Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


Jln. Prof. Dr. HamkaKampus UNP Air Tawar, Padang 25131 Telp. 0751-7053363
Fax. 0751-7053363. E-mail: info@unp.ac.id

TUGAS PERKULIAHAN DARING PERTEMUAN KE-10

MataKuliah/ SKS : Bahasa Indonesia/ 2

DosenPengampu : DadiSatria, M.Pd.

Waktu : Senin (23-02-2020) s/d Rabu (25-02-2020)

1) Jawablahpertanyaanberikutinidantuliskanjawabanpada Ms. Word!


1. Jelaskanlahpengertian (a) makalah, (b) laporanpraktik, (c) tugasakhirdanskripsi, (d)
tesis, (e) disertasi, dan (f) artikelilmiah!
2. Jelaskanhakikatkaranganilmiah!
3. Jelaskanaturanfisikkaranganilmiahsecaraumum!
4. Jelaskanpatokanmemilihsumberacuan!
5. Jelaskanaturanpenulisanabstrakdanringkasanpenelitian!
2) Unggahlahjawabansesuaidenganwaktu yang telahditentukanpada portal e-learning UNP!

Jawaban
1. Makalah 
    Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data
dilapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah pada masa lalu sering disebut dengan kertas kerja. Selain
untuk tugas mata kuliah, makalah juga dapat dibuat untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya.
Dilihat dari segi fisiknya, makalah lazim dibuat sebanyak 15-30 halama. Makalah lazim ditulis sebanyak
minimal tiga bab. Bahkan, bisa lebih jika materi pembahasan dipisahkan atas beberapa bab. Jika terdiri atas tiga
bab, penyusunan makalah tersebut terdiri atas bab I (pendahuluan), bab II (pembahasan), dan bab III (penutup).
Dalam bab I dikemukakan latar belakang, masalah, rumusan masalah, dan tujuan. dalam bab II (pembahasan)
dikemukakan uraian tentang penjelasan  sesuai dengan  tujuan yang terdapat dalm baba pertama. Hal ini berarti
bahwa jika dalam bab pertama dikemukakan dua tujuan, dalam bab pembahasan terdapat dua subbab
pembahasan.
Jadi, penyusunan bab makalah tersebut adalah sepertia berikut. 
    Bab I.  Pendahuluan ( latar belakang, masalah, rumusan masalah, dan tujuan).
    Bab II. Pembasan  (isinya sesuai dengan jumlah tujuan).
    Bab III. Penutup (simpulan, dan saran).  

