Anda di halaman 1dari 3

1.

Dalam berfilsafat seorang filsuf dapat melakukanya dengan berbagai pendekatan


antara lain:
a. Pendekatan Normatif
Adalah pendekatan yang berhubungan dengan nilai atau prinsip yang ada pada
masyarakat.
b. Pendekatan Historis
Pendekatan historis adalah pendakatan yang dilakukan untuk mengatahui kejadian
dimasa lalu.
c. Pendekatan Bahasa
Adalah pendekatan yang dilakukan untuk mengkaji atau menginterpretasi sebuah
bahasa untuk mengetahui maknanya.
d. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan ini adalah pendekatan yang mengarah pada sosiologis dan
antropologis yang ada pada saaat itu.
Menurut pendapat saya pendekatan yang paling menarik adalah pendekatan
normatif, karena pada pendekatan normatif ini mengandung banyak nilai nilai
yang ada pada masyarakat. Dengan pendekatan normatif ini seseorang mampu
menambah lebih banyak prinsip serta konsep nilai dan norma yang ada pada
masyarakat tertentu. Pendekatan normatif ini juga berkaitan dengan presektif
masyarakat terkait, sehingga pendekatan normatif ini memerlukan pemahaman
serta keselarasan pandangan antara nilai dan norma. Pendekatan normative juga
mencakup banyak aspek dan factor yang memepengaruhi sehingga pendekatan ini
dapat dikembangkan secara lebih mudah dan lebih luas. Hubungan antara
normatif dan masyarakat pun memiliki korelasi yang erat sehingga pendekatan
normatif ini merupakan pendekatan yang dapat dengan mudah di aplikasikan pada
kegiatan social bermasyarakat.
2. Perbedaan dari kebenaran dalam metafisika dan epistimologi adalah metafisika
merupakan ilmu yang mempelajari sifat dan realitas apa saja yang ada dunia,
bagaimana realitas itu bisa terbentuk dan bagaimana perwujudannya. Metafisika ini
dapat diag menjadi 2 yaitu metafisika umum atau yang disebut dengan ontology dan
metafisika yang bersifat khusus yang menyebar ke berbagai cabang seperti
kosmologi, teologi metafisik, dan filsafat antropologi.
Sedangkan untuk Epistimologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang
pengetahuan yang ada diseluruh dunia ini, baik asal mula, metode dan apapun yang
memiliki keterkaitan dengan pengetahuan dengan tujuan untuk mendapatkan
kesimpulan yang factual.
Jadi secara garis besar dapat dilihat bahwa metafisika adalah ilmu yang
mempelajari realitas di dunia sedangkan epistimologi merupakan ilmu yang
mempelajari seluruh pengetahuan yang ada di dunia.
3. Ranah normative tidak memiliki nilai yang benar. Ranah normative ini bersifat
subjektif atau relative. Hal ini dipengaruh adanya nilai dan norma serta prinsip yang
berbeda di setiap wilayah. Mungkin tindakan X ditempat A cenderung tidak baik
namun di tempat B kegiatan X mungkin saja dianggap hal yang wajar. Sehingga ranah
normative ini tidak memiliki standart penilaian yang layak untuk menilai suatu
tindakan dapat dikatakan baik atau buruk secara umum karena sifatnya yang relative
terkecuali jika dilihat dalam perspektif atau lingkungan dengan prinsip, nilai dan
norma yang terkait.
Nilai normative ini juga erat kaitanya dengan tingkat toleransi, seberapa besar
masayarakat dapat mentoleransi apa yang bukan berasal dari lingkungan mereka
apakah mereka dapat menerima atau justru menolak. Hal yang dapat dianggap benar
dalam etika adalah ketika seseorang mampu beradaptasi dan menjalankan prinsi, nilai
dan norma diwilayah mereka berada.
Ketika seseorang mampu beradaptasi dan mampu memehami dan mengadopsi
nilai yang ada pada masyarakat tentunya sesorang ini dapat menghindari hal apa saja
yang dianggap tidak sesuai atau menyimpang dari nilai,prinsip dan moral yang ada
pada masyarakat. Hal ini tentunya berlaku dalam ranah wilayah tersebut atau dalam
wilayah yang memiliki nilai relative sama. Untuk secara umum nilai normative tidak
memiliki standart nilai dikatakan benar.
4. Keindahan tidak dapat dinilai secara objektif. Setiap orang memiliki pandangan dan
definisi keindahan yang berbeda beda pada setiap apa yang akan mereka nilai.
Sehingga setiap orang memiliki penilaian yang berbeda pada keindahan. hal ini
tentunya banyak dipengaruhi oleh banyak factor yang membuat sebuah penilaian
setiap orang relative sama ataupun relative tidak sama. Hal ini lah yang membuat
keindahan tidak memiliki standart nilai yang pasti sehingga keindahan tidak dapat
dinilai atau diukur dengan objektif.
Factor selera dan pengetahuan dapat menjadi factor yang mempengruhi setiap
orang memberikan penilaian yang berbeda atas perseptif mereka dari sudut mana
mereka melihat suatu object dan bagaimana cara mereka melihat sesuartu dalam
konsep padangdangan mereka apakah sesuai atas apa yang mereka nilai indah atau
tidak.
5. Perbedaan antara ilmu filsafat dan ilmu sains adalah filsafat merupakan ilmu yang
mengkaji masalah umum atau mendasar mengenai realitas, pengetahuan, pemikiran
dan bahasa. Sedangkan sains adalah ilmu yang bertujuan untuk menemukan,
menyelidiki dan meningkatkan pemahamann manusia dari berbagai hal yang ada pada
alam dan diri manusia yang dilakukan secara sadar secara lebih mendalam.
Contoh : dalam perspektif filsafat orang zaman dulu bertanya mengapa terjadi
siang dan malam mengapa pada waktu tertentu matahari tidak terlihat?
Dalam presepktif sains petanyaan ini dapat diselidiki atau diteliti lebih lanjut.
Alasanya karena adanya rotasi bumi atau aktivitas bumi berputar pada porosnya
dalam waktu 23 jam 56 menit . Perputaran bumi ini lah yang menyebabkan adanya
siang dan malam, pada bagian sisi bumi yang terkena cahaya terjadi siang dan pada
sisi bumi yang tidak terkena cahaya akan menjadi malam. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa filsafat adalah ilmu yang mengkaji permasalahan secara umum
atas rasa ingin atau hasrat bertanya sedangkan sains adalah ilmu yang secara nyata
mengkaji suatu masalah untuk mendapatkan jawaban yang bersifat ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai