Anda di halaman 1dari 5

ATONIA UTERI

Nomor Dokumen : SOP/KABER.14/2018

Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21-06-2018

Halaman : 1/4

KLINIK
PRATAMA
dr. EDY CAHYONO
RAHMA
KARTIKA

1. Pengertian Atonia uteri terjadi jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik
setelah dilakukan rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk mengetahui


tanda–tanda terjadi atonia uteri

3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Pratama Rahma Kartika Nomor


188.4/C.VII.SK/01/416-102.19/2018 Tentang Pelayanan Klinis Klinik
Pratama Rahma Kartika.

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


369/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.

5. Prosedur/ Prosedur :
Langkah-
1. Alat dan Bahan:
langkah
a. APD lengkap (celemek, masker, kacamata, topi, sepatu)

b. Handscoon pendek

c. Handscoon panjang

d. Kateter

e. Bak instrumen

f. Baki

g. Bengkok

h. Perlak dan pengalas

i. Pantom panggul
ATONIA UTERI

Nomor Dokumen : SOP/KABER.14/2018

Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21-06-2018

Halaman : 1/4

j. Pantom uterus

k. Jam

l. Korentang

m. Standar infus

2. Bahan:

a. RL

b. Oksitosin

c. Methergin

d. Infus set

Langkah – Langkah :

Mintalah Bantuan. Segera mobilisasi tenaga yang ada dan siapkan


fasilitas tindakan gawat darurat.

a. Petugas melakukan pemeriksaan cepat keadaan umum ibu


termasuk tanda vital (TNSP).

b. Jika dicurigai adanya syok petugas segera lakukan tindakan.


Jika tanda–tanda syok tidak terlihat, ingatlah saat melakukan
evaluasi lanjut karena status ibu tersebut dapat memburuk
dengan cepat. 

c. Jika terjadi syok, petugas segera mulai penanganan syok,


oksigenasi dan pemberian cairan cepat, pemeriksaan
golongan darah dan crossmatch perlu dilakukan untuk
persiapan transfusi darah.

d. Petugas memastikan bahwa kontraksi uterus baik. 


ATONIA UTERI

Nomor Dokumen : SOP/KABER.14/2018

Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21-06-2018

Halaman : 1/4

e. Petugas melakukan pijatan uterus untuk mengeluarkan


bekuan darah. Bekuan darah yang terperangkap di uterus
akan menghalangi kontraksi uterus yang efektif. Berikan 10
unit oksitosin IM. 

f. Petugas melakukan kateterisasi, dan pantau cairan keluar-


masuk.

g. Petugas memeriksa kelengkapan plasenta, periksa


kemungkinan robekan serviks, vagina, dan perineum.

h. Jika perdarahan terus berlangsung, petugas melakukan uji


beku darah.

1. Setelah perdarahan teratasi (24 jam setelah perdarahan


berhenti), periksa kadar Hemoglobin:

a. Jika Hb kurang dari 7 g/dl atau hematokrit kurang dari 20%


(anemia berat) : berilah sulfas ferrosus 600 mg atau
ferousfumarat 120 mg ditambah asam folat 400 mcg per oral
sekali sehari selama 6 bulan;

b. Jika Hb 7-11 g/dl: beri sulfas ferrosus 600 mg atau


ferousfumarat 60 mg ditambah asam folat 400 mcg per oral
sekali sehari selama 6 bulan
ATONIA UTERI

Nomor Dokumen : SOP/KABER.14/2018

Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21-06-2018

Halaman : 1/4

6. Diagram Alir
Petugas melakukan pemeriksaan
cepat keadaan umum ibu termasuk
tanda vital (TNSP)

2/4

Petugas segera melakukan tindakan apabila


dicurigai syok

petugas segera mulai penanganan syok

Petugas menangani pasien


ATONIA UTERI

Nomor Dokumen : SOP/KABER.14/2018

Nomor Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 21-06-2018

Halaman : 1/4

7. Unit Terkait 1. Ruangan Kesehatan Ibu dan KB


2. Ruangan Persalinan

8. Rekaman Historis dan Perubahan


3/4
Nomor Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai