Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Kade Raka Sumadi

Nim : 042281757
Matakuliah : Akuntansi Biaya

TUGAS 3
Soal
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kos kualitas serta berikut contoh dari masing-masing
jenis kos kualitas tersebut
2. Jelaskan konsep kerugian produksi pada metode akumulasi kos job order costing
dengan process costing
3. Jelaskan pengertian dan perbedaan common cost dan joint cos
4. Jelaskan metode penilaian bahan baku, berikan contoh untuk menunjukkan
pemahaman anda
5. Jelaskan apa sifat dan hubungan produktivitas dan hubungannya dengan kos tenaga
kerja

Jawaban
1. Jenis-jenis kos kualitas beserta contohnya;
a. Kos pencegahan (preventife cost)
Kos pencegahan adalah kos yang dikeluarkan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada produk atau jasa selama produksi. Bila kos ini ditingkatkan,
diharapkan kos kegagalan (failure) dapat ditekan sampai tingkat nol (zero defect),
misalnya yaitu kos pelatihan karyawan.
b. Kos penilaian (appraisal cost)
Kos penilaian adalah kos yang terjadi dalam rangka memberikan jaminan
kepastian bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan syarat-syarat untuk
diterima (keberterimaan produk), misalnya yaitu kos inspeksi terhdapa bahan
baku dan kemasan, inspeksi terhadap standar penerimaan produk, dan kos
pembuktiaan terhadap keandalan pemasok.
c. Kos kegagalan (internal failure cost)
Kos kegagalan internal adalah kos yang terjadi akibat adanya kegagalan dalam
proses internal sebelum suatu produk dikirim ke konsumen, misalnya yaitu
ditemukannya produk rusak sehingga memerlukan kos pengerjaan ulang,
kerusakan mesin menimbulkan kos perbaikan mesin akibat kurangnya
pemeliharaan.
d. Kos kegagalan eksternal (external failure cost)
Kos kegagalan eksternal adalah kos yang terjadi dalam rangka memberikan
pelayanan kepada konsumen karena barang barang yang dikirim gagal dalam
memenuhi standar kualitas, misalnya yaitu kos garansi, klaim reparasi, dan
sebagainya.
Contoh contoh kos kualitas
Kos pencegahan Kos penilaian
Perekayasan kualitas Inspeksi bahan mentah
Pelatihan kualitas Pengepakan
Perencanaan kualitas Inspeksi
Audit kualitas Penerimaan produk (acceptance)
Review kualitas Penerimaan proses (acceptance)
Lingkungan kualitas Pengujian lapangan
Verifikasi suplier
Kos kegagalan Kos kegagalan eksternal
Sisa bahan Kehilangan penjualan
Pengerjaan ulang Return penjualan
Kerusakan mesin Garansi
Inspeksi ulang Reparasi
Pengujian ulang Product liability
Perubahan desain Verifikasi suplier

2. -Akuntansi kerugian produksi dalam job order costing,


1) Bahan baku sisa (scrap)
Bahan baku sisa dapat berupa ; (1) serbuk (filing) atau sisa sisa yang tertinggal
setelah bahan baku diproses, (2) bahan baku cacat (defective) yang tidak dapat
digunakan maupun diretur ke pemasok, (3) bahan rusak (spoiled) akibat
kecerobohan karyawan atau kerusakan mesin.
2) Produk rusak (spoiled)
Produk rusak (bukan hancur) secara teknis dan ekonomis tidak dapat
dibetulkan. Produk ini sudah berupa produk jadi maupun setengah jadi, tetapi tidak
sesuai dengan spesifikasi
3) Produk rusak karena pelanggan
Jika produk rusak disebabkan oleh pelanggan atau pemesan, misalnya
pelanggan mengubah spesifikasi produk yang dipesan sehingga produk yang
terlanjur dikerjakan tidak terpakai maka kerugian yang timbul dibebankan kepada
pelanggan dengan menambahkan kos pesanan.
4) Prodk rusak akibat kegagalan internal
Produk rusak dapat juga disebabkan oleh karyawan, mesin, dan kesalahan
proses. Kos yang timbul akibat kerusakan ini dan tidak tertutup oleh hasil
penjualan produk rusak dibebankan ke kos over actual dan dilaporkan ke
manajmen.
5) Produk cacat (defective goods)
Produk cacat dapat diperbaiki. Proses pengerjaan ulang produk cacat disebut
rework (pengerjaan kembali). Pengerjaan kembali produk dapat disebabkan
permintaan pelanggan yg meminta perubahan spesifikasi.
6) Pengerjaan kembali karena pelanggan
Proses ini disebut rework atau membetulkan barang cacat. Pengerjaan kembali
biasanya terjadi akibat tindakan pelanggan atau kegagalan internal.
7) Pengerjaan kembali karena kegagalan internal
Pengerjaan kembali (rework) karena kegagalan internal disebabkan karena
kecerobohan karyawan, karena kerusakan mesin atauapun karena sisa sisa
bahan baku.
-Akuntansi kerugian produksi dalam process costing:
Konsep kerugian produksi (production losses) sama antara metode akumulasi
kos berdasarkan pesanan dan metode akumulasi kos berdasarkan proses, pada
bagian ini kategori yg dbahas yaitu produk cacat atau rusak.
Kos yang timbul karena produk rusak atau cacat (kegagalan internal) sebaiknya
diukur dengan cara yang sama ketika mengukur kos produksi. Dengan demikian ,
unit ekuivalen juga harus dihitung sehingga aka nada unit ekuivalen produk jadi dan
unit ekuivalen produk cacat.

3. - Common kos merupakan kos overhead bersama (joint overhead cost) yang harus
dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam perusahaan yang kegiatan
produksinya berdasarkan pesanan maupun perusahaan yang kegiatan produksinya
dilakukan secara massa.
-Joint cost merupakan kos yang dikeluarkan sejak saat awal bahan baku diolah
sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya.

Perbedaan common cost dan joint kos


Common cost Joint kos
1. Overhead 1. Bahan baku, tenaga kerja, dan
2. Dapat ditelusuri ke produk overhead
3. Common product, by product 2. Tidak dapat ditelusuri ke produk
3. Joint product, co product, by product

4. Metode penilaian bahan baku dibedakan menjadi dua yaitu,


1) Asumsi aliran fisik, terdiri dari
a. Metode idenifikasi khusus
Metode ini digunakan untuk mengasumsikan jumlah bahan baku dipakai
berasal dari kos yang sesuai dengan unit bahan yang dipakai atau harga
masing masing.
b. Metoden masuk pertama keluar pertama
Dengan menggunakan metode ini. Maka nilai sediaan berasal dri kos
beban yang dibeli terakhir, sedangkan kos bahan yang dipakai dalam proses
produksi berasal dari kos bahan yang dibeli paling awal termasuk sediaan
awal. Metode masuk terakhir keluar terkahir
c. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi menggunakan nilai bahan
baku yang diperoleh terkahir. Metode ini membawa konsekuensi bahwa nilai
sediaan yang tercantum di neraca tidak mencerminkan nilai pasar karena terdiri
atas nilai bahan yang diperoleh di masa lalu.

2) Asumsi aliran kos, terdiri dari


a. Metode rata-rata tertimbang
Jika menggunakan metode rata rata tertimbang maka pertama- tama harus
dihitung harga per unit tertimbang.
b. Metode rata rata bergerak
Dalam metode ini harga perunit dihitung secara teru menerus ketika terjadi
transaksi baik pembelian maupun pemakaian.

5. Produktivitas secara umum memiliki arti rasio antara output dan input. Jika output
meningkat, sementara input tetap maka rasio produktivitas akan meningkat. Atau
jika jumlah output tetap, sementara jumlah input yang digunakan lebih sedikit maka
rasio produktivitasa juga meningkat. Dalam kaitannya dengan tenaga kerja,
produktivitas tenaga kerja dapat didefinisikan sebagai sebuah ukuran kinerja
produksi, yaitu barang dan jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja dalam satu
periode dibagi dengan kos tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode yang sama.
Produktivitas juga mempersentasikan tingkat efisiensi produksi karena produktivitasn
menunjukkan kemampuan memproduksi produk secara efisien. Efisiensi produksi
total merupakan kombinasi yang paling baik antara efisiensi teknis dan efisiensi harga.

Anda mungkin juga menyukai