Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keberhasilan program Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital (TTG) sangat dipengaruhi
oleh kemampuan pemerintah dalam melibatkan partisipasi masyarakat luas
termasuk pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang menjadi kantong-
kantong pengangguran dan kemiskinan, ini merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat luas.
Agar program perluasan kesempatan kerja melalui Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital
berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka diperlukan Petunjuk
Teknis (Juknis) kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital (TTG) Sektor Pertanian, Maritim,
Jasa dan Industri Kreatif.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
1) Menyamakan persepsi Pemerintah Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Lembaga Non Pemerintah, Kelompok
Masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dalam
pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat
Guna Berbasis Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital Tahun
2020;
2) Mempermudah dan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital Berbasis Ekonomi Digital Tahun 2020.

b. Tujuan
Sebagai acuan bagi Lembaga Pemerintah, Lembaga non Pemerintah
dan Kelompok Masyarakat dalam melaksanakan Kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi

1
Digital Berbasis Ekonomi Digital Tahun 2020, dalam hal
pelaksanaan kegiatan di lapangan maupun pertanggungjawaban
administrasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1.3. Ruang Lingkup

a. Pengusulan;
b. Penilaian kelayakan proposal;
c. Penetapan Ditjen Binapenta dan PKK;
d. Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen;
e. Pemberkasan dokumen pencairan; dan
f. Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
1.4. Pengertian
a. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi
kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada
lembaga pemerintah dan non pemerintah;
b. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan
sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan;
c. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan
kerja (satker) di Kementerian Ketenagakerjaan dan Instansi yang
membidangi ketenagakerjaan di daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota;
d. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
penanggungjawab kegiatan/ketua lembaga/kepala desa penerima
bantuan;
e. Rencana Anggaran Biaya selanjutnya disebut RAB adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh Unit
Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan;

2
f. Dinas Kabupaten/Kota adalah instansi pemerintah daerah
kabupaten/kota yang bertanggungjawab di bidang
ketenagakerjaan;
g. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal yang bertanggungjawab
di bidang Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja;
h. Direktur adalah Direktur yang bertanggungjawab di bidang
Pengembangan Dan Perluasan Kesempatan Kerja;
i. Lembaga pemohon adalah lembaga/yayasan/organisasi
kemasyarakatan yang bergerak dibidang pengembangan sumber
daya manusia (Sosial Masyarakat) yang memenuhi
kriteria/persyaratan yang mengajukan permohonan bantuan
kegiatan Padat Karya;
j. Lembaga Penerima Bantuan adalah lembaga pemohon yang
memenuhi ketentuan/persyaratan yang ditetapkan sebagai
lembaga penerima melalui Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja, untuk melaksanakan bantuan pemerintah kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital Berbasis Ekonomi Digital;
k. Lembaga Non Pemerintah adalah lembaga yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas pemerintah tertentu;
l. Proposal adalah dokumen permohonan bantuan yang berisi
persyaratan yang diajukan oleh lembaga pemohon kepada direktur
jenderal Binapenta dan PKK cq. Direktur Pengembangan dan
Perluasan Kesempatan Kerja;
m. Bantuan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital adalah Bantuan Sarana
Usaha yang diberikan kepada masyarakat dalam mengembangkan
wira usaha yang menerapkan teknologi dalam kegiatan produksi,
pengelolaan hingga pemasaran;

3
n. Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital Berbasis Ekonomi Digital yang berbasis sumber daya lokal
(LRB: Local Resources Based) adalah kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang mengutamakan potensi sumber daya alam
tempatan dan tenaga kerja lokal untuk menggerakkan ekonomi
masyarakat melalui penerapan teknologi ramah lingkungan;
o. Penganggur adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari kerja,
sedang mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat
pekerjaan, sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja;
p. Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam
kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu);
q. Kelompok Masyarakat adalah sekumpulan orang yang
berhubungan satu sama lain dalam satu desa yang memiliki
organisasi dan terstruktur untuk mencapai tujuan bersama;
r. Penanggung Jawab Kegiatan adalah orang yang ditunjuk
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi
Digital di Lembaga Pemerintah, Lembaga non Pemerintah dan
Kelompok Masyarakat;
s. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang telah
memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa sebagaimana diatur
dalam Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan PresidenNomor 54 Tahun
2010 yang melaksanakan kewenangan KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban APBN.
t. Bendahara kegiatan adalah orang yang ditunjuk sebagai Bendahara
kegiatan untuk membantu pelaksanaan pembayaran kepada yang
berhak guna kelancaran pelaksanaan mekanisme pencairan dana
bantuan pemerintah program penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja di daerah;

4
u. Ketua Kelompok adalah seorang diantara anggota kelompok
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital Berbasis Ekonomi Digital yang dipilih oleh anggota
kelompok untuk menjadi ketua kelompok dalam kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital Berbasis Ekonomi Digital;
v. Pembekalan Kelompok adalah kegiatan penyampaian informasi,
pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat mengenai
perencanaan, pelaksanaan serta perawatan hasil pekerjaan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital Berbasis Ekonomi Digital;
w. Identifikasi Lokasi Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital adalah upaya
menggali dan menghimpun informasi mengenai potensi sumber
daya lokal dari calon lokasi penerima bantuan kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital Berbasis
Ekonomi Digital dalam rangka menetapkan lokasi dan jenis
kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital Berbasis Ekonomi Digital yang tepat berdasarkan
kriteria; dan
x. Ekonomi Digital adalah berbagai kegiatan ekonomi yang mencakup
penggunaan informasi dan pengetahuan digital sebagai faktor
utama produksi, dan jaringan informasi modern sebagai bagian
kegiatan yang penting (Pengertian ekonomi digital secara luas oleh
negara-negara tergabung dalam G20).
y. Digital marketing Secara sederhana diartikan sebagai teknik atau
cara dalam kegiatan pemasaran dan promosi sebuah brand atau
produk yang memanfaatkan media digital bahkan internet agar
bisnis bisa berkembang lebih maju lagi. Hal ini tentunya dapat
menarik konsumen atau calon konsumen secara cepat.

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Organisasi Pelaksanaan


Organisasi Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat
Guna Berbasis Ekonomi Digital Terdiri dari:
a. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;
b. Dinas Kab/Kota di Bidang Ketenagakerjaan; dan
c. Lembaga Pemerintah/non pemerintah/kelompok masyarakat.

2.2. Tugas Dan Tanggung Jawab


a. Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja
1) Merencanakan dan menganggarkan bantuan Kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital melalui DIPA Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja;
2) Merancang pelaksanaan bantuan Kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital dengan
membuat Petunjuk Teknis;
3) Membentuk tim penilai (tim seleksi dan tim verifikasi) penerima
bantuan;
4) Melaksanakan bimbingan teknis pemandu lapangan TTG;
5) Menetapkan keputusan lembaga penerima bantuan Kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital;
6) Menetapkan penanggungjawab kegiatan, PPK, BPP, PP, PPHP
untuk Dinas Ketenagakerjaan sebagai pelaksana kegiatan
Penerima bantuan pemerintah;
7) Menetapkan Penanggung Jawab Kegiatan, Pengelola Keuangan
dan Pengelola Kegiatan untuk Lembaga Pemerintah/Non
Pemerintah sebagai pelaksana kegiatan Penerima bantuan
pemerintah;

6
8) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama bantuan
pemerintah dengan penerima bantuan;
9) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan bantuan Kegiatan
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital;
10)Melakukan pencairan dana bantuan;
11)Verifikasi terhadap laporan yang disampaikan oleh penerima
bantuan;
12)Melaporkan kepada Dirjen Binapenta dan PKK tentang
pelaksanaan bantuan Kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi
Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital.
b. Dinas Kab/Kota di Bidang Ketenagakerjaan
1) Dapat diminta bantuannya untuk melakukan verifikasi
lapangan bersama tim seleksi;
2) Melakukan pembinaan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh kelompok masyarakat penerima bantuan jika
sudah dilaksanakan kegiatan dan melaporkannya kepada Dinas
Kabupaten/Kota yang membidangi Ketenagakerjaan dan
ditembuskan kepada Direktur Jenderal Binapenta dan PKK.
c. Lembaga Pemerintah/Non Pemerintah/Kelompok Masyarakat
(Penerima Bantuan)
1) Mengusulkan tim pelaksana kegiatan kepada KPA yang terdiri
dari penanggungjawab kegiatan, PPK, BPP, PP, PPHP
2) Lembaga Non Pemerintah mengusulkan tim pelaksana kegiatan
kepada KPA yang terdiri dari Penanggungjawab kegiatan,
Bendahara kegiatan, Koordinator pelaksana kegiatan, Penerima
barang dan jasa.
3) Penanggungjawab kegiatan wajib menandatangani perjanjian
kerja sama, berita acara kemajuan pelaksanaan kegiatan dan
laporan paripurna saat pekerjaan telah selesai dilakukan.
4) Menyiapkan pelaksanaan bantuan Kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital yang meliputi:

7
a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan
jenis kegiatan;
b) Bersama instansi teknis terkait melaksanakan survey lokasi
lapangan untuk mendata potensi sumber daya lokal;
5) Pimpinan lembaga penerima bantuan membentuk dan
menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Unit Pengelola
Kegiatan (UPKK). Nama yang masuk ke dalam UPKK tidak boleh
saling rangkap;
6) Pengelola keuangan lembaga penerima bantuan pengelola
keuangan berjumlah 1 (satu) orang, yaitu Bendahara Kegiatan.
Pengelola keuangan bertugas dan mempunyai tanggung jawab
dan wewenang dalam hal Kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital adalah menguji
tagihan, memerintahkan pembayaran dan melaksanakan
pembayaran.
7) Pengelola kegiatan lembaga penerima bantuan pengelola
kegiatan berjumlah 3 (tiga) orang terdiri dari Koordinator
Pelaksana Kegiatan, Penerima Barang/Jasa dan Anggota,
berunsur dari pengurus lembaga, tokoh/unsur masyarakat
setempat, serta mitra jejaring (LIPI, lembaga pemberdayaan,
atau lembaga sejenis). Pengelola kegiatan bertugas
melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital.
2.3. Pemberi Bantuan, Bentuk Bantuan dan Rincian Jumlah Bantuan
a. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital Berbasis
Ekonomi Digital adalah Kementerian Ketenagakerjaan cq. Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Ditjen Binapenta dan
PKK yang dilaksanakan oleh Subdit Terapan Teknologi Tepat Guna.

8
b. Bentuk Bantuan
Bentuk Bantuan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital meliputi:
1) Sektor Pertanian
Contoh Jenis teknologi tepat guna pada sektor pertanian:
a) Teknologi pengolahan lahan pertanian.
b) Teknologi budidaya pertanian.
c) Teknologi pengolahan hasil pertanian.
d) Teknologi pengolahan limbah hasil pertanian.
2) Sektor Maritim
Contoh Jenis teknologi tepat guna pada sektor maritim:
a) Teknologi pengolahan pakan ikan.
b) Teknologi pengolahan hasil perikanan.
c) Teknologi pengolahan limbah perikanan.
3) Sektor Jasa dan Industri Kreatif
Beberapa contoh Teknologi industri kreatif yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai berikut :
a) Bidang Periklanan (advertising)
b) Desain Bangunan
c) Kerajinan (craft)
d) Desain Grafis
e) Fashion
f) Video dan Fotografi
g) Permainan Interaktif (game)
h) Musik
i) Seni Pertunjukan (Showbiz)
j) Penerbitan dan Percetakan
k) Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software)
l) Televisi dan Radio (broadcasting)
m) Riset dan Pengembangan (R&D)

9
4) Ekonomi Digital
Ekonomi digital di Indonesia memiliki potensi yang
tinggi untuk berkembang. Faktor yang dapat mendukung
perkembangan tersebut adalah pemanfaatan teknologi dan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
Indonesia. Keuntungan dari penerapan ekonomi digital adalah
meningkatnya kualitas produk, adanya efisiensi biaya
operasional, peningkatan penjualan, dan perluasan konsumen.
Sarana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini antara lain:
a) Koneksi Internet
b) Perangkat Komputer (PC, Laptop, Smart Phone)
c) Coworking space (Ruang kerja digital)
c. Rincian Bantuan
Adapun rincian bantuan untuk setiap paket kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan pembekalan (30%)
2) Bantuan sarana produksi (40%)
3) Bantuan sarana digital marketing (20%)

2.4. Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan Bantuan Pemerintah untuk kegiatan Wirausaha


Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital didasarkan pada
komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi layanan yang
efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki asas yang harus menjadi
pegangan dalam pelaksanaan program. Adapun asas pelaksanaan Bantuan
Pemerintah untuk masyarakat Tahun Anggaran 2020 meliputi:
a. Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan
daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam
waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah

10
ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang
maksimum;
b. Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah
ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
c. Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan;
d. Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang
terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat
dipertanggung jawabkan.

Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi


Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital adalah sebagai berikut :
a. Tahap Identifikasi
Tahap identifikasi dilakukan oleh Lembaga pemerintah/non
pemerintah sebelum mengusulkan kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital. Identifikasi
bertujuan untuk:
1) Mendapatkan informasi mengenai sumber daya setempat yang
dapat dimanfaatkan dalam kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital yang meliputi :
a) Jumlah penganggur;
b) Jumlah penduduk miskin;
c) Potensi sumberdaya alam lokal .
2) Menentukan jenis Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital yang akan diterapkan dengan kriteria
sebagai berikut :
a) Ramah lingkungan;
b) Sederhana, mudah diterapkan;
c) Meningkatkan produktifitas;

11
3) Menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital dengan salah
satu kriteria berikut:
a) Lokasi yang memiliki potensi unggulan tetapi belum
dimanfaatkan secara maksimal dan memerlukan teknologi
tepat guna;
b) Desa yang terisolir dan tertinggal;
c) Desa perbatasan dengan negara lain;
d) Komunitas Migran Produktif (Komigratif).

Identifikasi lokasi dilakukan sebelum pengajuan proposal (sebaiknya


satu tahun sebelum kegiatan itu dilaksanakan). Identifikasi dapat dilakukan
oleh Pemandu lapangan TTG, TKS pendamping, petugas kelompok masyarakat
dan lembaga pemerintah/non pemerintah yang ditunjuk.
b. Seleksi Peserta
Peserta berasal dari masyarakat/kelompok dengan salah satu
kriteria berikut:
1) Penduduk usia kerja/produktif setengah penganggur;
2) TKI purna yang membutuhkan penguatan usaha (TKI Purna
yaitu warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri
sebagai tenaga kerja Indonesia dan telah kembali ke daerah asal
paling lama 1 tahun);
3) Berkomitmen untuk bekerjasama dalam kelompok;
4) Kelompok usaha mikro dan kecil penghasil peralatan TTG.
Untuk mendapatkan peserta yang sesuai dengan kriteria dilakukan
tahapan sebagai berikut :
1) Publikasi program kegiatan kepada masyarakat desa setempat;
2) Pendaftaran calon peserta program secara langsung ke
kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah/non
pemerintah;

12
3) Seleksi Administrasi (KTP domisili setempat);
Wawancara untuk menggali motivasi, pengalaman, minat dan
bakat calon peserta. Seleksi dapat dilakukan oleh petugas
lembaga pemerintah/non pemerintah yang ditunjuk.

c. Pembentukan Kelompok
Kelompok dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan bantuan
sarana usaha yang diberikan/ Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital yang diterapkan. Anggota kelompok adalah
peserta yang namanya ada dalam usulan proposal dan telah mengikuti
pembekalan. Jumlah anggota dalam satu kelompok dapat disesuaikan
dengan kebutuhan.
Setelah kelompok terbentuk diharapkan lembaga penerima bantuan
melakukan pembinaan kegiatan produksi, keorganisasian dan
kelengkapan administrasi yang meliputi pembenahan administrasi
usaha, administrasi kelembagaan dan administrasi keuangan usaha.
d. Pengajuan Proposal
Proposal yang disampaikan oleh kelompok masyarakat atau
Lembaga Pemerintah/NonPemerintah dengan struktur sebagai berikut:
1) Judul
Judul menggambarkan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan serta jenis Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital yang akan diterapkan
2) Pendahuluan terdiri dari:
a) Latar belakang
Memuat tentang potensi, jumlah pengangguran, prospek
usaha serta hal-hal yang melatarbelakangi usulan kegiatan.
b) Tujuan dan manfaat kegiatan
Memuat alasan pentingnya kegiatan dan dampaknya bagi
masyarakat.

