Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL


PENYULUH KESEHATAN MASYARAKAT JENJANG AHLI
SE PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2020

A. PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
ditetapkan, bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi ekonomis. Selanjutnya, ditetapkan pula bahwa setiap orang
berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan dan memajukan kesehatan dengan seoptimal mungkin.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut, diupayakan
setiap orang mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab serta memperoleh pelayanan kesehatan
yang meliputi upaya pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan.
Upayakan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat, bukan hal yang mudah untuk
dilaksanakan. Sehubungan dengan itu, diperlukan kontribusi dari tenaga
kesehatan yang kompeten di bidang penyuluhan dan promosi kesehatan.
Tenaga kesehatan yang dimaksud adalah Pejabat Fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat. Jabatan Fungsional Kesehatan tersebut telah
ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara No. 58 tahun 2000. Dalam Surat Keputusan tersebut
dipersyaratkan bahwa pengangkatan pertama sebagai Pejabat Fungsional
Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli, terlebih dahulu harus mengikuti
Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat Ahli.
Salah satu upaya menyiapkan Pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dalam pengembangan kariernya adalah melalui pendidikan
dan pelatihan. Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat dibagi dalam tiga macam yaitu pelatihan dasar, pelatihan
teknis dan pelatihan manajemen
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka UPT Balai Pendidikan
Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi tengah selaku
lembaga pendidikan dan pelatihan senantiasa menyiapkan

1
Penyelenggaraan Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Jenjang Ahli bagi tenaga Penyuluh Kesehatan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabat fungsional Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Ahli.

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan persiapan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Melaksanakan advokasi kesehatan
c. Melaksanakan penggalangan dukungan sosial
d. Melaksanakan penyuluhan untuk pemberdayaan masyarakat
e. Melaksanakan pengembangan pedoman penyuluhan
f. Merumuskan system pengembangan penyuluhan
g. Mengembangkan metode penyuluhan kesehatan
h. Membuat karya tulis/karya ilmiah bidang kesehatan
i. Mengembangkan teknologi tepat guna dibidang penyuluhan
kesehatan masyarakat
j. Menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK

C. PESERTA
1. Kriteria Peserta
a. Berijazah serendah-rendahnya sarjana (S1) atau Diploma IV
kesehatan
b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, Gol III/a
c. Telah melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
promosi kesehatan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
d. Telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan dan
Memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP) atau Sertifikat
2. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang direncanakan adalah 30 orang yang berasal dari
Provinsi Sulawesi tegah dan Provinsi Gorontalo
D. STRUKTUR PROGRAM

2
Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan maka disusunlah materi yang
akan diberikan dengan metode blended yaitu dengan klasikal dan virtual
sesuai struktur program pelatihan sebagai berikut :
Waktu klasikal Metode blended
No Materi pelatihan Tot T P PL
T P PL
al
MATERI DASAR SM AK SM KLS
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 - - 2 2 0 0 0 0
2. Kebijakan Pembangunan 2 - - 2 2 0 0 0 0
Kesehatan dan Promosi
Kesehatan 2 - - 2 2 0 0 0 0
3. Jabatan Fungsional
Penyuluh Kesehatan 2 - - 2 2 0 0 0 0
Masyarakat
4. Etika Profesi Penyuluh
Kesehatan Masyarakat
MATERI INTI
1. Persiapan kegiatan 2 12 - 14 2 12 0 0 0
penyuluhan kesehatan
Masyarakat
2. Pelaksanaan advokasi 1 3 - 4 1 3 0 0 0
kesehatan
3. Pelaksanaan 2 2 - 4 2 2 0 0 0
penggalangan dukungan
sosial
4. Pelaksanaan penyuluhan 2 5 8 15 2 5 0 0 8
untuk pemberdayaan
masyarakat
5. Pelaksanaan 2 3 - 5 2 0 0 3 0
pengembangan pedoman
penyuluhan
6. Perumusan system 1 3 - 4 0 0 0 4 0
pengembangan
penyuluhan
7. Pengembangan metode 1 5 - 6 0 0 0 6 0
penyuluhan kesehatan
8. Karya tulis/karya ilmiah 2 6 - 8 0 0 0 8 0
bidang kesehatan
9. Teknologi tepat guna 2 4 - 6 0 0 0 6 0
dibidang penyuluhan
kesehatan masyarakat
10. Penghitungan Angka 2 6 8 2 0 0 6 0
kRedit dan Pengajuan
Dupak

3
Waktu klasikal Metode blended
No Materi pelatihan Tot T P PL
T P PL
al
MATERI DASAR SM AK SM KLS
MATERI PENUNJANG
1. Membangun Komitmen - 3 - 3 0 0 3 0 0
belajar
2. Anti korupsi 2 - - 2 - - - 2 0
3. Rencana Tindak Lanjut - 2 - 0 0 0 2 0
2
JUMLAH 6 18 8 89 19 22 3 37 8
Catatan : 1 jam pelajaran @ 45 menit.
Keterangan:
 T : Teori (Klasikal)
 P : Penugasan (Klasikal)
 PL: Praktik Lapangan (Klasikal)
 SM (Sinkronous Maya) adalah pembelajaran (penyampaian materi/mata
pelatihan dan penugasan) yang terjadi dalam situasi tatap muka
langsung antara fasilitator dan peserta di kelas virtual, dalam waktu
bersamaan di tempat yang berbeda.
 AK (Asinkronous Kolaboratif) adalah pembelajaran berupa penugasan
yang diberikan secara online dengan penyelesaian penugasan di luar
kelas virtual. Selama proses penyelesaian tugas, ada interaksi antara
fasilitator dengan peserta dalam waktu yang tidak bersamaan.
 Kelas adalah pembelajaran yang dilakukan dengan tatap muka langsung
di kelas.
E. PELATIH
Pelatih atau narasumber pada pelatihan ini adalah pejabat, baik struktural
maupun fungsional yang menguasai materi yang diberikan dan
memahami metode pembelajaran meliputi :
1. Narasumber BKD Propinsi Sulawesi Tengah
2. Pejabat struktural dan fungsional di Lingkungan Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah
3. Widyaiswara UPT Pendidikan Pelatihan Tenaga Kerja Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
4. Fasilitator lain yang berkompeten pada bidang promosi kesehatan
F. METODE
Metode yang digunakan pada pelatihan adalah :
1. Curah Pendapat
2. Ceramah Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demonstrasi
5. Simulasi

