Anda di halaman 1dari 4

TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG UU NO 21 TAHUN 2007

1. Pengertian Perekrutan:
Pasal 1 butir 9 " Tindakan yang meliputi, mengajak, mengumpulkan, membawa atau
memisahkan seseorang dari keluarga atau komunitasnya."
2. Pengertian Pengiriman :
Pasal 1 Butir 10 "Tindakan memberangkatan, Melabuhkan seseorangdari satu tempat
ke tempat lain"
3. Pengertian Kekerasan:
Pasal 1 Butir 11 "Suatu perbuatan melawan hukum, dengan atau tanpa menggunakan
sarana terhadap fisik psikis, yang menimbulkan bahaya bagi nyawa, badan atau
menimbulkan terampasnya kemerdekaan seseorang".
4. Pengertian Ancaman Kekerasan:
Pasal 1 Butir 12 "Setiap perbuatan yang melawan hukum Berupa ucapan,tulisan,
gambar, simbol atau gerakan tubuh. Baik dengan atau tanpa menggunakan
sarana Yang menimbulkan rasa takut atau mengekang kebebasan hakiki seseorang."
5. Pengertian Penjeratan Utang :
Pasal 1 Butir 15 "Perbuatan menempatan orang dalam status atau keadaan yang
menjaminkan atau terpaksa menjaminkan dirinya yang menjadi tanggung
jawabnya.Atau jasa pribadinya sebagai bentuk pelunasan utang"
6. Bentuk-Bentuk Tindak Pidana Perdagangan Orang:
a) Pasal 2 ayat (1) UU No.21 Tahun 2007"Setiap orang yang melakukan
perekrutan, pengangkutan, penampungan,pemgiriman, pemindahan, atau
penerimaan sesorang. Dengan ancaman kekerasan, penggunaan
kekerasan,penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan
kekuasaan atau posisi rentan,penjeratan utang.Atau memberi bayaran atau
manfaat. Walaupun memperoleh persetujuan  dari orang yang memegang
kendali atas orang lain. Untuk tujuan mengekplotasi oran tersebut Di wilayah
negara RI Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling
lama 15 tahun dan pidana denda paling sedikit 120 juta rupiah dan paling tinggi
600 juta rupiah. "
b) Pasal 2 ayat(2) "Jika perbuatan sebagaimana dimaksud padaayat(1)
Mengakibatkan orang terekploitasi,pelaku dipidana. dengan pidana yang sama
sebagaimana dimaksud Pada ayat (1)
c) Pasal 3 "Setiap perbuatan memasukkan orang ke wilayah negaraRI, Dengan
masuk untuk dieksploitasidiwilayah negara RI atau di negara lain. Dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun dan
denda paling sedikit 120 juta dan paling tinggi 600 juta rupiah.
d) Pasal 4 "Setiap orang yang membawa warga negara RI keluar wilayah negara
RI, Dengan maksud untuk mengeksploitasi di luarwilayag negara RI dipidana
dengan pidana penjara paling rendah 3 tahun dan paling lama 15 tahun penjara
dan denda paling sedikit 120 juta rupiah dan paling banyak 600 juta rupiah.
e) Pasal 5 "Setiap orang yang melakukanpengangkatan anak dengan menjanjikan 
sesuatu  atau memberian sesuatu dengan maksud untuk dieksploitasi. Dipidana
dengan pidana penjara paling pendek 3 tahun dan paling lama 15 tahun, dan
pidana denda paling sedikit 120 juta rupiah,dan paling banyak 600 juta rupiah."
f) Pasal 6 "Setiap orang yang melakukan pengiriman anak ke dalam atau ke luar
negeri. Dengan cara apapun Yang mengakibatkan anak terekploitasi Dipidana
dengan pidana penjara paling rendah  3 tahun dan paling lama 15 tahun dan
denda paling sedikit 120 juta rupiah dan paling tinggi 600 juta"
g) Pasal 7 ayat (1) "Jika tindak pidana sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2), Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 mengakibatkan korban menderita
luka berat, gangguan jiwa berat , penyakit menular lainnya yang
membahayakan jiwanya, kehamilan atau terganggu atau hilangnya fungsi
reproduksinya, maka ancaman pidana ditambah 1/3 dari ancaman pidana dalam
pasal pasal tersebut."
h) Pasal 7 ayat (2)"Jika tindak pidana tersebut mengakibatkan matinya korban,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama penjara
seumur hidup, dan pidana denda paling sedikit 200 juta rupiah dan paling
tinggi  600 juta rupiah."

7. Penyimpangan Tindak Pidana Perdagangan Orang


a. Dari asfek hukum pidana materil
b. Dari asfek hukum pidana formil
a. Dari asfek hukum pidana materil
1. Sanksi Terhadap Penyelenggara Negara
"Pasal 8 ayat (1)Setiap penyelenggara negara menyalahgunakan kekuasaannya yang
mengakibatkan terjadinya tindak pidana perdagangan orang,  sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, 3,4,5 dan pasal 6, maka pidananya ditambah 1/3 dari ancaman pidana
dalam Pasal 2,3,4,5 dan Pasal 6"
Pasal 8 Ayat (2) "Selain sanksi pidana yang dimaksud pada ayat (1), pelaku dapat
dikenakan pidana tambahan berupa memberhentikan secara tidak  dengan dari
jabatannya. "
2. Pembujukan Yang Gagal
 Pasal 9 "Setiap orang yang berusaha menggerakkan orang lain. Supaya melakukan
tindak pidana perdagangan orang. Dan tindak pidana tidak terjadi. Dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 6 tahun dan denda paling
sedikit 40 juta rupiah dan paling banyak 240 juta rupiah.
3. Percobaan dan Pembantuan
Pasal 10 "Setiap orang yang membantu dan melakukan percobaan untuk melakukan
tindak pidana perdagangan orang Dipidana dengan pidana yang sama sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2, 3,4,5 dan pasal 6."
4. Perencanaan dan Permufakatan Jahat
Pasal 11 "Setiap orang yang merscnakan atau melakukan permufakatan jahat, Untuk
melakukan tindak pidana perdagangan orang. Dipidana dengan pidana sebagai
pelaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2,3,4,5 dan Pasal 6."
5. Pemanfaatan Korban T.P Perdagangan Orang
Pasal 12
Setiap orang yang menggunakan atau memanfaatan korban tindak pidana
perdagangan orang, dengan cara melakukan persetubuhan atau perbuatan cabul
lainnya dengan korban tindak pidana perdagangan orang , memperkerjaan korban
tindak pidana perdagangan orang untuk meneruskan praktik eksploitasi . Atau
mengambil keutungan  dari hasil tindak pidana perdagangan orang Dipidana denga
pidana penjara sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2,3,4,5 dan Pasal 6
6. Pertanggungjawaban Pidana Korporasi
Pasal 13 ayat (1) Tindak pidana perdagangan orang dianggap  dilakukan oleh
korporasi, Apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang-orang yang bertindak
untuk dan/atau atas nama korporasi atau untuk kepentingan korporasi, Baik
berdasarkan hubungan kerja atau hubungan lain. Bertindak dalam lingkungan
korporasi tersebut baik sendiri sendiri atau bersama-sama.
Pasal 13 Ayat (2) Penyidikan, penuntutan dan pemidanaan dilakukan. Terhadap
korporasi dan atau pengurusnya.
7. Pidana Terhadap Korporasi
Pasal 15 ayat (1) Selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana
yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3
kali dari pidana denda yang dimaksud dalam Pasal 2,3,4,5 dan Pasal 6
Pasal 15 ayat (2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
korporasi dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa:
a.Pencabutan izin usaha,
b.Perampasan kekayaan hasil tindak pidana
c.pencabutan status badan hukum
d.Pemecatan pengurus dan/ atau
e.Pelarangan kepada pengurus tersebut untuk untuk mendirikan korporasi dalam
bidang usaha yang sama.

Anda mungkin juga menyukai