Anda di halaman 1dari 8

TUGAS REVIEW

BUKU DINAMIKA SEJARAH ASIA SELATAN


DAN
BUKU SEJARAH NEGARA-NEGARA DI KAWASAN ASIA SELATAN
“Review ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Selatan”
Dosen Pengampuh : Dra. Junarti, M.Hum
Ismail, S.Pd.,M.Pd.

Disusun Oleh Kelas A:


Andi Muhamad Ikbal (A31120030)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
PENDAHULUAN

Buku sejarah Dinamika Sejarah Asia Selatan dan Sejarah Negara-Negara di Kawasan
Asia Selatan adalah dua buah buku tentang sejarah Asia Selatan. Kedua buku ini ditulis oleh
dua orang berbeda, tetapi keduanya berasal dari Indonesia. Buku Dinamika Sejarah Asia
Selatan ditulis oleh Drs. Suwarno, Msi., yang merupakan dosen Pendidikan Sejarah Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Kemudian, buku
Sejarah Negara-Negara di Kawasan Asia Selatan ditulis oleh Dr. Nurzengky Ibrahim, M.M.,
yang juga merupakan dosen di beberapa kampus di Jawa.

Mengenai kedua buku ini, sama menjelaskan mengenai sejarah Asia Selatan. Namun,
sisi pembahasan sedikit berbeda. Hal ini disebabkan dari perbedaan penulis dalam
menguraikan sejarah Asia Selatan di dalam kedua buku ini. Buku Sejarah Negara-negara di
Kawasan Asia Selatan menjelaskan bagaimana perkembangan kebudayaan yang di pengaruhi
oleh agama-agama yang besar di kawasan Asia Selatan. Jadi pembahasan di antar oleh
perkembangan agama-agama yang ada di kawasan Asia Selatan. Setelah itu, lanjut adalah
penjelasan masing-masing sejarah negara-negara di zaman modern yang berada di kawasan
Asia Selatan, seperti India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, dan negara lainnya.

Hal ini lalu berbanding terbalik dengan buku Dinamika Sejarah Asia Selatan. Buku
ini, walaupun membahas sejarah Asia Selatan, tetapi lebih menekankan pada penjelasan
kebudayaan dan kerajaan yang berkembang di kawasan Asia Selatan sejak zaman kuno.
Artinya, pembahasannya labih jauh lagi menilik zaman kuno Asia Selatan. Dan, pembagian
pembahasan tidak pada negara-negara yang ada di zaman modern ini, tetapi lebih pada
kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Asia Selatan secara umum. Selain itu buku ini
mengangkat pula bagaimana kolonialisme masuk ke kawasan Asia Selatan. Sementara, untuk
sejarah negara-negara modern yang ada di Asia Selatan, dalam buku ini hanya membahas
mengenai negara Pakistan, India, dan Bangladesh. Padahal, negara-negara di Asia Selatan
lebih dari itu.

Melalui review singkat ini, penulis review akan menulis review mengenai kedua buku
yang membahasa sejarah Asia Selatan ini. Hasil review ini akan menjelaskan berbagai isi
dalam kedua buku ini. Dan pada akhir review akan disimpulkan mengenai kelebihan dan
kekuarangan buku ini, serta kaitan antara kedua buku. Karena, dari perbedaan pembahasan
kedua buku, ada hubungan saling melengkapi informasi mengenai sejarah kawasan Asia
Selatan.

PEMBAHASAN

A. Buku Dinamika Sejarah Asia Selatan


Dalam buku Dinamika Sejarah Asia Selatan ini, terdapat enam belas bab
dengan masing-masing topik berbeda. Secara umum, bab dan pembahasan di tiap bab
adalah sebagai berikut.
1. Bab 1: Geografi Kawasan Asia Selatan
2. Bab 2: Pembagian Mandala Budaya India
3. Bab 3: Kebudayaan India Purba
4. Bab 4: Kebudayaan Arya Pada Masa Weda
5. Bab 5: Kerajaan Magadha dan Hubungan dengan Dunia Barat
6. Bab 6: Dinasti Kushana dan Hubungan dengan Dunia Barat
7. Bab 7: Integrasi Dibawah Dinasti Gupta dan Harsya
8. Bab 8: Kerajaan-Kerajaan di Kawasan India Selatan
9. Bab 9: Proses Islamisasi Anak Benua India
10. Bab 10: Sultan-Sultan Delhi
11. Bab 11: Integrasi di Bawah Imperium Mughal
12. Bab 12: Dari Kolonialisme Inggris menuju Pergerakan Kebangsaan India
13. Bab 13: Perkembangan Nasionalisme India sampai Tercapainya Kemerdekaan
14. Bab 14: Peran Muhammad Iqbal (1877-1938) dalam Perjuangan Kemerdekaan
Pakistan
15. Bab 15: Akar Konflik India dan Pakistan Soal Kashmir
16. Bab 16: Lahirnya Negara Bangladesh (1971)
17. Bab 17: Penutup

