Praktikum Kartografi

ACARA IV

I. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memahami karakteristik Isoline Map


2. Mahasiswa mampu memanipulasi data DEM dari ALOS PALSAR
3. Mahasiswa mampu membuat peta isoline dengan QGIS

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Laptop
b. Software QGIS
c. Microsoft Office
2. Bahan
a. Batas Administrasi dari GADM
b. Data DEM ALOS PALSAR

III. DASAR TEORI


1. Isoline Map
Isoline merupakan simbol garis yang menghubungkan tempat dimuka bumi
yang memiliki kondisi unsur penyusun ruang yang sama. Sebagai contoh,
isoline yang digunakan untuk menggambarkan temperatur maka akan
menghubungkan tempat-tempat yang memiliki temperatur yang sama.
Penggambaran dengan menggunakan metode isoline memerlukan beberapa
persyaratan, yaitu: Data keruangan muka bumi yang digambarkan adalah data
tunggal, data keruanga muka bumi yang digambarkan bersifat kuantitatif
(berupa angka), dan perubahan besar data dari satu tempat ke tempat lain
berlangsung secara kontinyu (berubah sedikit demi sedikit). Isoline
digunakan sebagai pilihan yang baik untuk menyajikan susunan magnitudo,
serta kecuraman dan orientasi, dari gradien permukaan, dan peta titik
menyajikan karakter geografis distribusi lebih jelas daripada jenis peta

1
Praktikum Kartografi

magnito jenis lain. Peta dengan menggunakan metode isoline menunjukkan


magnitudo lebih jelas. Konstruksi isoline dari fungsi dua dimensi. Perintah
izoline_make dari Bahasa Kontrol Utama membangun garis level f(x, y) =
ck, k = 1, 2, . . . , nc untuk fungsi dua variabel f(x, y) yang didefinisikan
dalam node dari grid persegi panjang yang tidak seragam. Dapat disimbolkan
dengan :

2. ALOS PALSAR
PALSAR merupakan sensor radar pada satelit ALOS milik Jepang
yang diluncurkan pada 24 Januari 2004. Kajian pemanfaatan data citra
ALOS PALSAR ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya.
PALSAR termasuk salah satu dari tiga instrumen pada Advanced Land
Observing Satellite-1 (ALOS), juga dikenal sebagai DAICHI, yang
dikembangkan untuk berkontribusi pada bidang pemetaan, pengamatan
cakupan lahan regional yang tepat, pemantauan bencana, dan survei sumber
daya. ALOS merupakan misi dari Japan Aerospace Exploration Agency
(JAXA). Produk ALOS PALSAR tersedia dalam mode berikut:
a. Fine Beam Single polarisation (FBS), single polarization (HH atau VV)),
petak 40-70km, resolusi 10m, cakupan temporal dari 02/05/2006 hingga
30/03/2011
b. Fine Beam Double polarization (FBD), polarisasi ganda (HH/HV atau
VV/VH), petak 40-70km, resolusi 10m, cakupan temporal dari 02/05/2006
hingga 30/03/2011
c. Mode polarimetri (PLR), dengan empat polarisasi secara bersamaan: petak
30km, resolusi 30m, cakupan temporal dari 26/08/2006 hingga 14/04/2011
d. ScanSAR Burst mode 1 (WB1), polarisasi tunggal: petak 250-350km,
resolusi 100m, cakupan temporal dari 12/06/2006 hingga 21/04/2011

2
Praktikum Kartografi

3. QGIS
QGIS adalah aplikasi sistem informasi geografis desktop sumber
terbuka dan bebas lintas platform yang menyediakan tampilan, penyuntingan,
dan analisis data. memberi pengguna berkesempatan besar untuk memanipulasi
peta dan informasi geografis yang diimpor. QGIS merupakan proyek dari Open
Source Geospatial Foundation (OSGeo) dimana tujuan awalnya adalah untuk
menampilkan data GIS. QGIS dapat dijalankan pada Linux (Ubuntu), Unix,
Mac OS, Windows dan Android, serta mendukung banyak format dan
fungsionalitas pengolaan data vektor, raster, dan database. Aplikasi Qgis
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan aplikasi lain. QGIS
memiliki tampilan yang lebih simpel atau bisa disebut dengan usser friendly.
Tampilan awal sangat penting bagi pengguna sebagai kesan pertama. QGIS
memiliki pilihan ‘add data’ sesuai dengan jenis data yang ingin kita pilih,
seperti vektor, raster, dll. QGIS juga dapat membuka banyak data spasial. QGIS
memiliki bahasa pemprograman yang memungkinkan aplikasi ini untuk
membuka banyak jenis data spasial dari sumber manapun.
4. Peta Topografi
Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang mempunyai ciri-ciri
khusus yang memperlihatkan keadaan bentuk, penyebaran roman muka bumi
dan dimensinya dengan ditandai dengan adanya skala besar dan lebih detail.
Suatu peta topografi adalah representasi grafis secara rinci dan akurat mengenai
keadaan dunia di suatu daratan. Peta topografi berisi skematika perpetaan yang
menggambarkan bentuk permukaan Bumi melalui sejumlah garis ketinggian
terkait dengan kemiringan lahan dan kemiringan lereng dalam permukaan
planet Bumi (Suparno dan Endy, 2005). Peta jenis ini merupakan jenis peta
yang sangat cocok untuk aktivitas yang dipekerjakan outdoor dari peta
biasanya. Terdapat tiga jenis peta topografi yang perlu kamu ketahui
berdasarkan tujuannya. Jenis peta topografi ada tiga, yaitu:

3
Praktikum Kartografi

a. Peta planimetri : Peta planimetri adalah peta yang menyajikan beberapa


jenis unsur permukaan bumi tanpa penyajian informasi ketinggian. Biasanya,
peta ini dibuat pada bidang datar misalnya kertas, kanvas, kain atau triplek.
Serupa dengan peta pada umumnya, peta planimetri menggunakan simbol
berupa bentuk hingga warna yang berbeda.
b. Peta kadaster : Peta kadaster adalah peta yang menyajikan informasi data
terkait kepemilikan tanah, ukuran tanah, bentuk lahan, hak, batasan, dan
tanggung jawab pada suatu wilayah. Peta ini biasanya memiliki skala antara
1:100 hingga skala 1:5000. Umumnya digunakan untuk mengelola hak atas
tanah, nilai tanah, dan pemanfaatan tanah.
c. Peta batimetri : Peta batimetri adalah peta yang menyajikan informasi
kedalaman dan bentuk dasar laut. Biasanya dimanfaatkan untuk menentukan
jalur pelayaran yang aman, perencanaan pembangunan di pinggir pantai,
hingga mendeteksi potensi bencana tsunami.

IV. LANGKAH KERJA

1. Membuka software QGIS, klik New Empty Project

4
Praktikum Kartografi

1
Praktikum Kartografi

2. Melakukan clipping wilayah batas administrasi Kota Batu dari GADM


a. Membuka file gadm36_IDN_2

b. Klik properties > source > query builder dan ketikkan seperti di bawah ini,
klik ok

2
Praktikum Kartografi
c. Kemudian, pada menu layers, klik zoom to layer pada nama layer
gadm36_IDN_2

d. Melakukan export dan save features as

3
Praktikum Kartografi
e. Hanya tampilkan layer yang sudah di simpan, abaikan file GADM

3. Buka data DEM dari ALOS PALSAR, dengan mengklik 2x pada jendela browser

4
Praktikum Kartografi

4. Melakukan pemotongan raster sesuai dengan batas administrasi, dengan


ketentuan seperti di bawah

5
Praktikum Kartografi

5. Hanya tampilkan file DEM hasil clipping wilayah

6. Menghilangkan warna hitam yang di clip dengan membuka menu


properties > transparancy > add no data value diisikan nilai 0, kemudian
klik ok.

6
Praktikum Kartografi

7. Membuat garis kontur dengan memilih menu raster > extraction > contour.
Buat 2x untuk kontur interval 100 m dan 500 m.

7
Praktikum Kartografi

8. Ubah simbologi
a. Kontur 500 m, dengan width 0,46 dan warna gelap

b. Kontur 100 m, dengan width 0,26 dan warna lebih cerah

8
Praktikum Kartografi

c. DEM Kota Batu, dengan model rander type singleband pseudocolor dan
mode klasifikasi equal interval

d. Untuk color ramp, pilih create new color ramp dan pilih model catalog cpt-
city

9
Praktikum Kartografi

e. Pilih topography dan pilih model wiki-schwarzwald-cont, dna klik ok

1
Praktikum Kartografi

f. Kemudian pilih invert color ramp

9. Melakukan labelling pada layer kontur 100 m, dari menu properties > labels
dengan mode single label > dan value = ELEV, kemudian klik tombol
equation sebelah kanan

1
Praktikum Kartografi

10. Pada expression dialog ketikkan "ELEV"|| 'm'

11. Layout peta sesuai kaidah kartografi dan sertakan legenda

1
Praktikum Kartografi
V. HASIL

-----
-----

---

1
Praktikum Kartografi

VI. PEMBAHASAN
Wilayah Kota Batu terletak di dataran tinggi di lereng pegunungan,
tepatnya berada di kaki gunung Panderman, untuk itu perlu dibuat peta
topografi yang memuat garis kontur. Garis kontur pada peta topografi
berfungsi untuk memperlihatkan elevasi dan konfigurasi permukaan tanah.
Semakin rapat jarak antar garis kontur artinya relief muka bumi semakin
curam. Sebaliknya, jika jarak antar garis kontur semakin jarang maka
artinya relief yang landai. Garis kontur yang bergerigi adalah tanda daerah
tersebut terdapat lembah atau depresi. Sedangkan, Garis kontur yang sangat
rapat tandanya ada patahan di daerah tersebut. Pada hasil peta topografi
Kota Batu, ketinggian jenis kontur dibagi menjadi dua yakni ketinggian 100
meter yang disimbolkan dengan garis patah patah berwarna oranye dan
ketinggian 500 meter yang disimbolkan dengan garis patah patah berwarna
merah. Kontur dengan ketinggian seratus meter hingga lima ratus meter
dominan berada di sebelah utara dan selatan bagian kiri.
Kontur seratus hingga lima ratus meter cocok untuk dibuat
pemukiman dan biasanya dekat dengan wilayah pusat kota. Berbeda
dengan daerah dengan kontur 500 meter keatas cocok dialihfungsikan
sebagai perkebunan. Perkebunan yang sangat dominan di Kota Batu adalah
budidaya tanaman apel, hingga menjadi ikon dari Kota Batu. Selain
tanaman apel, pada elevasi ketinggian diatas 500 meter cocok digunakan
untuk budidaya sayur dan buah strawberry. Wilayah dengan ketinggian
diatas 500 meter memiliki tekanan yang tinggi namun suhunya rendah. Ada
banyak ragam jenis tanaman hias yang menjadi ciri khas wilayah yang telah
memisahkan diri dari Kabupaten Malang ini, misalnya mawar, krisan,
anturium, dan anggrek. Dari semua tanaman itu, mawar menjadi tanaman
produksi nomor satu di Kota Batu ini.
Wilayah yang paling luas berada pada ketinggian 1000-1500 meter
dari permukaan laut yaitu seluas 6.493,64 ha. Kemiringan lahan (slope) di
Kota Batu berdasarkan data dari peta kontur Bakosurtunal tahun 2001

1
Praktikum Kartografi

diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kota Batu mempunyai kemiringan


sebesar 25-40 % dan kemiringan >40 %. Kota Batu dikelilingi oleh Gunung
Panderman (2010 m), Gunung Welirang (3156 m), Gunung Arjuno (3339
m) dan masih banyak lagi lainnya. Keadaan topografi Kota Batu memiliki
dua karasteristik yang berbeda. Karakteristik pertama yaitu bagian sebelah
utara dan barat yang merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan
berbukit. Kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakan daerah yang
relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800 sampai 3000 m dari
permukaan laut.

1
Praktikum Kartografi

VII. KESIMPULAN
Hasil peta topografi Kota Batu, ketinggian jenis kontur dibagi menjadi dua
yakni ketinggian 100 meter yang disimbolkan dengan garis patah patah
berwarna oranye dan ketinggian 500 meter yang disimbolkan dengan garis
patah patah berwarna merah. Kota Batu mempunyai kemiringan sebesar
25-40 % dan kemiringan >40 %. Keadaan topografi Kota Batu memiliki
dua karasteristik yang berbeda. Karakteristik pertama yaitu bagian sebelah
utara dan barat yang merupakan daerah ketinggian yang bergelombang dan
berbukit. Kedua, yaitu daerah timur dan selatan merupakan daerah yang
relatif datar meskipun berada pada ketinggian 800 sampai 3000 m dari
permukaan laut.

1
Praktikum Kartografi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadhani D.N., Sutanhaji A.T, Susanawati, L.D. Analisis Ketersediaan Dan


Kebutuhan Air Untuk Daya Dukung Lingkungan (Studi Kasus Kota
Malang). Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Volume No. :13-20.
Burrough.P, 1986. Principle of Geographical Information System for Land
Resources Assesment, Oxford, Claredon Press.
Gil, J., Varoudis, T., Karimi, K., & Penn, A. (2015, July). The space syntax
toolkit: Integrating depthmapX and exploratory spatial analysis workflows
in QGIS. In SSS 2015-10th International Space Syntax Symposium (Vol.
10). Space Syntax Laboratory, The Bartlett School of Architecture, UCL
(University College London).
Rosenqvist, A., Shimada, M., Ito, N., & Watanabe, M. (2007). ALOS PALSAR: A
pathfinder mission for global-scale monitoring of the environment. IEEE
Transactions on Geoscience and Remote Sensing, 45(11), 3307-3316.

Anda mungkin juga menyukai