Skor
Sumber Tugas
No. UraianTugas Tutorial Maksimu
Tutorial
m
1. Bagaimana tahapan dan perkembangan bermain 40 Modul4 BMP
pada anak ?Jelaskan ! PAUD4107
Dasar –
DasarPendidikan
TK
2. Sebut dan Jelaskan prinsip –prinsip dasar analisis 90 Modul5 BMP
kurikulum ! PAUD4107
Dasar –
DasarPendidikan
TK
*) Coret yang tidak perlu
Nama : DEVITA IKA SAFITRI 859548872
Pesan
1. Bagaimana tahapan dan perkembangan bermain pada anak ?Jelaskan !
Jawab:
Contoh unoccupied play meliputi:
Dua balita bermain dengan mainan mereka tetapi tidak pernah melihat atau
menunjukkan minat satu sama lain.
Balita telah mengembangkan kemampuan untuk mempertahankan minat
pada satu mainan selama lebih dari 60 detik.
Balita berjalan-jalan di taman, menjelajahi lingkungannya.
Seorang anak yang memperhatikan temannya sedang bermain petak umpat,
tanap ia ikut bermain tetapi ia turut merasa senang seolah ia ikut bermain
Balita akan mengamati anak-anak yang lebih besar bermain, tetapi tidak
terlibat dalam “permainan anak-anak yang besar”
Balita yang usianya lebih besar ikut menonton acara olahraga.
Anak yang pemalu menonton orang lain bermain tanpa melibatkan dirinya
karena rasa takut.
Onlooker play adalah tanda pertama balita menunjukkan minat pada perilaku
bermain anak-anak lain. Ia juga akan sering duduk dalam jarak pendengaran
sehingga dapat mendengar percakapan bermain anak-anak lain.
d. Parallel Play (3,5 tahun-4 tahun)
Pada tahap ini anak sudah bisa bermain secara berdampingan atau berdekatan
dengan anak-anak yang lain tetapi tidak bersama-sama. Mereka cenderung untuk
berbagi mainan dan mengamati satu sama lain dari kejauhan. Namun, mereka tidak
akan berbagi mainan atau tidak memiliki tujuan yang sama ketika bermain.
Karakteristik utama parallel play meliputi:
Bermain di ruangan yang sama dan dengan mainan yang sama, tetapi tidak
bermain bersama.
Eksplorasi dan penemuan mandiri.
Mengamati dan meniru.
Memiliki tujuan dan fokus yang terpisah selama bermain.
Minimal komunikasi dengan anak lain.
Contoh parallel play antara lain:
Kakak dan adik bermain dengan set masak-masakan yang sama, tetapi bermain
dengan cara yang berbeda.
Anak-anak balita berbagi kuas dan cat, tetapi melukis di kanvas yang berbeda.
tiga orang anak bermain mobil-mobilan di tempat yang sama namun tidak
bermain bersama.
Tahapan ini biasanya tentang membuat anak lebih nyaman dengan teman
sebayanya, tetapi balita yang lebih kecil seringkali tidak mulai bermain bersama
dengan baik.
Tahapan ini sangat normal dan penting! Si Kecil akan belajar untuk berbagi ruang
satu sama lain dan merupakan tahap awal pengembangan keterampilan sosial.
Anak bekerja sama dalam permainan bersama, atau berbagi tujuan yang sama
selama bermain.
Anak memiliki peran tim selama bermain.
Mungkin ada unsur kompromi dan pengorbanan untuk kebaikan bersama
dalam permainan.
Contoh cooperative play antara lain:
1. Prinsip Relevansi
Masalah relevansi pendidikan dengan kehidupan dapat ditinjau dari beberapa aspek
diantaranya yaitu :.
2. Prinsip efektifitas
Prinsip efektifitas yang dimaksud adalah sejauh mana perencanaan kurikulum dapat
dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan.
Dalam proses pendidikan, efektifitasnya dapat dilihat dari dua sisi yaitu :
Efektifitas mengajar pendidik, berkaitan dengan sejauh mana kegiatan belajar
mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
Efektifitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauh mana tujuan-tujuan
pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar mengajar
yang telah dilaksanakan.
3. Prinsip Efisiensi
Untuk menyelesaikan suatu program, kita memerlukan waktu, tenaga dan biaya yang
kadang-kadang sangat besar jumlahnya. Kesemuanya itu sangat tergantung kepada
banyaknya progra yang akan diselesaikan. Hal yang menyenangkan terjadi ketika
waktu yang digunakan, tenaga yang dikeluarkan dan biaya yang kita alokasikan dapat
mengeluarkan hasil yang optimal.
Jadi efisien itu merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
pengeluaran berupa (waktu, tenaga dan biaya) dan menunjukkan hasil yang seimbang.
Kurikulum sebagai wahana belajar yang dinamis perlu dikembangkan terus menerus
dan berkesinambungan dalam rangka pengembangan kurikulum yang menyangkut
saling hubungan dan saling menjalin antara berbagai tingkat sekolah dan jenis
program pendidikan atau bidang studi.
6. Prinsip Integrasi
Prinsip ini memiliki maksud bahwa harus ada pengembangan kurikulum secara
bertahap dan terus menerus yakni dengan cara memperbaiki, memantapkan dan
mengembangkan lebih lanjut kurikulum yang sudah berjalan setelah ada pelaksanaan
dan sudah diketahui hasilnya. Hal ini mempunyai implikasi bahwa kurikulum
senantiasa mengalami revisi, namun revisi tersebut tetap mengacu pada apa yang
sudah ada dan tetap fokus ke depan, sehingga keberadaannya cukup berarti bagi anak
didik dan bersifat dinamis.