REPUBLIK INDONESIA
I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021;
b. Peraturan Presiden Nomor 37 Tahun 2020 tentang Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian;
c. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian;
d. Surat Edaran Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: SE-
40/SET.M.EKON.4/2020 tentang Tenaga Pendukung Di Lingkungan Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
2. Gambaran Umum
Asdep Harmonisasi Ekosistem Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok dan fungsi
melaksanakan kegiatan koordinasi, sinkronisasi, pengendalian, dan evaluasi kebijakan di
bidang Ekosistem Ketenagakerjaan dengan instansi terkait yang bertujuan antara lain
untuk memberikan rekomendasi kebijakan. Setelah rekomendasi kebijakan terususun,
diharapkan dapat mendorong pelaksanaan kebijakan yang bersinergi dan harmonis pada
instansi terkait yang kemudian berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan
mengurangi pengangguran.
.Salah satu isu besar yang saat ini dikoordinasikan oleh Asdep Harmonisasi Ekosistem
Ketenagakerjaan adalah Undang-Undang 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja khususnya
Klaster Ketenagakerjaan yang kemudian berlanjut pada aturan turunan dari Undang-Undang
tersebut, antara lain: (i) Pengupahan, (ii) PHK dan Pesangon, (iii) TKA, (iv) PKWT, (v)
Outsourcing, dan (vi) Waktu Kerja.
2
Selain UU 11/2020 tentang Cipta Kerja, Asdep Harmonisasi Ekosistem Ketenagakerjaan
juga mengkoordinasikan beberapa isu terkait ekosistem ketenagakerjaan antara lain Pekerja
Migran Indonesia dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Sehubungan dengan tugas, fungsi, dan isu yang dikoordinasikan, Keasdepan
Harmonisasi Eksositem Ketenagakerjaan memerlukan dukungan tenaga kerja (Pegawai
Tidak Tetap - PTT) untuk membantu pelaksanaan kegiatan koordinasi dengan target
tercapainya kelancaran kegiatan program kerja keasdepan. Oleh karena itu, dukungan
tenaga kerja PTT ini merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan kelancaran
pelaksanaan program Keasdepan. Adapun jumlah Pegawai Tidak Tetap yang dimaksud
meliputi 1 (satu) orang Tenaga Pendukung Teknis (S1) dengan jangka waktu 1 Agustus 2022
s.d 31 Desember 2022.
B. Kualifikasi Administratif
1. Memiliki NPWP sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018;
2. Bukan sebagai PNS/Pegawai BUMN.
3
f. Melakukan penugasan lain yang diberikan oleh Asisten Deputi Harmonisasi Ekosistem
Ketenagakerjaan.
VI. PEMBIAYAAN
Pembiayaan pengadaan Tenaga Pendukung/Pegawai Tidak Tetap (PTT) akan dibebankan
pada Anggaran Asisten Deputi Harmonisasi Ekosistem Ketenagakerjaan Tahun Anggaran 2022.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perkiraan kebutuhan biaya adalah sebesar sebagai
berikut:
No. Keterangan Gaji Volume Jumlah Total
Bulan
1 Tenaga pendukung Rp5.500.000 1 orang 5 bulan Rp27.500.000
Teknis (S1)
VIII. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Nuryani Yunus