MODUL 1
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUBUNGAN MASYARAKAT
DISUSUN OLEH
Jatayu Hadi Prakoso, M.Ikom
TUJUAN INSTRUKSIONAL:
Setelah mengikuti perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat :
Memahami dan mampu menjelaskan kembali pengertian dan mampu
mendefinisikan PR.
Memahami dan mampu menjelaskan kembali kedudukan PR/Humas dalam Ilmu
Komunikasi dan interaksi dengan ilmu sosial lainnya.
PUBLIC
Istilah public sukar diindonesiakan, dan sampai sekarang belum ada
terjemahan yang khusus serta baku. Sebagian orang berpendapat bahwa public
sama dengan masyarakat, maka Public Relations diartikan sebagai Hubungan
Masyarakat.
Sementara itu dalam bahasa Inggris, istilah public dibedakan dengan istilah
society (masyarakat).
J.B.A.F. Mayor Polak (1962), masyarakat diartikan sebagai wadah dari
seluruh antar-hubungan sosial dari seluruh jaringannya dalam arti umum, tanpa
menentukan sesuatu batas tertentu. Adapun pengertian public mengacu pada
sekelompok orang yang menaruh minat, perhatian dan kepentingan yang sama
terhadap sesuatu. (Oemi, 1968)
Lebih lanjut Alfred M. Lee (1951) menyatakan istilah public ditujukan
pada sekumpulan orang yang dikonfrontasikan dengan suatu masalah,
memperlihatkan bagaimana mengatasi masalah itu, dan terlibat dalam
mempersoalkan masalah tersebut.
Beberapa contoh penggunaan istilah public yang diartikan berbeda:
• Public Library = Perpustakaan Rakyat
• Public Opinion = Pendapat Umum
• General Opinion = Pendapat
• Public Administration = Administrasi Negara
• Public House = Warung Kopi
Berdasarkan hal di atas, jelas jauh sekali bedanya antara public dan
masyarakat. Maka dalam konteks demikian, kurang tepatlah apabila public
relations diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat.
RELATIONS
Istilah relations pada hakikatnya dimaksudkan dengan kegiatan
membentuk suatu pertalian relasi atau menjalin hubungan satu sama lain. Lebih
teknis lagi kegiatan yang dimaksud merupakan komunikasi dalam menciptakan
hubungan yang harmonis di antara dua pihak, di mana satu dengan yang lainnya
sama-sama memperoleh keuntungan sehingga terikat dalam suatu hubungan
kefamilian yang akrab.
Dengan kata lain mengandung arti kegiatan komunikasi yang dilakukan
oleh lembaga PR untuk menciptakan hubungan antara perusahaan, organisasi,
badan atau instansi dengan publiknya. Mengingat publik perusahaan, organisasi,
badan atau instansi ada dua jenis (internal dan eksternal) maka hubungan yang
dilakukan lembaga PR tentunya terarah pada dua jenis publik itu.
Selain itu tiap-tiap publik terdiri dari himpunan-himpunan atau kelompok
khalayak (banyak ragamnya). Itulah sebabnya istilah relations dalam public
relations harus selalu ditulis dalam bentuk jamak (relation+s).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa istilah Public Relations
kurang tepat jika diterjemahkan hubungan masyarakat. Seharusnya hubungan-
hubungan publik atau hubungan-hubungan dengan publik.
Secara harafiah hubungan masyarakat tidak cocok atau tidak sama dengan
public relations, namun secara operasional justru kegiatan, tugas dan fungsi
Hubungan Masyarakat itu adalah kegiatan, tugas, dan fungsi Public Relations
juga. Meskipun demikian, untuk meluruskan pengertian secara tepat, sebaiknya
tetap digunakan istilah Public Relations.
Berkaitan dengan pemahaman di atas, fungsi Humas adalah sebagai
liasson atau penghubung antara organisasi/perusahaan dengan publik-publiknya.
Sebagai liasson Humas dituntut untuk lebih netral tidak memihak salah satu
kepentingan. Ibaratnya Humas adalah ”penterjemah” suara-suara
organisasi/perusahaan untuk disampaikan kepada publik-publik, dan sebaliknya
Elemen Humas
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dibahas sebelumnya, maka bisa
kita identifikasi beberapa kata kunci yang cukup penting, yaitu (1) Hubungan, (2)
manajemen, (3) komunikasi, (4) organisasi, dan (5) publik. Lima kata kunci
inilah yang selanjutnya merupakan elemen dasar untuk memahami semua
kegiatan kehumasan.
1. Humas dan Hubungan
Humas pada dasarnya adalah mengelola sebuah hubungan klien
(organisasi maupun personal) dengan publik-publiknya. Apa yang dikelola Humas
meliputi membangun, mengembangkan, dan menjaga hubungan. Sebuah
hubungan yang baik disinyalir bisa memperlancar operasional organisasi dan
tujuan-tujuan personal. Contoh hubungan yang baik dapat dilihat dari hubungan
persahabatan. Seorang sahabat akan senantiasa memperhatikan kita dengan penuh
kasih sayang. Sahabat akan mengingatkan, menasihati, dan mendukung kita,
terutama dalam situasi krisis. Begitu pula dengan sebuah organisasi dan personal.
Melalui Humas, sebuah organisasi maupun personal mempertahankan hubungan
persahabatan dengan publik publiknya, sehingga publik senantiasa
memperhatikan, peduli, mendukung tujuan-tujuan organisasi dan personal.
Suatu hubungan memiliki dimensi hubungan yang simetris-asimetris.
Hubungan yang simetris adalah hubungan yang menganggap posisi kedua belah
pihak yang berhubungan sama penting, sedangkan asimetris menganggap posisi
salah satu lebih penting daripada yang lain. Pada hubungan yang simetris biasanya
digambarkan sebagai tiadanya dominasi pihak yang satu kepada pihak yang lain.
Tentu saja dalam sebuah tataran ideal, hubungan organisasi dengan publik
mesti dipahami sebagai hubungan yang simetris, atau lebih lengkap lagi dalam
suatu model simetrical two way communications, walau dalam praktek ada juga
model simetrical one way communications, asimetrical two way communications,