Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FARHAN SIDIK

NIM : 2005125170

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah

1.Definisi
Pengendalian merupakan suatu tindakan/aktivitas yang dilakukan manajemenuntuk memastik
an (secara memadai, bukan mutlak ) tercapainya tujuan dan sasaran organisasi. Pengendalian
internal pemerintah merupakan proses yang integral pada tindakandan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasimelalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamananaset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
2.Tujuan
Pengendalian dibuat untuk :
a.Mengamankan harta kekayaan
b.Meneliti keakuratan dan dapat dipercayanya data akuntansi
c.Meningkatkan efisiensi operasi
d.Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

 Sistem Pengendalian Internal Pemerintah dibuat untuk :


a. mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
b. memberikan informasi keuangan secara akurat
c. menjaga aset yang dimiliki oleh negara
d. menjaga ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

3. Unsur-unsur Pengendalian
a.Lingkungan Pengendalian (control environment )
b.Penilaian Risiko (risk assessment )
c.Aktivitas Pengendalian (control activities)
d.Komunikasi dan informasi (communication and information)
e.Pemantauan (pemantauan).
a. Lingkungan Pengendalian
Agar tercipta lingkungan pengendalian yang memadai pimpinan instansi harus menciptakan:
a. penegakan integritas dan nilai etika
b. komitmen terhadap kompetensi
c. kepemimpinan yang kondusif
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengankebutuhan
e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehattentang pembinaan sumber daya manusia
g. perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif

b. Penilaian Resiko
Unsur pengendalian intern yang kedua adalah penilaian risiko. Penilaian riskodimulai dengan
penetapan maksud dan tujuan Instansi Pemerintah yang jelas dankonsisten. Selanjutnya
Instansi pemerintahan mengidentifikasi secara efisien dan efektif resiko yang dapat
menghambat pencapaian tujuan tersebut. Terhadap resiko yang telahteridentifikasi, dianalisis
untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan.Pimpinan instansi pemerintah
merumuskan pendekatan manajemen dan kegiatan pengendalian risiko yang diperlukan untuk
memperkecil resiko.
c. Aktivitas Pengendalian
Unsur sistem pengendalian intern yang ketiga adalah kegiatan pengendalian. Kegiatan
pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan
dilaksanakannya arahan pimpinan Instansi Pemerintah untuk mengurangi risiko yang telah
diidentifikasi selama proses penilaian risiko. Aktifitas pengendalian meliputi:
a. review atas kinerja Instansi Pemerintah
b. pembinaan SDM
c. pengendalian atas pengelolaan sistem informasi
d. pengendalian fisik atas aset
e. penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja
f. pemisahan fungsi
g. otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian
i. pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya
j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern sertatransaksi dan kejadian
penting.
d. Informasi dan komunikasi
Unsur pengendalian intern keempat adalah informasi dan komunikasi.Instansi Pemerintah
harus memiliki informasi yang relevan dan dapat diandalkan baik informasi keuangan
maupun non-keuangan, yang berhubungan dengan peristiwaeksternal dan internal. Informasi
tersebut harus direkam dan dikomunikasikan kepada pimpinan Instansi Pemerintah dan
lainnya di seluruh Instasni Pemerintah yangmemerlukan dalam bentuk serta dalam kerangka
waktu yang memungkinkan yang bersangkutan melaksanakan pengendalian internal dan
tanggung jawab operasional.
e. Monitoring
Pemantauan merupakan unsur pengendalian intern yang kelima atau terakhir.Pemantauan
Sistem Pengendalian Internal dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi
terpisah dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviulainnya. Pemantauan
berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin,supervisi, pembandingan,
rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanaantugas. Evaluasi terpisah
diselenggarakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas SPI yang dapat
dilakukan aparat pengawasan internal pemerintah atau pihak eksternal pemerinrah
dengan mengunakan daftar uji pengendalian intern.Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan
reviu lainnya harus segera diselesaikandan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme
penyelesaian rekomendasi hasil audit danreviu lainnya yang ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai