Anda di halaman 1dari 18

MODUL PENGANTAR HUBUNGAN MASYARAKAT

(KODE MATA KULIAH)

MODUL 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUBUNGAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH
Jatayu Hadi Prakoso, M.Ikom

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2022

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 18
MODUL 1
PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
Memahami dan mampu menjelaskan kembali pengertian dan mampu
mendefinisikan PR.
Memahami dan mampu menjelaskan kembali kedudukan PR/Humas dalam Ilmu
Komunikasi dan interaksi dengan ilmu sosial lainnya.

Gejala Humas Dalam Kehidupan Manusia


Manusia selalu berkeinginan untuk berinteraksi dengan orang lain,
menjalin hubungan dengan orang lain. Keinginan ini merupakan hal yang kodrati
karena manusia adalah mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat
hidup sendiri, manusia memerlukan orang lain, manusia tidak dapat
menghindarkan diri dari hidup berkelompok. Mulyana (2000) menyebutkan
bahwa manusia perlu berinteraksi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan
biologis seperti makan minum dan kebutuhan psikologis yakni kebutuhan untuk
mendapatkan sukses dan kebahagiaan.
Gejala ini telah ada sejak awal peradaban manusia hingga di jaman
modern. Di awal peradaban manusia pola hubungan yang terjalin masih dalam
bentuk yang sederhana. Interaksi dibangun dengan dasar kepercayaan dan
kebersamaan dalam usaha manusia menaklukan alam untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Jika mereka tidak dapat membangun kebersamaan dan hubungan saling
percaya dalam kelompok maka mereka akan sulit dalam menaklukan alam. Inilah
sebenarnya awal gejala kegiatan humas dalam kehidupan manusia. Terjadi
hubungan saling percaya dan saling membutuhkan.
Upaya membangun hubungan saling percaya pada awal peradaban
manusia masih dapat kita lihat pada saat ini. Di jaman modern manusia tetap
hidup dalam kelompok. Mereka menjalin hubungan dengan manusia lain.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 18
Mengapa demikian? Karena walaupun di jaman modern, pada dasarnya manusia
tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri. Untuk keberlangsungan
hidupnya dan mengembangkan kehidupan ke arah yang lebih baik manusia
berusaha membangun hubungan di dalam kelompok maupun dengan kelompok
lain. Bahkan pada saat ini hubungan yang dilakukan tidak lagi terbatas dalam satu
suku bangsa atau satu negara namun telah melampaui batas-batas negara.
Hubungan yang terjalin pada awal keberadaan manusia, pada suku-suku
primitif maupun pada jaman modern adalah hubungan untuk mengembangkan
kehidupan bersama secara harmonis, saling mempengaruhi hubungan timbal balik
yang memberi keuntungan pada ke dua pihak. Hubungan didasari pada saling
percaya dan saling memahami.
Hubungan yang demikian merupakan gejala humas. Seperti telah diuraikan
sebelumnya bahwa humas adalah kegiatan untuk membangun hubungan antara
dua pihak didasari oleh saling percaya, saling mengerti, saling mempengaruhi.
Oleh karena itu hubungan yang dilakukan oleh manusia sejak awal peradaban
misal hubungan yang dilakukan oleh suku-suku primitif hingga hubungan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan perusahaan atau negara dengan negara pada
jaman modern ini merupakan bentuk dari kegiatan humas.

PENGERTIAN DAN DEFINISI PUBLIC RELATIONS


Hubungan Masyarakat (Humas) atau yang dalam bahasa Inggrisnya
populer dengan sebutan Public Relations merupakan salah satu bagian dari kajian
Ilmu Komunikasi yang paling pesat berkembang. Pada masa sekarang ini, banyak
organisasi semakin menyadari pentingnya mengaplikasikan kegiatan kehumasan
menjadi salah satu bagian yang integral dan tak terpisahkan dalam kegiatan
manajerial organisasi sehari-hari. Berbagai macam organisasi mulai mengakui
bahwa banyak dari tujuan organisasi semakin mudah tercapai dan banyak pula
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh organisasi bisa dihindari atau
mendapatkan solusi yang memuaskan dengan mengaplikasikan kegiatan
kehumasan yang tepat dalam organisasi mereka.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 18
Public Relations terdiri dari dua buah kata, yaitu public dan relations.
Dalam bahasa Indonesia public berarti publik dan relations berarti hubungan-
hubungan. Untuk memahami dengan benar kedua kata tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:

PUBLIC
Istilah public sukar diindonesiakan, dan sampai sekarang belum ada
terjemahan yang khusus serta baku. Sebagian orang berpendapat bahwa public
sama dengan masyarakat, maka Public Relations diartikan sebagai Hubungan
Masyarakat.
Sementara itu dalam bahasa Inggris, istilah public dibedakan dengan istilah
society (masyarakat).
J.B.A.F. Mayor Polak (1962), masyarakat diartikan sebagai wadah dari
seluruh antar-hubungan sosial dari seluruh jaringannya dalam arti umum, tanpa
menentukan sesuatu batas tertentu. Adapun pengertian public mengacu pada
sekelompok orang yang menaruh minat, perhatian dan kepentingan yang sama
terhadap sesuatu. (Oemi, 1968)
Lebih lanjut Alfred M. Lee (1951) menyatakan istilah public ditujukan
pada sekumpulan orang yang dikonfrontasikan dengan suatu masalah,
memperlihatkan bagaimana mengatasi masalah itu, dan terlibat dalam
mempersoalkan masalah tersebut.
Beberapa contoh penggunaan istilah public yang diartikan berbeda:
• Public Library = Perpustakaan Rakyat
• Public Opinion = Pendapat Umum
• General Opinion = Pendapat
• Public Administration = Administrasi Negara
• Public House = Warung Kopi
Berdasarkan hal di atas, jelas jauh sekali bedanya antara public dan
masyarakat. Maka dalam konteks demikian, kurang tepatlah apabila public
relations diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 18
Demikian pula untuk istilah public sebaiknya diterjemahkan publik saja
karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang sama pengertiannya
dengan public yaitu sekumpulan orang yang bermakna himpunan atau kumpulan
orang-orang dan lembaga/organisasi yang bekepentingan serta berada di sekitar
badan/perusahaan di mana organisasi itu berada.
Sehubungan dengan itu maka publik suatu perusahaan, organisasi, badan,
maupun instansi akan terdiri atas dua bagian, yaitu:
Himpunan yang berada di dalam perusahaan, organisasi, badan atau instansi ybs.
Himpunan ini dikenal dengan sebutan internal public atau dalam bahasa Indonesia
disebut publik intern.
Himpunan yang berada di luar perusahaan, organisasi, badan atau instansi
ybs. Himpunan ini dikenal dengan sebutan eksternal public atau dalam bahasa
Indonesia disebut publik ekstern.
• Pengertian Public menurut J. Handly Wright & Byron H. Christian: Publik
adalah orang-orang yang sama-sama menaruh perhatian terhadap suatu
kepentingan yang sama tanpa ada sangkutpautnya dengan tempat dimana
mereka berada.
• Cutlip dan Center mengatakan: Sekelompok orang yang sama-sama terikat
oleh suatu kepentingan yang sama dan mempunyai perasaan yang sama.
• Selanjutnya J. Basf Mayor Polak berpendapat: Publik ( khalayak ramai)
adalah sejumlah orang yang mempunyai minat yang sama terhadap sesuatu
bidang atau persoalan tertentu.

Publik berbeda dengan Crowd (kerumunan) yaitu:


Sekelompok manusia yang bergerombol secara spontan, tanpa organisasi
atau pola yang disengaja tanpa tradisi atau corak tertentu. Misal :
• Sekelompok orang yang berkunjung ke mall dan ketika mall tersebut
mengadakan pertunjukan musik, mereka datang dan menonton.
• Orang yang tiba-tiba berkerumun saat terjadinya kecelakaan di jalan raya

Publik berbeda dengan massa.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 18
Massa yaitu: Sekumpulan orang yang memiliki prilaku tertentu yang sama atau
mirip satu sama lainnya karena adanya faktor-faktor situasi, kondisi serta emosi
pada saat dimana massa itu berkumpul. Misalnya:
• Massa yang tiba-tiba memukuli seseorang yang diduga pelaku pencurian.

Pengertian publik pada Public Relations adalah:


Pihak-pihak baik individu, kelompok, lembaga atau organisasi yang
memiliki kepentingan atau interest terhadap aktivitas suatu organisasi/lembaga/
perusahaan.
Bagi suatu perusahaan, organisasi, badan atau instansi tertentu publik intern-nya
terdiri atas:
• Para pegawai beserta para anggota keluarga dan lazim disebut employee
public.
• Serikat-serikat buruh atau karyawan yang hidup dan berkembang di dalam
perusahaan, organisasi, badan atau instansi.
• Para pemegang saham perusahaan, organisasi, badan atau instansi atau
biasa disebut stockholder relations.
Adapun publik ekstern perusahaan, organisasi, badan atau instansi terdiri atas:
• Orang-orang atau penduduk yang tinggal di sekitar daerah perusahaan,
organisasi, badan atau instansi itu berada. Himpunan ini lazim disebut
community relations.
• Para pelanggan atau relasi perusahaan, organisasi, badan atau instansi atau
disebut customary public.
• Para pemasok bahan baku dan penyalur hasil produksi dari perusahaan,
organisasi, badan atau instansi, dan mereka biasa disebut supplier public.
• Para pembeli dan pemakai barang dan/atau jasa yang dihasilkan
perusahaan, organisasi, badan atau instansi yang disebut consumer public.
• Opinion leaders atau orang-orang yang berpengaruh di kalangan
masyarakatnya.
• Organisasi kemasyarakatan yang mempunyai kepentingan atau keterkaitan
usaha dengan perusahaan, organisasi, badan atau instansi.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 18
• Khalayak ramai atau general public yang berkepentingan dan bersimpati
terhadap usaha perusahaan, organisasi, badan atau instansi.

RELATIONS
Istilah relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan
membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain. Lebih
teknis lagi kegiatan yang dimaksud merupakan komunikasi dalam menciptakan
hubungan yang harmonis di antara dua pihak, di mana satu dengan yang lainnya
sama-sama memperoleh keuntungan sehingga terikat dalam suatu hubungan
kefamilian yang akrab.
Dengan kata lain mengandung arti kegiatan komunikasi yang dilakukan
oleh lembaga PR untuk menciptakan hubungan antara perusahaan, organisasi,
badan atau instansi dengan publiknya. Mengingat publik perusahaan, organisasi,
badan atau instansi ada dua jenis (internal dan eksternal) maka hubungan yang
dilakukan lembaga PR tentunya terarah pada dua jenis publik itu.
Selain itu tiap-tiap publik terdiri dari himpunan-himpunan atau kelompok
khalayak (banyak ragamnya). Itulah sebabnya istilah relations dalam public
relations harus selalu ditulis dalam bentuk jamak (relation+s).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa istilah Public Relations
kurang tepat jika diterjemahkan hubungan masyarakat. Seharusnya hubungan-
hubungan publik atau hubungan-hubungan dengan publik.
Secara harafiah hubungan masyarakat tidak cocok atau tidak sama dengan
public relations, namun secara operasional justru kegiatan, tugas dan fungsi
Hubungan Masyarakat itu adalah kegiatan, tugas, dan fungsi Public Relations
juga. Meskipun demikian, untuk meluruskan pengertian secara tepat, sebaiknya
tetap digunakan istilah Public Relations.
Berkaitan dengan pemahaman di atas, fungsi Humas adalah sebagai
liasson atau penghubung antara organisasi/perusahaan dengan publik-publiknya.
Sebagai liasson Humas dituntut untuk lebih netral tidak memihak salah satu
kepentingan. Ibaratnya Humas adalah ”penterjemah” suara-suara
organisasi/perusahaan untuk disampaikan kepada publik-publik, dan sebaliknya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 18
Humas juga ”penterjemah” suara-suara publik untuk disampaikan kepada
organisasi/perusahaan. Namun ada juga yang memahami fungsi Humas sebagai
bridge atau jembatan bagi organisasi/perusahaan menuju publik. Fungsi ini
mempertegas bahwa Humas pada dasarnya lebih berpihak kepada kepentingan
organisasi/perusahaan dibandingkan kepentingan publik. Alasan rasionalnya
adalah Humas itu digaji oleh organisasi/perusahaan, bukan oleh publik. Fungsi
mana yang akan dipilih, menunjukkan model Humas yang diterapkan oleh sebuah
organisasi/perusahaan.
Publik menjadi fokus perhatian Humas sangat beralasan. Betapa publik
yang terorganisir bisa menjadi kekuatan besar bagi sebuah organisasi dan atau
personal. Kita tentu masih ingat dengan kasus Prita Mulyasari dengan RS.Omni
International. Dukungan publik yang membela Pritta melalui penggalangan suara
di facebook mampu membuat RS. Omni tersudut karena opini publik yang negatif
kepada RS. Omni. Penyelesaian kasus yang semula lewat jalur hukum menjadi
berubah manakala opini publik ikut terlibat. RS.Omni dalam kasus Prita harus
berhadapan dengan jalur hukum sekaligus menangkis opini negatif dari
masyarakat. Itulah kekuatan publik apabila sudah mengorganisir diri dan
menyuarakan opini melalui berbagai media.
Dewasa ini, di era keterbukaan dan mudahnya akses komunikasi untuk
menyuarakan opini, membuat opini publik semakin kuat. Era keterbukaan
menjadikan setiap orang berani bersuara. Bahkan pada wilayah-wilayah yang
sangat privat. Bila semula kontrol masyarakat lebih banyak ditujukan pada
lembaga-lembaga negara dan para pejabat, maka sekarang masyarakat juga
merasa berhak mengontrol lembaga-lembaga privat dan para pejabat lembaga
tersebut. Kesadaran bahwa kehadiran lembaga-lembaga privat merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari suatu sistem sosial, membuat masyarakat menuntut
peran serta dan fungsi sosial dari lembaga-lembaga tersebut. Dengan demikian,
masyarakat juga akan mengontrol setiap apa yang terjadi dan dilakukan oleh
lembaga tersebut.
Sementara itu, kemudahan akses komunikasi membuat masyarakat mudah
menghimpun suara menjadi suara-suara yang terorganisir dalam kelompok dan

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 18
membentuk opini publik. Permasalahan bersama (interesting) dan kekuatan
publik dengan demikian mesti dikelola. Itulah yang menjadi dasar munculnya
pendekatan public relations atau Humas. Mesti ada bagian tersendiri yang secara
khusus mengelola opini publik, memantau interest publik, dan membuat program-
program yang berkaitan dengan interest dan opini publik.
Arti kata Public Relations yang kedua adalah ”relations” yang memiliki
arti jalinan diantara dua pihak atau lebih yang didasari oleh kesadaran akan saling
membutuhkan di antara mereka. Kesadaran akan saling membutuhkan menjadi
kata kunci. Apabila kedua belah pihak menyadari bahwa mereka saling
membutuhkan maka keduanya juga akan mengakui bahwa pihak lain sama
pentingnya dengan dirinya. Dengan demikian, sebuah hubungan akan symetris.
Banyak kasus menunjukkan betapa perlu menilai pihak lain itu sama
pentingnya dengan pihak kita. Ambil contoh, dalam jalinan personal antara suami
isteri atau sepasang kekasih. Menilai pasangannya sama pentingnya dengan diri
sendiri merupakan kunci keharmonisan. Salah satu di antara pasangan akan
menyebut pasangannya sebagai ”the significant person” akan lebih
menyenangkan daripada sebagai ”the behind person”. Kasus-kasus renggangnya
hubungan dan bahkan perceraian salah satunya karena merasa ”tidak dianggap
penting” oleh pasangannya. Analogi jalinan personal tersebut bisa kita terapkan
dalam jalinan organisasi dan atau personal dengan publiknya. Organisasi
menganggap interest publik sama pentingnya dengan interest organisasi, dan
sebaliknya publik juga diharap menganggap interest organisasi sama pentingnya
dengan interest publik (Frida Kusumastuti, 2010).
Nah, apabila dilihat dari arti kata Public Relations maka bisa didefinikan
sebagai berikut:
”Humas adalah suatu jalinan saling menguntungkan antara organisasi dan
atau personal dengan publiknya yang didasari oleh kesadaran saling
membutuhkan dan menghargai kepentingan masing-masing.” (Frida Kusumastuti,
2010).

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 18
Secara singkat bisa disebutkan, karakteristik Humas adalah, (1) Jalinan
yang saling menguntungkan dengan publik, (2) kesadaran saling membutuhkan
dan menghargai kepentingan pihak-pihak yang berhubungan.

