Anda di halaman 1dari 13

‫‪Edisi : 043/Tahun II/ 2022‬‬ ‫‪28 Oktober 2022 M / 2 Rabiul Akhir 1444 H‬‬

‫‪PANGGILAN UNTUKMU PEMUDA‬‬


‫‪Oleh: Ust. Muslih Abdul Karim‬‬

‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫َ ِّ ح َ َ ح َ َ َ ُ ح ُ َّ ح َ َ َ ُ ح َ َ َّ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ ح‬
‫هلل رب العال ِمْي‪ ،‬والعاقِبة لِلمت ِقْي‪ ،‬وال عدوان ِإال لَع‬ ‫اْلمد ِ‬
‫ل َوأَ حش َه ُد أَ اَن ُُمَ اَمداً‬ ‫ك َُ‬ ‫َّ ح َ َ َ ح َ ُ َ ح َ َ َ اَ ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ‬
‫َشي‬
‫الظال ِ ِمْي‪ ،‬وأشهد أن ال ِإل ِإال اهلل وحده ال ِ‬
‫حبه َو َمنح‬ ‫َ َ ح‬ ‫َ ح ُ ُ َ َ ُ ح ُ ُ َ اَ ُ اَ َ ا َ َ ا ح َ َ َ ا َ ُ َ اَ َ َ َ‬
‫آل وص ِ ِ‬ ‫عبده ورسول‪ .‬اللهم ص ِل وس ِلم لَع ن ِب ِينا ُممد ولَع ِ ِ‬
‫اَل حين َِ‬‫َ َ ح اَ‬ ‫َ َُ ح ح‬
‫ت ِبعهم بِ ِإح َسان ِإل يومِ ِ‬
‫َ َ َّ ُ َ‬ ‫َ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ ح ح ُ ح َ َّ َ َ ح‬ ‫َ َّ َ ح ُ َ َ‬
‫هلل‪ ،‬فاتقوا اهلل حق تقاتِ ِه‬ ‫هلل‪ ،‬أو ِصيكم و ِإياي بِتقوى ا ِ‬ ‫أما بعد؛ ِعباد ا ِ‬
‫اهلل َح اقَ‬‫امنُوا اَات ُقوا َ‬ ‫ال َوأَنتُ حم ُّم حسل ُم حو َن‪ .‬يَا َأياُها َ اَاَل حي َن َء َ‬
‫َ َ َ ُ ح ُ َّ َّ‬
‫وال تموتن ِإ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ َ َ َ َ ُ ح ُ اَ اَ َ َ ُ ح اُ ح ُ ح َ‬
‫تقاتِ ِه وال تموتن ِإال وأنتم مس ِلمون‪.‬‬
‫آمنُوا ب َر ِّبهمح‬ ‫اْل َ ِّق إ َّن ُه حم فتحيَة َ‬‫ح‬ ‫َ َ ُ َ َ َ َ ح ُ َ ُ ُّ َ َ ح َ َ َ َ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫قال اهلل تعال‪َ :‬نن نقص عليك نبأهم بِ‬
‫ً‬ ‫َ حَ ُ ح ُ‬
‫و ِزدناهم هدى‬
‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah‬‬

‫‪1‬‬
Hari ini 28 Oktober, merupakan hari bersejarah bagi
bangsa Indonesia yaitu berupa momentum “Sumpah
Pemuda” yang pada tahun 1928 itu menjadi tonggak
bagi terbentuknya semangat kesatuan dan persatuan
bangsa. Para tokoh pemuda setiap daerah
menyingkirkan berbagai bentuk fanatisme kedaerahan,
untuk mecapai tujuan yang lebih besar guna meraih
kemerdekaan dan berdirinya sebuah negara besar di
bumi nusantara. Mereka menyatukan diri dengan janji
melalui kalimat yang menggetarkan dunia; dengan
rumusan bertanah air, berbangsa dan berbahasa yang
satu, yaitu: Indonesia. Dan atas berkah dan rahmat Allah
SWT, maka tujuh belas (17) tahun kemudian negeri ini
merdeka.

Sebelum detik-detik proklamasi terjadi; tercatat


dalam sejarah adanya kiprah para pemuda bagaimana
melakukan manuver agar proklamasi kemerdekaan
dapat segera dilakukan. Melalui drama penculikan atas
Bung Karno dan Bung Hatta yang dikenal dengan
“Peristiwa Rengasdengklok” pada tanggal 16 Agustus
1945, mereka mendesak untuk segera melaksanakan
proklamasi. Maka pada Hari Jumat, 17 Agustus 1945 jam

2
10.00 pagi, berkumandanglah proklamasi kemerdekaan
negara Republik Indonesia.

Demikian pula masa pasca kemerdekaan, peran


pemuda mejadi unsur penggerak dan pembaharuann
mental bangsa. Tahun 1966 lahir gerakan KAMI/ KAPPI
yang mendesak pemerintah dengan Tiga Tuntutan
Rakyat (Tritura), yaitu: 1) Pembubaran PKI beserta
ormas-ormasnya, 2) Perombakan kabinet Dwikora dan
3) Turunkan harga pangan.

Selanjutnya di masa reformasi tahun 1998 juga


didominasi kiprah para pemuda dan mahasiswa, yang
menandai berakhirnya kekuasan Presiden Soeharto
selama 32 tahun.

Masa muda hakikatnya adalah tahapan dimana para


generasi penerus akan menjadi harapan bangsa di masa
depan. Di tangannya tergantung nasib bangsa. Syeikh
Musthofa Al-Ghoyalani berkata :
َ َ َ َ َ ‫َّ ح َ ُّ َّ َ ح َ ح ُ َّ َ ح َ ح‬
َ‫اتها‬ ‫ان أمر اْلم ِة و ِِف أقدا ِمها حي‬
ِ ‫ِإن ِِف ي ِد الشب‬
“Sesungguhnya di tangan pemudalah terdapat
urusan umat, dan di kaki mereka pulalah terdapat
kehidupan umat”.

3
Hal ini menunjukkan bahwa baik tidaknya suatu
masyarakat, bangsa dan negara tergantung para
pemudanya. Jika pemudanya baik, negarapun akan baik;
sebaliknya jika pemudanya rusak atau hancur, maka
negarapun akan menjadi hancur."

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Sahabat Ibnu Abbas r.a. berkata:
َ‫ا‬
‫ال َو ُه َو َشابا‬ َ َ ‫َ َ َ َ ُ َ ً اَ َ ا ً َ َ ُ ح َ ح ح‬
‫ وال أو ِِت ال ِعلم َعلِم ِإ‬، ‫ما بعث اهلل ن ِبيا ِإال شابا‬
”Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun kecuali
dia adalah seorang pemuda. Dan tidaklah seorang ulama
diberi karunia ilmu kecuali dia adalah seorang pemuda.”
[Riwayat Ibnu Abi Hatim)

Sejarah sudah membuktikannya. Para Nabi yang


diutus mengajarkan risalah iman tauhid ketika masih
muda, mulai dari Nabi Ibrahim a.s menghadapi raja
Namrudz yang mengklaim sebagai tuhan; Musa a.s.
menghadapi Fir’aun.

Pemuda dalam sepanjang sejarah memiliki peran


besar, dan menjadi “agen perubahan”. Para sahabat Nabi
Muhammad saw banyak dari kalangan pemuda. Duta
Islam pertama untuk berdakwah ke kota Madinah

4
adalah seorang pemuda, yaitu Mush’ab bin Umair.
Pembela yang setia dan menggantikan posisi di tempat
tidur Nabi saw saat hijrah adalah pemuda, yaitu Ali bin
Abi Thalib. Panglima perang yang ditunjuk Rasulullah
SAW untu menyerang Byzantium adalah seorang
pemuda berumur 18 tahun, Usamah bin Zaid, dan
berhasil memenangkannya. Dan pembebas
Konstantinopel dalam perang melawan Kekaisaran
Romawi adalah seorang pemuda, yaitu Muhammad al
Fatih yang berusia 20 tahun.

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengabadikan sosok


pemuda sebagai “agen perubahan” dan “kebangkitan
umat”. Allah Swt berfirman:
ً ُ ‫ح َ ِّ َّ ُ ح ح َ َ ُ َ ِّ ح َ ح َ ُ ح‬ ُ َ َ َ َ ‫َ ح ُ َ ُ ُّ َ َ ح‬
‫َنن نقص عليك نبأهم بِاْلق ِإنهم فِتية آمنوا بِرب ِهم و ِزدناهم هدى‬
”Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini
dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-
pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami
tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS al-Kahfi: 13).

Mereka adalah sekelompok anak muda berjumlah


tujuh orang yang memiliki integritas moral kepribadian
dan iman, yang berjuang melawan kemungkaran dan

5
berbagai ketimpangan sosial. Mereka dikenal sebagai
Ashabul Kahfi (penghuni gua).

Apabila kita ingin melihat masa depan sebuah


bangsa, maka perhatikanlah bagaimana keadaan para
pemuda pada hari ini. Sebagaimana pepatah bijak
mengatakan:
َ ‫ُ َّ ُ ح َ ح َ ُ ح‬
‫شبان اْلومِ ِرجال الغ ِد‬
“Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Setelah bekal iman, maka aspek lain yang harus
dimiliki oleh pemuda adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Imam Syafi’i, pernah berkata dalam sya’irnya


َ َ َ ‫َ َح َ ُ حَ َ ح‬ َ ُّ َ ‫ح ح‬ َ َ َ‫َ َ ُ ح‬
‫هلل بِال ِعل ِم واتلَق ۞ ِإذا لم يكونا ال ِإع ِتبار َِلاتِ ِه‬
ِ ‫حياة الفَت وا‬
“Demi Allah, kehidupan seorang pemuda sebab ilmu
dan takwa. Apabila keduanya tidak ada, maka esensi
dirinya dianggap tidak ada nilainya”.

Diantara faktor yang sangat berharga bagi pemuda


adalah waktu, yang dengannya seseorang akan

6
memperoleh ilmu, pengalaman hidup dan kejayaan.
Waktu kosong bila tidak digunakan untuk mencari salah
satu dari ketiganya, maka hanya akan menjadi peluang
bagi setan menjerumuskan dengan berbuat dosa dan
kesesatan.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,


َ ‫حَ ا َ َ َ ح َ ح‬ َ ‫َ َا ح ُ ح َ ح ُ ح ح‬
‫اط ِل‬
ِ ‫والفس ِإن لم تش ِغلها بِاْل ِق شغلتك بِاْل‬
“Demi jiwa manusia, jika engkau tidak menyibukkan
diri dengan kebenaran, maka ia akan menyibukkanmu
dengan kebatilan.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Kita sekarang hidup di alam kemerdekaan. Tetapi
bukan berarti tidak ada tantangan dan sepi dari
perjuangan. Justru di zaman ini tantangannya sangat
besar. Kita tidak secara langsung menghadapi musuh
nyata dalam bentuk fisik, tetapi dimensi lain yang bisa
mengancam eksistensi pemuda dan berimplikasi pada
masa depan bangsa dan negara.

Tantangan yang tampak dan jelas terhadap


kehidupan ini khususnya kepada generasi muda saat ini
adalah;

7
Pertama, Fenomena pergaulan remaja yang jauh
dari tuntunan syariat agama. Para remaja berperilaku
pacaran sejak SMP-SMA; sisi lain mereka suka
keluyuran malam di lingkungan “dugem”. Parahnya, hal
yang salah kaprah ini sudah dianggap sebagai perkara
yang lumrah. Belum lagi yang sampai terjerumus pada
perilaku terlarang lain yang lebih miris, yaitu seks
pranikah dan terjurumus narkoba.

Sementara ada sebagian pemuda yang rajin ke


masjid atau menuju majelis ta’lim justru dikatakan “sok
alim”, munafik, ada maunya, caper, pansos dan lain
sebagainya.

Kedua, Gaya hidup dan dunia hiburan


(entertainment). Banyak anak muda meniru cara
berpakaian yang aneh, nyentrik dan dianggap trendy,
padahal tidak sesuai syariat agama. Mereka menjadi
generasi “pembeo” (ikut-ikutan), dan ingin seperti
orang lain, suka narsis biar dianggap gaul, dan tidak
mati gaya.

Berbagai jenis hiburan semakin menjamur, dari


dunia game online sampai pertunjukan hiburan dari
dunia seni. Ada catatan laporan survey bahwa hampir

8
90% tayangan yang ada kurang mendidik dalam
membentuk generasi yang berkarakter. Dapat kita lihat
sekilas di kanan kiri lingkungan kita, bahwa anak-anak
kecil lebih hafal dengan lagu-lagu orang dewasa, cara
bicara dan meniru perilaku orang dewasa sebelum
waktunya, mereka lebih hafal nama para artis dan alur
cerita sinetron daripada tokoh pejuang agama Islam,
ajaran agama dan ayat Al-Qur’an atau Hadits.

Ketiga, Kemajuan teknologi informasi. Teknologi


menjadi alat bagi manusia untuk memudahkan berbagai
kebutuhan hidupnya. Teknologi sebagai alat bisa
berfungsi ganda, bisa dipakai untuk kebaikan tetapi juga
keburukan, sebagaimana kata pepatah “the man
behind the gun”. Artinya, baik buruknya kegunaan alat
tergantung dari niat dan tujuan pemakainya. Teknologi
bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam tindak
penyimpangan dan kejahatan; tetapi di tangan orang
yang beriman dapat digunakan sebagai media dakwah,
bisnis dan berbagi ilmu agama dan tentunya sesuatu
yang bermanfaat.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

9
Demikian banyak tantangan yang harus dihadapi
generasi muda! Maka para pemuda harus memiliki dua
syarat tadi : takwa dan ilmu. Peran pemuda yang sangat
besar akan mampu tertunaikan. Posisinya bisa
dikatakan sebagai ‘penyelamat’ masa depan bangsa.
Pemuda adalah pahlawan, penolong dan pelopor yang
dinantikan seluruh orangtua.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Nabi Isa as saat


memanggil para sahabatnya yang disebut pemuda
Hawariyun yang setia untuk menjadi tim penyelamat
agama tauhid.
َ‫يَس حاب ُن َم حر َيم‬ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
‫اَّلل كما قال ِع‬
ِ ‫اَلين آ َمنوا كونوا أنصار‬ ِ ‫يا أيها‬
َ َ َ َّ ُ َ َ ُ ‫َ َّ َ َ ح َ َ ُّ َ َ ح‬ َ َ ‫ح َ َ ِّ َ َ ح‬
‫اَّلل فآ َمنت‬ ِ ‫اريون َنن أنصار‬ ِ َ ‫اَّلل قال اْلو‬
ِ ‫اري ِإل‬ِ ‫اريْي من أنص‬ ِ ‫لِلحو‬
‫لَع َع ُد ِّوهمح‬ َ َ ُ َ َ َّ َ ‫ح َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ ح‬ َ ِّ َ َّ
ِ ‫اَلين آ َمنوا‬
ِ ‫طائِفة من ب ِِن ِإْسا ِئيل وكفرت طائِفة فأيدنا‬
َ َ ُ َ ‫ََ ح‬
﴾١٤﴿ ‫فأصبحوا ظا ِه ِرين‬
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu
penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa
putra Maryam telah berkata kepada pengikut-
pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi
penolong-penolongku (untuk menegakkan agama)

10
Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata:
"Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu
segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan
(yang lain) kafir; maka kami berikan kekuatan kepada
orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh
mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang
menang.” (Qs. As Shaf: 14)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah


Melalui mimbar khutbah ini, saya selaku khatib
memanggil dan bertanya: Siapa diantara pemuda disini
yang akan siap tampil sebagai pemimpin, penolong dan
penyelamat masa depan negeri ini? Adakah yang siap
dan berani menerima tantangan ini?