2. Laporan Praktik
    Laporan praktik merupakan karangan ilmiah yang isinya adalah pembahsan hasil kerja praktik, baik hasil
praktik dilaboratorium maupun hasail praktik dilapangan. hampir semua dengan penyusunan makalah, laporan
praktik pada dasarnya dikategorikan ke dalam karangan ilmiahy yang disusun secara sederhana. Isi laporan
praktik adalah laporan kerja praktik yang berkaitan dengan permasalahan, prosedur, hasil?temuan, dan
simpulan. Secara fisik, laporan praktik ditulis sebanyak 15-30 halaman, yaitu minimal tiga bab. bahkan, bisa
ditulis lebih dari tiga bab, penyusunan laporan praktik tersebut terdiri atas bab I (pendahuluan), bab II
(pembahasan ), bab II (penutup).  Jadi, penyusunan bab laporan praktik tersebut adalah sebagai berikut. 
 Bab I. Pendahulaun (latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan, dasn prosedur). 
 Bab II. Pembahsan (hasil praktik sesuai dengan tujaun ).
 Bab II. Penutup (simpulan, dan saran).
 3. Tugas Akhir dan Skripsi
    Tugas akhir dan skripsi sering disebut juga dengan laporan akhir adalah karangan ilmiah yang ditulis sebagai
suatu tugas akhir untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan pada tingkat akademi|/diploma. tuigas akhir ini
ditulis, baik dalam bentuk karangan ilmiah konseptual maupaun dlam bentuk karangan ilmiah yang disusun dari
hasil penilitain sederhana. karangan ilmiah konseptual artinya karanga ditulis secara konseptual berdasarkan
buku-buku. Secara fisik, tugas akhir ditulis sebanyak 30-50 halaman. tugas akhir juga ditulis sebanyak tiga bab,
yaitu bab I (pendahuluan ), bab II (pembhasan ), bab III ( penutup). Jadi, penyususnan bab tugas akhir tersebut
adalah sebagai berikut. 
Bab I Pendahulaun (Latar belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan, teori, damn metologi (jika              
penilitian)).
Bab II Pembahasan (penjelasan maslah sesuai dengan tujuan ).
Bab III Penutup (simpilan, dan saran ). 
    Skripsi adalah karangan ilmiah berupa laporan penelitian sebagai tugas akhir, untuk memperoleh gelar sarjan
(SI) di pergurusan tinggi. Skripsi adalah karangan ilmiash yang menguraikan suatu masalah yang didukung oleh
fakta dan data empiris- objektif. Skripsi selalu berupa laporan penelitian, baik dalam bentuk penelitian lapangan
maupun penelitian keperpustakaan. Penyusunan bab skripsi tersebut adalah sebagai berikut.
Bab I. Pendahuluan (latar bekang, indentifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan maslah, pernyataan
penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.). 
Bab II. Landasan Teoritis ( kajian teri, penelitian terdahulu, dan kerangka konseptual). 
Bab III Metologi ( jenis penelitian, objek dan data penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik penganalisian data) .
Bab IV Pembahsan (deskripsi data, analisis data, dan pembahasan) .
Bab V Penutup ( simpulan, dan saran atau implikasi).

4. Tesis  
   Tesis adalah karangan ilmiah berupa laporan penelitian sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar magister
(S2) diperguruan tinggi. Tesis adalah  karya tulis ilmiah  yang mengupas masalah ( yang analisinya lebih
mendalam  dibandingkan skripsi) dan didukung  oleh data dan fakta  empiris-objektif, baik bedasarkan
penelitian lapangan maupun penelitian keperpustakaan. Secara fisik, tesis dibuat minimal sekitar 100 halaman.
sama dengan penyususnan skripsi, tesis ditulis dalam lima bab.

5. Disertasi 
     Disertasi adalah laporan penelitian sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar doktor (S3) di prguruan
tinggi. Disertasi adalah karya tulis ilmiah  yang mengupas masalah untuk mengemukakan suatu dalil
berdasarkan  data dan fakta empiris- objektif yang sahih dan analisi yang rinci. Secara fisik, disertasi dibuat
minimal sekitar 200 halaman. Sama dengan penyusunan skripsi, dan tesis, disertai ditulis dalam lima bab, yaitu 
bab I (pendahuluan ). bab II ( Landasan teoretis), bab III (Metodologi), bab IV (pembahasan ), bab V( Penutup).
Isi dan penyusunan bab disertai sama dengan isi dan penyusunan skripsi dan tesis  yang telah dijelas di atas. 

6. Artikel Ilmiah
  Di dalam jurnal ilmiah, majalah ilmiah, atau buletin ilmiah terdapat tullisan ilmiah yang lazim disebut dengan
artikel ilmiah. Arytiokel ilmiah  yang dimuat dalam jurnal ilmiah, majalah ilmiah, atau buletin ilmiah ityu telah
melalui seleksi yang ketat  oleh pakar sesuai denga bidang keahliannya. Oleh karena itu, artikel ilmiah ini
dipandang sebagai karangan yang telah memiliki kualitas ilmiah. Artikel ilmiah merupakan karangan ilmiah
singkat antara 20-30 halaman ) yang dapat disusun berdasarkan laporan penelitian, atau dari
studikeperpustakaan. Artikel ilmiah yang disusun berdasarkan laporan penelitian itu lazim disebut  artikel
ilmiah penelitian, sedangkan yang disusun dari studi keperpustakaan  lazim disebut dengan artikel ilmiah
konseptual.  Dalam perkembangan terakhir ini, artikel ilmiah penelitian lazim terdiri atas empat subbab bagian 
sebagai berikut.
1. Pendahuluan ( latarbelakng, masalah, teori, rumusan maslah, dan tujuan).
2. Metode Penelitian
3. Hasil dan Pembahsan
4. Penutup ( simpulan, saran/ rekomendasi/  implikasi) .

2.   Karangan ilmiah merupakan suatu karangan ynag membuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan atau prosedur ilmiah (maryadi,2000:14). kaidah -kaidah keilmuan itu
seperti (1) metode ilmiah, (2) bahasa indonesia baku, (3) tata tulis ilmih, (4) objektif, (5) logis, (6)  berdasrkan
fakta, (7) sitematis, ( 8) lugas, (9) jelas, (10) konsistn ( Maryadi, 2000:15).Karangan ilmiah memiliki  beberapa
persyaratan .
1. Karangan ilmiah menyajikan fakta objetif secara sisitematis atau penyajian aplikasi hukum alam pada situasi
spesifik. 
2. Karangan ilmiah ditulis secara cermat , tepat, benar, jujur, dan tidak rekaan. 
3. karangan ilmiah disusun secara sistematis dan setiap langkah direncanakan secara terkendali , konseptual,
dan prosedur.
4. karangan ilmiah menyajikan rangkain sebab akibat denagn pehaman dan alasan induktif yang mendorong
pembaca untuk menarik kesimpulan.
5. karangan ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukunagn dan pembuktian yang berdasarkan suatu
hipotesis .
6. karangan ilmiah ditulis secar tulus, yaitu hanya mengandung kebenaran faktual, tidak memanipulasi data, dan
tidak bersifat emotif.
3. Fisik Karangan Ilmiah
 Penjelasan tentang fisik karya ilmiah dapat dilihat dari segi ukuran kertas karangan ilmiah dapat dilihat dari
segi ukuiran kertas, jenis huruf dan besar huruf, margin, penomoran halaman, letak judul tabel, letak judul
gambar dan bagan, penomoran bab dan subbab.. Berikut dijelaskan fisik karangan ilmiah itu satu persatu.

1. Ukuran kertas karangan ilmiah lazim menggunakan jenis kertas  HVS warna putih dengan ukuran A4 yakni
21 cm X 29,7 cm. nNamun, ada juga penelitian yang mengguankan HVS ukuran kuarto yakni 21,59 cm X
27,94 cm.

2. Huruf dan spasi  dalam karangan ilmiah lazim menggunakan huruf Time New Roman  12. Pada umumnya
jarak spasi  dalam karangan ilmiah adalah dua spasi. Namun, ada juga lembaga tertentu yang menetapkan
karangan ilmiah disusun dengan jarak  spasi 1,5.

3. ukuran margin karangan ilmiah pada umumnya  adalah margin kiri dan atas halaman 4cm, sedangkan margin
kanan dan bawah adalah 3 cm. Namun, ada juga lembaga tertentu yang menetapkan margin karangan ilmiah
adalah margin kiri halaman 4 cm, sedangkan magin kanan, atas, dan bawah adalah 3 cm.

4.  judul tabel dalam karangan ilmiah lazim diletakkan di bagian atas tabel.

5. Judul gambar dan bagan dalam karnagn ilmiah lazim diletakkan di bagian bawah gambar dan bagan.

6. Penomoran bab dan sbubab dalam karanagan   ilmiah ada dua macam, yaitu : (1) penomoran dengan sistem
gabungan antara abjad dan angka; (2)  penomoran dengan sitem angaka.