Elemen Humas
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dibahas sebelumnya, maka bisa
kita identifikasi beberapa kata kunci yang cukup penting, yaitu (1) Hubungan, (2)
manajemen, (3) komunikasi, (4) organisasi, dan (5) publik. Lima kata kunci
inilah yang selanjutnya merupakan elemen dasar untuk memahami semua
kegiatan kehumasan.
1. Humas dan Hubungan
Humas pada dasarnya adalah mengelola sebuah hubungan klien
(organisasi maupun personal) dengan publik-publiknya. Apa yang dikelola Humas
meliputi membangun, mengembangkan, dan menjaga hubungan. Sebuah
hubungan yang baik disinyalir bisa memperlancar operasional organisasi dan
tujuan-tujuan personal. Contoh hubungan yang baik dapat dilihat dari hubungan
persahabatan. Seorang sahabat akan senantiasa memperhatikan kita dengan penuh
kasih sayang. Sahabat akan mengingatkan, menasihati, dan mendukung kita,
terutama dalam situasi krisis. Begitu pula dengan sebuah organisasi dan personal.
Melalui Humas, sebuah organisasi maupun personal mempertahankan hubungan
persahabatan dengan publik publiknya, sehingga publik senantiasa
memperhatikan, peduli, mendukung tujuan-tujuan organisasi dan personal.
Suatu hubungan memiliki dimensi hubungan yang simetris-asimetris.
Hubungan yang simetris adalah hubungan yang menganggap posisi kedua belah
pihak yang berhubungan sama penting, sedangkan asimetris menganggap posisi
salah satu lebih penting daripada yang lain. Pada hubungan yang simetris biasanya
digambarkan sebagai tiadanya dominasi pihak yang satu kepada pihak yang lain.
Tentu saja dalam sebuah tataran ideal, hubungan organisasi dengan publik
mesti dipahami sebagai hubungan yang simetris, atau lebih lengkap lagi dalam
suatu model simetrical two way communications, walau dalam praktek ada juga
model simetrical one way communications, asimetrical two way communications,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 18
dan yang sangat tidak direkomendasikan adalah asimetrical one way
communications.
Bukan pekerjaan yang mudah dalam membangun, mengembangkan dan
menjaga hubungan dengan publik. Memerlukan waktu, konsistensi, tenaga, dan
kreasi supaya tidak terjadi kemandegan dan kebosanan. Bagaimana cara
membangun dan menjaga hubungan? Ikuti tips berikut ini:
a. Senantiasa membuka akses komunikasi untuk saling menyapa, menerima
dan memberi pesan. Frekuensi dan kualitas komunikasi menjadi penting
dalam sebuah hubungan. Jangan sampai kehilangan kontak dengan pihak
yang menjadi publik kita.
b. Komitmen kepada suatu hubungan. Yaitu suatu pernyataan dan sikap yang
merefleksikan kerelaan akan suatu hubungan. Dasar dari komitmen adalah
pengakuan bahwa kedua belah pihak sama-sama penting. Oleh karena itu,
saling menghormati, saling memberi, dan saling memahami kepentingan
masing-masing harus menjadi semangat dalam sebuah hubungan.
c. Melakukan kegiatan bersama, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Kegiatan bersama tapi sendiri-sendiri maksudnya adalah ketika organisasi
punya kegiatan, organisasi bisa mengundang para publiknya untuk
berpartisipasi. Entah itu sebagai tamu maupun sebagai konstributor. Begitu
pula sebaliknya. Organisasi atau personal yang menerapkan Humas harus
berpartisipasi dalam kegiatan publik-publiknya. Sedangkan kegiatan
bersama secara bersama-sama adalah bekerja sama dalam satu kegiatan.
Lebur menjadi satu dalam penyelenggaraan sebuah kegiatan.
d. Membuka koalisi dengan pihak lain. Sebuah hubungan yang
menyenangkan tidak boleh menutup diri dari pihak lain. Saling
memperkenalkan kolega kepada anggota-anggota publik adalah contoh
koalisi. Melalui koalisi sebuah hubungan akan berkembang ke arah yang
lebih luas dan menyenangkan.

2. Humas dan Manajemen

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 18
Pada literatur-literatur terbaru mengenai kegiatan kehumasan, aspek humas
dan aspek manajemen terlihat semakin menyatu dan tidak dapat berjalan sendiri-
sendiri. Mengintegrasikan praktik kehumasan dalam sebuah fungsi manajemen
yang terprogram dengan baik memang telah menjadi suatu keharusan dalam
perkembangan kajian humas sekarang ini, sehingga kegiatan-kegiatan kehumasan
sebuah organisasi dapat terkelola dengan baik serta mengacu pada tujuan-tujuan
organisasi yang lain. Selain itu, pengaplikasian kegiatan humas yang tidak
terencana, bersifat sporadis, dan tidak terprogramkan secara seksama untuk
mencapai tujuan organisasinya dapat dihindari.
Mengaplikasikan kegiatan kehumasan dalam sebuah organisasi sebagi
sebuah fungsi manajemen dipandang semakin signifikan dalam kehidupan
organisasi dewasa ini. Cultip, Center, dan Broom (1985: 3) dalam buku mereka
yang terkenal "Effective Public Relations" bahkan mendefinisikan humas sebagai
salah satu fungsi manajemen yang harus ada dalam sebuah organisasi. Mereka
menyatakan, Public Relations is the management function which evaluates public
attitudes, identifies the policies and procedures of an individual or an
organization with the public interest, and plans and executes a program of action
to earn public understanding and acceptance. Dari definisi di atas dapat dilihat
bahwa sebagai sebuah fungsi manajemen, kegiatan kehumasan bertugas untuk:
➢ Mengevaluasi sikap dan opini publik
➢ Mengidentifikasi serta menyesuaikan kebijakan-kebijakan organisasi
dengan kepentingan publik
➢ Merencanakan serta melaksanakan program-program/ kegiatan-kegiatan
kehumasan agar organisasi dapat mencapai saling pengertian, serta diterima
keberadaannya oleh publik.
Dari tiga penjabaran tugas humas di atas, tampak bahwa humas dipahami sebagai
sebuah fungsi manajemen, karena seperti juga pekerjaan-pekerjaan manajerial
yang lain, tugas-tugas kehumasan meliputi pula pekerjaan-pekerjaan
pengidentifikasian, perencanaan, serta pelaksanaan. Dalam kaitannya dengan
kegiatan kehumasan pada suatu organisasi maka yang harus diidentifikasi,
direncanakan, serta dilaksanakan oleh humas adalah segala pekerjaan yang ada

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 18
hubungannya dengan kegiatan komunikasi sebuah organisasi. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa menerapkan humas sebagai sebuah fungsi
manajemen dalam organisasi berarti mengaplikasikan aspek-aspek manajemen
seperti identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dalam segala
kegiatan komunikasi antara organisasi dengan para publiknya.
Lattimore, dkk (2010) mengatakan bahwa manajemen berarti melakukan
sesuatu dengan benar. Sebagai manajer, para praktisi humas merancang serta
mengorganisasikan program kampanye dan komunikasi. Mereka adalah para ahli
komunikasi bagi organisasi mereka. Seperti halnya pemimpin, para manajer
komunikasi terlibat dalam perencanaan, tetapi umumnya hanya perencanaan
jangka menengah, seperti dalam mengembangkan komunikasi untuk rencana
pemasaran beberapa tahun, menentukan pesan-pesan kunci untuk program
pelatihan ‘perubahan budaya’ serta beragam kegunaan intranet dan ekstranet.
Sebagai fungsi manajemen, praktisi humas juga mendefinisikan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan
masyarakat. Menurut mantan CEO Hill & Knowlton Robert Dilenschneirder,
sikap tanggung jawab sosial dari tahun 2000-2020 akan menentukan seberapa
jauh globalisasi dan ekonomi global ini dapat bertahan (Lattimore dkk: 2010).
Pimpinan eksekutif karyawan dari perusahaan besar sangat menyadari bahwa
humas berkonstribusi dalam pengambilan keputusan. Mungkin yang menjadi
tugas paling penting dari praktisi humas adalah memastikan bahwa pertimbangan-
pertimbangan terkait humas menjadi arus utama dalam proses pengambilan
keputusan (Lattimore,dkk: 2010).

3. Humas dan Komunikasi


Kusumastuti (2007) dalam sebuah tulisannya di eLMU mengatakan bahwa
semua bidang profesional akan mengaplikasikan metoda manajemen dalam kerja
mereka. Tidak hanya bidang Humas. Akan tetapi humas akan berfokus pada
manajemen komunikasi. Seperti definisi James Grunig tentang Humas.
Komunikasi berarti berkaitan dengan siapa mengatakan apa kepada siapa
dengan cara bagaimana, dan apa salurannya serta dengan tujuan apa. Nah, humas

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 18
dengan demikian akan terlibat di dalam merumuskan dan mengaplikasikan
praktek komunikasi (5W) organisasi yang berbasis pada perencanaan,
pengorganisasian, dan evaluasi.
Menurut Kusumastuti, komunikasi dalam perspektif humas harus
direncanakan oleh organisasi. Sampai pada efek yang diharapkan dari aktivitas
komunikasi tersebut. Memang masih banyak organisasi yang memberi peran
seorang humas hanya sebagai 'juru bicara' bukan manajer komunikasi. Hanya
memberi peran seorang humas sebagai 'tukang foto', 'tukang kliping koran',
'pembawa acara', 'menjamu insan pers', 'membuat press release', sementara itu
manajer komunikasi yang menentukan siapa yang harus menyampaikan apa
kepada siapa dengan cara bagaimana dan salurannya apa, untuk tujuan seperti apa,
lebih ditentukan oleh pimpinan puncak organisasi. Sehingga dengan demikian
seorang humas selayaknya hanyalah teknisi komunikasi, bukan manajer
komunikasi.
Humas dan Komunikasi dapat berarti humas adalah merupakan suatu
muara dan hilir di mana aktivitas komunikasi organisasi dirancang dan
dipraktekkan. Sebagai seorang teknisi, bukan berarti Humas hanyalah sebagai
pemanis komunikasi yang mengharuskan seorang humas adalah wanita cantik
atau pria luwes yang dapat berbicara 'nyinyir'. Berkomunikasi juga tidak hanya
'berbicara'. Kemampuan menulis dalam rangka menyampaikan suatu pesan
organisasi harus dimiliki oleh petugas humas. Sebagai seorang pengelola
komunikasi, praktisi humas harus memiliki data tentang potensi elemen-elemen
komunikasi sebuah organisasi di mana dia berada. Dengan koleksi data tersebut,
humas dapat merekomendasi komunikator yang tepat dan kredibel untuk
menyampaikan pesan tertentu pada publik yang tepat, dengan media/saluran yang
tepat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Dengan demikian, menurut Kusumastuti, Humas berarti penguasaan
memilih komunikator, mengemas dan memilih pesan, merencanakan media, dan
menentukan sasaran publik yang tepat. akurat, sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan publiknya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 18
Komunikasi humas juga mesti difokuskan pada tujuan terciptanya hubungan yang
favourable bagi kepentingan kedua belah pihak, antara organisasi dengan
publiknya. Itulah mengapa, istilahnya bukan Komunikasi Publik melainkan
Hubungan Masyarakat (= publik).

4. Humas dan Organisasi


Don Barnes, seorang praktisi Public Relations kawakan dari Australia
menyatakan bahwa setidaknya terdapat 4 fungsi humas dalam organisasi, yaitu:
1. Memberikan saran kepada pihak manajemen hal-hal yang berkaitan dengan
berbagai kebijakan yang diambil, serta dampak dari kebijakan itu bagi
publik.
2. Mengoordinasikan berbagai kegiatan komunikasi organisasi
3. Menyediakan sarana bagi upaya-upaya organisasi untuk berkomunikasi atau
menjalin hubungan dengan publik
4. Mencari tahu/mencari informasi tentang opini publik terhadap organisasi
(dikutip dalam Johnston dan Zawawi,2000:4)
Dari empat fungsi utama humas di atas, bisa disimpulkan bahwa kegiatan humas
yang utama adalah merencanakan serta mengelola dengan baik segala kegiatan
komunikasi organisasi sebagai upaya untuk menjalin hubungan timbal balik yang
positif dengan publik.
Selain itu, kalau dicermati dengan lebih seksama, empat fungsi utama humas
tersebut masih dapat dipersempit lagi menjadi 2 fungsi dasar yaitu:
❖ Humas sebagai penyampai informasi
Di sini humas bertugas untuk menyampaikan segala informasi penting
mengenai organisasi kepada publik. Dengan penyampaian informasi
ini diharapkan publik dapat memahami sudut pandang organisasi tentang
suatu isu atau permasalahan tertentu.
❖ Humas sebagai pencari informasi
Di sini humas bertugas untuk mencari segala informasi yang berkenaan
dengan opini publik (pendapat, keluhan, pemikiran, kritikan, pujian,
kepuasan, dan sebagainya) tentang organisasi. Dengan mengetahui opini

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
14 / 18
publik secara pasti, humas dapat memberikan masukan kepada pihak
organisasi berdasar pada opini tersebut, sehingga organisasi diharapkan
tidak akan mengambil keputusan yang keliru yang akan merugikan posisi
organisasi itu sendiri.
Dilihat dari dua fungsi dasar humas tersebut, tidak berlebihan kiranya jika banyak
pihak menganalogikan fungsi humas sebagai sebuah jembatan yang berupaya
menghubungkan dua pihak secara seimbang dan kokoh. Sebagai sebuah jembatan,
dapat dimengerti pula kiranya bahwa humas sebenarnya merupakan sebuah profesi
yang berupaya untuk dapat melayani dua kepentingan yang berbeda, yang sebisa
mungkin dapat dipertemukan tanpa mengecewakan salah satu pihak. Sungguh suatu
profesi yang tidak mudah serta butuh lebih dari sekedar wajah cantik yang
berpenampilan menarik.

5. Humas dan Publik


Publik dan humas memiliki kaitan yang sangat erat. Itulah mengapa kajian
humas dalam bahasa Inggris disebut sebagai kajian Public Relations, yang jika
kita terjemahkan secara langsung berarti Hubungan (dengan) Publik. Johnston
dan Zawawi (2000: 4) mendefinisikan publik secara cukup sederhana sebagai,
...any groups of people who share interests or concerns. (Publik adalah
sekelompok orang yang memiliki kepentingan atau kepedulian yang sama).
Kepentingan atau kepedulian adalah baik organisasi maupun publik sama-sama
memiliki suatu kepentingan akan sesuatu hal. Kepentingan publik terhadap
organisasi bersifat khusus dan spesifik sehingga setiap organisasi memiliki
publiknya sendiri yang acap kali berbeda dengan publik organisasi yang lain. Dari
sini tampak bahwa publik memiliki arti yang lebih sempit jika dibandingkan
dengan pengertian masyarakat yang biasanya memiliki arti lebih luas.
Selain itu, mereka yang berkecimpung dalam dunia kehumasan diharapkan
memahami benar tentang konsep publik ini karena pada perkembangannya publik
yang terorganisasi dengan baik bisa memunculkan opini publik. Seorang pakar
Sosiologi John Dewey menyatakan bahwa ciri-ciri publik adalah:
• Ada permasalahan yang dihadapi bersama

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 18
• Permasalahan tersebut benar-benar ada dan harus diselesaikan
• Mengorganisir diri untuk melakukan sesuatu serta mencari solusi terhadap
permasalahan yang dihadapi (dikutip dalam Grunig dan Hunt, 1984:144)
Ketika sebuah publik telah sadar sepenuhnya bahwa ada masalah atau kepentingan
yang mengikat mereka bersama, biasanya publik akan mengorganisir diri. Pada
tahap inilah Opini Publik akan muncul. Publik yang telah terorganisir dengan baik
dengan sendirinya akan menjadi lebih kuat ketika menyuarakan opininya ke forum
umum, sehingga Opini Publik yang solid bisa jadi akan mempengaruhi kebijakan
dari para pengambil keputusan. Pada tahap inilah, opini publik yang kuat bisa
merugikan keberadaan sebuah organisasi.
Sebagai ilustrasi begini: sebuah organisasi pengembang tanah X didemo
warga desa di sekitar real estate yang dibangun oleh pengembang tersebut karena
ditengarai ada kesalahan dalam pembangunan saluran airnya, sehingga di musim
penghujan desa yang semula tidak pernah mengalami banjir kini mengalaminya.
Warga desa mengancam jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka
pengembang X akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Dari contoh
sederhana ini tampak bahwa warga desa sekitar real estate tersebut adalah
publik dari organisasi pengembang X. Mereka memiliki kepentingan terhadap
organisasi pengembang X dalam kaitannya dengan kasus banjir yang menimpa
desa mereka. Dengan adanya kasus banjir, pengembang X dan warga desa
dipertemukan oleh sebuah kasus yang menjadi perhatian keduanya. Warga desa
berkepentingan terhadap banjir, pengembang X berkepentingan karena adanya
ancaman akan dipidanakan. Jika permasalahan dibiarkan berlarut-larut, publik
yang telah mengorganisir diri ini akan berusaha sekuat tenaga agar opininya
didengar dan diperhatikan oleh para pengambil kebijakan. Mereka bisa saja
bekerja sama dengan media lokal untuk mengekspos kasus ini. Dalam kondisi
seperti ini nama baik dan eksistensi organisasi menjadi terusik dan dipertaruhkan.
Perlu dicatat di sini bahwa keberadaan publik bagi organisasi tidaklah
permanen. Publik bisa datang dan pergi kapan saja. Organisasi tidak selalu
menghadapi publik yang sama terus menerus. Publik yang dihadapi oleh
organisasi bisa berubah-ubah tergantung pada permasalahan yang ada. Oleh

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 18
karena itu, penting kiranya bagi petugas humas untuk memahami karakteristik
berbagai macam jenis publik yang harus dihadapinya, karena salah satu fungsi
humas yang cukup penting adalah mengidentifikasi siapa saja yang menjadi
publik organisasi yang diwakilinya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
17 / 18

Anda mungkin juga menyukai