13
c) Nama Kegiatan
Menggambarkan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
serta jenis Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital yang akan diterapkan.
3) Pelaksana kegiatan
Memuat susunan tim pelaksana, narasumber, instruktur dan
anggota/peserta kegiatan.
4) Waktu pelaksanaan dan tempat kegiatan
Memuat jadwal kegiatan dan lokasi pelaksanaan.
5) Rencana anggaran biaya
Terdiri dari anggaran kegiatan pembekalan dan bantuan sarana
usaha (lampiran)
6) Lampiran
a) Akte pendirian (untuk kelompok masyarakat dan lembaga
non pemerintah)
b) Struktur organisasi
c) NPWP
d) Rekening bank
Proposal diajukan ke :
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan dan Perluasan Kesempatan
Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan R.I., Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav 51,
Lantai 4A, Jakarta Selatan, kode pos 12950, Telp (021) 52901142, Fax (021)
52900925.
Proposal sebaiknya diusulkan tahun sebelumnya, agar perencanaan anggaran
dapat menyesuaikan atau paling lambat tanggal 30 Maret 2019.
e. Penilaian Kelayakan Proposal
Penilaian kelayakan proposal dilakukan oleh Tim Penilai yang
dibentuk oleh Direktur Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja.
Tim penilai bertugas untuk melakukan penilaian berdasarkan hasil
seleksi persyaratan yang diajukan lembaga pemohon.

14
f. Verifikasi
Verifikasi dilakukan terhadap kelompok masyarakat dan lembaga
non pemerintah yang telah lolos penilaian kelayakan proposal melalui
pemeriksaan kelengkapan sebagai berikut:
1) Asli akte notaris atau dokumen pembentukan
2) Asli NPWP
3) Asli rekening bank
4) Papan nama lembaga
5) Struktur organisasi
6) Sarana dan prasarana
7) Usulan peserta kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat
Guna Berbasis Ekonomi Digital
8) Surat pernyataan kesanggupan bermaterai
9) Surat usulan tim pelaksana kegiatan dan salinan KTP
g. Penetapan Penerima Bantuan
Penerima bantuan ditetapkan melalui Surat Keputusan Penerima
Bantuan (SK Lokasi) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan PKK.

h. Perjanjian Kerjasama
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS/MOU) dilakukan
antara PPK Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan
Kerja selaku Pihak Pertama dengan penanggung jawab
kegiatan/penerima bantuan selaku Pihak Kedua.
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PPK Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan
Penanggungjawab Kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat
Guna Berbasis Ekonomi Digital Guna di Provinsi/Kabupaten/Kota
untuk kelompok masyarakat, lembaga pemerintah atau lembaga non
pemerintah.
1) Lembaga Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja di
Provinsi/Kabupaten/Kota yang mendapat alokasi kegiatan

15
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi
Digital segera menyiapkan dan menyampaikan dokumen–
dokumen sebagai berikut:
a) Usulan pengelola kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi
Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital yang ditandatangani
oleh Kepala Dinas, meliputi:
1. Penanggungjawab Kegiatan
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
3. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
4. Pejabat Pengadaan (Jika diperlukan)
5. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (Jika diperlukan)
6. Anggota
b) Surat Keputusan Penanggungjawab Kegiatan tentang
pelaksana kegiatan Terapan TTG, meliputi:
1. Peserta
2. Penyelenggara
3. Instruktur
4. Narasumber
c) Seluruh dokumen pertanggungjawaban asli kegiatan dana
APBN dari Direktorat Pengembangan dan Perluasan
Kesempatan Kerja dan Dana Tugas Pembantuan program
Ditjen Binapenta dan PKK, menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari dinas yang bersangkutan.
2) Pimpinan/Ketua Lembaga non pemerintah yang mendapat
alokasi kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital segera menyiapkan dan
menyampaikan Surat Keputusan kepada KPA (Sekretaris
Jenderal Pembinaan Penempatan Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan RI) yang
berisikan tentang penunjukan :
a. Penanggungjawab Kegiatan
b. Bendahara Kegiatan

16
c. Koordinator Pelaksana Kegiatan
d. Anggota
e. Penerima Barang/Jasa
2.5. Pembukaan Rekening Kegiatan
Pembukaan rekening kegiatan khusus untuk Lembaga Pemerintah
(Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan/Desa/Kelurahan) dilakukan oleh
Pusat melalui bank BNI. Adapun syarat dan prosedur pembukaan rekening
dan aktifasi rekening adalah sebagai berikut :
a. Lembaga Pemerintah (Dinas/Desa/ Kelurahan) mengajukan
usulan tim pelaksana kegiatan.
b. Mengisi Daftar isian pembukaan rekening sesuai lampiran.
c. Setelah rekening diterbitkan segera melakukan aktifasi rekening ke
cabang Bank BNI terdekat untuk melakukan penandatanganan
spesimen yang dilakukan oleh Penanggungjawab kegiatan, PPK dan
BPP (untuk Dinas). Sedangkan untuk desa/kelurahan
ditandatangani oleh Penanggung Jawab Kegiatan, Bendahara
Kegiatan dan Koordinator pelaksana kegiatan.
d. Saat penandatanganan spesimen membawa KTP dan NPWP.
e. Kegiatan yang bersumber dari dana APBN menggunakan Rekening
Bank BNI, atas nama kegiatan di masing-masing Dinas. (contoh : DIT
PPKK TERAPAN TTG KAB KLATEN). Form daftar isian
penandatanganan specimen Bank (Lampiran).
f. Terkait Kegiatan yang bersumber dari dana APBN menggunakan
NPWP Bendahara Pengeluaran Sekretaris Jenderal Pembinaan
Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan RI, dengan nomor NPWP: 00.215.772.5-063.000
a/n Bendahara Pengeluaran Sekretariat Ditjen Binapenta dan PKK.
g. Pusat akan menginformasikan ke Dinas terkait untuk segera
mengkonfirmasi ke bank BNI cabang terdekat dan melakukan
penandatanganan spesimen oleh Penanggungjawab kegiatan,
Pejabat Pembuat Komitmen dan Bendahara Pengeluaran Pembantu.

