Anda di halaman 1dari 3

2.

Laporan Praktik

Hampir sama dengan penyusunan makalah, laporan praktik pada dasarnya dikategorikan ke dalam
karangan ilmiah yang disusun secara sederhana. Isi laporan praktik adalah laporan kerja praktik yang
berkaitan dengan permasalahan, prosedur, hasil/temuan, dan simpulan.

Secara fisik laporan praktik ditulis sebanyak 15-30 halaman, yaitu minimal tiga bab. Penyusanan bab
laporan praktik tersebut adalah sebagai berikut.

Bab I. Pendahuluan (latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan, prosedur)

Bab II. Pembahasan (hasil praktik sesuai dengan tujuan)

Bab III. Penutup (simpulan, saran)

3. Tugas Akhir dan Skripsi

Tugas akhir atau sering juga disebut dengan laporan akhir adalah karangan ilmiah yang ditulis
sebagai suatu tugas akhir untuk memenuhi sebagai syarat kelulusan pada tingkat akademi/diploma.
Tugas akhir ini ditulis, baik dalam bentuk karangan ilmiah konseptual maupun dalam bentuk
karangan ilmiah yang disusun dari hasil penelitian sederhana. Karangan ilmiah konseptual artinya
karangan ditulis secara konseptual berdasarkan buku-buku. Jadi, penyusunan bab tugas akhir
tersebut adalah sebagai berikut.

Bab I. Pendahuluan (latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan, teori, dan metodologi)

Bab II. Pembahasan (penjelasan masalah sesuai dengan tujuan)

Bab III. Penutup (simpulan, saran)

Skripsi adalah karangan ilmiah berupa laporan penelitian sebagai tugas akhir untuk memperoleh
gelar sarjana (S1) di perguruan tinggi. Skripsi adalah karangan ilmiah yang menguraikan suatu
masalah yang didukung oleh data dan fakta empiris-objektif. Skripsi selalu berupa laporan penelitian,
baik berdasarkan penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan. Skripsi yang berupa laporan
penelitian lapangan merupakan skripsi yang data penelitiannya dikumpulkan di lapangan termasuk
di labor. Skripsi yang berupa laporan penelitian kepustakaan merupakan skripsi yang data
penelitiannya dikumpulkan di perpustakaan.

Secara fisik, skripsi dibuat minimal sekitar 50 halaman. Penyusunan bab skripsi tersebut adalah
sebagai berikut.

Bab I. Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian)

Bab II. Landasan Teoretis (kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual)

Bab III. Metodologi (jenis penelitian, objek dan data penelitian, populasi dan sampel, instrumen
penelitian, teknik pengumpulan data, dan Teknik penganalisisan data)

Bab IV. Pembahasan (deskripsi data, analisis data, dan pembahasan)

Bab V. Penutup (simpulan dan saran, dan atau implikasi)

4. Tesis
Tesis adalah karangan ilmiah berupa laporan penelitian sebagai tugas akhir untuk gelar magister (S2)
di perguruan tinggi. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang mengupas masalah (yang analisisnya lebih
mendalam dibandingkan skripsi) dan didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik
berdasarkan penelitian lapangan maupun penelitian kepustakaan. Tesis yang berupa laporan
penelitian lapangan merupakan tesis yang data penelitiannya dikumpulkan di lapangan maupun di
laboratorium. Tesis yang berupa laporan penelitian kepustakaan merupakan tesis yang data
penelitiannya dikumpulkan di perrpustakaan.

Secara fisik, tesis dibuat minimal sekitar 100 halaman. Sama dengan penyusunan skripsi, tesi ditulis
dalam lima bab yaitu bab I (pendahuluan), bab II (Landasan Teoretis), bab III (Metodologi), bab IV
(pembahasan), bab V (penutup). Isi dan penyusunan bab tesis ini sama dengan isi dan penyusanan
skripsi yang telah dijelaskan d atas.

5. Disertasi

Disertasi adalah laporan penelitian sebagai tugas akhir untuk memeroleh gelar doktor (S3) di
perguruan tinggi. Disertasi dapat berupa laporan penelitian lapangan merupakan disertasi yang data
penelitiannya dikumpulkan di lapangan maupun di laboratorium. Disertasi yang berupa laporan
penelitian kepustakaan merupakan disertasi yang data penelitiannya dikumpulkan di perpustakaan.