4
6. Virtual
G. ALUR PROSES PEMBELAJARAN

Pre test

P E M B U K A A N

Membangun Komitmen Belajar (BLC)


Metode : games, diskusi

WAWASAN/PENGETAHUAN KETRAMPILAN
1. Kebijakan Diklat Aparatur 1. Persiapan kegiatan penyuluhan
2. Kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat
` kesehatan dan promosi 2. Pelaksanaan advokasi kesehatan
kesehatan 3. Pelaksanaan penggalangan dukungan
E 3. Jabatan Fungsional Penyuluh sosial
V kesehatan Masyarakat 4. Pelaksanaan penyuluhan untuk
A 4. Etika Profesi Penyuluh pemberdayaan masyarakat
Kesehatan Masyarakat 5. Pelaksanaan pengembangan pedoman
L penyuluhan
U 6. Perumusan system pengembangan
METODE
A Curah pendapat, Ceramah tanya penyuluhan
S jawab 7. Pengembangan metode penyuluhan
I kesehatan
8. Karya Tulis/karya ilmiah bidang
kesehatan
9. Teknologi tepat guna di bidang
penyuluhan kesehatan masyarakat
10. Penghitungan Angka Kredit dan
Pengajuan DUPAK

METODE
Ceramah tanya jawab, curah pendapat,
Diskusi, demostrasi dan simulasi, Virtual

Praktik Lapangan

Rencana Tindak Lanjut

PENUTUPAN Post Test & Evaluasi


H. PENYELENGGARAAN
1. Pelaksana

5
Penyelenggara kegiatan ini adalah UPT Balai Pendidikan Pelatihan
Kesehatan (BAPELKES) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
bekerjasama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
(IAKMI) Provinsi Sulawesi Tengah.
2. Waktu dan lama Pelaksanaan :
Pelatihan akan dilaksanakan selama 9 hari efektif dari tanggal 13 s/d
22 Desember 2020, dengan jumlah jam pelajaran 87jpl @ 45 menit
dimana pelaksanaan pelatihan sesuai juklak bahwa pelatihan di atas
5o JP maka metode secara blended 44 JP Virtual dan 45 JPL
Klasikal.
3. Tempat pelaksanaan :
a. Pelatihan Jabatan Fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Jenjang Ahli akan dilaksanakan di UPT Bapelkes Dinas
Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah, Jalan Prof. M. Yamin No.
39 Palu.
b. Praktik lapangan akan dilaksanakan di Kelurahan Silae wilayah
kerja Puskesmas Kamonji Kota Palu.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan diselenggarakan dengan memperhatikan
protokol Kesehatan dalam pencegahan dan pengendalian covid-19
sesuai Kepmenkes nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang
protokol Kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum
dalam rangka pencegahan dan pengendalian corono virues desease
2019 (COVID-19), sebagai berikut :
a. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu
b. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik
berbasis alkohol/handsanitizer
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau
bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan
berdesakan
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

I. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan yaitu :

1. Evaluasi hasil belajar peserta


Evaluasi ini dilakukan terhadap peserta melalui :
a. Penjajakan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang diterima (post test)

6
Standar minimal evaluasi hasil belajar adalah evaluasi terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran khusus

2. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator

Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh


penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap
kemampuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan
atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan
diserap oleh peserta, meliputi :
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu
e. Hubungan interpersonal dengan peserta
f. Penggunaan bahasa dan volume suara
g. Pemberian motivasi belajar kepada peserta
h. Pencapaian tujuan instruksional
i. Kemampuan penyajian
j. Kerjasama tim pengajar

3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan.


Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi akademis yang
meliputi :
a. Tujuan pelatihan
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat
kerja
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g. Pelayanan akomodasi
h. Pelayanan konsumsi
i. Pelayanan perpustakaan
j. Pelayanan komunikasi dan informasi

J. SERTIFIKAT
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran ini minimal
90% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan diberikan sertifikat
dengan angka kredit 2 (2) yang ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.

7
K. PEMBIAYAAN
Biaya Pelatihan dibebankan instansi pengirim peserta pelatihan jabatan
fungsional di masing-masing Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota tahun 2020

L. PENUTUP
Diharapkan peserta mampu mengaplikasikan hasil pelatihan dan nantinya
diusulkan menjadi pejabat fungsional penyuluh kesehatan masyarakat
(Promkes) yang profesional. Demikian kerangka acuan ini dibuat sebagai
acuan dalam pelatihan ini.

Ketua Panitia

Anda mungkin juga menyukai