17
h. Untuk Lembaga Non Pemerintah harus menggunakan rekening Bank
atas nama Lembaga penerima bantuan.
2.6. Pencairan Bantuan
Pengujian dan pembayaran bantuan pemerintah melalui lembaga
pemerintah dan lembaga non pemerintah dilakukan dalam bentuk
Pembayaran Langsung (LS) dengan satu tahap pembayaran ke Bendahara
Pengeluaran Pembantu, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 173/PMK.05/2016 tentang perubahan atas peraturan
Menteri keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang mekanisme
pelaksanaan anggaran bantuan pemerintah pada pasal 40 ayat (4) yaitu “
Pencairan dana bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan
pemerintah yang ditetapkan oleh PA dalam bentuk uang yang diberikan
kepada kelompok masyarakat dan lembaga pemerintah atau non pemerintah
dapat dilakukan sekaligus atau bertahap berdasarkan surat keputusan dan
perjanjian kerjasama antara penerima bantuan lainnya yang memiliki
karakteristik bantuan pemerintah yang di tetapkan oleh PA dan PPK”.
Dalam hal ini bantuan pemerintah yang diberikan kepada lembaga
pemerintah, lembaga non pemerintah dilakukan sekaligus, mengingat waktu
pelaksanaan kegiatan cukup singkat yaitu 3 (tiga) Hari kalender dimana
Pembekalan dan Penyerahan Bantuan Sarana Usaha bersamaan waktunya dan
mempertimbangkan efektivitas pelaksanaan kegiatan.
Pencairan bantuan kegiatan terapan TTG dapat dilakukan kepada
penerima bantuan yang telah melengkapi persyaratan sebagai berikut:
1) SK Lokasi (disiapkan oleh pusat)
Penetapan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen
Binapenta dan PKK) tentang penetapan lokasi kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital.
2) PKS/MOU yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak
(disiapkan oleh pusat)
3) SK Tim Pelaksana (disiapkan oleh penerima bantuan)

18
4) Rencana pengeluaran dana bantuan yang akan dicairkan (Rencana
Usulan Kegiatan; RUK; disiapkan oleh penerima bantuan) dengan
ketentuan sebagai berikut :

1) RUK adalah rencana usulan kegiatan yang disusun dalam bentuk


tabel dan didalamnya mencantumkan mengenai uraian
pekerjaan atau daftar pembelanjaan dalam kegiatan bantuan
pemerintah yang berisi:
a) Identifikasi;
b) Rekrutmen dan Seleksi;
c) Pembekalan;
d) Instruktur;
e) Narasumber;
f) Bahan Praktek;
g) Sarana Usaha.
2) RUK disusun berdasarkan RAB yang telah mendapatkan
persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran.
3) Pembelian bahan praktek dan sarana usaha harus mengacu pada
harga wajar yang berlaku di wilayah setempat.
4) Revisi dan penyesuaian Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dapat
dilakukan apabila terdapat perubahan atau penyesuaian
kegiatan di lapangan dengan syarat bahwa revisi RUK ini
dilaporkan serta mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK pusat).
5) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh
penerima bantuan (disiapkan oleh penerima bantuan) ;
6) Surat Pertanggung Jawaban Mutlak (disiapkan oleh daerah);
7) Surat Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah
(disiapkan oleh daerah).
Contoh Format Pencairan Dana Bantuan dapat dilihat pada
lampiran.

19
2.7. Pembekalan Peserta Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital dilaksanakan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari
kalender setelah dana bantuan diterima dimulai dengan pembekalan.
Pembekalan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital yang diberikan pada peserta, didasarkan dari hasil
identifikasi terhadap Sumber Daya dan terapan teknologi serta peluang pasar
yang tersedia.
Pembekalan bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan dan
keterampilan kewirausahaan dan Teknis Wirausaha Terapan Teknologi Tepat
Guna Berbasis Ekonomi Digital kepada peserta kegiatan sehingga peserta
memahami dan terampil untuk memanfaatkannya sebagai sarana untuk
mendirikan dan mengembangkan usaha.

Materi yang disampaikan adalah jenis Wirausaha Terapan Teknologi


Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital yang telah disesuaikan dengan proposal
yang diusulkan. Jenis TTG yang diberikan boleh berjumlah lebih dari satu jenis
Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital, sehingga
jumlah jam pelajaran diutamakan untuk praktek dengan jumlah jam
pembekalan sebanyak 18 JPL yang terdiri dari :
a. 3 JPL teori Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital dan kewirausahaan
b. 9 JPL praktek jenis Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna
Berbasis Ekonomi Digital
c. 2 JPL praktek manajemen usaha
d. 4 JPL kebijakan ketenagakerjaan (Narasumber Pusat)
Instruktur yang memberikan materi Wirausaha Terapan Teknologi
Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital berasal dari praktisi/orang yang
berkompeten dibidangnya seperti pengusaha, praktisi, instansi teknis terkait,
Perguruan Tinggi, Lembaga pemberdayaan masyarakat dan lain-lain
mengingat pembekalan bersifat terapan. Narasumber pusat berasal dari ASN

20
Kementerian Ketenagakerjaan atau dapat diwakili oleh dinas yang
membidangi ketenagakerjaan.
2.8. Penyerahan Bantuan Sarana Usaha
Bantuan sarana usaha diberikan dalam bentuk peralatan dan bahan
kepada peserta kegiatan yang telah mengikuti pembekalan selanjutnya
ditetapkan sebagai kelompok/warga binaan. Bantuan sarana usaha sebaiknya
diberikan kepada peserta kegiatan pada saat akan dilakukan pembekalan
praktek produksi agar peserta paham cara menggunakan alat yang diberikan.
Sarana usaha yang diberikan harus sesuai dengan usulan proposal yang telah
disetujui.
Proses pengadaan bantuan sarana usaha berpedoman kepada
peraturan presiden No.16 Tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa
pemerintah.

2.9. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan


Lembaga penerima dana bantuan harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan berupa LAPORAN AKHIR KEGIATAN kepada
PPK Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja setelah
pekerjaan selesai atau paling lambat pada akhir tahun anggaran, yang
dilengkapi dengan:
a. Berita Acara Serah Terima pekerjaan;
b. Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
c. Bukti-bukti pengeluaran;
d. Dokumentasi hasil pekerjaan;

Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan harus menyampaikan


bukti surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK Direktorat
Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai dengan perjanjian
kerja sama sebagai dokumen tambahan laporan pertanggungjawaban
bantuan.

Berkaitan dengan penyusunan laporan tersebut, Direktorat


Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja akan menghimpun laporan

21
kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital
dari Pelaksana kegiatan Lembaga Pemerintah/Non Pemerintah kemudian
disusun menjadi Laporan Paripurna Kegiatan Terapan TTG sektor Pertanian,
Maritim, Jasa dan Industri Kreatif untuk Masyarakat Penganggur dan
Setengah Penganggur.
Penerima Bantuan Pemerintah baik lembaga pemerintah atau non
pemerintah akan dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan. Pembayaran
Pajak menggunakan NPWP Bendahara SEKRETARIAT DITJEN BINAPENTA
DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA dengan nomor NPWP:
00.215.772.5-063.000 a/n Bendahara Pengeluaran SEKRETARIAT
DITJEN BINAPENTA DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA.

22
Pengajuan Proposal

Verifikasi

Penilaian

Penetapan

Pelaksanaan

Pelaporan

Monitoring dan Evaluasi

Alur pelaksanaan kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi


Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital

23
BAB III
PENGENDALIAN

3.1. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring Kegiatan Terapan TTG dilakukan dengan mengamati secara
langsung ke lokasi kegiatan untuk mendapatkan masukan data atau informasi
mengenai pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh penerima bantuan.
Data dan informasi tersebut menjadi landasan dalam melakukan evaluasi.
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi masukan
(input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan standar.
Evaluasi Kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital dilakukan dengan menilai hasil yang diperoleh dari
monitoring. Evaluasi juga menilai produk yang telah dihasilkan oleh penerima
bantuan.
Hasil penilaian tersebut berfungsi sebagai dasar pengambilan
keputusan tentang tingkat keberhasilan yang telah dicapai oleh penerima
bantuan dan pihak pemberi bantuan. Tingkat keberhasilan tersebut berguna
sebagai landasan untuk menilai keberhasilan program/kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital.

Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan


Republik Indonesia. Namun untuk meningkatkan kinerja lembaga penerima
bantuan maka penerima bantuana perlu juga didorong untuk melakukan
evaluasi partisipatif sehingga memahami hal-hal yang harus diperbaiki
maupun yang harus dipertahankan atau ditingkatkan dari kegiatan yang telah
dilaksanakan.

Indikator/variabel yang diamati dalam monitoring dan evaluasi


kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital
adalah sebagai berikut:

a. Mekanisme pelaksanaan (persiapan, pelaksanaan);


b. Sumber daya alam yang diolah;

24
c. Jumlah dan Jenis Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital yang diterapkan;
d. Karakteristik peserta (tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin,
penganggur/setengah penganggur);
e. Jenis produk yang dihasilkan;
f. Cakupan pemasaran produk (desa, kecamatan, dll);
g. Lembaga/instansi yang menjadi mitra kerja;
h. Jumlah kelompok yang terbentuk;
i. Jangka waktu pembinaan/pendampingan kelompok;
j. Modal awal;
k. Omzet usaha;
l. Penyerapan tenaga kerja;
m. Dampak atau manfaat yang diperoleh masyarakat;
n. Saran dan masukan untuk perbaikan;

Monitoring dan evaluasi dapat dilaksanakan sejak tahap persiapan,


pelaksanaan, pemanduan/pendampingan sampai dengan kelompok
melakukan kegiatan usaha.

Secara lebih rinci hasil yang diharapkan melalui monitoring dan evaluasi
adalah:

a. Mendapatkan informasi tentang mekanisme dan perkembangan


kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis
Ekonomi Digital yang sesuai dengan tujuan kegiatan;
b. Mendapatkan informasi untuk perbaikan kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital;
c. Memperoleh informasi tentang kendala, masalah dan faktor
pendukung keberhasilan kegiatan;
d. Terbentuknya unit usaha yang mandiri dan berkelanjutan.

25
3.2. Pengawasan
Pengawasan terhadap kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi Tepat
Guna Berbasis Ekonomi Digital terdiri dari pengawasan internal dan
pengawasan eksternal.
a. Pengawas Internal
Pengawasan pelaksanaan kegiatan Wirausaha Terapan Teknologi
Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital dilakukan oleh Inspektorat
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan R.I. yang dananya
bersumber dari APBN. Pengawasan internal terhadap pelaksanaan
kegiatan Terapan TTG dilakukan dengan cara:

1) Pengawasan fungsional, pengawasan tersebut dilakukan oleh


Inspektorat Jenderal yang berada langsung di bawah Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia;
2) Pengawasan dan pengendalian oleh atasan langsung
(pengawasan melekat). Pengawasan tersebut disesuaikaan
dengan hirarki organisasi;
3) Pengawasan terhadap pengelolaan kegiatan Wirausaha Terapan
Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital harus dilakukan
secara berkesinambungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya penyimpangan dan penyelewengan yang berakibat
merugikan keuangan Negara;
4) Pengawasan yang berkesinambungan dapat dilakukan secara
langsung dan terus menerus dengan mengadakan peninjauan ke
lapangan dan secara tidak langsung melalui monitoring evaluasi,
pencermatan terhadap laporan yang ada dan atau informasi lain
yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Pengawasan Eksternal
Pengawasan eksternal dilakukan oleh:
1) BPK
2) BPKP
3) Masyarakat

26
BAB IV
PENUTUP

Dengan tersusunnya Petunjuk Teknis ini diharapkan semua pihak baik


pelaksana maupun pihak terkait dengan pelaksanaan kegiatan Wirausaha
Terapan Teknologi Tepat Guna Berbasis Ekonomi Digital Tahun 2020
memiliki panduan yang jelas untuk dapat melaksanakan kegiatan ini dengan
baik.
Keberhasilan kegiatan sangat dipengaruhi oleh adanya komitmen,
keseriusan dan kejujuran dari semua pihak baik pelaksana maupun pihak
terkait. Oleh karena itu petunjuk teknis ini perlu dilaksanakan dengan
integritas dari seluruh pihak agar tujuan untuk menciptakan lapangan kerja
atau lapangan usaha yang produktif dan berkelanjutan benar-benar tercapai
serta memberikan hasil yang maksimal.

27
Lampiran 1

28
Lampiran 2

29
Lampiran 3

KOP DINAS/LEMBAGA NON PEMERINTAH/KELOMPOK


MASYARAKAT
Kelompok : Kegiatan Terapan TTG Sektor Pertanian dan Maritim/Jasa dan Industri
Kreatif *)
Desa/Kelurahan : WAJIB DIISI
Kecamatan : WAJIB DIISI
Kab/Kota : WAJIB DIISI
Provinsi : WAJIB DIISI
Jumlah Orang : WAJIB DIISI

RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK (RUKK)


Kegiatan Terapan TTG Sektor Pertanian dan Maritim/ Jasa dan Industri Kreatif *)

……………, ……………………..
2020
Kepada Yth:
PPK Direktorat PPKK

Sesuai Dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja Nomor
…………………………………tanggal……………………………….. Tentang penetapan lokasi
Kegiatan Terapan TTG Sektor Pertanian dan Maritim/Jasa dan Industri Kreatif *), dengan ini kami
mengajukan permohonan Dana bantuan Pemerintah kepada penerima bantuan sebesar
Rp…………………………… (terbilang………………………………………… Rupiah). Adapun
Rincian Penggunaan Anggaran sebagaimana terlampir.

MAK KEGIATAN JUMLAH (RP)


Belanja Barang untuk Bantuan lainnya yang memiliki
526312
Karakteristik Bantuan Pemerintah

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama, Nomor
……………………………………………….. tanggal …………………………… Dana Bantuan
yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah tersebut agar dipindahkan bukukan ke rekening
pertama bantuan. Demikian RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK ini kami sampaikan untuk
dapat di tindaklanjuti.

MENYETUJUI
Penanggung Jawab Kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen/ Pengelola
Keuangan *)

……………………………………………. ………………………………………….
NIP. NIP

MENGETAHUI/MENYETUJUI
Pejabat Pembuat Komitment DIT. PPKK

Widi Wijanarko, S. E. I
NIP. 19751220 201101 1 001
*)
Coret / hapus yang tidak perlu.

30
Lampiran 4
KOP DINAS / LEMBAGA NON PEMERINTAH / KELOMPOK MASYARAKAT

SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK

Nomor : .....................................

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

NIP :

Pangkat/Golongan :

Jabatan : Penanggung Jawab kegiatan Terapan Teknologi Tepat Guna

Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa :

Pencairan dana LS yang kami ajukan adalah bersumber dari dana APBN sebesar Rp. ……………
(terbilang……………………………………………..) telah dihitung dengan benar dan
merupakan kegiatan yang harus di laksanakan di :
Desa :
Kecamatan :
Kab/Kota/Prov. :
Pengajuan LS tersebut diatas akan digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak dapat di
tunda dan menurut perkiraan kami akan habis dipergunakan dalam waktu tiga puluh (30) hari
kerja.
Bukti-bukti pengeluaran terkait kelengkapan administrasi penggunaan dana Bantuan kegiatan
Terapan Teknologi Tepat Guna disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk
keperluan pemeriksaan para aparat pengawas fungsional.
Apabila di kemudian hari terdapat permasalahan yang mengakibatkan kerugian Negara, hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab kami dan kami bersedia untuk mengganti kerugian tersebut ke Kas
Negara.
Demikian Surat Pertanggungjawaban Mutlak ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

.................., ............ 2020

Penanggung Jawab Kegiatan

…………………….........…............

NIP...................................................

31
*)
Coret / hapus yang tidak perlu
Lampiran 5

KOP DINAS / LEMBAGA NON PEMERINTAH / KELOMPOK MASYARAKAT

Kuitansi Tanda Terima


Nomor : ............................tanggal............

Sudah terima dari : PPK Direktorat PPKK


Uang sebanyak : ....................................................
Untuk membayar :
Dana bantuan Pemerintah berupa Belanja barang untuk bantuan lainnya yang memiliki karakteristik bantuan
pemerintah dalam rangka kegiatan Terapan Teknologi Tepat Guna Sektor Pertanian dan Maritim/Jasa Industri
Kreatif *) di :
Desa : ...........................................
Kecamatan : ...........................................
Kab/Kota/Prov. : ...........................................
sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : ..................... (Nomor PKS/MoU) Tanggal
............................... 2020
Terbilang : # .................................. Rupiah #

Mengetahui : Yang menerima :


Penanggung Jawab Kegiatan PPK Daerah / Pengelola Keuangan

Materai 6000....
-------------------------------------- -------------------------------------
NIp. NIP.

MENGETAHUI/MENYETUJUI
Pejabat Pembuat Komitment DIT. PPKK

Widi Wijanarko, S. E. I
NIP. 19751220 201101 1 001

*)
Coret / Hapus yang tidak perlu

32
Lampiran 6

KOP DINAS / LEMBAGA NON PEMERINTAH / KELOMPOK


MASYARAKAT

Perihal : Surat Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah

Kepada Yth :

Pejabat Pembuat Komitmen

Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja


Di –
Jakarta
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan
Kersempatan Kerja No..........................................tanggal..........................tentang
penetapan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Kegiatan Terapan TTG Sektor
Pertanian dan Maritim/Sektor Jasa dan Industri Kreatif *), dengan ini kami mengajukan
permohonan Dana Bantuan Pemerintah kepada pemberi bantuan sebesar Rp
...........................(terbilang ...........................) sesuai Rencana Usulan Kerja Kelompok
(RUKK) dengan rekapitulisasi kegiatan sebagaimana dalam lampiran surat ini.

Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani dan dana tersebut
mohon dapat ditransfer ke rekening kami Nomor : ......................... pada Bank
.............................

Atas persetujuannya, kami ucapkan terimakasih.

.............................., ....................2020

Mengetahui :

Penanggung Jawab Kegiatan PPK Daerah / Pengelola


*)
Keuangan

.......................................... .....................................................

*)
Coret / Hapus yang tidak perlu

33
Lampiran 7

DAFTAR ISIAN PEMBUKAAN REKENING GIRO SECARA KOLEKTIF

NAMA SATUAN KERJA : Diisi sesuai nomenklatur Dinas / Nama Lembaga / Perangkat Desa

NPWP : Nomor NPWP Dinas / NPWP Lembaga / NPWP Perangkat Desa

ALAMAT : Alamat Dinas / Alamat Lembaga / Alamat Perangkat Desa

KELURAHAN :

KECAMATAN :

KODE POS :

NOMOR TELP :

NOMOR FAX :

Demikian data dalam isian pembukaan rekening ini kami buat dengan sebenarnya

Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :

Penanggung Jawab Kegiatan

Nama.......................................

NIP. ........................................

34
Lampiran 8

DAFTAR ISIAN PENANDA TANGAN SPESIMEN BANK


UNTUK LEMBAGA PEMERINTAH

Jabatan
Jabatan Dalam
No Nama Dalam Nomor HP
Kegiatan
Instansi

Penanggung
Jawab Kegiatan

Pejabat
Pembuat
Komitmen
(PPK)

Bendahara
Pengeluaran
Pembantu
(BPP)

Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :

Penanggung Jawab Kegiatan

Nama.......................................

NIP. ........................................

35
Lampiran 9

KEMENTERIANKETENAGAKERJAAN R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
DANPERLUASAN KESEMPATAN KERJA

Jl. Gatot Subroto Kav. 51 Lantai IV Blok A Jakarta Selatan 12950 Telp. 5250991,
Fax. 5227558

BERITA ACARA SERAH TERIMA

NOMOR :..........................................................................

Pada hari ini .........(2) tanggal ............(3) bulan ............(4) tahun ..........(5) .........yang bertanda tangan dibawah
ini :

1. Nama : ................................................................. (6)


Jabatan : ......................... ....................................... (7)
Alamat : ................................................................. (8)

Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU

2. Nama : Sopyan, SE, M.AP


NIP : 19760712 200604 1 002
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen DIT PPKK
Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan

Yang Selanjutnya Disebut PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan sebagai berikut :

1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa Kegiatan Terapan TTG Sektor
Pertanian dan Maritim/ Jasa dan Industri Kreatif *) sesuai dengan surat keputusan Nomor :
......................(9) tanggal.............. (10) dan perjanjian kerjasama Nomor ................. (11) tanggal................
(12)

2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk
keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan rincian sebagai berikut :
a) Jumlah total dana yang telah diterima : ....................... (13)
b) Jumlah total dana yang dipergunakan : ....................... (14)
c) Jumlah total sisa dana : ....................... (15)

3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana bantuan Kegiatan Terapan TTG
Sektor Pertanian dan Maritim/Jasa dan Industri Kreatif *) sebesar Rp. ................................ (16) telah
disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan admistrasi dan keperluan pemeriksaan aparat
pengawas fungsional.

4. PIHAK KESATU telah menyetor sisa dana bantuan ke kas negara sebesar ............ (18) Sebagaimana Bukti
Penerimaan Negara (BPN) terlampir*).

5. Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Pihak pada
hari ini dan tanggal tersebut diatas, dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

PPK Satker / Pengelola Keuangan PPK DIT. PPKK

Widi Wijanarko, S. E. I
NIP. 19751220 201101 1 001

*)
Coret yang tidak perlu

36
Lampiran 10

37

Anda mungkin juga menyukai