Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahdaniya

NIM : 2205096015

Pelaksanaan BK di sekolah adalah guru pembimbing sesuai dengan SK Mendikbud No.


25/0/1995, kegiatan tersebut adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang
belajar dan bimbingan karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno, 1997:11).

Setiap guru pembimbing wajib bertanggung jawab terhadap 150 orang siswa sabagi siswa
asuhnya. Dan karena jumlah siswa pada satu sekolah lebih dari 150 orang, maka layanan
bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh beberapa guru pembimbing. Lalu ada manajemen
pada unit bimbingan dan konseling di sekolah, sebagaimana yang diungkapkan oleh T. Hani
(1997) fungsi manajemen meliputin seluruh perencanaan (plening), pengorganisasin
(organizing), personalia atau kepegawaian (staffing), kerjasama (coordinating) dan pengawasan
(controling). Sesuai dengan tuntunan organisasi dan mekanisme layanan bimbingan dan
konseling di sekolah, peranan koordinator bimbingan dan konseling sebagai manajer hanya
terbatas pada fungsi pengkordinasian.

Adapun tugas guru pembimbing ialah mengenali siswa secara individu dengan berbagai
karakteristiknya, melaksanakan konseling perorangan, bimbingan dan konseling kelompok,
bimbingan karier, termasuk informasi pendidikan, serta konsultan dengan guru dan personil
sekolah lainnya, orang tua, siswa, kelompok dan organisasi masyarakat. Lalu adapun tugas guru
pembimbing yang dikemukakan oleh para ahli yang pertama Carmical (1982) melihat tugas
bimbingan dari aspek konseling dengan memfokuskan pada siswa yang berpotensi putus
sekolah, gagal secara akademik karena mengalamin kesulitan dalam belajar. Lalu yang kedua
menurut Erickson (dalam Mortensen and Schmuller, 1994) dan Gibson and Mithchell, 1987)
melihat tugas guru bimbingan lebih luas, tidak hanya terbatas pada konseling, tetapi juga
memberikan layanan lain di sekolah, seperti karier atau pekerjaan.

Tujuan khusus bimbingan dan konseling disekolah ialah agar peserta didik dapat:

1. Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin


2. Mengatasin kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
3. Mengatasin kesulitan dalam memahamin lingkungannya, yang meliputin lingkungan
sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan
4. Mengatasin kesulitan dalam mengidentifikasi dan merencanakan masalahanya
5. Mengatasin kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam
bidang pendidikan dan perkerjaan
6. Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.

Fungsi layanan BK di sekolah seperti fungsi pencegahan melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan
dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa sehingga mereka
terhindar dari masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Lalu fungsi pemahaman,
melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam rangka memberikan
pemahaman tentang diri klien atau siswa berserta permasalahannya dan juga lingkungannya
oleh pikah-pihak yang membantunnya (pembimbing).
DAFTAR PUSTAKA

Arsini, Y. (2017). Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling dii Sekolah. Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling Volume 7, (hlm.28-29).

Ramlah. (2018). Pentingnya Layanan Bimbingan dan Konseling bagi peserta didik. Jurnal Al -
Mau'izhan Volume 1, (hlm 71-72).

Anda mungkin juga menyukai