Secara fisik, disertasi dibuat minimal sekitar 200 halaman. Sama dengan penyusunan skripsi dan
tesis, disertai ditulis dalam lima bab, yaitu bab I (Pendahuluan), bab II (Landasan Teoretis), bab III
(Metodologi), Bab IV (Pembahasan), bab V (Penutup). Isi dan penyusunan bab disertasi ini sama
dengan isi dan penyusunan skripsi dan tesis yang telah dijelaskan di atas.

6. Artikel Ilmiah

Di dalam jurnal ilmiah, majalah ilmiah, atau bulletin ilmiah terdapat tulisan ilmiah yang lazim disebut
dengan artikel ilmiah.

Artikel ilmiah merupakan karangan ilmiah singkat (antara 20-30 halaman) yang dapat disusun
berdasarkan laporan penelitian, dan atau dari studi kepustakaan. Artikel ilmiah yang disusun
berdasarkan laporan penelitian itu lazim disebut artikel ilmiah penelitian, sedangkan yang disusun
dari studi kepustakaan lazim disebut dengan artikel ilmiah konseptual.

Dalam perkembangan terakhir ini, artikel ilmiah penelitian lazim terdiri atas empat subbagian
sebagai berikut.

1. Pendahuluan (latar belakang, masalah, teori, rumusan masalah, dan tujuan).


2. Metode Penelitian.
3. Hasil dan Pembahasan.
4. Penutup (simpulan, saran/rekomendasi/implikasi).

Berbeda denga artikel ilmiah penelitian, artikel ilmiah konseptual lazim terdiri atas tiga subbagian
sebagai berikut.

a. Pendahuluan (latar belakang, masalah, rumusan masalah, dan tujuan)


b. Pembahasan (dapat dibagi atas beberapa subbahasan sesuai dengan jumlah tujuan)
c. Simpulan

B. Hakikat Karangan Ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan yang disusun dengan mengikuti metode ilmiah untuk
mengorganisasikan dan mengomunikasikan gagasan dengan cara berpikir konseptual dan procedural
(bandingkan dengan Arifin, 1998: 1). Selain itu, Brotowidjoyo (dalam Arifin, 1998: 1) menjelaskan
bahwa karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.

Karangan ilmiah yang ditulis dengan logika benar berarti bahwa isi atau substansi persoalan disajikan
dengan logika berpikir yang benar. Hal ini berarti bahwa kebenaran dalam karangan ilmiah adalah
kebenaran yang objektif, sesuai dengan data, dan fakta.

Karangan ilmiah memiliki beberapa persyaratan. Brotowidjoyo (dalam Utorodewo, 2001: 11)
mengemukakan bahwa ada tujuh persyaratan karangan ilmiah sebagai berikut.

1. Karangan (karya) ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi
hukum alam pada situasi spesifik.
2. Karangan (karya) ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak rekaan.
3. Karangan (karya) ilmiah disusun secara sistematis dan setiap Langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual, dan prosedural.
4. Karangan (karya) ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alas an
induktif yang mendorong pembaca untuk menarik simpulan.
5. Karangan (karya) ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian
berdasarkan suatu hipotesis.
6. Karangan (karya) ilmiah ditulis secara tulus, yaitu hanya mengandung kebenaran faktual,
tidak memanipulasi data, dan tidak bersifat emotif.
7. Karangan (karya) ilmiah bersifat ekspositoris (pemaparan). Oleh sebab itu, kerangka
karangan harus disusun secara cermat.

Johanes (1981) mengemukakan ciri-ciri ragam bahasa (Indonesia) ilmiah sebagai berikut.

1. Nada ragam Bahasa ilmiah bersifat formal dan objektif.


2. Lazim menggunakan titik pandang orang ketiga dan ragam pasif.
3. Titik pandang nahu (gramatik) bersifat konsisten.
4. Ragam Bahasa ilmiah menggunakan istilah khusus dengan makna khusus.
5. Tingkat formalitas ragam Bahasa ilmiah berada pada tingkat resmi.
6. Bentuk wacana yang digunakan dalam ragam Bahasa ilmiah adalah bentuk pemaparan
(ekspositori) bukan argumentasi, deskripsi, maupun narasi.
7. Gagasan dalam ragam bahasa ilmiah diungkapkan dengan lengkap, jelas, ringkas, dan tepat.
8. Dalam ragam bahasa ilmiah dihindari penggunaan unsur bahasa usang, kolot, dan basi.
9. Dalam ragam bahasa ilmiah dihindari ungkapan-ungkapan yang ekstrem dan emosional.
10. Dalam ragam bahasa ilmiah dihindari kata-kata yang mubazir.

Anda mungkin juga menyukai