Anda di halaman 1dari 9

BAB III

DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN


4.1. Perhitungan Gearing Diagram Mesin Hongda

1. Break Draft
V roll middle
Break Draft=
V rollback

n rollmiddle x π x ∅ middle roll


¿
n roll back x π x ∅ back roll

850 x 35
¿
62 75 34 43 45 46 41
850 x x x x x x x x 35
50 23 81 63 52 87 34

1.470 x 35 x 50 x 23 x 81 x 63 x 52 x 87 x 34
¿
1.470 x 62 x 75 x 34 x 43 x 45 x 46 x 41 x 35

10
2,65 x 10
¿ 10
1,7 x 10

2. Main Draft
V roll front
Main Draft=
V roll middle

n roll front x π x ∅ front roll


¿
n rollmiddle x π x ∅ middle roll

1.470 x 45
¿
31 23 50
1.470 x x x x 35
34 75 62

1.470 x 45 x 34 x 75 x 62
¿
1.470 x 31 x 23 x 50 x 35

7.114 .500
¿ =5,7
1.247.750

3. Total Draft
V roll front
Total Draft=
V roll back
n roll front x π x ∅ front roll
¿
n back roll x π x ∅ back roll
1.470 x 45
¿ =8,9
31 43 46 41
850 x x x x x 35
81 63 87 34

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebelum menjadi kain yaitu suatu anyaman yang dihasilkan dari saingan-saingan benang-
benang lusi dan benang-benang pakan terlebih dahulu harus melewati proses pemintalan untuk
membentuk kedua benang yang saling menyilang tersebut. Secara umum proses pemintalan
yaitu : blowing – carding – drawing – roving – ring spinning – winding. Tetapi semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dalam bidang industry di setiap negara saat ini, maka ada
beberapa proses diatas yang disingkat, ataupun dirubah secara struktur prosesnya. Tetapi tak
jarang pula beberapa industri-industri tekstil yang masih menggunakan urutan proses diatas.
Pemintalan dapat diartikan sebagai suatu proses yang ada pada sector industry dimana proses
tersebut adalah proses pengubahan suatu serat menjadi benang.
Proses pada mesin drawing merupakan Langkah yang sangat penting dalam tahap pembuatan
benang, dan dilakukan setelah proses pada mesin carding, apabila benang tersebut tidak
menggunakan mesin combing. Seperti yang telah dijelaskan bahwa fungsi mesin carding ialah
untuk menguraikan serat-serat menjadi serat-serat individu serta sekaligus membersihkan
kotoran-kotoran yang ada yang ada di dalam gumpalan kapas, dengan cara pemukulan dan
penarikan dengan menggunakan jarum-jarum atau gigi-gigi yang tajam. Akibat adanya pukulan-
pukulan dan penarikan-penarikan tersebut serta sifat elastis dari serat, maka ujung-ujung serat
cenderung untuk membentuk tekukan (hook), sehingga serat-serat yang ada di dalam sliver
carding tidaklah lurus dan sejajar kearah sumbu dari slivernya. Pelurusan dan pensejajaran serat-
serat tersebut dilakukan di mesin drawing, dimana beberapa sliver dilakukan proses peregangan.
Proses peregangan dilakukan oleh pasangan roll peregang (drafting roll) yang mempunyai
settingan jarak tertentu sesuai dengan jenis dan karakteristik serat yang akan diolah.
Kualitas merupakan hal yang diperhatikan dalam produksi suatu benang, salah satunya
dengan memperhatikan proses produksi pada mesin drawing. Jika kualitas benang yang kurang
dan tidak sesuai yang diharapkan, maka akan berpengaruh baik kepada tingkat produksi maupun
efisiensi dalam produksi. Kualitas merupakan factor yang terdapat dalam suatu produk yang
menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan fungsi produksi itu di produksi.

1.2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari proses pembelajaran Praktikum Pemintalan I pada bagian
Mesin Drawing, yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi, alur proses dan mekanisme dari Mesin
Drawing Hongda dan Rieter
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami bagian-bagian penting pada Mesin
Drawing Hongda dan Rieter.
BAB II
TEORI DASAR
2.1. Fungsi Mesin
Adapun fungsi dari Mesin Drawing adalah sebagai berikut :

1. Pensejajaran Serat-serat
Fungsi ini dimungkinkan karena adanya proses drafting oleh pasangan roller draft,
dimana serat-serat mengalami peregangan dan pelurusan sehingga serat serat yang
ada pada sliver drawing mempunyai kondisi yang lebih lurus dan lebih sejajar.

2. Meratakan Sliver
Hasil sliver dwaring akan lebih rata dibandingkan dengan sliver proses sebelumnya
(carding), karena di mesin ini ada perangkapan 6-8 rangkap kemudian di draft (6-8
kali) sehingga hasilnya lebih rata. Di mesin drawing rieter dilengkapi pula dengan
alat autoleveler yang berfungsi untuk mengatur kecepatan back roll tergantung tebal
tipisnya feeding sliver (bila sliver masuk lebih tebal bottom roller akan berputar lebih
lambat dan sebaliknya). Dengan adanya autoleveler ini fungsi untuk meratakan sliver
lebih jelas lagi dan hasil sliver akan benar-benar rata.

3. Pencampuran (Mixing dan Blending)


Pencampuran terjadi karena adanya perangkapan (doubling) dan peregangan
(drafting). Karena adanya doubling dan drafting sliverakan lebih tercampur. Pada
proses T/C blending dilakukan di mesin drawing (mix draw) dengan perbandingan
sliver polester dan sliver sesuai dengan komposisi yang dikehendaki.

 Bagian-bagian Mesin Drawing

3 bagian utama pada mesin drawing

1. Bagian Penyuapan
 Can Penyuap, sebagai tempat penyimpanan sliver carding
 Feed Roll (beralur), roll untuk menyuapkan dan membawa sliver carding ke
mesin drawing
 Separator, sebagai pembatas sliver supaya setiap sliver tidak saling bergesekan
 Stop Motion, sebagai sensor cahaya untuk mematikan mesin saat sliver putus
 Sendok Pengantar, untuk menghanterkan beberapa sliver supaya sliver stabil,
tebal teratur dan sejajar pada saat masuk bagian drafting

2. Bagian Drafting
 Rol Bawah
» Rol belakang, kecepatan rendah, jarak alur lebar
» Rol tengah, kecepatan sedang, jarak alur sedang
» Rol depan, kecepatan tinggi, jarak alur rapat

Perbedaan kecepatan dan jarak alur bertujuan saat proses drafting terjadi tidak
membuat sliver rusak.
 Rol Atas
» Rol belakang
» Rol tengah (2)
» Rol depan

Untuk membantu saat proses drafting karena rol atas menekan rol bawah
dengan bantuan dari sistem pembebanan

 Sistem Pembebanan, untuk memberikan tekanan pada rol atas dan apron
pembersih agar terjadi titik jepit antara rol atas dan rol bawah. Ada beberapa
sistem pembebanan, yaitu menggunakan per, bandul dan secara hidrolik atau
dapat juga secara penumatik
 Apron Pembersih, untuk membersihkan dan menekan rol atas dengan bantuan
sistem pembebanan
 Sensor Lapping, sensor yang mendeteksi sliver yang menumpuk atau
menggulung. Pada saat sliver menumpuk, maka pegas yang terhubung dengan
sensor lapping akan bergerak dan ketika sensor lapping bergerak mesin akan
berhenti dengan ditandai lampu indikator kuning menyala.

3. Bagian Pembentukan Sliver


 Kondensor, untuk menghantarkan sliver dari bagian drafting ke terompet
 Terompet, sebagai tempat pembentukan sliver drawing
 Calender Roll, untuk menghantarkan sliver dari terompet ke coiler
 Coiler, untuk mengantarkan dan menggulung sliver ke dalam can drawing

4. Bagian Penampungan
 Can Drawing, sebagai tempat penyimpanan sliver drawing
 Can Table, sebagai tempat dudukan can yang putaran can table dan coiler
saling berlawanan arah dengan tujuan agar sliver tidak menumpuk pada satu
bagian saat proses penggukungan berlangsung.

2.2. Mekanisme Dasar Mesin


Di proses di mesin drawing yang bertujuan untuk meluruskan dan mensejajarkan serat-serat
yang terdapat pada sliver hasil mesin carding, maka sliver tersebut dikerjakan di mesin drawing.
Pada garis besarnya mesin drawing terdiri dari bagian-bagian penyuapan, drafting, dan
penampungan sliver. Seperti terlihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Skema Mesin Drawing

Biasanya 6 atau 8 buah can yang berisi sliver hasil mesin carding (1) ditempatkan dibagian
belakang mesin drawing, kemudian masing-masing sliver (2) dilakukan pada pengantar sliver (3)
terus melalui pasangan rol penyuap (4,5) dan sendok pengantar sliver (6), pengantar sliver (7)
yang dapat bergerak ke kanan dan ke kiri, selanjutnya keenam sliver tersebut bersama-sama
disuapkan kepada keempat rol-rol penarik (8,9,10,11) diatas mana terdapat apron pembersih (12).
Karena kecepatan permukaan rol (8,9,10,11) berturut-turut makin cepat, maka kapas tersebut akan
mengalami proses penarikan dan peregangan yang biasanya berkisar antara 6 sampai 8 kali,
sehingga sebagian besar serat-serat menjadi lurus dan sejajar kerah sumbu sliver.

 Gearing Mesin Drawing Hongda


 Gearing Diagram Mesin Drawing Rieter
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

1. Mesin drawing merupakan peralatan pemintalan benang yang memiliki fungsi utama untuk
mensejajarkan serat ke arah sumbu sliver dan menghilangkan hook pada sliver carding yang
terbentuk akibat proses sebelumnya. Hook terbentuk karena pada gerakan carding action dan
stripping action serat dicabik cabik dengan putaran silinder yang tinggi, sehingga
menimbulkan hook pada ujung-ujung serat. Maka pada proses di mesin drawing, hook akan
dibuka dengan melawatkan sliver pada dua permukaan rol yang berputar dengan kecepatan
berbeda.
2. Mesin dwaring terdiri gari 3 bagian utama, yaitu bagian penyuapan, bagian drafting dan bagian
pembentukan sliver.
3. Fungsi mesin drawing diantaranya adalah :
 Meluruskan dan mensejajarkan serat-serat dalam sliver ke arah sumbu sliver
 Memperbaiki kerataan berat persatuan panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya dengan
jalan perangkapan
 Menyesuaikan berat skiver persatuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai