Anda di halaman 1dari 5

Arief B.

Iskandar:

Buletin Kaffah No. 26, 16 Jumada al-Ula 1439 H – 2 Februari 2018 M

Bahaya Sekularisasi Remaja

Remaja tentu menyumbang populasi sangat besar di Indonesia. Menurut data proyeksi penduduk
tahun 2014, jumlah remaja mencapai sekitar 65 juta jiwa atau 25 persen dari 255 juta jiwa penduduk
Indonesia (Bareskrim.com, 21/6/2015).

Akibat sistem sekular yang merusak yang diterapkan oleh negara, kalangan remaja yang jumlahnya
puluhan juta tersebut juga kena dampaknya. Banyak kasus miris menimpa remaja saat ini.
Disebutkan, misalnya, pada tahun 2008 saja, menurut hasil survei yang dilakukan salah satu
lembaga, 63 persen remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan
seksual di luar nikah dan 21 persen di antaranya melakukan aborsi (Republika.co.id, 20/12/2008).

Di sisi lain, pada tahun 2012 saja, 21,5 persen remaja adalah pengguna narkoba 20,9 (Riaupos.com,
5/11/2012). Pada tahun 2017 pengguna narkoba di kalangan remaja/pelajar dan mahasiswa menjadi
sekitar 27,32 persen. Angka tersebut kemungkinan meningkat kembali karena beredarnya sejumlah
narkotika jenis baru (Republika.co.id, 30/10/2017).

Bisa dibayangkan, dalam 10 atau 20 tahun ke depan, betapa makin rusaknya kehidupan remaja kita
jika sistem sekular ini terus dipertahankan dan syariah Islam tidak segera diterapkan.

Berbahaya

Sekularisme adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Sekularisme telah merasuki
kalangan remaja dengan caranya sendiri. Hampir tiap waktu, misalnya, bermunculan film bergenre
remaja yang penuh dengan nilai-nilai sekular. Temanya tak jauh dari pacaran yang menjurus pada
pergaulan bebas. Film “Dilan 1990” yang menghebohkan saat ini hanya salah satu dari ribuan film
yang ada. Film berlatar belakang percintaan remaja tahun 90-an ini—yang mulai tayang di bioskop
pada akhir Januari 2018 ini—konon hanya dalam empat hari telah ditonton oleh satu juta orang
(Liputan6, 28/1/2018).
Tak hanya film bioskop dan sinetron, dunia entertainment lainnya sarat dengan paham yang semakin
menjauhkan remaja dari nilai-nilai Islam. Dengan sekularisme, identitas keislaman yang semestinya
melekat pada pemuda dan remaja menjadi hilang. Semuanya mengekor budaya Barat yang
sekularistik. Kondisi ini tentu berbahaya bagi masa depan remaja.

Pemuda Harapan Islam

Al-Quran banyak mengisahkan perjuangan nyata para nabi dan rasul as. yang semuanya adalah
orang-orang terpilih dari kalangan pemuda. Bahkan ada di antaranya yang telah diberi kemampuan
untuk berdebat dan berdialog sebelum umurnya genap 18 tahun. Berkata Ibnu Abbas r.a.: "Tak ada
seorang nabi pun yang diutus Allah melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda. Begitu pula tidak
seorang alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia dari kalangan pemuda." Kemudian Ibnu Abbas
membaca QS al-Anbiya’ [29] ayat 60 (yang artinya): Mereka berkata, “Kami dengar ada seorang
pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim." (Lihat: Tafsîr Ibnu Katsîr, III/183).

Demikian juga dengan kisah Ashabul Kahfi, yang tergolong sebagai pengikut nabi Isa as. Mereka
adalah sekelompok anak-anak muda usia yang menolak kembali pada agama nenek moyang mereka,
yakni menyembah selain Allah SWT. Di tengah ancaman masyarakat banyak yang menyembah
berhala-berhala, akhirnya mereka bermufakat untuk mengasingkan diri dan berlindung dalam satu
gua (Lihat: QS al-Kahfi [18]: 10 dan 26).

Junjungan kita Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi rasul tatkala berumur 40 tahun. Para
pengikut beliau generasi pertama kebanyakan juga dari kalangan pemuda/remaja, bahkan ada yang
masih kecil. Usia para pemuda/remaja Islam yang dibina pertama kali oleh Rasulullah saw. di Darul
Arqam pada tahap pengkaderan adalah sebagai berikut: Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin al-'Awwam,
8 tahun. Thalhah bin Ubaidillah, 11 tahun. Arqam bin Abil Arqam, 12 tahun. Abdullah bin Mas'ud, 14
tahun. Saad bin Abi Waqqas, 17 tahun. Ja'far bin Abi Thalib, 18 tahun. Qudamah bin Abi Mazh'un, 19
tahun. Said bin Zaid dan Shuhaib ar-Rumi, di bawah 20 tahun. Zaid bin Haritsah, Usman bin Affan
dan Khabab bin al-Art, sekitar 20 tahun. Mushab bin Umair, 24 tahun.

Abdullah bin al-Jahsy, 25 tahun. Umar bin al-Khaththab, 26 tahun. Demikian seterusnya.

Ratusan ribu lainnya yang memperjuangkan dakwah Islam, membawa panji-panji Islam serta
menjadi tentara Islam pada masa Nabi saw. ataupun sesudahnya; seluruhnya dari kalangan pemuda,
bahkan remaja yang belum atau baru dewasa. Usamah bin Zaid, misalnya, diangkat oleh Nabi saw.
sebagai komandan untuk memimpin pasukan kaum Muslim menyerbu wilayah Syam—saat itu
merupakan wilayah Kerajaan Romawi—dalam usia 18 tahun. Abdullah bin Umar telah memiliki
semangat juang yang menggelora untuk berperang sejak umur 13 tahun. Namun demikian, ia baru
diijinkan berperang oleh Nabi saw. pada Perang Al-Ahzab (Lihat: Shahîh al-Bukhâri, VII/226 dan 302).
Pemuda dan remaja seperti itulah yang sanggup memikul beban dakwah dan telah banyak
berkorban di jalan Allah SWT. Mereka pun selalu siap menghadapi berbagai cobaan dengan penuh
kesabaran. Pemuda dan remaja seperti itu pula yang sanggup menyisihkan siang-malamnya demi
Islam sehingga risalah tersebar luas ke seluruh penjuru dunia, baik pada masa lampau atau sekarang.
Bahkan suatu saat nanti kita yakin bahwa Islam akan meliputi seluruh daratan Barat dan Timur. Ini
sesuai dengan apa yang dijanjikan Rasulullah saw.:

َّ‫ّللا إِن‬ َّ‫هارقه هها فه هرأهيأتَّ أاْل ه أر ه‬


َّ‫ض لِي زه هوى ه‬ ِ ‫هاربه هها همش‬
ِ ‫و همغ‬،
‫ن ه‬ ‫ي هما م ألك هها ه‬
َّ ِ‫سيهبألغَّ أمتِي هوإ‬ َّ‫مِ أن هها لِي ز ِو ه‬
Sungguh Allah SWT telah melipat bumi ini untukku sehingga aku melihat ufuk Timur dan Baratnya.
Sungguh kekuasaan umatku akan meliputi apa yang telah dilipat untukku dari bumi ini." (HR Muslim,
Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Tentu, sebagaimana besarnya peran pemuda demi kemajuan Islam pada masa lalu, keberhasilan
Islam menguasai dunia pada masa depan—sebagaimana isyarat Nabi saw. dalam hadis di atas—tidak
akan terlepas dari peran pemuda Islam.

Tantangan Saat Ini

Ada perbedaan tantangan dakwah Islam masa kini dan masa dulu. Dulu Rasul saw. dan para sahabat
hanya menghadapi kaum musyrik Quraisy, Ahli Kitab (Yahudi Madinah, Nasrani Najran dan Nasrani
Rumawi) serta Majusi Persia. Kini, telah berkembang pula isme-isme atau ideologi yang beragam
yang bertolak dari kekufuran. Celakanya isme-isme tersebut berhasil menipu sebagian kaum Muslim
di Dunia Islam. Isme-isme yang telah menyebar di seluruh dunia saat ini berpangkal dari munculnya
sekularisme. Paham ini memisahkan agama dari kehidupan. Paham ini muncul pertama kali di Barat,
kemudian diekspor ke negeri-negeri Islam.

Faktanya, sistem sekular Barat yang sedang memimpin dunia kini telah terbukti gagal menjamin
kesejahteraan, ketenteraman dan kebahagiaan umat manusia. Di sisi lain, Komunisme telah dikubur
masyarakatnya sendiri pada tahun 1991. Jadi hanya tinggal Islamlah yang siap menyongsong
peradaban baru, sebagaimana dulu pernah memimpin peradaban manusia. Rasulullah saw.
bersabda:

َّ ‫والن ههارَّ الليألَّ بهله هَّغ هما أاْل ه أمرَّ ههذها لهيهبألغ‬،
‫هن‬ َّ‫أت للاَّ يهتأركَّ هو ه‬
‫ل ه‬ َّ‫ِين ههذها للاَّ أ ه أد هخلههَّ إِلَّ هوبهرَّ هو ه‬
َّ‫ل هم هدرَّ بهي ه‬ َّ‫الد ه‬، ‫ِز‬ ‫ل أ ه أَّو ه‬
َِّ ‫ع ِزيزَّ بِع‬ َِّ ‫ َّذهلِيلَّ بِذ‬، ‫للاَّ يعِزَّ ع ًِّزا‬
ِ‫ل أ‬
‫اْلس هأَل هَّم بِ َِّه‬، ًَّّ ‫" أالك أف هَّر بِ َِّه للاَّ يذِلَّ هوذ‬
Perkara ini (yaitu Islam) akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus oleh malam dan siang.
Allah tidak akan membiarkan satu rumah pun, baik gedung maupun gubuk, melainkan akan dimasuki
oleh Islam sehingga dapat memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina. Yang
dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran (HR Ibnu Hibban).

Inilah misi dan tanggung jawab generasi Islam masa kini. Mereka harus mengemban dakwah Islam di
tengah-tengah masyarakat untuk menghidupkan kembali Islam dan membangkitkan umat. Mereka
harus meningkatkan kesadaran umat akan pentingnya Islam menguasai dunia. Hanya pemuda-
pemuda Islamlah yang mampu mensukseskan rencana tersebut.

Karena itu para pemuda Islam tentu wajib mempersiapkan diri dengan pemahaman Islam yang
jernih dan mendalam agar mampu menampilkan Islam sebagai sistem hidup yang komprehensif dan
menjadi satu-satunya sistem hidup alternatif bagi dunia. Banyak di antara pemuda sekarang

yang telah bangkit, sadar dan bangun dari tidurnya bahwa Islamlah satu-satunya pandangan hidup
mereka. Inilah masa kebangkitan pemuda Islam. Persatuan Dunia Islam dan tegaknya kembali panji
Lâ Ilâha illalLâh Muhammad RasûlulLâh ada di hadapan mereka. Allah SWT berfirman:

‫ِين أهي هها يها‬ َّ‫أ ه أق هدا همك أَّم هويثهبِ أ‬


َّ‫ت يه أنص أرك أَّم ّللاهَّ ت ه أنصروا إِ أ‬
َّ‫ن آ همنوا الذ ه‬
Hai orang-orang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, pasti Allah menolong kalian dan
mengokohkan kedudukan kalian (TQS Muhammad [47]: 7)

Jadi, tunggu apalagi, wahai Pemuda?! []

Hikmah:

‫س أبعه َّة‬ ‫ظِ ِل َِّه فِي ّللاَّ يظِ لهمَّ ه‬، ‫له يه أو هَّم‬ ِ َّ‫العهادِل‬، َّ‫شَّأ ه هوشهاب‬
َّ َّ‫ظِ لهَّ إِلَّ ظِ ل‬: َّ‫اْل همام‬ ‫اج َِّد فَِّي معهلقَّ قه ألبهَّ هو هرجلَّ ه‬
‫ربِ َِّه ِعبها هدةَِّ فِي نه ه‬، ِ ‫س‬
‫ال هم ه‬، ‫ن‬َِّ ‫ت ه هحابا هو هرجَله‬
‫ه‬
‫عل أي َِّه اجأ ت همعها ّللاَِّ فِي‬‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫عل أي َِّه هوتفهرقا ه‬‫ه‬ ‫أ‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫ ه‬، َّ‫صبَّ ذاتَّ ا أم هرأةَّ طلبهتهَّ هو هرجل‬ ‫أ‬
ِ ‫و هج همالَّ همن‬،
‫ل ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َّ‫فقا ه‬: ‫ّللاهَّ أخهافَّ إِنِي‬، َّ‫ق هو هرجل‬ َّ‫صد ه‬ ‫ه‬ ‫أ‬
‫ت ه‬، ‫له هحتى أخفهى‬ ‫ه‬ َّ
‫يهمِ ينهَّ ت أنفِقَّ هما ِش همالهَّ ت ه أعله هَّم‬، َّ‫هر هو هرجل‬ َّ‫ّللا ذهك ه‬
َّ‫ت خها ِليًا ه‬ َّ‫ض أ‬‫ع أينهاهَّ فهفها ه‬
‫ه‬
Ada tujuh golongan manusia yang akan Allah lindungi dalam perlindungan-Nya pada saat tidak ada
perlindungan selain perlindungan-Nya yaitu: penguasa yang adil; pemuda yang tumbuh dalam
suasana beribadah kepada Tuhannya; seseorang yang hatinya selalu terpaut ke masjid; dua orang
yang saling mencintai kerena Allah, keduanya berjumpa dan berpisah karena Allah; seseorang yang
digoda oleh wanita cantik dan rupawan, lalu ia berkata, “Aku takut kepada Allah”; seseorang yang
biasa bersedekah secara rahasia sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh
tangan kanannya; seseoang yang biasa mengingat Allah secara menyendiri, lalu air matanya menetes
(HR al-Bukhari).

Anda mungkin juga menyukai