Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beromunikasi serta

menggunakan berbagai alat komunikasi sebagai saran komunikasi terhadap masyarakat . Ilmu

komunikasi tidak peruntukkan bagi orang pendiam atau jarang bicara? Itu salah. Karena seperti kita

tahu komunikasi bisa lewat lisan dan tulisan jadi pernyataan itu cuman mitos siapun kamu asal puna

minat, niat dan passion di jurusan ini pasti asyik. Kita memiliki beberapa labotarium milik kita sebgai

sarana pembelajaran seperti Laboratorium Televisi Siaran, Laboratorium Radio, Laboratorium

Fotografi, Laboratorium Grafika, Laboratorium Computer Mediated Communication, Laboratorium

Pengelolaan Informasi, Laboratorium Media and News Room, Laboratorium Event and Conference.

Di jurusan ilmu komunikasi ini peminatan dilakukan, agar kita lebih di fokuskan pada salah satu

bidang, contohnya jurnalisitik, pada peminatan ini lebih menitikberatan pada bidang jurnalisme, baik

jurnalistik pada bidang media cetak seperti majalah koran maupun media elektronik seperti radio dan

televisi. Pada peminatan ini lebih dalam mempelajari tentang penggunaan teknologi penggunaan

teknologi komunikasi dan informasi. Tumbuhnya pertelevisian nasional, surat kabar dan radio,

memerlukan tenaga jurnalis yang handal, baik sebagai reporter, announcer, dokumenter, maupun

produser pemberitaan.

Setiap orang pasti merasa tidak percaya diri ketika berbicara di depan umum. Akibatnya, muncul

suatu persepsi bahwa untuk menjadi seorang public speaking haruslah memiliki kemampuan yang

mendasar yakni keterampilan atau softskill. Ketidakpercayaan diri itu dipengaruhi oleh kurangnya

penguasaan materi yang akan disampaikan, status, penampilan, atau kecerdasan yang dimiliki oleh

calon pendengar. Secara langsung hal ini akan menyebabkan rasa depresi atau gugup. Maka dari itu,
dibutuhkan sebuah keterampilan atau softskill dari dalam diri individu serta potensi yang mereka

punya hanya butuh untuk ditampilkan.

Public Speaking mempunyai banyak sekali manfaat. Tujuan dari public speaking adalah

menyampaikan ide atau pesan kepada publik dengan suatu metode yang sesuai sehingga publik bisa

memahami dan kemudian memperoleh manfaat dari pesan atau ide tersebut.

Di era digital ini, banyak remaja yang sampai sekarang masih belum paham dan belum berani

melakukan public speaking atau yang biasa dikenal dengan 'Berbicara di depan umum'. Banyak yang

belum bisa dan bahkan menolak untuk menguasai kemampuan public speaking, padahal kemampuan

public speaking berperan sangat besar dalam era yang sudah serba digital ini.

Banyak faktor yang membuat remaja masih ragu untuk melakukan public speaking seperti masih malu

untuk berbicara di depan banyak orang, ketidak percaya diriannya, demam panggung, dan faktor

faktor lainnya. Di masa kini, pengetahuan bukan segalanya untuk mencapai kesuksesan. Orang

dengan pendidikan tinggi belum tentu mudah diterima untuk bekerja di suatu perusahaan apabila dia

tidak mampu berkomunikasi dengan baik di depan umum.

Contohnya seperti kisah Warren Buffet, atau dikenal sebagai orang terkaya nomor 2 di dunia, dahulu

lulus dari sebuah perguruan tinggi. Saat bekerja, Buffet menyadari bahwa kelemahan terbesar yang

ada dalam dirinya dan mengganggu kesuksesan karirnya adalah berbicara di depan umum, atau

disebut juga sebagai Public Speaking.

Dirinya selalu takut dan grogi saat melakukan presentasi. Bahkan merasa ingin muntah dan

jatuh ditempat saat sedang menyampaikan presentasinya. Pria ini terus berusaha untuk menghilangkan

kelemahan dan rasa takutnya tersebut. Hingga akhirnya memutuskan untuk ikut dalam sebuah seminar

atau training public speaking. Warren Buffet rela untuk menyisihkan uang dan waktunya untuk datang

ke kelas tersebut, dan akhirnya lulus dari training public speaking dan mampu menghilangkan

keraguannya.
Kini mampu tampil percaya diri untuk tampil di depan banyak orang. Tahun selanjutnya

merupakan masa-masa kesukesan dirinya. Kini Ia sukses menjadi salah satu orang terkaya di dunia

karena public speaking, ialah Warren Buffet.

Cerita diatas menunjukan bahwa kemampuan public speaking sangat diperlukan dalam dunia

kerja, seperti saat sedang presentasi, mengutarakan pendapat dalam rapat, dan kini sebagian besar

perusahaan menjadikan kemampuan public speaking sebagai kriteria tertinggi dalam menilai calon

pelamar kerja. Oleh karena itu setiap orang perlu menguasai kemampuan berbicara di depan umum,

terutama bagi remaja yang masih dalam tahap mencari jati dirinya.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis memilih judul " Manfaat Kemampuan Public

Speaking bagi Remaja di Era Digital " dalam penulisan karya tulis ini

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa Manfaat Kemampuan Public Speaking bagi Remaja di Era Digital ini ?

2. Mengapa remaja sekarang harus bisa memahami dan menerapkan Public Speaking ?

3. Apa hubungan Public Speaking dengan sistem di dunia kerja ?

4. Bagaimana berkomunikasi yang efektif terkait pemahaman tentang teknik-teknik yang benar

untuk menjadi public speaking ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian penulis menyusun batasan masalah

sebagai berikut :

1. Untuk memahami lebih dalam tentang Public Speaking.

2. Untuk mengetahui Manfaat Public Speaking bagi Remaja di Era Digital.

3. Untuk memberi wawasan lebih kepada orang lain tentang Public Speaking.

4. Untuk mengetahui hubungan Public Speaking dengan sistem di dunia kerja.

D. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian penulis menyusun batasan masalah

sebagai berikut :

1. Manfaat kemampuan Public Speaking bagi Remaja di Era Digital ini

2. Alasan remaja sekarang harus bisa memahami dan menerapkan Public Speaking

3. Hubungan Public Speaking dengan sistem di dunia kerja

4. Berkomunikasi yang efektif terkait pemahaman tentang teknik-teknik yang benar untuk

menjadi public speaking

E. Metode Penulisan

A. Jenis Penelitian

Penelitian kepustakaan, yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan

bantuan pelbagai literatur kepustakaan, seperti buku-buku, kitab-kitab, majalah, brosur,

dokumen, kisah-kisah, biografi dan lain-lain.

B. Sumber data
Sumber data karya tulis ini penulis ambil dari data sekunder yaitu berupa data

kepustakaan. Data kepustakaan adalah data yang diperoleh dari berbagai refrensi yang

dikumpulkan dari berbagai buku dan artikel.

F. Sistematika Penulisan

Dalam karya tulis ilmiah ini penulis akan menyusun makalah menjadi empat

bab. Bab pertama adalah Pendahuluan.Yang berisi :Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan Penulisan, Batasan Masalah, Metodologi Penulisan, dan Sistematika

Penulisan.

Bab kedua adalah Landasan teori. Yang terdiri dari : Definisi Publik Speaking,

Tujuan Publik Speaking, Noise Publik Speaking.

Bab ketiga adalah Hasil dan Pembahasan. Dan bab terakhir yaitu Bab keempat

adalah Penutup. Yang terdiri dari saran dan simpulan.

Anda mungkin juga menyukai