Dengan hormat,
Salam sejahtera semoga bapak dosen pengampu mata kuliah Etika dan Filsafat Komunikasi
seksi kelas KOM102 , dalam menjalankan tugas sehari hari selalu dalam lindungan Tuhan
Yang maha esa. Amiin
Berikut ini dilampirkan jawaban dari soal ujian susulan UAS :
2. Etika dikenal juga sebagai tata krama, yang mengatur sikap dan tindakan manusia
dalam bergaul dengan manusia lain berdasarkan standar sopan santun dan adab.
Etika sebenarnya secara sadar atau tidak sudah banyak kita pelajari dan pahami
sedari kecil.
a. Memulai pembicaraan , Dalam keseharian, tentunya kita pernah bertemu
dengan keadaan yang membuat kita harus atau ingin memulai pembicaraan
dengan orang lain. Namun ada hal-hal yang harus diperhatikan, yaitu:
lihat keadaan calon lawan bicara , Ramah dan sopan .
b. Komunikasi tatap muka , Komunikasi tatap muka bisa dibilang komunikasi
yang hampir setiap hari kita lakukan. Berikut beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam komunikasi tatap muka atau langsung: tatap mata lawan
bicara , jaga intonasi dan kecepatan bicara
c. Komunikasi lewat media , Seiring dengan melesatnya perkembangan teknologi,
komunikasi melalui media bisa dibilang sebagai komunikasi yang paling sering
kita lakukan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan: Perhatikan gaya tulisan
dan tanda baca , atur intonasi
Berasumsi bahwa setiap orang mendapat pengalaman dunia dalam cara yang sama.
Secara interpretif mempertanyakan apakah orang mengalai realitas sosial atau fisik
dalam cara yang sama. Orang melihat, mendengar, atau bahkan menyentuh benda fisik
yang sama, tetapi memaknai atau menginterpretasinya secara berbeda
Pendekatan interpretif dilakukan dengan dasar dalam penelitian sosial yang bersifat
sensitif terhadap konteks, yang menyelami cara-cara orang melihat dunia, dan yang
lebih pedulli untuk meraih pemahaman tegas dibandingkan menguji hukum seperti
berbagai teori perilaku manusia.
Tujuan ilmu sosial menurut pandangan interpretif adalah memahami makna sosial
dalam konteksnya.
5. Menurut saya yang lebih baik adalah paradigma penilitian positivis , karena apa ?
karena paradigma positivist/fungsionalis melihat teori dalam penelitian sebagai dogma
atau doktrin karena itu dalam mengembangkan penelitiannya selalu didasarkan pada
logika deduktif, aksioma, standart dan hukum, selain dari itu bukanlah sebuah teori dan
menempatkan hipotesis sebagai fakta atau hukum.maka dari itu paradigma positivis
lebih baik dari pada paradigma non positivis,
Contohnya : Contoh Bukti yang dihasilkan adalah bukti yang didasarkan pada
pengamatan yang tepat dan dapat diulang kembali atau mungkin digeneralisasi.
Sedangkan nilai yang ada dalam paradigma positivist selalu bersifat konvensional yaitu
bersifat keras, menekan, memaksa (reduksionis) karena kebenaran adalah segala
sesuatu yang berada di dalam maupun diluar yang harus bersifat obyektif sehingga
bebas dari nilai (value free), sehingga kedudukan peneliti dalam paradigma ini bebas
dari kepentingan
Hormat Saya,