net/publication/319663762
Bahaya Longsorlahan
CITATIONS READS
0 1,057
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Nugroho Hari Purnomo on 13 September 2017.
*) Nugroho Hari Purnomo adalah staf pengajar di Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa
24
pada akhir Tersier dan dominan Kuarter METODE PENELITIAN
(Santoso dan Atmawinoto,1992; Santoso Populasi dalam penelitian ini adalah
dan Suwarti,1992). lahan. Untuk pengambilaan sampel
Wilayah tersebut merupakan jalur dilakukan generalisasi lahan berdasarkan
perekonomian terdekat penghubung antara informasi komponen lahan berupa
Malang dengan Kediri dan Jombang dengan bentuklahan, tingkat kemiringan lereng,
pertumbuhan penduduk untuk ke tiga formasi batuan, jenis tanah, dan bentuk
kecamatan tersebut mencapai sekitar 1,8 % penggunaan lahan yang diubah dalam
per tahun (Badan Pusat Statistik, 2008A; bentuk data keruangan dengan cara
Badan Pusat Statistik, 2008B). Dalam ditumpangsusunkan. Pilihan terhadap kelima
tatanan wilayah ini termasuk sebagai daerah faktor lahan tersebut mencakup bentuk muka
fungsi lindung, akan tetapi arah bumi, material penyusun, dan kondisi
pengembangan perekononomian ditetapkan ekologis yang mempengaruhi dinamika
sebagai kawasan pertanian dan pariwisata permukaan bumi. Hasil tumpangsusun pada
(Badan Perencanaan Pembangunan Daerah skala 1:75.000 dan cek lapangan terhadap
Kabupaten Malang, 1994). Perkembangan masing-masing peta adalah satuan lahan
wilayah yang cukup pesat pada topografi sebagai kerangka penentuan lokasi
berbukit hingga bergunung akan pengambilan sampel sekaligus kerangka
meningkatkan potensi longsorlahan. Data analisis. Sebanyak 33 buah satuan lahan
kejadian longsorlahan resmi yang yang masing-masing memiliki karakteristik
terinventarisasi dari berbagai instansi ada 40 komponen lahan relatif serupa dihasilkan
kejadian dari tahun 2002 sampai awal 2009 dari proses tumpangsusun dengan bantuan
dengan kerugian infrastruktur sekitar Rp. 3,5 perangkatlunak Sistem Informasi Geografis.
milyar. Banyaknya kejadian dan besarnya Pengambilan sampel pada lahan
kerugian akibat longsorlahan mencerminkan dilakukan secara purposif yang merupakan
bahwa wilayah tersebut rawan longsorlahan. bagian dari teknik sampling nonrandom
Beradasrkan permasalahan tersebut, maka karena populasi lahan tidak terbatas.
tujuan penelitian ini adalah untuk Pengambilan sampel secara purposif adalah
mengetahui faktor lahan yang berpengaruh penentuan sampel berdasarkan pertimbangan
terhadap kejadian longsorlahan dan atau tujuan tertentu, sehingga dapat
mengkaji sebaran tingkat bahaya memenuhi keterwakilan populasi (Usman
longsorlahan. dan Akbar, 2006; Slamet, 2006; Yunus,
2010). Pertimbangan pengambilan sampel
secara purposif disebabkan oleh karena
penelitian ini menekankan pada proses
Soil
slide
Karakteristik lahan pada tingkat bahaya sangat lekat rendah yang menumpang pada lereng
tinggi adalah bentuklahan kerucut gunungapi dengan kemiringan tinggi, ketika menerima
tertoreh dan lereng gunungapi tertoreh berbatuan respon hujan yang tinggi akan berpotensi terjadi
breksi gunungapi, lava, tuf, lahar, retas; dengan longsorlahan. Hal ini sesuai dengan penelitian-
kemiringan lereng 21-55%; dan jenis tanah penelitian terdahulu yang menjelaskan sebagai
kompleks Andosol coklat, Andosol coklat berikut. Ketebalan lapukan batuan yang
kekuningan, dan Litosol, serta asosiasi Andosol menunjukkan volume material besar berperan
coklat dan Glei humus. Gambar 3 menyajikan dalam meningkatkan gaya berat
Peta Tingkat Bahaya Longsorlahan. (Notohadiprawiro dan Suparnowo, 1978; Moon
Hasil kajian ini dapat dinyatakan bahwa dan Simpson, 2002; Bronto, 2004; Frattini et al.,
penyebab bahaya longsorlahan adalah ketebalan 2004; Karnawati, 2005). Saat konsistensi rendah
material lapukan batuan berkonsistensi batas tanah dalam keadaan mengalir atau kental
Bemmelen, V., 1949. The Geology of Moon, V., Simpson, C.J., 2002. Large-Scale
Indonesia, Vol. IA, General Geology of Mass Wasting in Ancient Volcanic
Indonesia and Adjacent Archipelagos. Materials.www.elsevier.com/locate/engg
Govt. Printing Ofice, The Hague eo. p. 41–64.
Beek, R.V., 2002. Assessment of The Notohadiprawiro, T., Suparnowo, S.H., 1978.
Influence of Changes in Land Use and Asas-Asas Pedologi. Departemen Ilmu
Climate on Lanslide Activity in a Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Mediterranean Environment. Gadjah Mada, Yogyakarta
Universiteit Utrecht, Utrecht
Pangluar D. dan Suroso., 1985. Petunjuk
Bronto, S., 2004. Longsor di Gunungapi. Penyelidikan dan Penanggulangan
Dalam Permasalahan, Kebijakan, dan Gerakantanah. Badan Penelitian dan
Penanggulangan Bencana Tanah Pengembangan Pekerjaan Umum,
Longsor di Indonesia. Pengelolaan Departemen Pekerjaan Umum Republik
Sumberdaya dan kawasan, Pusat Indonesia, Bandung
Pengkajian dan Penerapan Teknologi,
Jakarta Polemio, M., and Sdao, M., 1998. The Role of
Rainfall in The Landslide Hazard: The
Cooke, R.U. and J.C. Dornkamp., 1994. Case of The Avigliano Urban Area
Geomorphology in Environmental (Southern Apennines, Italy) .
Management. A New Introduction, edisi www.elsevier.com/locate/ Engineering
kedua. Claredon Press, Oxford Geology 53 p. 297–309
Draper, N., dan Smith, H., 1992. Analisis Poerwowidodo, 1992. Metode Slidik Tanah.
Regresi Terapan (Edisi Kedua). Alih Usaha Nasional, Surabaya
bahasa Bambang Sumantri. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta Santoso dan Atmawinoto, 1992. Geologi
Lembar Kediri Jawa. Pusat Penelitian
Frattini, P., Crosta, G.B., Fusi, N., Negro, dan Pengembangan Geologi, Bandung
P.D., 2004. Shallow Landslides in
Pyroclastic Soils: a Distributed Santoso dan Suwarti, 1992. Geologi Lembar
Modelling Approach for Hazard Malang Jawa. Pusat Penelitian dan
Assessment. www.elsevier.com Pengembangan Geologi, Bandung
/locate/enggeo. p. xxx-xxx
Santoso, Singgih., 2002. SPSS Statistik
Huda, M., 2001. Mekanisme Gerakan Multivariat. Elex Media Komputindo,
Longsoran Tanah Lempung Akibat Input Jakarta
Curah Hujan di Pegunungan Kendeng
Kabupaten Grobokan Jawa Tengah. Slamet, Y., 2006. Metode Penelitian Sosial.
Tesis (tidak dipublikasikan). Program Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta Sudjana, 2003. Teknik Analisis Regresi dan
Korelasi. Tarsito, Bandung
Karnawati, D. 2005. Bencana Alam Gerakan
Massa Tanah di Indonesia dan Upaya Supranto, 2004. Analisis Multivariat Arti dan
Penanggulangannya. Jurusan Teknik Interpretasai. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Usman, H., dan Akbar, P.S., 2006. Pengantar Yunus, H.S., 2010. Metode Penelitian
Statistik. Bumi Aksara, Jakarta Wilayah Kontemporer. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.