Menurut Suyono Suyatno kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang
mengandung kebijakan hidup, pandangan hidup yang mengakomodasi kebijakan dan
kearifan hidup. Selain itu, Nyoman Kutha Ratna menambahkan bahwa kearifan lokal
merupakan kebijaksanaan yang telah dimiliki secara turun temurun dan berfungsi
untuk menyelaraskan hubungan sosial. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
kearifan lokal ialah segala bentuk kebijaksanaan yang didasari oleh nilai-nilai kebaikan
yang dipercaya, diterapkan dan senantiasa dijaga keberlangsungannya secara turun
temurun. Beberapa contoh kearifan lokal seperti tepo saliro (Jawa), tri hita
karana (Bali), dan sebagainya.
Tradisi lisan merupakan bagian dari kearifan lokal. Secara definitif, tradisi lisan
merupakan berbagai kebiasaan dalam masyarakat yang hidup secara lisan. Menurut
UNESCO tradisi lisan meliputi sastra lisan, teknologi tradisional, pengetahuan
masyarakat, unsur religi dan kepercayaan, kesenian, serta berbagai bentuk peraturan,
nilai, norma dan hukum yang berlaku pada masyarakat.
1. Tahap Mistis, yaitu sikap manusia yang merasakan dirinya terkepung oleh
kekuatan-kekuatan gaib di sekitarnya.
2. Tahap Ontologi, yaitu sikap manusia yang tidak lagi hidup dalam kepungan
kekuatan mistis, melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal.
3. Tahap Fungsional, yaitu sikap dan alam pikiran yang tidak begitu
terpengaruh oleh kekuatan mistis, tidak menggunakan sikap ontologis
melainkan ia ingin mengadakan relasi-relasi baru yang bertautan dengan
lingkungannya.
Dalam strategi kultural terdapat berbagai macam bentuk atau jenis. Jenis-jenis strategi
kultural ini antara lain :
Pada masyarakat Jawa terdapat tradisi sekaten dimana tradisi ini diadakan setiap satu
tahun sekali pada Maulid Nabi. Sebelum acara sekaten ini biasanya terdapat pasar
malam yang telah berlangsung selama satu bulan penuh. Pasar malam ini bernama
pasar malam sekaten. Dalam hal ini, tradisi sekaten dapat dikatakan sebagai salah satu
contoh strategi kultural di bidang ekonomi. Selain untuk melestarikan tradisi lokal,
pasar malam sekaten telah mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
(khususnya penjual) karena masyarakat banyak datang dan membeli barang-barang
yang dijual pada pasar malam ini.
Salah satu bentuk pembangunan karakter bangsa adalah dengan mewujudkan nilai-
nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Perwujudan nilai-nilai kearifan lokal
dalam kehidupan sehari-hari ini dapat berupa :