Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOHEMATOLOGI & BANG DARAH

PEMERIKSAAAN GOLONGAN DARAH DAN RESUS (Metode Slide)

Dosen Pengampu:
Didik Prasetya, S.Si., M.Si.

Oleh:
Aldhy Widiana
(201310813)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


PROGRAM DIPLOMA TIGA
STIKES WIRA MDIKA BALI
2022
A. Judul
Pemeriksaaan golongan darah dan resus (metode slide)
B. Hari / Tanggal Praktikum
Rabu, 5 Oktober 2022
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui metode Pemeriksaan glongan darah dan Resus dengan
metode slide
2. Untuk mengetahui cara pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus Untuk
mempelajari cara-cara menentukan golongan darah A, B, O dan golongan
Rhesus
D. Prinsip
Adanya reaksi ikatan antara antigen dengan antibody yang akan menimbulkan
aglutinasi pada slide aglutinasi yang menyatakan hasil positif
E. Alat dan Bahan
1. Kapas yang direndam dalam alcohol 70%
2. Blood lancet
3. Spuit
4. Tourniquet
5. Antisera A dan B
6. Anti Rh serium
7. Objek glass
8. Tusuk gigi
F. Prosedur
- Pra Analitik
1. Mencuci tangan dengan bersih.
2. Menggunakan APD lengkap.
3. Persiapkan Alat dan bahan
• Persiapan pasien : tidak memerlukan persiapan khusus
• Persiapan sampel : darah kapiler dan vena
- Analitik
a. Darah Kapiler
1. Hapuslah ujung jari manis pasien dengan menggunakan kapas alcohol 70%
2. Tusukkan jari pasien dengan menggunakan blood lancet steril
3. Hapuskan tetes darah pertama dengan menggunakan kapas steril
4. Kemudian pijit jari tersebut dengan perlahan hingga keluar tetesan darah ke
dua, kemudian teteskan pada objek glass/karu golongan darah.
5. Teteskan 1 tetes antisera A B dan anti Rhesus pada masing-masing tetesan
darah pada slide kaca/kartu golongan darah
6. Aduklah masing-masing tetesan antisera dan darah tersebut dengan
menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah.
7. Setelah diaduk biarkan beberapa saat, perhatikan apa yang terjadi pada
masing-masing campuran darah dan antisera tersebut.
b. Darah Vena
1. Lakukan pengambilan darah vena menggunakan spuit
2. Teteskan darah pada masing-masing lubang objek pada kartu golongan
darah
3. Teteskan 1 tetes antisera A B dan anti Rhesus pada masing-masing tetesan
darah pada slide kaca/kartu golongan darah
4. Aduklah masing-masing tetesan antisera dan darah tersebut dengan
menggunakan ujung tusuk gigi secara terpisah.
5. Setelah diaduk biarkan beberapa saat, perhatikan apa yang terjadi pada
masing-masing campuran darah dan antisera tersebut.
- Pasca Analitik
Golongan
Anti A Anti B Anti AB Resus
darah

A + - + +/-

B - + + +/-

AB + + + +/-

O - - - +/-
G. Harga Normal
Golongan
Anti A Anti B Anti AB Resus
darah

A + - + +/-

B - + + +/-

AB + + + +/-

O - - - +/-

H. Hasil
➢ Identitas Pasien
• Darah kapiler:
Nama : Iluh Gede Delviyanti
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No Nama pasien Jenis Umur Gambar hasil
Kelamin
1. Iluh Gede Perempuan 20 Golongan
Delviyanti Tahun darah B
➢ Identitas Pasien
• Darah vena:
Nama : Aldhy Widiana
Umur : 20 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
No Nama pasien Jenis Umur Gambar hasil
Kelamin
1. Aldhy widiana Laki-laki 20 Golongan
Tahun darah B

I. Kesimpulan
Dari praktikum pemeriksaan golongan darah atas nama Iluh Gede Delviyantai,
umur 20 tahun berjenis kelamin Perempuan didapatkan hasil golongan darah B- dan pada
pasien atas nama Aldhy Widiana, umur 20 tahun berjenis kelamin laki-laki didapatkan
hasil golongan darah B-.

J. Diskusi
Golongan darah merupakan salah satu substansi genetik yang ada dalam tubuh
manusia. Masing-masing orang tua akan mewariskan salah satu alel golongan darahnya
kepada anak mereka. Sistem golongan darah ABO diperkenalkan oleh Karl Landsteiner
pada tahun 1901, diketahui bahwa setiap individu mempunyai karakteristik golongan
darah yang dibedakan menjadi golongan darah grup A, B, dan O. Selanjutnya, pada tahun
1902, Alfred Decastello dan Adriana Sturli menemukan golongan darah AB yang
melengkapi system golongan darah ABO. Sehingga masingmasing individu akan
memiliki salah satu dari empat golongan darah A, B, AB atau O. Kemudian pada tahun
1940 golongan darah Rhesus (Rh) ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Weinbrener.
ABO dan Rh adalah penanda genetic yang berguna dalam studi populasi manusia,
selain itu kedua sistem penggolongan darah tersebut berperan penting dalam transfusi
darah dan perkawinan yang inkompatibel. Dalam hal transfusi darah terjadi masalah
sulitnya mendapatkan golongan darah AB. Perkawinan yang inkompatibel dapat
mengakibatkan anemia hemolisis, gagal ginjal, shock, keguguran, eritroblastosis fetalis
dan kematian.2Golongan darah ABO dan Rh adalah golongan darah yang paling penting
meskipun beberapa golongan darah yang lain ditemukan sejauh ini.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut (Nadia et al, 2010) :
1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A
dipermukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya.
2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B di permukaan eritrositnya dan
menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan
B di permukaan eritrositnya serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A dan
antigen B di serum darahnya.
4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B dalam serum darahnya.
Pewarisan golongan darah antara lain (Asri, 2010):
1. Orang tua O dan O, maka anak kemungkinan: O
2. Orang tua O dan A, maka anak kemungkinan: O atau A
3. Orang tua O dan B, maka anak kemungkinan: O atau B
4. Orang tua O dan AB, maka anak kemungkinan: A atau B
5. Orang tua A dan A, maka anak kemungkinan: O atau A
6. Orang tua A dan B, maka anak kemungkinan: O, A, B, atau AB
7. Orang tua A dan AB, maka anak kemungkinan: A, B atau AB
8. Orang tua B dan B, maka anak kemungkinan: O atau B
9. Orang tua B dan AB, maka anak kemungkinan: A, B atau AB
10. Orang tua AB dan AB, maka anak kemungkinan: A, B atau AB

K. Daftar Pustaka
Nadia, B. & Handayani, D. & Rismiati, R., 2010. Hidup Sehat Berdasarkan Golongan
Darah. Jakarta: Dukom Publisher.
Khoiriyah YN. 2014. Karakter Genetik Populasi Bedeng 61B Desa Wonokarto
Kabupaten Lampung Timur Pasca Program Kolonisasi Pemerintah Belanda.
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tanjungkarang Tahun.
Sari EP, Kuswanto E, Ifrianti S. 2012. Distribusi Golongan Darah Sistem AB-O Dan
Hubungannya Dengan Peta Penyakit Pada Masyarakat Kecamatan Sukarame,
Bandar Lampung. Prosiding SNSMAIP III.

Anda mungkin juga menyukai