Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Mikroskop
Diajukan sebagai salah satu tugas individu pada Mata Kuliah Pengetahuan Teknik
Laboratorium

Dosen Pengampu:
Drs. Ading Pramadi, MS.
Epa Paujiah, M.Si.

Disusun Oleh:
Rojan Nurjannah (1222060098)

Program Studi Pendidikan Biologi


Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Universita Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung
2022
Judul Praktikum : Mikroskop
Tanggal Praktikum : 8 November 2022
Tujuan Praktikum : Mengetahui bagian mikroskop dan fungsinya.

A. Hasil Pengamatan

Tabel 1 hasil pengamatan Preparat

No. Nama Preparat Perbesaran Dokumentasi

1. Fasciola, fluke 15×4


worm,w.m

2. Fasciola, fluke 15×10


worm,w.m
3. Fasciola, fluke 15×100
worm,w.m

4. Fasciola, fluke 15 × 40
worm,w.m

Tabel 2 Bagian Mikroskop


No. Bagian Fungsi Dokumentasi
Mikroskop

1. Lensa Okuler Lensa ini berfungsi untuk


memperbesar bayangan
yang dihasilkan oleh lensa
obyektif. Perbesaran
bayangan yang terbentuk
berkisar antara 4 - 25 kali.

2. Tabung mikroskop yang berfungsi


Mikroskop untuk mengatur fokus.
Fungsi berikutnya dari
tubus adalah sebagai
bagian penghubung antara
lensa okuler dengan lensa
objektif.

3. Makrometer Makrometer berfungsi


menaikkan atau
menurunkan tabung
mikroskop atau tubus
dengan cepat.
4. Mikrometer Mikrometer ini berfungsi
menaikkan atau
menurunkan tabung
mikroskop atau tubus
dengan lambat.
5. Revolver Revolver berfungsi
mengatur pembesaran
lensa objektif untuk
mempermudah pengaturan
nilai pengamatan dari
mikroskop tersebut.
Revolver sebagai tuas
penyangga dalam
mengoperasikan bagian ini
cukup dengan memutar ke
kanan atau ke kiri.

6. Lensa Lensa Obyektif berfungsi


Obyektif membentuk bayangan
pertama yang bersifat
nyata, terbalik, dan
diperbesar.

7. Penjepit Kaca Penjepit Kaca Fungsi


utama bagian ini adalah
sebagai pelapis objek
pengamatan agar preparat
tidak bergeser dan mudah
digerakkan oleh observer
saat pengamatan sedang
berlangsung.
8. Meja Kerja Meja kerja yang berfungsi
sebagai alas dan tempat
untuk meletakkan objek
pengamatan.

9. Kondensor Kondensor berfungsi


mengumpulkan cahaya
yang dipantulkan oleh
cermin kemudian
memfokuskan cahaya
tersebut sebagai
penerangan pada objek
yang sedang diamati.

10. Diagfragma Diafragma berfungsi


mengatur jumlah cahaya
yang masuk, sehingga
observer bisa
memfokuskan dan
menentukan jumlah
cahaya ke dalam objek
pengamatan.

11. Reflektor Reflektor atau disebut juga


cermin pengatur yang
berfungsi memantulkan
cahaya dari cermin ke
objek pengamatan.
12. Lengan Lengan mikroskop
Mikroskop berfungsi sebagai
pegangan ketika
mikroskop akan
dipindahkan atau dibawa
menuju ke tempat lain.

13. Sendi Sendi inklinasi berfungsi


Inklinasi mengatur derajat
kemiringan atau sudut
tegak mikroskop yang
diperlukan observer untuk
mengamati objek
pengamatan.

14. Kaki bagian kaki yang berfungsi


Mikroskop sebagai penyangga atau
penopang mikroskop.
posisinya.

B. Pembahasan
1. Fasciola, fluke worm,w.m
Trematoda Fasciola hepatica (juga dikenal sebagai cacing hati biasa
atau cacing hati domba) dan Fasciola gigantica adalah cacing hati besar (F.
hepatica: hingga 30 mm kali 15 mm; F. gigantica: hingga 75 mm kali 15
mm), yang terutama ditemukan pada ruminansia domestik dan liar (inang
definitif utama mereka) tetapi juga merupakan agen penyebab fascioliasis
pada manusia.
Meskipun F. hepatica dan F. gigantica merupakan spesies yang berbeda,
“bentuk peralihan” yang dianggap mewakili hibrida dari kedua spesies
tersebut telah ditemukan di beberapa bagian Asia dan Afrika di mana
kedua spesies tersebut endemik. Bentuk-bentuk ini biasanya memiliki
karakteristik morfologi menengah (misalnya ukuran keseluruhan,
proporsi), memiliki elemen genetik dari kedua spesies, menunjukkan
tingkat ploidi yang tidak biasa (seringkali triploid), dan tidak
menghasilkan sperma. Penelitian lebih lanjut tentang sifat dan asal dari
bentuk-bentuk ini sedang berlangsung.
Lingkaran kehidupan telur dewasa dikeluarkan di saluran empedu dan
dikeluarkan melalui gambar tinja. Telur berembrio di air tawar selama ~2
minggu gambar; telur berembrio melepaskan citra miracidia, yang
menginvasi citra inang perantara keong yang sesuai. Pada siput, parasit
mengalami beberapa tahap perkembangan (citra sporokista, citra rediae,
dan citra serkaria). Serkaria dilepaskan dari gambar siput dan kista sebagai
metaserkaria pada tumbuhan air atau substrat lainnya. Manusia dan
mamalia lain menjadi terinfeksi dengan menelan vegetasi yang
terkontaminasi metaserkaria (misalnya, selada air). Setelah tertelan,
metaserkaria keluar dari gambaran duodenum dan menembus dinding usus
ke dalam rongga peritoneal. Cacing yang belum matang kemudian
bermigrasi melalui parenkim hati ke saluran empedu, di mana mereka
matang menjadi cacing dewasa dan menghasilkan gambar telur. Pada
manusia, pematangan dari metaserkaria menjadi cacing dewasa biasanya
memakan waktu sekitar 3-4 bulan; perkembangan F. gigantica mungkin
memakan waktu lebih lama dari F. hepatica.
2. Bagian Mikroskop
1. Lensa Okuler
Merupakan lensa yang terletak pada bagian atas mikroskop, biasanya
lensa okuler merupakan lensa yang paling dekat dengan mata
observer(pengamat). Lensa okuler berfungsi untuk membentuk banyangan
nyata dari lensa objektif. Jumlah lensa okuler pada mikroskop monokuler
berjumlah satu, sehingga hanya bisa dilihat menggunakan sebelah mata.
Dan jumlah lensa okuler pada mikroskop binokuler berjumlah dua,
sehingga pengamatan dengan dua mata menjadi lebih nyaman.
2. Tabung Mikroskop
Tabung untuk mengatur focus objek yang sedang diamati. Tabung
Mikroskop ini dapat di taikan dan di turunkan.
3. Makrometer
Merupakan tuas putar yang tersedia pada mikroskop, tuas ini biasanya
memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari makrometer dan
micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek yang diamati
baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer bersifat
besar, dan mikrometer bersifat kecil.
4. Mikrometer
Merupakan tuas putar yang tersedia pada mikroskop, tuas ini biasanya
memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari makrometer dan
micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek yang diamati
baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer bersifat
besar, dan mikrometer bersifat kecil.
5. Revolver
Revolver merupakan bagian mikroskop cahaya yang menyangga lensa
objektif. Fungsi revolver untuk mempermudah pengaturan nilai
pengamatan dari sebuah mikroskop.
6. Lensa Obyektif
Lensa obyektif adalah lensa yang terletak dekat dengan objek(sample)
yang akan diamati. Lensa objektif ini membentuk bayangan nyata dari
suatu objek, letak lensa objektif biasanya terpasang pada revolver dengan
jumlah tiga atau empat buah, tergantung jenis mikroskop.
7. Penjepit Kaca
Penjepit kaca atau penjepit objek atau dikenal juga sebagai klip.
Fungsi penjepit kaca ini adalah sebagai pelapis objek agar objek tidak
bergeser-geser saat pengamatan sedang berlangsung. Caranya dengan
menjepit kaca yang melapisi objek sehingga posisi objek menjadi tetap.
8. Meja Kerja
Meja preparat Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek
(preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit
dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat
sinar.
9. Kondensor
Kondensor Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi
mengumpulkan sinar
10. Diagfragma
Diafragma Diafragma berfungsi mengatur banyaknya sinar yang
masuk dengan mengatur bukaan iris. Letak diafragma melekat pada
diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana hanya ada
diafragma tanpa kondensor.
11. Cermin
Cermin mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung,
berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber sinar. Cermin datar
digunakan bila sumber sinar cukup terang, dan cermin cekung digunakan
bila sumber sinar kurang. Cermin dapat lepas dan diganti dengan sumber
sinar dari lampu. Pada mikroskop model baru, sudah tidak lagi dipasang
cermin, karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bagian
bawah (kaki).

12. Lengan
Lengan mikroskop ini adalah sebagai pegangan pada mikroskop. Hal
ini penting saat mikroskop akan dibawa atau dipindahkan menuju ke
tempat lain.
13. Sendi
Bagian pengatur sudut atau yang dikenal sebagai sendi inklinasi.
Fungsi sendi inklinasi adalah untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop
yaitu dengan mengatur derajat kemiringan mikroskop untuk memudahkan
pengamatan.
14. Kaki
Kaki Kaki berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan
mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel, pada
mikroskop sederhana (model student).

C. Daftar pustaka

J., H. (2002). Praktikum Histologi. Jakarta: EGC.

Kusnada. (2003). Mikrobiologi. Bandung: Jica.

Lay.W. (1992). Mikro Biologi. Bogor: CV. Raja Wali.

Purwanto, B. (2006). Semesta Fenomena Fisika 2. Yogyakarta: Platinum.

Ramadhani, S. P. (2020). Pengelolaan Laboratorium. Depok: Yayasan Yiesa


Rich.

Sudarno. (1994). Ringkasan Biologi. Bandung: Ganeca Excat.

Syamsuri, I. (2004). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Taranggono, A. (2001). Fisika 2. Jakarta: Bumi Aksara.

D. Lampiran
1. Jelaskan keterampilan merawat mikroskop yang baik dan benar di
laboratorium !
Pemeliharaan dan perawatan mikroskop tentu menjadi hal yang vital dalam
upaya menekan pembelian alat atau instrument laboratorium. Sekalipun
mikroskop bukan merupakan instrument yang sangat mahal harganya, tentu
dengan penggunaan yang wajar, pemeliharaan dan perawatan secara berkala
akan meningkatkan lama waktu pakai. Cara yang diperlukan untuk
pemeliharaan dan perawatan mikroskop, berikut adalah hal yang perlu
diperhatikan dalam pemeliharaan dan perawatan mikroskop:
 Pastikan menempatkan mikroskop pada meja datar, kokoh dan stabil untuk
menghindari guncangan.
 Tempatkan mikroskop pada ruangan yang kering dan memiliki suhu
ruangan. Tidak lembab dan tidak terlalu panas disiang hari untuk
menghindari timbulnya jamur pada bagian lensa.
 Matikan lampu mikroskop jika sudah tidak digunakan, dan putuskan
hubungan listrik dengan cara mencabut kabel power dari stop kontak
listrik.
 Tutup mikroskop dengan kain penutup, jika wilayah sekitar laboratorium
menimbulkan debu berlebih.
 Selalu bersihkan mikroskop setelah anda menggunakannya, untuk
menghindari noda ataupun jamur.
 Gunakan mikroskop secara bijak, lakukan pengamatan objek dengan cara
yang hati-hati. Baik saat memutar revolver untu memilih lensa objektif,
maupun ketika memurat makrometer dan micrometer. Pastikan mencopot
seluruh bagian mikroskop jika ingin dibawa dalam jarak yang cukup jauh,
untuk menghindari kerusakan komponen. Akan lebih mudah jika anda
tetap menyimpan packaging(dus) mikroskop untuk kemudahan saat
mikroskop akan dibawa bepergian.
2. Sebutkan macam – macam mikroskop dan jelaskan secara singkat!
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop
memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil.
Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa
okuler dan lensa kondensor.
2. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki
perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini
dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo
hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler
dan lensa objektif.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta
kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki
kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari
pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek
dibandingkan mikroskop cahaya
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.
Karena cahaaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih
pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra
violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali
lipat daripada mikroskop biasa.
5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan.
6. Mikroskop medan-gelap
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup
khususnya bakteri yang begitu tipis yang hamper mendekai batas daya
mikroskop majemuk.
7. Mikroskop Fase kontras
Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan
alamiahnya: tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada galibnya
fragma bend hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri)
ttembus chaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati,
kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras.
3. Jelaskan bagian optik dan non optik pada mikroskop dan bagaimana cara
mengatasi kerusakannya !
Bagian Optik dari Mikroskop: Bagian optik (optic) mikroskop disebut juga
dengan bagian kepala/body (head/body). Letaknya umumnya berada pada
bagian atas struktur mikroskop. Berikut penjelasan bagian bagian mikroskop
yang termasuk bagian optik. Bagian lensa mikroskop(Lensa okuler, Lensa
obyektif (objektif)). Bagian Kondensor Mikroskop Bagian Diafragma ‘iris’
mikroskop, Bagian Iluminator. Non Optik dari Mikroskop: Tabung lensa
(eyepiece tube), Revolver (nosepiece microscope), Meja (stage), Makrometer
(coarse focus knob), Mikrometer (fine focus knob), Sendi inklinasi.
4. Bagaimana cara membersihkan jamur pada lensa mikroskop?
Pada kasus lensa mikroskop ditumbuhi jamur seperti ini, dua faktor
utama pemicu adalah kotornya lensa dan kelembaban ruangan. Faktor
pertama, bisa kita cegah dengan membersihkan lensa setiap kali digunakan.
Kehatian-hatian dalam menggunakannya juga perlu diutamakan. Pembersihan
bagian dalam mikroskop juga bisa dilakukan secara rutin supaya tidak ada
penumpukan noda pada lensa tersebut. Sedangkan untuk mencegah faktor
kedua, yakni kelembaban, kita bisa memanfaatkan penyerap kelembaban di
kemasan mikroskop tersebut. Silica gel dalam jumlah tertentu (sekiranya
cukup) bisa kita masukkan dalam tempat penyimpanan lensa. Jadi, udara
bagian benar-benar kering dan jamur tidak bisa tumbuh karena tidak adanya
air. Silica gel sendiri adalah bahan hidrofilik yang aktif menyerap molekul air
pada lingkungan di sekitarnya. Bahan ini terdiri dari beberapa varian seperti
silica gel white, natural, hingga biru. Hindarilah silica biru yang memiliki
kandungan tidak aman (kobalt).

Anda mungkin juga menyukai