4. Berisi informasi yang diacu dari sumber lain yang dimanfaatkan dalam penelitian dan dikutip baik esensinya
maupun statement lengkapnya dalam teks penulisan tesis / disertasi/ laporan penelitian. Sedangkan Daftar
pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan tidak diacu dalam tulisan baik dalam tesis/
disertasi/ laporan, sekedar untuk memper luas wawasan. Pada umumnya, unsur yang ditulis dalam daftar acuan
secara berturut-turut melipiti

1. Nama penulis ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik. 2.
Tahun penerbitan 3. Judul, termasuk anak judul (sub judul) 4. kota tempat penerbit 5. Nama penerbit, halaman
(volume dan nomor halaman untuk jurnal)

5. Struktur penulisan sebuah abstrak yang terjadi saat ini menggambarkan ketidakpastian konsep atau
ketidakjelasan panduan yang dimiliki tentang susunan yang jelas dari sebuah abstrak. Alasan atau pandangan
atas perbedaan yang terjadi di dunia akademik tidak dibahas dalam tulisan ini karena saat ini yang lebih penting
meluruskan dan atau menyamakan pandangan tentang penulisan sebuah abstrak yang baik. Penulisan sebuah
abstrak harusnya memperhatikan:
 
A. Struktur Paragraf.
 
Sebuah abstrak ditulis dalam satu paragraf yang menerangkan keseluruhan isi tulisan secara singkat dan jelas.
Penulisannya tidak melakukan indensasi pada kalimat pertama paragraf. Single space adalah pilihan yang
dimiliki oleh penulis untuk menyusun kalimat dalam paragrafnya. Lebih dalam, kadang seorang pembimbing
Skripsi/Tesis/Disertasi mengatur hingga pada penggunaan jenis huruf dan ukuran tertentu.
 
B. Jumlah Kata.
 
Idealnya sebuah paragraf terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Namun, pertimbangan jumlah kata yang
paling tepat dalam penulisan Skripsi, Tesis, ataupun disertasi biasanya bergantung pada pertimbangan
pandangan pembimbing (supervisor) yang mendampingi seorang mahasiswa dalam penulisannya. Seorang
supervisor harusnya tidak mempertimbangkan jumlah kata sebagai acuan utama penulisan paragraf, karena
bagian utama justru isi (content) paragraf.
 
C. Isi Paragraf.
 
Pada saat pembimbingan, seorang supervisor mengedepankan 4 bagian empiris dari sebuah abstrak. Pertama,
indentifikasi fokus penelitian dijelaskan secara singkat agar pembaca memahami apa yang diamati oleh seorang
peneliti di dalam penelitiannya. Kedua, penulis perlu menggambarkan secara jelas desain penelitian yang
dilakukan dalam proses pencarian jawaban atau solusi atas persoalan yang diangkat di dalam penelitiannya.
Desain langkah penyelesaian masalah ini oleh mahasiswa lazim dikenal dengan istilah Metode Penelitian.
Ketiga, selanjutnya penulis akan menjelaskan hasil temuannya kepada pembaca. Beberapa peneliti menganggap
hasil temuan yang diungkap tidak perlu mengungkap pembahasan yang dilakukan karena hal itu justru akan
membuat pengulangan isi tulisan. Jelas maksudnya karena bagian pembahasan temuan penelitian juga diurai di
dalam bagian kesimpulan. Keempat, perlunya bagian kesimpulan di dalam sebuah tulisan juga terlihat di dalam
sebuah abstrak yang tetap mendapatkan perhatian penting sebagai bagian akhir dari paragraf. Pada bagian ini
kadangkala sejumlah peneliti menyisipkan rekomendasi penelitian namun tanpa pembahasan atau uraian yang
panjang. Lebih lanjut, tidaklah lazim sebuah abstrak diisi oleh nama si penulis serta para pembimbing
tulisannya, apalagi hal itu ditulis dalam huruf cetak tebal.
Penulisan abstrak memang tidak bisa diselesaikan dalam satu kali penulisan. Sama halnya dengan penulisan
esei (essay), penulisan abstrak juga memerlukan latihan agar bisa menciptakan hasil tulisan yang baik. Saat ini
panduan penulisan menggunakan APA (American Psychology Association) style telah populer digunakan di
perguruan tinggi. Meskipun panduan penulisan ini bukanlah satu-satunya panduan penulisan yang ada, APA
style menjadi pilihan banyak para penulis dikarenakan pertimbangan panduan ini digunakan oleh banyak
perguruan tinggi di dunia sehingga juga memundahkan penyesuaian dan penerimaannya.

Anda mungkin juga menyukai