Dilihat dari jumlah bab ini yang sangat banyak, tentu banyak sekali
pembahasan didalamnya. Namun, dengan 195 halaman pembahasan, tentu hal yang luar
biasa bisa merangkum semua pembahasan tadi dalam 1 buku yang tipis. Sehingga, jika
kita membacanya, maka akan terlihat bahwa materi yang disampikan sangat padat dan
langsung pada intinya.
Pada bab 1, pembahasna masih umum, dan lebih menjelaskan pada aspek
geografis kawasan Asia Selatan yang menjadi topik pembahasan buku. Bab ini adalah
bab pengantar kepada pembaca untuk mengetahui mengenai geografi kawasan Asia
Selatan. Lalu, pada bab 2, saya pikir masih adalah sebuah pengantar mengenai
pembagian kebudayaan di wilayah India. Di bab ini juga masih menjelaskan geografis
wilayah India. Namun, dalam pembahasannya lebih pada penjelasan mengenai wilayah
India yang dilihat dari ciri khas kebudayaanny, yaitu meliputi mandala lembah sungai
Indus, mandala lembah di muara sungai Gangga, mandala wilayah Deccan, dan mandala
Tamil. Ke empat wilayah tersebut, memiliki ciri khas budaya masing-masing, sehingga
dibagi menjadi beberapa mandala budaya. Mandala budaya adalah suatu kawasan atau
lingkungan yang memiliki ciri khas lingkungan tertentu sebagai pengaruh dari keadaan
alam geografinya.

Bab 3 membahas mengenai kebudayaan India purba. Dalam bab ini,


membahas lebih mengenai masyarakat purba di India. Berdasarka sifat dan bahan
peralatan, para penetap paling awal di India termasuk dalam dua kelompok, yaitu
Paleolitik dan Neolitik. Selain itu, ada sub bab dalam bab ini juga yang membahas
mengenai kebudayaan lembah sungai Indus secara khusus. Dalam sub bab itu,
menjelaskan bagaimana teori perkembangan masyarakat di lembah sungai Indus,
kemajuannnya, dan kemudian teori mengenai kemunduran peradaban di lembah sungai
Indus

Kemudian masuk di bab 4, yang membahas kebudayaan Arya di Masa Weda.


Dalam bab ini, dijelaskan perjalanan sejarah bangsa berbahasa Arya dalam 3 periodisasi.
Periodisasi pertama adalah peiode Weda, yang dimulai sejak masuknya Bangsa Arya ke
India sebelah barat laut (Punjab)sekitar 1500 SM. Periodisasi kedua adalah pada periode
agama Buddha (kurang lebih 500-300 SM). Dan periodisasi ketiga adalah pada peiode
sesudah agama Buddha (kurang lebih 300 SM-sekarang). Pada periodisasi ketiga,
dijelaskan bahwa agama yang dianut bangsa Arya setelah agama Buddha adalah agama
Hindu.

Kemudian, setelah memberikan pengantar kepada pembaca mengenai kawasan


Asia Selatan, dan memperkenalkan bangsa Arya sebagai penghuni kawasan India selama
ribua tahun, maka masuklah dalam pembahasan mengenai kerajaan-kerajaan yang ada di
wilayah Asia Selatan. Bab 5 mengangkat mengenai kerajaan Magadha dan hubungannya
dengan dunia barat. Dalam bab ini menjelaskan mengenai dinasti yang berkuasa di
kerajaan Magadha, yaitu diasti Sisunaga (642-413 SM), Dinasti Nanda (413-322 SM),
Dinasti Maurya (322-185 SM), Dinasti Sungha (185-75 SM), dan Dinasti Kanwa (75-28
SM).

Bab 6 membahas mengenai dinasti Kushana dan hubungannya dengan dunia


barat. Sama sebelumnya, juga menjelaskan mengenai sejarah kerajaan Kushana. Lalu
masuk ke bab 7 yang juga membahas mengenai kerajaan di kawasan Asia Selatan.
Kerajaan yang dibahas adalah Kerajaan Dinasti Gupta dan Harsya. Setelah itu, masuk ke
pembahasan mengenai kerjaan-kerajaan di India Selatan. Pembahasan ini secara
tersendiri masuk di bab 8. Disebutkan dalam bab ini ada tiga kerajaan yang ada di
kawasan India Selatan, yaitu Dinasti Pallava, Dinasti Chalukya, dan Dinasti Chola.
Masing-masing pembahasan kerajaan ada pada sub bab dalam bab 8 ini.

Bab 9 kemudian mengantarkan sejarah kawasan Asia Timur pada kebudayaan


baru. Kebudayaan baru yang dimaksud adalah kebudayaan Islam yang masuk seiring
terjadinya Islamisasi di kawasan Asia Selatan. Masuknya islam ke anak benua India
terjadi pada masa kerajaan Islam Dinasti Umayyah dan tentara Islam dibawah pimpinan
Muhammad ibn Al-Qasim ats Tsaqafi. Dari penaklukannya di kawasan Sind dan Punjab,
Islam masuk. Kemudian Ia juga menjadikan kota Al-Maltan sebagai ibu kota
pemerintahaan kerajaan Islam pertama di India.

Lanjut, pada bab 10 kemudian mengantarkan kita pada raja-raja dari kerajaan
Delhi. Kerajaan Delhi di pimpin oleh enam dinasti yaitu:

a) Dinasti Budak/Mamluk (berkuasa antara 1206-1290).


b) Dinasti Khilji (berkuasa 1290-1320).
c) Dinasti Tughlaq (berkuasa 1320-1414).
d) Dinasti Sayyid (berkuasa 1414-1451).
e) Dinasti Lodhi (berkuasa 1451-1526).
f) Dinasti Suri (berkuasa 1540-1555).

Setelah membahas kerajaan Delhi, kemudian membahas mengenai kerajaan


Mughal. Pembahasan ini ada pada bab 11. Kerajaan Mughal merupakan kerajaan yang
besar disamping kerajaan Delhi. Dalam bab ini dijelaskan mengenai raja-raja Mughal,
yaitu:

a) Zhairuddin Babur (memerintah 1526-1530).


b) Nashiruddin Humayyan (memerintah 1530-1556).
c) Jalaluddin Akbar (memerintah 1556-1605).
d) Nuruddin Jahangir (memerintah 1605-1627).
e) Syihabuddin Syah Jehan (memerintah 1628-1656).
f) Muhyiddin Aurangzeb Alamgir (memerintah 1659-1707).
g) Periode disintegrasi sampai 1858.

Setelah memasuki pembahasan mengenai masa-masa kerajaan, kemudian


lanjut pada pembahasan mengenai kedatangan bangsa Inggris dan perjalanan menuju
pergerakan kebangsaan India. Pembahasan ini masuk pada bab 12. Aktivitas Inggris pada
masa awalnya adalah aktivitas perdagangan oleh kantor dagangnya EIC (English East
India Company). Lalu Inggris kemudian terus mengembangkan sayap ke bidang politik,
disamping mendewasakan bidang ekonominya di wilayah India. Hal ini kemudian
menyulut semangat nasionalisme rakyat India, yang dibahas di bab 13.

Setelah membahas mengenai kolonialisme dan nasionalisme di kawasan Asia


Selatan, maka selanjutnya masuk pada pembahasan mengenai konflik lokal di kawasan
Asia Tiimur. Konflik lokal ini adalah mengenai konflik India Pakistan yang sampai saat
ini masih ada. Sebelum ke akar konfilk, dijelaskan terlebih dahulu mengenai perjuangan
kemerdekaan Pakistan yang dipelopori oleh Muhammad Iqbal pada tahun 1947.
Pembahasan ini ada pada bab 14. Setelah itu masuk bab 15 mengenai akar konflik India
dan pakistan, utamanya mengenai perebutan wilayah Kashmir.

Setelah soal India dan Pakistan telah di bahas, masuk ke pembahasan terkahir
yaitu mengenai pembentukan negara Bangladesh pada bab 1971. Hal ini dibahas pada
bab 16, dan menjadi pembahasan terkahir sebelum kemudian penutup di bab 17.

B. Buku Sejarah Negara-Negara di Kawasan Asia Selatan


Dalam buku ini, membahas mengenai sejarah Asia Selatan dalam konsep
sejarah negara modern di kawasan Asia Selatan. Isi bab dari buku ini adalah:
1. Bab 1: Pendahuluan
2. Bab 2: Memahami Sekitar Hindu dan Budha serta Islam di Asia Selatan
3. Bab 3: Memahami Sejarah Kawasan Asia Selatan
4. Bab 4: Mengenal Sejarah India
5. Bab 5: Mengenal Sejarah Pakistan
6. Bab 6: Mengenal Sejarah Bangladesh
7. Bab 7: Mengenal Sejarah Sri Lanka
8. Bab 8: Mengenal Sejarah Maladewa
9. Bab 9: Mengenal Sejarah Nepal
10. Bab 10: Mengenal Sejarah Bhutan

Dalam buku ini, pembahasan dari bab 1, bab 2, dan bab 3 memberikan
pengantar kepada pembaca buku tersebut. Dari bab 1 dijelaskan mengenai tujuan
penulisan buku, manfaat, da pedoman penggunaan buku. Di bab ini, lebih menekankan
pada tujuan buku ini sebagai pengantar mengenai sejarah Asia Selatan. Dalam bab ini
penulis menekankan bahwa buku ini buku bisa memberikan pemahaman mengenai
negara-negara di kawasan Asia Selatan.

Kemudian pada bab 2, buku ini menjelaskan mengenai agama-agama yang ada
di kawasan Asia Selatan. Buku menjelaskan bahwa, ada tiga agama yang mempengaruhi
kebudayaan dui Asia Selatan, Yaitu Hindu, Buddha, dan Islam. Selain itu, bab ini juga
menjelaskan mengenai geografi kawasan Asia Selatan dan perkembangan kebudayaan di
lembah sungai Indus. Kemudian bab 3 akan mengantar pada pembahasan pada
pemahamam sejarah kawasan Asia Selatan secara umum.

Untuk pembahasan negara-negara di kawasan Asia Selatan, terdapat di bagian


bab 4 hingga bab 10. Dalam masing-masing bab, akan dijelaskan mengenai kehidupan
negara tersebut pada masa kuno (lalu), masa pertengahan (madya), dan masa modern
(kini). semua negara yang ada di kawasan Asia selatan masuk dalam pembahasan
panjang dari bab 4 hingga bab 10 ini. Sejatinya, jika dipelajari dengan sekasam apada
buku ini, masing-masing negara di kawasan Asia Selatan memiliki kaitan satu dengan
yang lain. Contoh saja Pakistan yang tak lepas dari sejarahnya untuk merdeka dari India.
Sehingga, ada kaitan peristiwa sejarah antara negara India dan Pakistan. Hal ini terjaid
juga dengan negara- negara lain. Semua ini dapat ditemukan dalam buku ini. Semua
pembahasan ini terintegrasi dalam satu buku.

KESIMPULAN

Baik buku Dinamika Sejarah Asia Selatan maupun buku Sejarah Negara-negara di
Kawasan Asia Selatan memiliki kaitan yang luar biasa. India sebagai pusat kebudayaan yang
maju di masa lalu pada kawasan Asia Selatan sangat perlu dan menarik untuk di kaji.
Kerajaan-kerajaan besar yang tumbuh di tanah India memberikan pengaruh luar biasa di masa
lalu. Gambaran itu dapat ditemukan pada buku Dinamika Sejarah Asia Selatan. Wawasan lain
mengenai kolonialisme Inggris di India dan nasionalisme rakyat India dan kawasan Asia
Selatan secara umum juga dapat ditemukan pada buku ini.

Tetapi pada sejarah yang lebih modern terkait dengan kawasan Asia Selatan tidak ada
di dalam buku Dinamika Sejarah Asia Selatan itu. Maka perlu buku lain untuk
mengetahuinya. Maka, buku Sejarah Negara-Negara di Kawasan Asia Selatan menjadi buku
yang pas. Buku ini menjelaskan mengenai sejarah negara-negara modern di kawasan Asia
Selatan. Pada akhirnya, kedua buku ini saling melengkapi dalam pembahasannya mengenai
kawasan Asia Selatan.

Anda mungkin juga menyukai