Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pemerintahan islam adalah sebuah sistem yang berbeda dengan sisitem
pemerintahan yang ada di dunia. Baik dari aspek asas yang menjadi landasan berdirinya,
pemikiran konsep, standar serta hukum-hukum yang dipergunakan untuk kepentingan
umat, maupun dari aspek undang-undang dasar yang berlaku.
Sistem pemerintahan islam tidak mengenal sistem waris. Namun pemerintahan
akan di pegang oleh orang yang bai’at oleh umat denagn kebebasan memilih. Didalam
sistem pemerintahan islam ada namanya Khalifah atau sebagai pemimpin, khalifah
tersebutlah yang menagtur pemerintahan.
Kewajiban Khilafah adalah perkara yang jelas dalilnya berdasarkan Al Qur’an , as
Sunnah, dan ijma’ Sahabat. Meskipun demikian masih ada yang menyatakan bahwa
Khilafah tidak memiliki pijakan nash. Berikut ini tulisan tentang hal itu yang diambil dari
kitab ajhizatu ad Daulah al Khilafah (Struktur Negara Khilafah ).
Pertama, bahwa sistem pemerintahan Islam yang diwajibkan oleh Tuhan semesta
alam adalah sistem Khilafah. Di dalam sistem khilafah ini, Khalifah diangkat melalui
baiat berdasarkan kitabullah dan sunah rasul-Nya untuk memerintah (memutuskan
perkara) sesuai dengan apa yang diturunkan oleh Allah.
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Khilafah
Khilafah disebut juga imamah yang artinya kepemimpinan. Secara istilah
khilafah adalah sistem pemerintahan yang pelaksanaanya diatur berdasarkan syari’at
islam. Jadi khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di seluruh
dunia untuk menegakkan hukum-hukum syari’at islam dan mengemban dakwah islam ke
segenap penjuru islam. Khilafah bukanlah kerajaan yang mementingkan satu wilayah
satu dengan mengorbankan wilayah lain Khilafah memperluas kekuasaanya sebagai
bagian dari kebijakan laur negerinya, yaitu menyebarkan risalah islam.
Sistem pemerintahan Islam disebut juga dengan al-Khilafah yang artinya suatu
susunan pemerintahan yang diatur menurut ajaran agama Islam. Sebagaimana yang
dibawa dan dijalankan oleh Nabi Muhammad Saw. semasa beliau masih hidup, dan
kemudian dijalankan oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin
Affan, dan Ali bin Abu Thalib). Yang kepala negaranya disebut Khalifah
Dalam sistem khilafah, wanita tidak berada pada posisi inferior atau menjadi
warga kelas dua. Islam memberikan hak bagi wanita untuk memiliki kakayaan, hak
pernikahan dan perceraian, sekaligus memegang jabatan dimasyarakat. Islam menetapkan
aturan berpakaian yang khas bagi wanita yaitu khimar dan jilbab, dalam rangka
membentuk masyarakat yang produktif serta bebas dari pola hubungan yang negatif dan
merusak, seperti yang terjadi di barat. Khilafah yang akan datang akan melahirkan era
baru yang penuh kedamaian,stabilitas dan kemakmuran bagi dunia islam, mengakhiri
tahun-tahun penindasan oleh para tiran paling kejam yang pernah ada dalam sejarah. 
Masa-masa kolonalisme dan eksploitasi dunia islam pada akhirnya akan berakhir, dan
khilafah akan menggunakan seluruh sumber daya untuk melindungi kepentingan islam
dan kaum muslimin, sekaligus menjadi alternatif pilihan rakyat terhadap sistem
Kapitalisme.
Dalam sistem Khilafah ada namanya Khalifah yaitu kepala negara dalam sistem
pemerintahan ini. Dia bukanlah raja atau diktator, melainkan seorang pemimpin terpilih
yang mendapat otoritas kepemimpinan dari kaum muslimin, yang secara ikhlas
memebrikannya berdasarkan kontrak politik yang khas, yaitu bai’at. Tanpa bai’at,
seseorangtidak bisa menjadi kepala negara. Ini sangat berbeda dengan konsep raja atau
diktator, yang menerapkan kekuasaan dengan cara paksa dan kekerasan. Contohnya bisa
dilihat pada para raja dan diktator dunia islam saat ini, yang menahan dan menyiksa
kaum muslimin, serta menjarah kekayaan dan sumber daya milik umat.
Kontrak bai’at mengharuskan Khalifah untuk bertindak adil dan memerintah
rakyatnya berdasarkan syariat islam. Setiap undang-undang yang hendak dia tetapkan
haruslah berasal dari hukum islam, yang digali dengan metodologi yang terperinci, yaitu
ijtihad. Apabila khalifah menetapkan aturan yang bertentangan dengan sumber hukum
islam, atau melakukan tindakan opresif terhadap rakyatnya, maka pengadilan tertinggi
dan paling berkuasa dalam sistem negara Khalifah, yaitu Mahkamah Mazhalim dapat
memberikan impeachment kepada Khalifah dan menggantikannya.
B. Dasar-Dasar Pemerintahan Islam Menurut Al-Qur’an Dan Al-Hadits
Berikut dasar-dasar pemerintah Islam yang wajib menjadi pokok pendirian
negara. Dimanapun pemerintahan Islam itu di susun, dibangun dan di zaman
bagaimanapun umat Islam berada. Dasar ini selain sesuai dengan pemerintahan yang
dijalankan oleh Khulafaur Rasyidin juga terdapat dalam ayat al-Quran, yaitu:
1)      Kejujuran dan keikhlasan serta bertanggung jawab dalam menyampaikan
amanat kepada ahlinya (rakyat) dengan tidak membeda-bedakan bangsa dan warna kulit
2)      Keadilan yang mutlak terhadap seluruh umat manusia dalam segala sesuatu
3)      Tuhid (mengesakan Allah), sebagaimana diperinahkan dalam ayat-ayat al-
Qur’an supaya menaati Allah dan Rasul-Nya
4)      Kedaulatan rakyat yang dapat dipahami dari perintah Allah yang
mewajibkan kita taat kepada ulil amri (wakil-wakil rakyat).
Ke empat dasar diatas sesuai dengan firman Allah Swt yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri
diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (al-Qu’ran) dan Rasul-Nya (Sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa’: 58-59)
Ada pula dasar-dasar lain, yaitu;
1. Tauhid atau mengesakan Allah SWT
Tauhid dalam bahasa artinya menjadikan sesuatu yang esa. Yang
dimaksud disini adalah mempercayai Allah SWT itu esa. Sedangkan secara
istilah ilmu tauhid ialah ilmu yang membahas segala kepercayaan-
kepercayaan yang diambil dari hukum termasuk hukum mempercayai Allah
SWT itu esa.
2.   Persamaan derajat manusia
Dalam sistem pemerintahan dilarang membeda-bedakan antara yang
lemah dengan yang kuat ataupun yang kaya dan si miskin. Dalam sistem
pemerintahan islam yang bisa membedakan itu ialah pandai atau tidak
pandainya seseorang.
3. Keadilan bagi seluruh umat

Anda mungkin juga menyukai