Demikian khutbah siang ini semoga bermanfaat.


Amiin.
ُ َّ َ ‫ح َ ح َ َ َ َ ح‬
َ‫اك حم ب َما ِفيح ِه ِمن‬ ‫ح‬ ُ‫ح‬ ‫ح‬ ُ ََ ‫ح‬ َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
ِ ‫ي‬ ‫إ‬‫و‬ ‫ِن‬
ِ ِ َ ‫ع‬ ‫ف‬‫ن‬ ‫و‬ ، ‫م‬
ِ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫آن‬
ِ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ِف‬
ِ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ِل‬
ِ ‫اهلل‬ ‫ك‬
‫كمح‬ ُ ََ ‫َ حَح ُ َ ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ َ ُ ‫ح َ َ ِّ ح ح َ ح َ ُ ح‬
‫ أقول قو ِِل هذا وأستغ ِفر اهلل ِِل ول‬.‫كي ِم‬ ِ ‫ات واَلك ِر اْل‬ِ ‫اْلي‬
Khutbah Kedua
‫ح‬ ِّ َ َ ‫ح َ ح ُ ه َ ِّ ح َ َ ح َ َ َ ح َ ح ُ َ َ ُ ُ ح ُّ ح‬
،‫ وبِ ِه نست ِعْي لَع أمو ِر اَلنيا واَلي ِن‬،‫َّلل رب العال ِمْي‬
ِ ِ ‫اْلمد‬

11
‫ل َوأَ حش َه ُد أَ َّن ُُمَ ِّم ًدا َعبح ُدهُ‬ ‫ك َُ‬ ‫َ ح َ ُ َ ح َ َ َ َّ ُ َ ح َ ُ َ َ ح َ‬
‫َشي‬ ‫أشهد أن ال ِإل ِإال اهلل وحده ال ِ‬
‫َو َر ُس حو ُل‪ُ،‬‬
‫َ‬ ‫َ َ ح ََ ح َ َُ ح ح‬ ‫َ َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ِّ ح َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل وصح ِب ِه ومن ت ِبعهم بِ ِإحسان‬ ‫اللهم صل وسلم لَع ن ِبينا ُممد ولَع ِ ِ‬
‫ح‬ ‫ِّ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِإل يومِ اَلي ِن‬
‫َ َ َّ ُ َ‬ ‫َ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ ح ح ُ ح َ َّ َ َ ح‬ ‫َ َّ َ ح ُ َ َ‬
‫هلل‪ ،‬فاتقوا اهلل حق تقاتِ ِه‬ ‫هلل‪ ،‬أو ِصيكم و ِإياي بِتقوى ا ِ‬ ‫أما بعد؛ ِعباد ا ِ‬
‫َ َ َ ُ ح ُ َّ َّ َ َ ُ ح ُّ ح ُ ح َ‬
‫وال تموتن ِإال وأنتم مس ِلمون‬
‫آمنُ حوا َصلُّ حوا َعلَيهح‬ ‫ِب يَا أَ ُّي َها َّاَل حي َن َ‬ ‫ِّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ح َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِإن اهلل ومالئِكته يصلون لَع ال ِ‬
‫َو َسلِّ ُم حوا ت َ حسليحما‪ً.‬‬
‫ِ‬
‫ُ َ َّ َ َ َ َّ ح َ َ َ ح َ ح َ َ َ َ‬ ‫َّ ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل‬ ‫آل ُممد‪ ،‬كما صليت لَع ِإبرا ِهيم ولَع ِ‬ ‫اللهم صل لَع ُممد ولَع ِ‬
‫ُ َ َّ َ َ َ َ ح َ َ َ ح َ ح َ َ َ َ‬ ‫ح َ ح َ َ َ ح َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل ُممد‪ ،‬كما باركت لَع ِإبرا ِهيم ولَع‬ ‫ارك لَع ُممد ولَع ِ‬ ‫ِإبرا ِهيم‪ ،‬وب ِ‬
‫ح‬ ‫َ َ ح َ َّ َ َ ح َ‬ ‫آل إب ح َرا ِهيح َ‬
‫َميد‪،‬‬ ‫ِ‬ ‫د‬ ‫ي‬‫َح‬
‫ِ‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫إ‬
‫ِ‬ ‫ْي‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ال‬ ‫الع‬ ‫ِف‬ ‫ِ‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬ ‫ِ ِ‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬ ‫َ حُ ح حَ َ ح‬ ‫َ‬ ‫َّ ُ َّ ح ح ح ُ ح ح َ َ ح ُ ح‬
‫ات‪ ،‬اْلحيا ِء‬ ‫ات‪ ،‬والمس ِل ِمْي والمس ِلم ِ‬ ‫اللهم اغ ِفر لِلمؤ ِم ِنْي والمؤ ِمن ِ‬
‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫ُ‬ ‫ح‬ ‫َّ َ َ ح َ ح ُ‬ ‫َ‬ ‫حُ ح َ َح‬
‫َميب اَلَع ِء‪.‬‬ ‫ات‪ِ ،‬إنك س ِميع ق ِريب ِ‬ ‫ِمنهم واْلمو ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َ ح َ ُ َ ح ُ َ َ ُّ َ َ َ َ َ‬
‫اللهم ِإنا نسألك الهدى واتلَق والعفاف وال ِغن‪.‬‬

‫‪12‬‬
‫ُ َ ح َ ُ َ ح َ َ َ ح ح َ َ ُ ح َ َ َ َّ‬ ‫َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ ُ َّ َ ح ح َ‬
‫َلي هو ِعصمة أم ِرنا وأص ِلح لا دنيا نا ال ِِت‬ ‫اللهم أص ِلح لا ِديننا ا ِ‬
‫َ َ َ َ َّ َ ح َ َ َ َ َ ح َ ح َ ح َ َ َ َ َ ً‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ ََ ح ح َ‬
‫آخرتنا ال ِِت ِإْلها معادنا واجعل اْلياة ِزيادة‬ ‫ِفيها معاشنا وأص ِلح لا ِ‬
‫ُك ََش‪ٍّ.‬‬ ‫ُ ِّ َ ح َ ح َ ح َ ح َ ح َ َ َ ً َ َ ح ُ ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫لا ِِف ُك خْي واجعل الموت راحة لا ِمن‬
‫ك حو َن َّن ِم َن اخلَاْسيحن‪َ.‬‬‫َ َّ َ َ َ ح َ َ ح ُ َ َ َ ح َ ح َ ح ح َ َ َ َ ح َ ح َ َ َ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ربنا ظلمنا أنفسنا و ِإن لم تغ ِفر لا وترَحنا ل‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ًَ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُّ ح َ َ َ َ ً‬ ‫َر َّبنَا آتنَ‬
‫ار‪.‬‬
‫ِ‬ ‫ال‬ ‫اب‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ق‬
‫ِ‬ ‫و‬ ‫ة‬‫ن‬‫س‬ ‫ح‬ ‫ة‬
‫ِ‬ ‫ر‬ ‫اْلخ‬
‫ِ‬ ‫ِف‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ن‬ ‫س‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ن‬ ‫اَل‬ ‫ِف‬ ‫ا‬ ‫ِ‬

‫‪13‬‬

Anda mungkin juga menyukai